Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 PERASAAN LUNA
"Kamu naik saja, kita tidur di ranjang sama-sama," minta
Luna dengan entengnya.
Uhukk uhukk...
Arjuna terkejut mendengar perkataan Luna yang enteng
banget seolah itu biasa.
"Kamu gila? Bagaimana bisa kamu ngajak cowok tidur
seranjang denganmu?" heran Arjuna .
"Hehehe... kalo cowoknya kamu sih aku gak masalah,"
ucap Luna dengan mata kerkedip-kedip.
"Jangan menggodaku, Luna," kesal Arjuna .
Arjuna mencoba terlihat kesal untuk menutupi rasa
gugupnya.
Luna tertawa terbahak-bahak melihat Arjuna yang jadi
salah tingkah itu.
"Emang kamu mikir apa sih? Kita kan cuma tidur
seranjang berdua? Hayoo mikir mesum yaa?" tuduh Luna yang
masih aja menggoda Arjuna .
'Sialan aku dikerjain, pake mancing-mancing segala. Aku
gak sekuat itu, Luna,' batin Arjuna .
"Yee, enak aja. Aku gak mikir apa-apa kok. Ya udah aku
tidur di atas," dalih Arjuna mencoba ngeles telah ketahuan
berpikiran jorok.
"Kok hadap sana sih? protes Luna ketika Arjuna malah
membelakanginya.
"Lalu aku harus menghadap mana? Menghadap yang
maha kuasa gitu?" canda Arjuna .
Luna kembali terbahak.
"Ya gak. Maksudnya kita hadap-hadapan gitu, ngobrol
sampe ketiduran," pinta Luna.
"Kayak suami istri aja," ejek Arjuna .
"Kan siapa tahu nanti jadi suami istri beneran," jawab
Luna enteng.
Arjuna mendelik, bisa-bisanya Luna ngomong dengan
entengnya.
"Kalo kayak suami istri, biasanya gak cuma tidur bareng
loh," goda Arjuna . Ila mencoba mengerjai gadis itu.
“Maksudmu ena-ena? Boleh aja..." ucap Luna tanpa dosa.
Deg...
Jantung Arjuna berdegup kencang. 'Apa ini kode untukku
?
Arjuna kepikiran dengan misi yang ia berikan.
la ragu untuk melakukannya pada Luna, tapi kalo Luna
sendiri memberikan lampu hijau, mengapa harus ragu? Lanjut
aja gass eksekusi Luna.
Luna kembali tertawa melihat Arjuna yang antara mupeng
dan ragu."Kamu masih perjaka ya? Keliatan banget," ejek Luna
dengan tertawa terbahak-bahak.
Malu, itulah yang Arjuna rasakan, diejek oleh cewek dan
dibongkar rahasianya.
Namun setelah itu Luna mendekat dan menmbisiki Arjuna .
"Aku juga masih perawan loh. Gak usah malu."
Deg...
Jantung Arjuna berdegup kencang, apalagi setelah itu
Luna mencium bibirnya.
Cup...
Arjuna melihat mata Luna yang seolah mengharapkannya.
Akhirnya Arjuna tak bisa menahannya. la langsung
menyerang bibir Luna dan melumatnya.
"Mmhh... slrpp... slrpp..."
Suara decapan lidah pun terdengar. Gerakan keduanya
awalnya begitukaku namun makin lama semakin terbiasa.
Ciuman mereka semakin memanas saat tangan Arjuna
berpetualang kemana-mana.
Arjuna bangun dan mengukung tubuh Luna. Keduanya
hanya menatap mata 1 sama lain dengan pandangan saling
mengharapkan.
Luna pasrah dengan apa yang akan Arjuna lakukan. la
merasa kini dia sudah jatuh cinta pada pemuda yang telah
menyelamatkannya ini. Entah kenapa ia merasa aman saat didekat Arjuna .
Arjuna terdiam. la tak menyangka Luna sampai seperti itu.
"Luna, aku.."
Belum sempat Arjuna melanjutkan, Luna menyelanya dan
berkata “Aku mencintaimu, Arjuna ."
Deg...
Jantung Arjuna berdegup kerncang.
la menyadari bahwa perasaannya pada Luna kini berubah.
Awalnya ia hanya menganggap Luna sebagai orang yang ia
selamatkan dan target dari misi sistem, kini telah menjadi
seseorang yang mengisi hatinya dengan cinta.
"Aku tak memintamu membalas perasaanku. Aku tahu
kamu masih terkejut dengan pengakuanku yang tiba-tiba
padahal kita baru saja bertemu. Maafkan aku jika hal ini
membebanimu," ucap Luna dengan mata berkaca-kaca.
Arjuna memeluk Luna dan membisikinya. "Terima kasih,
aku akan selalu bersamamu."
Luna tersenyum. Meski Arjuna tidak mengucapkan kata
cinta, namun ia sudah puas dengan ucapan Arjuna barusan.
Keduanya melepaskan pelukan, lalu saling bertatap mata.
Entah siapa yang memulai, bibir mereka kembali menyatu
hingga akhirnya kembali terhanyut dalam gairah mereka.
*********
Pukul 11.00
Arjuna terbangun dan melihat Luna yang masih tertidurdi sampingnya.
Maafkan aku. Terima kasih Luna.'
Cup...
Arjuna mengecup kening Luna
la memandangi wanita yang memberikan kehormatan
padanya itu.
la masih bingung dengan perasaanya. Dalam hatinya ia
mulai menyukai dan nyaman dengan Luna, namun entah
kenapa ia ragu untuk mengungkapkan nya. la takut akan
menyakiti Luna nantinya.
la pergi menuju ke balkon.
Ding...
"Selamat misi 'Mengambil keperawanan Luna' berhasil
diselesaikan."
"Selamat tuan rumah mendapatkan hadiah uang 100. 000
dolar, 1.000 poin sistem, Twin Dagger dan Skill meretas
tingkat dewa."
"Selamat level kekuatan tuan rumah telah naik ke Bumi
tingkat 1, "
“Apa anda ingin memasang skill?"
“Ya." Jawab Arjuna tanpa ragu.
Seketika pengetahuan mengenai meretas merasuki
kepala Arjuna . Arjuna merasa kepalanya mau pecah saat
seluruh pengetahuan tentang peretasan masuk ke otaknya
satu persatu.
Hingga 2 menit kemudian.
Ding...
"Skill peretasan telah selesai dipasang."
'Sialan, kau gak bilang kalau prosesnya bakal sesakit ini,
protes Arjuna .
"Tuan rumah tidak tanya.
"Sistemn buka status."
Ding...
"Membuka status tuan rumah."
Name: Arya kakomole /Arjuna Evans
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan: Bumi Tingkat1 (510/1000)
Status Erebos: 60%
Skill: Peretasan
Senjata :Twin Dagger
Kekayaan: 110.200 dollar
Misi yang sedang berlangsung: -
Hadiah yang belum dibuka: l kotak rahasia.
Wow aku naik 2 tingkatan sekaligus,' batin Arjuna senang.
'Dan lagi, aku dapat banyak uang ditambah skill yang
pasti berguna untukku.'
"Lama tak jumpa, bocah," ucap Erebos yang ternyata
muncul.
"Huaahh...!'"' Arjuna kaget dan jatuh dari ranjang saat
melihat Erebos yang tiba muncul disana.
"Gak usah lebay, bocah. Kayak baru lihat aja," kesal Erebos.
"Kenapa kau..." ucapan Arjuna terhenti. la baru ingat
bahwa status Erebos telah meningkat menjadi 60%, itu berarti
Erebos bisa muncul dan menunjukkan sosoknya.
"Bagaimana rasanya udah gak perjaka?" tawa Erebos
meledek.
Sialan, Arjuna begitu malu saat Erebos meledeknya.
"Kenapa kau memberikanku misi begitu, iblis mesum?"
protes Arjuna .
"Hahaha... bukankah bagus? Kau bisa melakukan hal itu
pada wanita? Harusnya kau berterima kasih bocah," ledek
Erebos.
"Tapi tetap saja, kenapa harus Luna?" protes Arjuna lagi.
"Semua misiku bersifat random, termasuk target misi.
Kebetulan saja gadis itu yang ada di dekatmu," Jawab Erebos
enteng.
"Dan juga bukankan sudah kubilang, semua misiku
nantinya adalah kejahatan. Menghajar seseorang dan
mengambil keperawanan seseorang itu termasuk kejahatan.
Dan semua itu membuat kekuatanmu meningkat, jadi tak usah
protes."
"Tapi..." Arjuna belum sempat melanjutkan disela oleh
Erebos.
"Bahkan setelah ini mungkin aku akan memberikanmu
misi untuk membunuh orang, Bocah. Kuharap kau
menyiapkan diri," sela Erebos.
"Ingat, kau tak punya pilihan lain selain melakukannya.
Sesuatu yang buruk akan menimpamu jika kau gagal atau
sengaja mengabaikan misi yang kuberikan," ancam Erebos.
Arjuna terdiam. la merasa tak punya pilihan lain atau
kata-kata untuk membantah.
la ragu apakan ia bisa membunuh seseorang nantinya.
"Lebih baik kau mempersiapkan mentalmu dan
kekuatanmu, bocah. Semakin kuat kau, misi yang kuberikan
akan semakin berat. Mungkin kau akan mempunyai musuh
yang kuat, karena itu aku sarankan untuk mengasah kekuatan
dan skillmu," daran Erebos.
Benar, tak ada gunanya memikirkan semua itu. Aku
hanya perlu bertambah kuat. Aku ingin mengubah hidupku
menjadi lebih baik,' tekad Arjuna .
la melihat ke arah Luna yang masih tertidur, dan ia
semakin bertekad untuk bertambah kuat karena ada
seseorang yang harus ia lindungi.
**********k********
"Hoaammm.." Luna akhirnya terbangun dari tidurnya.
"Pagi, Luna. Eh maksudku siang," ucap Arjuna terkekeh.
"Eh?" Luna begitu syok saat menyadari bahwa hari udah
siang.
"Maafkan aku yang terlalu semangat, sampai
membuatmu kelelahan," sesal Arjuna .
Blushh..
Pipi Luna memerah saat mengingat kejadian malam tadi.
la begitu malu saat mengingat keperkasaan Arjuna yang di luar
nurul itu. Namun ia tak menyalahkan Arjuna karena ia pun
menikmatinya.
"Udah ah jangan dibahas lagi. Malu tau," ucap Luna
sambil berlari ke kamar mandi.
Arjuna terkekeh melihat Luna yang malu itu.
"Tunggu, seingatku aku masih punya hadiah dari misi
menghara orang sebelumnya."
"Erebos, buka status," perintah Arjuna .
Ding...
Name: Arya kakomole /Arjuna Evans
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
< Bab 6 Perasaan Luna
Klaim
Level Kekuatan: Bumi Tingkat 1 (510/1000)
Status Erebos: 60%
Skill : Peretasan
Senjata: Twin Dagger
Kekayaan: 110.200 dollar
Misi yang sedang berlangsung: -
Hadiah yang belum dibuka: 1 kotak rahasia.
"Buka hadiah kotak rahasia" perintah Arjuna .
Ding...
Muncul berkas-berkas di tangan Arya mengenai identitas
baru Arjuna , seperti KTP, surat-surat kependudukan, dan yang
lain. Bahkan sistem memberikan berkas surat pindah sekolah
yang bisa Arjuna gunakan untuk mencari sekolah baru.
"Woow... terima kasih Erebos." Arjuna senang karena ia tak
perlu lagi pusing mengenai identitas barunya ini.
Arjuna lalu mengambil Twin Dagger dari ruang
penyimpanan sistem.
"Erebos, senjata apa ini?" tanya Arjuna sambil memegang
dagger hitam dan putih.
"Sesuai namanya, Twin Dagger berjumlah dua dan
masing-masing bisa kau gunakan untuk membunuh orang.
Namun keduanya punya perbedaan. Dagger hitam bisa
membuat orang mati dengan rasa sakit yang berlipat-lipat, dan
dagger putih bisa membunuh orang seketika tanpa merasakan
rasa sakit." Ujar Erebos.
"Apa...?" Arjuna terkejut.