Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Bai Chen yang bereinkarnasi ke Universe Kultivator dan ternyata ini semua tidak kebetulan begitu saja.
Bai Chen telah terjerat dengan sebuah takdir yang menentukan nasib Alam Semesta, dia akan mengetahui semuanya jeratan takdir itu ketika dia sudah mengumpulkan semua hal mengenai 'Kebenaran Dunia'.
Dengan bantuan Sistem, apakah Bai Chen akan mengetahui rahasia dibalik 'Kebenaran Dunia' itu ? Menarik untuk diketahui, apalagi ditambah dengan bumbu komedi, romansa dan pengkhianatan, jangan sampai tidak dibaca!
Salam Sistem.
Faisal Fanani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6 - Farming
Bai Chen sudah hampir bisa menyamai kecepatan permainan pedang Bai Long, meskipun belum bisa menggores baju Bai Long sama sekali.
“Sial, kenapa sulit sekali” keluh Bai Chen.
"Kenapa Tuan Muda ?" ucap Bai Long.
"Apakah sudah menyerah ?" lanjut Bai Long.
"Whahahaha" tawa keras Bai Long
Entah kenapa ketika Bai Long sudah masuk dalam mode pertempuran, dia sudah seperti naga gila yang haus darah. Tapi itu semua hanya sandiwara yang dikeluarkan Bai Long.
"Kurang ajar juga si Bai Long ini ternyata" ucap Bai Chen.
Itu semua dilakukan Bai Long untuk lebih mengasah lagi emosi Tuan Mudanya, kalau bukan demi kebaikan Tuan Mudanya. Bai Long tidak akan berani berkata seperti itu.
“Trangggg” suara benturan pedang.
“Trangg” suara benturan pedang.
“Trang” suara benturan pedang.
“Trangggg” suara benturan pedang.
“Trangg” suara benturan pedang.
“Trang” suara benturan pedang.
Suara benturan pedang semakin sering terjadi, lebih intens lagi dari yang tadi. Di tengah latih tanding itu Bai Chen mulai mengeluh ...
"Hmmm, apakah aku memang tidak bisa menang melawan Bai Long" tanya Bai Chen kepada dirinya sendiri.
“Hah, itu hanya alasan karena aku lemah” sambung Bai Chen sendiri.
"Aku harus terus bertahan dan mengimbangi permainan Bai Long" gumam Bai Chen.
Akhirnya latih tanding mereka berlanjut hingga belasan ronde.
Bai Chen dibuat hampir kehabisan stamina oleh Bai Long. Meskipun Qi yang dimiliki tak terbatas tapi staminanya sudah sangat terkuras.
Mereka menyelesaikan latih tanding ketika matahari sebentar lagi akan tenggelam. Kemenangan ada di pihak Bai Long tapi meskipun begitu, akhirnya Bai Chen berhasil menempatkan beberapa tebasannya ke baju Bai Long.
Disisi lain, kepercayaan diri Bai Chen yang katanya diawal bisa mengalahkan Bai Long, sekarang sudah sirna. Dia terlalu sombomg dengan punya ‘Absolute Body’ nya itu.
Tapi Bai Chen tidak marah dengan semua hal itu. Kateran ini bisa berguna sebagai pembelajarannya tentang jangan pernah meremehkan musuh.
Bagaimana kalau yang dihadapi Bai Chen adalah musuh yang sebenarnya. Mereka pasti tidak akan sehalus Bai Long.
Tatapan mata Bai Chen sekali lagi berubah menjadi semangat untuk menjadi lebih kuat lagi.
Keuntungan lain yang diterima Bai Chen setelah latih tanding itu adalah dia bisa mengukur kira - kira seberapa besar potensi tubuhnya itu.
Bahkan dia sendiri saat ini belum mampu untuk mengeluarkan 0,01 % potensi tubuhnya itu. Itu yang membuat Bai Chen sendiri agak ngeri dengan potensi tubuhnya itu.
Kemudian setelah latih tanding berakhir ...
“Haaaaahhhhh… Aku kalah…” ucap Bai Chen.
“Bai Long kenapa kamu kuat banget” tanya Bai Chen.
“Bukan begitu Tuan Muda" sanggah Bai Long.
"meskipun tingkat kultivasi saya tertekan oleh prinsip dunia ini" lanjut Bai Long.
"Tapi kultivasi saya masih tetap lebih tinggi dari kultivasi Tuan Muda” jawab Bai Long.
“Ditambah lagi, keahlian berpedang saya sudah melebihi batas dunia ini" ucap Bai Long.
"Oleh karena itu penguasaan saya terhadap pedang lebih mendalam dari Tuan Muda” sambung Bai Long.
“Andaikan Tuan Muda sudah menguasai Skill dan Pedang itu” sambung Bai Long dengan menunjuk pedang yang digunakan oleh Bai Chen.
“Saya yakin, bahkan penguasa Alam Dewa yang tingkat kultivasinya Dewa Abadi" gantung Bai Long.
"Akan kalah dengan Tuan Muda” sambung Bai Long lagi.
“Yayaya…, apapun itu lah…” jawab cepat Bai Chen sambil mendengus karena Bai Long memujinya.
Menurut Bai Chen, pujian Bai Long sangat berlebihan itu.
Logikanya ‘Bai Long saja yang ada di tahap kultivasi Dewa Hitam sudah sekuat ini, bagaimana penguasa Alam Dewa ?’ batin Bai Chen.
"Dan saya minta maaf karena sudah memprovokasi Tuan Muda ketika latih tanding tadi" ucap Bai Long.
"Tidak masalah, aku tahu, hal itu juga untuk kebaikanku kan ?" tanya Bai Chen.
"Terimakasih karena Tuan Muda telah mengerti" lanjut Bai Long.
"Bolehkah saya memberi saran Tuan Muda" lanjut Bai Long lagi.
"Katakan saja Bai Long" ucap Bai Chen.
“Meskipun saya memuji Tuan Muda" gantung Bai Long.
"Saya sangat menyarankan Tuan Muda untuk meningkatkan kekuatan sesegera mungkin" lanjut Bai Long.
"Agar tidak ada yang bisa menyinggung Tuan Muda di Dunia Fana ini” ucap Bai Long.
Bai Chen kemudian sedikit termenung dengan perkataan Bai Long. 'Kekuatan ya ?' batin Bai Chen.
Disisi lain, Bai Long menyarankan seperti karena hal seperti meningkatkan kekuatan adalah hal yang mudah untuk Tuan Mudanya. Bagaimana tidak ?
Dulu waktu pertama kali bertemu. Bisa dikatakan tubuh Bai Chen adalah tubuh cacat dan hanya sampah di ranah Kelahiran Tier 1, tapi sekarang ?
Bahkan Bai Chen hampir bisa mengimbanginya. Jangan lupa Bai Chen hanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk melakukan itu semua.
Itulah alasan Bai Long sangat yakin dengan Tuan Mudanya itu. Dan dia memberikan motivasi agar Tuan Mudanya semakin kuat. Karena di Dunia ini, yang kuat yang berkuasa.
Bai Chen kemudian sadar dari ketermenungannya tadi. Kemudian menjawab pertanyaan Bai Long ...
“Benar juga Bai Long" benar Bai Chen.
"Sepertinya, aku harus menjadi lebih kuat lagi" ucap Bai Chen.
"Setidaknya agar memudahkan jalanku kedepannya” jawab Bai Chen dengan mantap.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita sekarang istirahat Bai Long" ucap Bai Chen.
"Baik Tuan Muda, saya akan mencari beberapa buah lagi untuk makan malam kita" ucap Bai Long.
"Baiklah kalau itu maumu" ucap Bai Chen.
Setelah Bai Long pergi mencari beberapa buah sebagai makan malam, Bai Chen kemudian sedikit mempelajari Sistem yang ada padanya.
Bai Chen melihat semua informasi, menu, cara kerja Sistem. Beberapa saat kemudian setelah dia lumayan puas mempelajari layar hologram didepannya itu. Bai Chen berkata kepada Sistem ...
“Sistem bisakah aku membuka Kotak Hadiah ?” tanya Bai Chen.
[Bisa Master]
“Tolong buka seluruh Kotak Hadiah yang ada sistem” pinta Bai Chen.
[Ding]
[Membuka 2 Kotak Perunggu Besar]
[Membuka 2 Kotak Perak Besar]
[Membuka 2 Kotak Emas Besar]
[Selamat, Master mendapat 100.000 PS]
[Selamat, Master mendapat 1.000.000 PP]
[Selamat, Master mendapat 1.000.000 Poin Kehidupan]
[Selamat, Master mendapat 1.000.000 Poin Pemahaman]
[Selamat, Master mendapat 2 Kartu Poin x 100 (1 Hari)]
[End]
“Oke Sistem, konversi seluruh PS yang aku punya ke Poin Pemahaman” instruksi Bai Chen.
[Baik Master]
“Oke sebelum itu, Sistem bisa kau jelaskan apa kegunaan Poin Kehidupan ?” tanya Bai Chen.
[Poin Kehidupan adalah poin yang digunakan untuk menambah masa hidup atau umur]
[Untuk beberapa dunia yang ada di Alam Semesta ini, Poin Kehidupan juga digunakan sebagai alat tukar layaknya uang Master]
"Begitu ya" singkat Bai Chen.
[Dan satu lagi, karena Poin Pemahaman ini bisa menambah masa hidup atau umur]
[Biasanya para monster akan sangat tertarik dengan adanya Poin Kehidupan ini]
[Mereka akan berlomba - lomba untuk mendapatkannya]
[Begitu penjelasannya, Master]
“Oke paham, mungkin saat ini belum terlalu dibutuhkan” singkat Bai Chen.
Kemudian Bai Long datang dengan membawa buah pir dengan tambahan buah mentimun dan anggur liar.
"Saya menemukan lebih banyak buah Tuan Muda" bangga Bai Long.
"Terimakasih Bai Long, aku merasa tidak terlalu enak karena aku tidak berkontribusi apapun untuk mencari makanan" ucap Bai Chen.
"Itu sudah menjadi tugas saya Tuan Muda, saya sudah dianggap saudara oleh Tuan Muda saja" gantung Bai Long.
"Saya sudah sangat beruntung sekali, saya bisa mati dengan tenang" lanjut Bai Long.
"Aisssh kamu ini, tapi sekali lagi terimakasih saudaraku" ucap Bai Long.
"Sama - sama Tuan Muda" jawab Bai Long.
Ketika mereka berdua menyelesaikan acara makan malam sederhana tersebut, Bai Chen berkata ...
“Bai Long aku mau berkultivasi dulu sebentar, kamu jaga sekitar ?” tanya Bai Chen.
“Siap Tuan Muda” jawab Bai Long.
Setelah duduk dalam posisi Lotus. Bai Chen berbicara kepada Sistem. Bai Chen ingin secepatnya menggunakan seluruh poin yang Bai Chen dapatkan dari Kotak Hadiah tadi.
“Oke Sistem" panggil Bai Chen.
"Ayo kita lanjutkan yang tadi" lanjut Bai Chen.
"Habiskan semua Poin Pemahaman ke Skill Aktif : Unlimited Blades (Immortal +++)” perintah Bai Chen.
“Sekalian gunakan seluruh PP (Poin Pengalaman) untuk menaikan ranahku” sambung Bai Chen.
[Dimengerti, Master]
[Memulai konversi …]
[Memulai penggunaan Poin Pemahaman …]
[Memulai penggunaan PP …]
Seketika bayangan gerakan - gerakan Skill Aktif : Unlimited Blades (Immortal +++) masuk kedalam otak Bai Chen. Bai Chen sendiri merasa lebih paham lagi mengenai Skill tersebut.
Hal ini terus berlajut dengan ...
“Bbommm” suara terobosan.
5 menit kemudian …
[Selesai]
“Oke, Sistem” panggil Bai Chen.
"Seberapa banyak pertumbuhan kekuatanku Sistem ?" tanya Bai Chen.
[Pertumbuhan Master sebagai berikut]
[Kultivasi : Jalan Kesengsaraan Tier 2 (4.600.000/6.400.000)]
[Skill : Skill Aktif : Unlimited Blades (Immortal +++) (0,15%)]
[End]
“Ternyata perubahannya sangat sedikit sekali” ucap Bai Chen.
“Sistem bagaimana caranya agar aku bisa dengan cepat meningkatkan kekuatanku ?” tanya Bai Chen.
[Dengan membantai seluruh monster di Jurang Kematian serta Hutan Monster Giok ini Master]
“Oh, kejam juga kau sistem” puji Bai Chen.
“Tapi, aku suka itu, hehehe” sambung Bai Chen.
“Tadi kamu bilang Poin Kehidupan itu sangat dicari oleh monster kan ?" tanya Bai Chen.
[Benar, Master]
"Dengan kata lain, aku bisa menjadikan Poin Kehidupan untuk memancing mereka semua kesini" lanjut Bai Chen.
"Biar lebih menghemat waktu ? Benar kan Sistem ?” tanya Bai Chen bertubi - tubi.
[100% Benar Master]