Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.
Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.
Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Taman Ajaib?
Mereka berjalan beriringan di taman ajaib itu, Lala masih terpesona oleh keindahan di sekitarnya. Bunga-bunga dengan warna yang tak pernah ia lihat sebelumnya bermekaran di mana-mana, menghasilkan aroma yang menenangkan. Suara air terjun yang mengalir deras dan kicauan burung-burung menciptakan simfoni alam yang menenangkan jiwa.
"Tempat ini… sungguh luar biasa," kata Lala, suaranya bergetar karena kagum.
Pangeran Firr tersenyum, menarik Lala lebih dekat. "Aku menciptakannya untukmu," katanya, suaranya penuh kasih sayang. "Tempat ini hanya untuk kita berdua."
Lala menatap Pangeran Firr, matanya berkaca-kaca. Ia merasa begitu dicintai dan dihargai. Ia merasa sangat beruntung telah menemukan cinta sejati.
Mereka terus berjalan, menjelajahi setiap sudut taman. Mereka menemukan sebuah danau kecil yang airnya jernih dan tenang, dikelilingi oleh pohon-pohon rindang. Mereka duduk di tepi danau, saling berpelukan, menikmati keindahan alam di sekitar mereka.
"Aku ingin selalu bersamamu di tempat ini," kata Lala, menaruh kepalanya di bahu Pangeran Firr.
Pangeran Firr membelai rambut Lala dengan lembut. "Kita akan selalu bersama," katanya. "Aku akan selalu ada untukmu, Lala."
Namun, di tengah kebahagiaan mereka, Lala teringat akan Mak Dira dan tanggung jawabnya di dunia manusia. Ia merasa sedikit bersalah karena telah meninggalkan Mak Dira tanpa pamit.
"Pangeran," kata Lala, suaranya sedikit sedih, "aku… aku harus kembali ke duniaku. Aku harus jujur kepada Mak Dira."
Pangeran Firr menatap Lala dengan penuh pengertian. Ia tahu Lala adalah gadis yang baik dan bertanggung jawab. Ia tidak akan memaksa Lala untuk memilih di antara dirinya dan tanggung jawabnya.
"Aku mengerti," kata Pangeran Firr. "Kita akan mencari cara agar kau bisa tetap bersamaku, tanpa harus meninggalkan tanggung jawabmu."
Ia menggenggam tangan Lala erat-erat. "Jangan khawatir, Lala," katanya. "Kita akan menemukan solusinya bersama-sama. Kita akan menciptakan keajaiban lain, keajaiban yang akan menyatukan kita selamanya."
Lala tersenyum, merasakan kekuatan dan dukungan dari Pangeran Firr. Ia percaya pada cinta mereka, cinta yang mampu mengatasi semua rintangan dan perbedaan. Mereka akan menghadapi semuanya bersama-sama, bergandengan tangan, menuju masa depan yang penuh harapan dan kebahagiaan. Di taman ajaib itu, di bawah langit yang cerah, cinta mereka semakin bersemi, kuat dan abadi, seperti keindahan alam yang mengelilingi mereka. Mereka saling memandang, mata mereka berbinar, mencerminkan janji cinta abadi yang akan mereka jaga selamanya.
Kemudian pangeran Firr mengajak Lala kembali ke dalam istananya.
Sesampainya di istana,para pelayan membungkuk hormat saat Lala dan Pangeran Firr melewati mereka. Lala memperhatikan sekilas para pelayan tersebut. Mereka mirip dirinya, hanya saja ada sepasang tanduk kecil menghiasi kepala mereka, dan manik mata mereka berwarna merah. "Manusia, manusia, ada..." Lala terhenti, mengingat perkataan Mak Dira tentang manusia-manusia di dunia ini yang berbeda dengan manusia di dunianya. Ia penasaran, apakah perbedaan ini hanya terletak pada penampilan fisik, atau ada perbedaan yang lebih dalam lagi? Ia melirik Pangeran Firr di sampingnya, mencari petunjuk atau penjelasan. Pangeran Firr hanya tersenyum misterius, menarik tangan Lala untuk melanjutkan perjalanan mereka. Ia ingin menunjukkan sesuatu yang lebih menakjubkan kepada Lala, sesuatu yang akan membuat Lala tercengang dan takjub. Ia berbisik di telinga Lala, "Aku akan menunjukkan sesuatu yang lebih menakjubkan kepadamu, Lala. Sesuatu yang belum pernah kau lihat sebelumnya." Rasa penasaran Lala semakin menjadi-jadi. Ia semakin penasaran dengan dunia baru yang sedang ia jelajahi bersama Pangeran Firr. Apakah ia akan menemukan jawaban atas semua pertanyaannya di dunia ini? Atau justru akan menemukan lebih banyak misteri yang semakin membingungkan? Ia menggenggam tangan Pangeran Firr dengan erat, siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi.