Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Karena aku telah menyentuhmu...
Jacob masih tetap terlihat tenang menikmati makan malam disetiap menu pertama, kedua dan ketiga yang disajikan diatas meja, dan sampai menu penutup Dessert.
Sementara Jonas terlihat tidak tenang, setiap makanan yang disajikan tidak satu pun yang habis disantapnya.
Dia begitu gugup, sampai keringat dingin mengucur di punggungnya merasa takut.
Jonas sudah lancang ingin memperkenalkan seorang wanita kepada Jacob, sementara Jacob sudah memiliki seorang calon istri.
Ini akan membuat perusahaan mereka terancam, karena Jacob bukan tipe pria yang suka main perempuan.
Dengan tenang Jacob mengelap mulutnya dengan serbet setelah memakan sebagian makanan penutupnya.
Lalu membantu Naomi mengelap sudut bibir Naomi, ada cream Dessert yang menempel disana.
"Terimakasih kak" gumam Naomi pelan.
Jacob menjawab Naomi dengan senyuman.
Tiga orang yang melihat apa yang dilakukan Jacob kepada Naomi merasa malu, dan Jonas semakin serba salah.
Seharusnya dia mencari informasi dulu mengenai Jacob, apakah sudah memiliki kekasih atau belum.
"Aku rasa kedepannya kau harus tahu apa yang harus kau lakukan!" kata Jacob memandang Jonas dengan intens.
"I..iya Tuan, saya tahu..maaf..sekali lagi saya minta maaf!" kata Jonas seraya dengan reflek berdiri membungkukkan tubuhnya dengan sopan menghadap pada Jacob.
"Kalau begitu terimakasih atas makan malamnya..aku dan calon istriku masih ada urusan lain yang harus kami selesaikan!" kata Jacob lalu berdiri mendorong kursinya kebelakang sedikit.
"I..iya Tuan, terimakasih juga sudah mau datang dan mengobrol dengan keluargaku!" kata Jonas kembali membungkukkan tubuhnya dengan sopan.
Istri dan wanita cantik yang dibawa Jonas juga membungkukkan tubuh mereka dengan sopan kepada Jacob.
"Terimakasih Tuan!" ucap mereka bersamaan.
Jacob mengulurkan tangannya kepada Naomi, dan dengan lembut Naomi meletakkan tangannya ke dalam tangan Jacob yang besar.
Perlahan Jacob membantu Naomi bangkit dari duduknya, lalu menggenggam tangan Naomi dalam genggaman tangannya.
Mereka kemudian meninggalkan ruang VIP tersebut.
"Apakah kau mau menonton flim? ini belum terlalu malam, kita masih bisa pergi ketempat yang kau suka!" kata Jacob menggenggam dengan erat tangan Naomi dalam tangannya.
"Iya, mau kak!" kata Naomi dengan senyuman merekah, dia terlihat begitu senang.
"Ayo!" Jacob juga tersenyum senang.
Jacob membawa Naomi menonton film.
Naomi begitu senang menonton film yang disukai nya, pemeran utamanya sangat dikagumi Naomi.
Sepanjang mereka menonton, Naomi terlihat begitu bersemangat melihat ke layar besar di depan mereka.
Sementara Jacob tidak bersemangat, dia menyesal mengikuti kemauan Naomi menonton flim yang disukai Naomi.
Sepanjang menonton Naomi mengabaikan Jacob, sehingga Jacob begitu malas melihat jalannya flim tersebut.
Jacob jadi cemburu pada pemeran pria flim tersebut yang terlihat begitu tampan, membuat mata Naomi berbinar-binar melihat aktor tersebut.
Merasa kesal Jacob menarik Naomi keatas pangkuannya, mendekap Naomi dalam pangkuannya.
"Kak..!" jerit Naomi dengan suara tertahan.
"Duduk disini saja, aku merasa kesepian kau abaikan!" kata Jacob tidak perduli dengan jeritan Naomi.
"Kita lagi dibioskop, bukan kita saja yang ada disini.." bisik Naomi merasa malu duduk dipangkuan Jacob.
"Tidak ada yang memperhatikan kita..semua lagi menikmati jalannya flim." Kata Jacob mengeratkan pelukannya pada pinggang Naomi.
Naomi jadi tidak fokus lagi menonton, tubuhnya dengan Jacob begitu rapat, otaknya jadi tidak tenang.
Naomi merasakan sesuatu dibawah bokongnya menonjol, dan itu membuat tubuhnya sedikit meremang.
"Kak..turunkan aku!" bisik Naomi tercekat.
"Tidak!" jawab Jacob.
Jacob mengendus leher Naomi, lalu mengecupnya dengan lembut.
Jantung Naomi berdebar-debar merasakan kemesraan Jacob padanya, tanpa sadar menelan ludahnya merasakan tubuhnya menerima saja apa yang dilakukan Jacob padanya.
"Kak..kita lagi menonton flim, aku jadi tidak fokus melihat filmnya." Gumam Naomi dengan suara serak, karena mulai terbuai dengan apa yang dilakukan Jacob.
Tangan Jacob membelai pinggang Naomi, mengelus rusuk Naomi perlahan.
Bibir Jacob menjalar mengecup tengkuk Naomi, dan perlahan memiringkan kepala Naomi sedikit untuk mengakses bibirnya semakin maju masuk keceruk leher Naomi.
Mengecup leher itu dengan lembut, dan tangannya perlahan masuk kedalam baju Naomi.
Tangan Jacob mengelus kulit perut Naomi yang rata, dan itu tanpa sadar membuat Naomi merebahkan tubuhnya bersandar ketubuh Jacob.
Kepala Naomi bersandar didada Jacob yang bidang, dan itu memudahkan Jacob mencium bibir Naomi.
Bibir kecil dan ranum itu dicium Jacob dengan lembut dan perlahan, sementara tangannya yang mengelus perut Naomi semakin naik merayap keatas.
Tangan Naomi reflek memegang rahang tegas Jacob, dan Jacob semakin memperdalam ciumannya mengulum bibir Naomi.
Lidah Jacob menyusup diantara gigi Naomi, dan menemukan lidah Naomi.
Dengan lembut Jacob memilin lidah Naomi dengan lembut, sementara tangannya meremas benda lunak di balik bra Naomi.
"Engg..kak!" suara mendesah Naomi lolos dari bibirnya.
"Iya sayang." Gumam Jacob serak, bibirnya masih terus mencium bibir Naomi.
"Apa yang kita lakukan?" tanya Naomi dengan nafas yang mulai terengah diantara ciuman Jacob.
"Bermesraan." Gumam Jacob lagi seraya masih meremas benda lunak dibalik bra Naomi.
"Apakah kakak mencintaiku?" tanya Naomi dengan terengah.
Pertanyaan Naomi sontak membuat Jacob menghentikan ciumannya, mereka saling menatap satu sama lain.
"Kau calon istriku..aku telah menyentuhmu, jadi aku harus menikahimu." kata Jacob dengan nada suara yang sedikit bimbang.
"Jadi karena itukah?" tanya Naomi tersenyum, dia merasa Jacob hanya ingin bertanggung jawab saja padanya, karena sudah mencium dan menyentuh tubuhnya.
Entah kenapa ada rasa yang tidak enak dihati Naomi mendengar jawaban Jacob tersebut, dia merasa apa yang mereka lakukan barusan tidak benar.
Tidak ada perasaan spesial dihati Jacob pada dirinya, sementara Naomi tidak tahu entah sejak kapan sudah mulai ada rasa suka pada Jacob.
Itu dirasakan Naomi saat tubuhnya tidak menolak apa yang dilakukan Jacob padanya, dia merasa tubuhnya begitu nyaman dengan ciuman Jacob.
Naomi baru menyadari saat dia menatap wajah Jacob dengan intens, ada sesuatu yang berdesir dihatinya menatap Jacob.
Naomi belum pernah jatuh cinta sebelumnya, dan bahkan belum pernah disentuh lelaki manapun.
Jacoblah pria yang pertama yang telah mencium dan menyentuh tubuhnya, dan pria pertama yang membuat hatinya berdesir.
Sementara Jacob yang melihat senyuman Naomi barusan, merasa ada sesuatu yang tidak nyaman didalam hatinya.
Senyuman itu terlihat hambar, dan terasa menyakitkan perasaannya.
"Kenapa? apakah kau tidak mau menikah denganku..karena aku terlalu tua untukmu?" tanya Jacob dengan getir.
Naomi menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin menjelaskan kepada Jacob soal perasaannya.
Dia ingin Jacob sendiri yang akan mengungkapkan apa sebenarnya yang ada didasar hati Jacob, apakah dia cinta atau sekedar hanya ingin bertanggung jawab karena telah menyentuhnya.
Bersambung.....
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣