Sugar Daddy Kesayanganku

Sugar Daddy Kesayanganku

Salasika Hadiyanto

"AAWWWAAASSSS!!!"

Xander hanya merasa tubuhnya dipeluk seseorang dan terguling diatas aspal. Setelahnya dirinya melihat seorang wanita cantik menatap dirinya panik.

"Are you oke ?" tanya gadis bermata coklat itu.

"I ... I'm fine," jawab Xander bingung.

"Wait here ( tunggu disini )!"

Gadis itu pun berdiri dan menghampiri pengendara motor yang berhenti untuk melihat kondisi dirinya.

"Heh! Matamu picek opo ! Opo kowe ORA weruh Ono bocah lewat ( apa kamu tidak lihat ada anak lewat )! Makane tho mas, matamu Ojo ndelok hape, wedhus ( makanya mas matamu jangan lihat handphone, kambing )!" amuk gadis itu ke pria yang dikerumuni bapak-bapak tukang parkir dan tukang jualan makanan.

"Nyuwun ngapurane mbak ( mohon maafnya mbak )," pinta pria itu.

"Ngapurane ... Ngapurane ! Ora Ono! Ganti rugi !" bentak gadis itu. "Jek Bejo ora Ono sing modyar ( masih untung tidak ada yang mati )! Nek nganti modyar jek njaluk ngapurane ( kalau sampai mati masih minta maaf )?"

"Wis mas, ganti rugi ! Deloken, kathok jeans mbak e nganti suek ( Lihatin, celana jeans mbaknya sampai sobek )," ucap tukang parkir. "Timbang sampeyan digowo Ning kantor polisi, Soyo akeh pengeluaranne ( daripada kamu dibawa ke kantor polisi, malah banyak pengeluarannya ). Pungline akeh ( punglinya banyak ) !"

Pria itu menatap wajah cantik gadis yang masih berkacak pinggang. Cantik sih cantik tapi bajunya lusuh. Apa dia anak jalanan ya ?

"Kasih nggak kamu ? Apa aku panggil polisi disana ?" ancam gadis itu sambil menunjuk polisi yang berdiri di pos.

"I ... iya mbak." Pria itu lalu mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang 200ribu ke gadis itu. "Mbaknya pakai BPJS kan?"

Gadis itu langsung mencengkram kaos pria itu. "Bukan masalah gue pakai BPJS atau tidak tapi etika elu naik motor Bambaaannnggg ! Matamu itu lihat mana kalau naik motor? Ke depan ! Bukan kesini!" Gadis cantik tersebut menunjuk handphone yang dipegang pria itu. "Paham?"

"I ... Iya mbak. I ... Ini mbak buat ganti jeansnya. Saya cuma punya itu soalnya tadi saya ribut sama pacar saya .... "

"Gue nggak perduli elu lagi ribut sama pacar elu tapi keselamatan elu dan orang lain elu pikirin! Kalau tadi benar-benar kecelakaan, meh opo Kowe ( mau apa kamu )?" Mata coklat gadis itu berkilat marah. "Ora yakin pacarmu bakalan belani Kowe nek nganti mateni bocah ( tidak yakin pacarmu akan belain kamu kalau sampai bunuh anak kecil )!"

Orang-orang disana tersenyum simpul mendengar ucapan random gadis cantik itu. Setelah mendapatkan uang 200ribu, dan pengemudi motor itu pergi setelah bersalaman damai lalu pergi, tukang parkir itu menatap gadis yang masih kesal.

"Mbak, yang di pos polisi disana itu patung pak pol, tidak ada yang jaga," ucap tukang parkir itu.

"Lha kalau dari sini kan seperti ada polisi yang jaga," jawab gadis itu cuek sambil memasukkan uang 200ribu ke dalam saku jeansnya. Lumayan buat beli pecel. "Monggo pak."

Gadis itu bergegas menuju ke bocah bule yang masih menunggunya. "Hai, sorry to make you wait ( maaf membuatmu menunggu ). My name is Sasa. You?"

"Xander. "

"Where's your parents ( dimana orang tuamu )?" tanya Sasa.

Xander hanya menunjuk ke arah sebuah komplek yang masuk dari pinggir jalan raya daerah Gombel Semarang. "Just my Dad ( cuma papaku )."

"How about your mom ( bagaimana dengan ibumu )?" tanya Sasa sambil mengajak Xander ke sebuah mini market dekat situ untuk membeli minuman dingin

"She's in heaven."

Sasa tertegun. "I'm so sorry."

"My mother died while giving birth to me ( ibuku meninggal saat melahirkan aku )," jawab Xander.

"Sorry."

Xander menggelengkan kepalanya. "It's okay."

"So, which one do you want ( yang mana yang kamu mau )?" Sasa menunjukkan isi kulkas di mini market itu.

"Chocolate milk, please."

Sasa mengambil dua botol air mineral, satu kotak susu coklat, satu Oreo dan membayarnya di kasir menggunakan uang yang didapat dari pria bodoh tadi. Setelahnya mereka berjalan ke depan gerbang komplek perumahan itu.

"Kok kamu bisa berpisah sama papamu itu gimana ceritanya?" tanya Sasa sambil minum air mineralnya dan duduk di gazebo dekat pos satpam bersama Xander. ( Mereka pakai bahasa Inggris )

"Aku bosan disana, Sasa. Oh, kamu tadi sangat keren. Bisa terbang menolong aku." Xander baru menyadari jaket dan celana jeans lusuh Sasa robek serta kotor akibat tadi berguling di aspal. "Kamu tidak apa-apa?"

"Apa? Ini ? Bukan apa-apa," jawab Sasa cuek.

"Apa tidak merasa sakit ?" tanya Xander.

"Masih sakit jika memikirkan beratnya hidup ini termasuk kenapa jarum timbangan kok senangnya ke kanan bukannya ke kiri atau tetap di tengah-tengah," jawab Sasa sambil minum air mineralnya, membuat Xander tertawa. "Kamu umur berapa ?"

"Sembilan tahun. Sasa ?"

"Well, kamu harusnya manggil aku aunty lah. Aku 25 tahun."

"Ah, hanya beda 16 tahun, tidak terlalu jauh," jawab Xander cuek.

"Hei, hei, hei, bocah ! Apa maksud kamu ?" pendelik Sasa judes membuat Xander tertawa.

***

Keduanya masih menunggu ayah Xander di gazebo itu.

"Kamu keturunan mana? Kok bisa ganteng gitu ?" tanya Sasa.

"Papaku Turki Norwegia dan mamaku asli Norwegia."

"Seriously? Viking dan Ottoman? Benar-benar perpaduan yang keren!" ucap Sasa.

"Sasa sendiri ?" Xander menatap gadis cantik yang tidak seperti wanita Indonesia yang dilihatnya semenjak datang ke Indonesia seminggu lalu.

"Papaku Jawa, ibuku campuran Arab Jawa jadilah aku," jawab Sasa. "Apakah kamu tahu sejarah Ottoman?"

"Tidak terlalu."

"Kekaisaran Ottoman, Kesultanan Ottoman, Kesultanan Turki, Kekaisaran Utsmaniyah atau Turki Utsmani adalah kekaisaran lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Dan setelahnya di negara modern abad sekarang, pecahannya menjadi negara-negara seperti Albania, Rumania, Turki, Tunisia, Bosnia Herzegovina dan Yaman," ucap Sasa. ( Sumber Wikipedia ).

"Woah. Sasa kok tahu?"

"Karena aku suka membaca. Buku kertas bukan di iPad meskipun kadang suka cari juga disana kalau susah carinya di perpustakaan," jawab Sasa.

"Xander!"

Keduanya menoleh dan melihat seorang pria matang yang tampan berlari ke arah mereka berdua.

"Papaaaa!" Xander pun turun dari gazebo dan menghampiri pria itu. Mereka saling berpelukan dan Sasa pun berjalan ke arah ayah dan anak itu.

"Papa dengar kamu hampir tertabrak ! Maafkan papa tadi tidak tahu kamu pergi !" ucap pria itu sambil berlutut dan memeriksa kondisi putranya. "Kamu tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa. Aku ditolong Sasa," jawab Xander sambil menoleh ke arah Sasa yang datang.

Pria itu memandang Sasa dari ujung rambut hingga ujung sepatu Converse belelnya.

"Kamu yang menolong Xander?" tanya pria itu dingin dan berdiri di depan Sasa. Tunggu, kok aku tidak merasa panik atau keringat dingin melihat gadis lusuh ini?

"Iya. Aku Sasa." Sasa mengulurkan tangannya ke pria yang ia perkirakan berusia 35 tahun.

Pria itu hanya memandang tangan Sasa. Tetap saja aku masih belum bisa bersentuhan tapi aku tidak merasa panik.

"Xavier," jawab pria bernama Xavier itu tanpa membalas uluran tangan Sasa.

Gadis itu hanya tersenyum maklum. Salahku juga dandan macam gembel.

"Terima kasih sudah menolong Xander. Gubuk kamu dimana?"

Sasa mendelik. Apa? Gubuk?

***

Visualnya Sasa dan Xavier

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Akhirnya anaknya pak Sagara Hadiyanto, cucunya pak Dewa Hadiyanto launching ya. Ceritanya macam gado-gado ala Bu Savitri dan pak Jaehyun ya. ( kan buyutnya )

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

nggak perlu dites DNA lagi kalo Sasa keturunan oma Savitri
kalo marah segala macam bahasa terucap jadi satu tarikan nafas 🤭🤭🤭

2025-01-11

6

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

eyangnya yang punya bank arta jaya itu dibilang gubug...
ini kalau dewa denger apa ngak ngereog guling guling... 🤣🤣🤣🤣🤣

2025-01-12

3

sefi dwi handriyantin

sefi dwi handriyantin

jadi ingat waktu oma buyut Savitri marahin opa buyut Jaehyun.. Sasa bar-bar sak kabehe,, asal njeplak aja tu mulut.. Sasa mah gembel bukan sembarang gembel.. yang jelas gubuknya magrong-magrong..

2025-01-11

3

lihat semua
Episodes
1 Salasika Hadiyanto
2 Gubuk Derita Apa Ya?
3 Lingga Xavier Horance
4 Gynophobia
5 Xavier Pusing
6 Di Gumaya
7 Gabutnya Sasa
8 Biru
9 Pindah
10 Hari Pertama di Apartemen
11 Menyuapi
12 Boleh Tidak ... ?
13 Doa Sebelum Tidur
14 Xavier Kehilangan Sasa
15 Sasa Terkejut
16 Lagi ...
17 Xavier Panik
18 Modus Xavier Berlanjut
19 Bayi Gula Kesayangan
20 Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21 Sasa Mau Pulang
22 Demi Terikat
23 Magnet Duda
24 Saingan
25 Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26 Ding Dong
27 Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28 Saga Pun Berlanjut
29 Kencan
30 Sudah Kudugong !
31 Jodoh Tarik Tambang
32 Xander v Prudence
33 Rencana Dewa
34 Sasa Galau
35 Di Solo
36 Tercyduk
37 Disidang
38 Masih Menggantung
39 Sagara dan Xavier
40 Apa Harus Pergi?
41 Galau Berjamaah
42 Bu Guru Alina
43 Masih di Alila
44 Bisa Gendut
45 Keributan Sasa dan Sagara
46 Prudence Marah
47 Sasa Bersama Rodrigo
48 Rencana Xander
49 Jeg Elsker Deg
50 Shana
51 Rencana Jahat
52 Boleh !
53 Sasa
54 Sagara Ke Semarang
55 Kecurigaan
56 AKBP Victor Sihasale
57 Divisi Kasus Dingin
58 Aksi Divisi Gabut
59 Big Labubu
60 Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61 Semakin Ngadi-ngadi
62 Rodrigo dan Shana
63 Sagara Ke Polsek
64 Jakarta
65 Dewa Maju
66 Erhan Geli
67 Taubat Pak !
68 Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69 Sagara dan Polda
70 Puncak Kemarahan Sagara
71 Dikotakkan
72 Yudho Sardono
73 Permintaan Kiswatikah
74 Prudence Melihat Shana
75 Terkejut Siapa Sasa
76 Mbak Lilis
77 Rodrigo Bertemu Pasha
78 Rodrigo Kembali ke Semarang
79 Why Not?
80 Dia Normal
81 Rencana Duo S
82 Begitulah
83 Sama-sama ...
84 Keributan Xander dan Prudence
85 Salah Sambung
86 Shana Ke Semarang
87 Bertiga
88 Rodrigo Menggoda Shana
89 Ditembak Prudence
90 Menikmati Bertiga
91 Masih Di Semarang
92 Kejadian Juga
93 Di Karyadi
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Salasika Hadiyanto
2
Gubuk Derita Apa Ya?
3
Lingga Xavier Horance
4
Gynophobia
5
Xavier Pusing
6
Di Gumaya
7
Gabutnya Sasa
8
Biru
9
Pindah
10
Hari Pertama di Apartemen
11
Menyuapi
12
Boleh Tidak ... ?
13
Doa Sebelum Tidur
14
Xavier Kehilangan Sasa
15
Sasa Terkejut
16
Lagi ...
17
Xavier Panik
18
Modus Xavier Berlanjut
19
Bayi Gula Kesayangan
20
Keluarga Cemara ... Eh, Viking
21
Sasa Mau Pulang
22
Demi Terikat
23
Magnet Duda
24
Saingan
25
Duo Duren-Duren ( Simon Le Bon dan John Taylor KW )
26
Ding Dong
27
Rodrigo Tahu Rumah Sasa
28
Saga Pun Berlanjut
29
Kencan
30
Sudah Kudugong !
31
Jodoh Tarik Tambang
32
Xander v Prudence
33
Rencana Dewa
34
Sasa Galau
35
Di Solo
36
Tercyduk
37
Disidang
38
Masih Menggantung
39
Sagara dan Xavier
40
Apa Harus Pergi?
41
Galau Berjamaah
42
Bu Guru Alina
43
Masih di Alila
44
Bisa Gendut
45
Keributan Sasa dan Sagara
46
Prudence Marah
47
Sasa Bersama Rodrigo
48
Rencana Xander
49
Jeg Elsker Deg
50
Shana
51
Rencana Jahat
52
Boleh !
53
Sasa
54
Sagara Ke Semarang
55
Kecurigaan
56
AKBP Victor Sihasale
57
Divisi Kasus Dingin
58
Aksi Divisi Gabut
59
Big Labubu
60
Harta, Kuasa dan Gendakan Jilid Dua
61
Semakin Ngadi-ngadi
62
Rodrigo dan Shana
63
Sagara Ke Polsek
64
Jakarta
65
Dewa Maju
66
Erhan Geli
67
Taubat Pak !
68
Rodrigo Mengajak Shana Makan Siang
69
Sagara dan Polda
70
Puncak Kemarahan Sagara
71
Dikotakkan
72
Yudho Sardono
73
Permintaan Kiswatikah
74
Prudence Melihat Shana
75
Terkejut Siapa Sasa
76
Mbak Lilis
77
Rodrigo Bertemu Pasha
78
Rodrigo Kembali ke Semarang
79
Why Not?
80
Dia Normal
81
Rencana Duo S
82
Begitulah
83
Sama-sama ...
84
Keributan Xander dan Prudence
85
Salah Sambung
86
Shana Ke Semarang
87
Bertiga
88
Rodrigo Menggoda Shana
89
Ditembak Prudence
90
Menikmati Bertiga
91
Masih Di Semarang
92
Kejadian Juga
93
Di Karyadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!