Genre : TimeTravel, Action, Adventure
Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.
Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.
"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 03 : Menjual Talisman
Malam Hari, Apartemen
Mo Lian memasuki apartemen murah yang disewanya tidak jauh dari SMA 1 Chengdu.
Mo Lian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang dipenuhi bau keringat, ia berdiri di depan cermin di dalam kamar mandi. "Luka-luka di wajahku telah menghilang, kulitku juga lebih halus dari sebelumnya. Namun ini masih sangat jauh dari kata sempurna saat aku telah menjadi orang terkuat di Alam Semesta, bahkan Putri dari berbagai Kekaisaran serta Sekte besar lainnya sangat tergila-gila dengan ketampanan ku."
Karena ia sibuk berkultivasi, ia sampai mengabaikan orang-orang sekitar, banyak sekali para dewi-dewi yang sangat cantik berdatangan padanya untuk menjadi istri, maupun selir. Namun Mo Lian mengabaikan itu semua, ia yang pada saat itu hanya memikirkan ibu dan adik perempuannya yang telah meninggal karena kesalahannya.
Mo Lian keluar dari dalam kamar mandi setelah selesai membersihkan seluruh tubuhnya, ia beranjak naik ke atas tempat tidur dengan membawa kertas kuning yang menurut sejarah bernama Kertas Kuning Hu, bersamaan dengan membawa tinta dari Kranberi yang telah dilumatkan.
Saat masih berada di Dunia Kultivator, ia memiliki gelar lain selain "Dewa Semesta". Yaitu "Profesi Surgawi", hal itu dikarenakan Mo Lian dapat menguasai semua Profesi yang ada dibidang Kultivator hingga ketingkat tertinggi. Ia menguasai Alkimia, Penempaan Senjata, Array, Talisman, Tabib.
Bahkan seorang Kaisar maupun Penguasa dari suatu bintang harus menundukkan kepalanya saat melihat Mo Lian. Bagi siapapun yang menghalangi jalannya, Mo Lian akan membunuh orang itu tanpa pandang bulu, termasuk seorang perempuan sekalipun.
Pada saat itu ia tidak memperdulikan kehidupan manusia, karena ia sendiri tidak memiliki alasan lagi untuk dapat mengampuni orang lain. Didalam pikirannya hanya ada berlatih, berlatih, berlatih, berlatih, membunuh, membunuh, dan membunuh.
Bahkan ia juga pernah menghancurkan gugus bintang suatu organisasi yang terus-menerus bersinggungan dengannya, yang mana menewaskan lebih dari 100 miliar nyawa manusia berbagai usia.
"Dengan kultivasiku yang sekarang, akan sedikit sulit untuk membuat Talisman." Mo Lian mencelupkan ujung kuas ke dalam tinta Kranberi, dan kemudian menuliskan beberapa kata dari zaman Dinasti Qing di Kertas Kuning Hu menggunakan energi spiritual yang telah dialirkan ke dalam kuas.
Ketika Mo Lian mengangkat kuasnya dari Kertas Kuning Hu, kata-kata yang dituliskannya memancarkan warna putih keemasan, kemudian menyerap energi spiritual yang ada disekitar bersamaan dengan miliknya.
Kertas Kuning Hu itu melayang di udara kosong, memperlihatkan keindahannya. "Selesai, ini adalah Talisman Penyembuh, dapat menyembuhkan penyakit luar maupun dalam, ini juga dapat digunakan untuk menyembuhkan orang dengan pengidap kanker stadium akhir," tuturnya seraya mengambil Talisman yang masih melayang.
Mo Lian melanjutkan membuat Talisman selama beberapa jam. Itu dikarenakan ia harus mengisi kembali energi spiritualnya, sebelum membuat Talisman lain.
Talisman yang berada di atas kasur sudah lebih dari lima lembar, ia membuat dua Talisman Penyembuh, Talisman Pengusir Roh Jahat, Talisman Energi Qi, dan lainnya.
Talisman Energi Qi sendiri digunakan saat Mo Lian kehabisan energi spiritual dalam tubuhnya, sehingga jika ia ingin mengisinya kembali, ia hanya perlu menempelkan Talisman Energi Qi pada dadanya, dan kemudian energi spiritualnya kembali penuh.
"Saat aku menjadi Dewa Semesta. Aku dapat membuat jutaan Talisman hanya dalam kedipan mata, namun saat ini aku membutuhkan waktu lebih dari tiga jam hanya untuk membuat Talisman tingkat rendah seperti ini. Apa yang akan terjadi jika orang-orang di Dunia Kultivator mengetahui bahwa aku, Mo Xianjun kelelahan dalam membuat Talisman. Pastinya aku akan menjadi bahan tertawaan di Dunia Kultivator, bahkan di gugus bintang lainnya."
Mo Lian menggelengkan kepalanya kecewa. Ia menyimpan lima Talisman di bawah tempat tidurnya, dan kemudian merebahkan diri di atas tempat tidur, ia memandang langit-langit ruangan yang sempit. "Semoga penjualan besok memuaskan, aku berharap paling tidak bisa mendapatkan 100.000 Yuan dan membelikan pakaian untuk adik perempuanku," gumamnya kemudian menutup mata.
***
Keesokan Harinya
Hari ini adalah hari Minggu, ia berencana menjual Talisman yang telah dibuatnya di Jalan Jinli. Meskipun ia tidak percaya diri apakah Talisman buatannya akan laku, tapi tidak ada salahnya berusaha, ia sendiri yakin jika di Bumi ini memang ada seorang Tao, hanya saja berada di tingkat paling dasar jika dibandingkan dengannya.
Jarak Jalan Jinli dengan apartemen yang disewanya hanya berjarak 1 mil jauhnya. Meski terbilang jauh, tapi setelah Mo Lian menembus Fase Fondasi tahap Akhir, kecepatan larinya melebihi kecepatan mobil normal. Sehingga ia dapat sampai dalam kurun waktu kurang dari satu menit.
Pada hari Minggu banyak sekali orang-orang berbagai usia datang ke Jalan Jinli, bukan hanya mencoba peruntungan, tapi juga untuk membeli makanan tradisional yang ada dari zaman Kerajaan Shu maupun Dinasti Qing.
Mo Lian yang melihat banyaknya orang tentu saja merasa senang, setidaknya ia memiliki peluang untuk menjual satu Talisman. Ia berjalan memasuki Jalan Jinli dan menggelar karpet kecil di tepian jalan, kemudian meletakkan Talisman yang telah dibuatnya berserta papan nama yang mengatakan bahwa ia sedang menjual Talisman.
Para pejalan kaki yang melihat dagangan Mo Lian hanya bisa diam seraya menatap aneh Mo Lian, bagi mereka semua tidak ada artinya membeli kertas kuning yang sudah kusam, dan dicoret-coret dengan tinta merah.
Mereka semua berpikiran jika Mo Lian adalah orang gila, dan apabila ada orang yang membelinya, maka orang itu lebih gila lagi dari Mo Lian.
"Apa yang dilakukan anak muda itu? Dia menjual kertas kusam dan mengatasnamakan Talisman? Apakah ini zaman kuno atau cerita-cerita yang ada di Novel?" ucap salah satu dari pejalan kaki.
"Memang zaman sekarang masih ada Talisman. Namun tidak dijual di tempat seperti ini, biasanya dijual oleh keluarga-keluarga berkuasa yang ada di Chengdu, dan itupun dilelang. Biasanya keluarga itu menyewa Pendeta Tao yang sudah memiliki banyak pengalaman," sahut yang lain menjelaskan.
"Benar! Pamanku pernah menghadiri pelelangan yang ada di Paviliun Barang Antik, dan Talisman disana bisa terjual hingga 100.000 Yuan," lanjut yang lain menjelaskan.
Obrolan-obrolan tentang Talisman terus berlanjut, dan tentu saja tidak ada yang membicarakan Talisman buatan Mo Lian dengan baik, kebanyakan dari mereka hanya mengejek dan menyeringai jijik melihat Talisman Mo Lian.
Mo Lian sendiri tidak menghiraukan omongan jelek dari semua orang, semua orang berhak berbicara apapun yang mereka inginkan, pasalnya untuk saat ini ia memang belum dapat mengeluarkan kekuatan aslinya. Ia juga tidak dapat berbuat macam-macam seperti saat berada di Dunia Kultivator.
Beberapa jam kemudian, Mo Lian yang masih tidak mendapatkan pelanggan pun akhirnya memutuskan untuk pulang. Namun baru saja ia membungkus Talisman, terdengar suara feminim sedikit berteriak yang menghentikan kegiatannya.
"Tunggu! Apakah kau menjual Talisman ini?"
Mo Lian mendongakkan kepalanya melihat ke sumber suara.
Terlihat di depan matanya seorang wanita muda yang sangat cantik, jika dikira-kira wanita muda itu berusia 19 tahun, lebih tua darinya 1 tahun. Penampilan wanita muda itu berambut hitam panjang menjuntai ke pinggang, kulit halus putih bersih, dengan bulu-bulu mata yang lentik.
"Tentu. Semua yang ada di sini memang ku jual," balas Mo Lian kembali menggelar karpet dagangannya.
Wanita muda itu melihat setiap Talisman yang ada dengan tatapan bingung dan panik secara bersamaan. Seperti sedang menghadapi masalah yang tidak kunjung dapat diselesaikan.
"Talisman Penyembuh. Hanya perlu meletakkan di depan dada orang yang memiliki penyakit, kemudian teriakan kata 'Aktif', maka Talisman akan berfungsi dan menyembuhkan orang itu. Harganya sebesar 100.000 Yuan, tidak boleh kurang." Mo Lian menebak apa yang sedang dicari wanita itu dari raut wajahnya, ia telah melihat hal ini jutaan kali, sehingga ia sudah biasa menangani masalah seperti ini.
Wajah wanita itu mengeras dengan mulut sedikit terbuka lebar saat Mo Lian memperlihatkan Talisman Penyembuh, ini seperti yang memang ingin dicari wanita itu, namun wanita itu kebingungan untuk memilihnya. "Baik-" ucap wanita muda itu terpotong.
Wanita lainnya mendengus kesal, "Qin Nian! Apakah Kau gila ingin membeli kertas kumuh ini seharga 100.000 Yuan!" teriak seorang wanita muda lainnya yang berdiri di samping wanita bernama Qin Nian.
"Qin Nian? Qin?" Nama itu terdengar sangat akrab bagi Mo Lian.
"Hei! Kalian lihat di sana, bukankah itu Dewi Qin Nian? Apakah Dia sedang membeli kertas kumuh dari bocah itu?" ucap salah satu pejalan saat mendengar nama "Qin Nian".
"Benar! Itu adalah Dewi Qin Nian dari Keluarga Qin, yang merupakan Keluarga Militer terbesar di Provinsi Sichuan."
Seketika Mo Lian kembali pada pikirannya, akhirnya ia mengerti mengapa ia merasa sangat familiar dengan nama "Qin". Keluarga Qin adalah Keluarga terpandang yang ada di Kota Chengdu, bahkan seluruh Provinsi Sichuan yang statusnya lebih tinggi dari empat Keluarga besar di Kota Chengdu, Fang, Long, Chu, Zhao.
Meski Keluarga Qin adalah Keluarga terpandang, tapi mereka semua menjunjung kesetaraan. Tidak membeda-bedakan status orang lain, dan karena itulah Keluarga Qin sangat dihormati oleh semua orang dari berbagai kalangan.
Keluarga Qin juga berkontribusi besar dalam peperangan yang berada di perbatasan. Dan meski Keluarga Qin adalah Keluarga Militer, tapi juga menguasai hampir seluruh bisnis yang ada di Kota Chengdu, dan memiliki Perusahaan di luar China.
"Sudahlah Zhing Xumei. Aku tidak memiliki pilihan lagi, nenekku sudah berobat dimanapun namun tidak membuahkan hasil. Paling tidak aku ingin mencobanya meski tidak berhasil sekalipun!" tegur Qin Nan sedikit berteriak pada temannya.
"100.000 Yuan, kan? Apakah Anda menerima pembayaran elektronik?" tanya Qin Nian seraya mengeluarkan handphone miliknya.
"Tentu." Mo Lian juga mengeluarkan handphone miliknya.
[Trx Rek. 11367xxxxx : CN MASUK KE TABUNGAN ¥100.000 21/03/20 11:10:30]
Mo Lian tersenyum puas saat melihat pesan yang masuk kedalam handphone-nya.
Setelah membeli Talisman Penyembuh. Qin Nian dan temannya, Zhing Xumei pergi meninggalkan lapak dagangan Mo Lian. Mo Lian yang telah menjual satu Talisman juga mengemas lapak dagangannya, dan pergi ke Toko Herbal yang berseberangan dengan tempatnya berjualan.
...
*Bersambung...