NovelToon NovelToon
Penantian Panjang

Penantian Panjang

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali / Pengawal
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Suci devi Miftakhul janah

Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.

kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30. Lamaran

Adrian terus memandangi wajah Ayahnya yang terlihat pucat, wajah yang sudah terlihat tua. Tiba-tiba Ayah Usman membuka matanya, Adrian kaget lalu segera keluar memanggil dokter. Dokter pun masuk lalu memeriksa keadaan Ayah Usman.

"syukurlah pak,Ayah anda sudah baik-baik saja" ucap dokter itu lalu pergi meninggalkan ruangan.

Adrian lalu menghampiri sang Ayah yang baru siuman, air mata bahagia menetes membasahi pipinya. Tak henti-hentinya ia mengucap syukur.

"yah Adrian sudah disini,Adrian janji akan menuruti semua keinginan Ayah" ucap Adrian sambil terisak, sang Ayah hanya tersenyum kecil karna memang keadaannya belum pulih seutuhnya.

setelah 2 jam berlalu Akhirnya Ayah Adrian membuka suaranya untuk pertama kalinya. Ia meminta Adrian membantunya untuk duduk, Adrian langsung sigap menopang tubuh Ayahnya. Setelah selesai Adrian kembali merapikan selimut Ayahnya.

"maafkan Ayah nak karna sudah berkata kasar padamu" ucap Ayah Usman pelan

"Adrian yang seharusnya minta maaf yah, Ayah cepet sembuh ya" jawab Adrian sambil megang tangan Ayah Usman.

Ibu Zulaikha datang dan membawa tas berisi baju ganti untuk Adrian dan ayahnya,juga membawa makanan untuk Adrian.

"Alhamdulillah,Ayah akhirnya sadar. Ibu sangat khawatir sekali kemarin" ucap Ibu Zulaikha lalu memeluk suaminya dengan perlahan.

Adrian lalu izin ke ibunya untuk mandi sebentar, ibunya menganggukkan kepalanya. Adrian lalu berjalan menuju kamar mandi. tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar itu, ternyata Pak Hendra dan keluarganya.

Ibu Zulaikha menyalami pak Hendra,istrinya dan juga Fara anak pak Hendra. Pak Hendra lalu menghampiri Pak Usman menanyakan bagaimana keadaannya, sedangkan istri pak Hendra mengobrol dengan Ibu Zulaikha. Tinggal Fara dan Adrian yang masih sama-sama terdiam.

Pak Usman melihat Adrian dan Fara hanya diam saja dari tadi,akhirnya Pak Usman memanggil mereka berdua, mereka pun terkejut lalu menghampiri Pak Usman.

"setelah Ayah keluar dari Rumah Sakit, satu minggu kemudian lamaran akan diadakan dirumah Pak Hendra,lalu sebulan kemudian pernikahan kalian akan dilangsungkan" ucap Ayah Usman sambil tersenyum

Adrian yang sudah pasrah dengan keputusan ayahnya hanya menjawab dengan senyuman, Fara pun sama menjawab dengan anggukan dan senyuman saja karna memang sejak awal dia sudah nurut dengan kedua orang tuanya.Fara melihat kearah Adrian mengamati wajah Adrian dengan intens.

" bagaimana bisa ia menurut dengan mudahnya padahal baru 2 hari yang lalu wajahnya terlihat sangat tidak suka dengan perjodohan ini tapi sekarang seperti anak ayam yang takut kehilangan induknya" gumam Fara dalam hati sambil tersenyum kecil.

setelah beberapa lama keluarga pak Hendra pamit untuk pulang, Pak Hendra berpesan agar dikabari jika Ayah Usman sudah keluar dari rumah sakit. Ayah Usman menggangguk dan tersenyum sambil menjabat tangan pak Hendra.

Kemudian keluarga Pak hendra keluar dari kamar, Adrian dan Fara pun berjabat tangan untuk pertama kalinya. Ayah memanggil Adrian untuk mendekat lalu memeluk putranya tersebut.

" terimakasih nak telah mau mewujudkan keinginan Ayah" ucap Ayah Usman sambil menangis.

" tidak usah berterimakasih yah,sudah sewajarnya seorang anak berbakti pada orang tuanya dan inilah bukti baktiku padamu yah" ucap Adrian

Ibu Zulaikha sangat bahagia melihat keduanya berpelukan, walaupun ia tau Adrian terpaksa melakukannya. Lalu ibu Zulaikha mendekati mereka berdua dan menyuruh mereka untuk makan.

Ayah Usman memakan makanan dari rumah sakit sedangkan Adrian pergi ke kantin rumah sakit. ia berjalan sambil memainkan hpnya, tiba-tiba hpnya berbunyi ternyata dari adik sepupunya.

" assalamualaikum adikku yang paling cantik,gimana kabarnya?" tanya Adrian degan nada bercanda.

"waalaikumsalam kak,alhamdulillah aku baik. Kakak sendiri bagaimana. Oh ya katanya paman masuk rumah sakit ya kak, terus bagaimana keadaannya?" ucap Adik sepupu Adrian.

"alhamdulillah kakak baik,dan alhamdulillah Ayah juga sudah membaik, mungkin 2/3 hari sudah boleh pulang. Ngomong-ngomong gimana kuliahmu disana,udah punya temen belum?" tanya Adrian kembali

"alhamdulillah lancar kak,kalo temen kuliah sih belum punya tapi kalo temen kos udah, tapi sayangnya dia kerja gx kuliah. Orangnya juga baik banget kak" ucap Adik sepupu Adrian.

Adrian lalu menyudahi telfonnya karna ia sudah sampai kantin, ia berjanji jika nanti akan menelfonnya kembali. Adrian juga belum sempat memberitahu Adik sepupunya jika sebentar lagi ia akan menikah.

Adrian lalu memesan nasi goreng kambing dan lemon tea lalu ia mencari tempat duduk yang kosong, sambil menunggu makanannya diantar ia memainkan hpnya membuka galeri handphonenya, melihat kembali gadis yang sangat ia cintai, air matanya kembali menetes.

"sayang semoga dimana pun kau berada kau selalu dikelilingi orang-orang baik, aku pun akan mewujudkan keinganmu juga keinginan Ayahku" gumam Adrian sambil mengusap foto Suci.

pelayan pun mengantarkan pesanan,Adrian terkejut lalu meletakkan handphonenya. Tiba-tiba ada yang duduk disebelahnya, Adrian melihat ke arah orang itu dan ternyata orang itu adalah Fara.

Adrian meneruskan makannya sedangkan Fara memperhatikan Adrian makan, Adrian agak risih jika diperhatikan seperti itu terus. Mata Fara terus melihat kearah hp Adrian.

" oh ternyata wanita itu yang membuat kamu menolak perjodohan kita" ucap Fara mengejek Adrian

Adrian lalu melihat ke arah hpnya, kemudian mengambil hpnya dan memasukkannya ke saku celananya. Ia pun melanjutkan makannya dan tidak menggubris Fara.

"aku heran waktu kita pertama kali ketemu kan kamu seperti menolak sekali dengan perjodohan ini, kenapa tiba-tiba kamu nurut gitu aja" tanya Fara dengan nada yang yang terdengar menyebalkan.

"aku gak perlu jawab pertanyaan kamu itu karna itu bukan urusanmu, yang penting perjodohan kita terlaksana. Itu yang kamu mau juga kan" ucap Adrian Santai.

"aku gak terlalu kepengen nikah juga sih cuman aku males aja berdebat sama kedua orang tua ku karna sudah pasti aku kalah, maka dari itu aku nurut-nurut aja" ucap Fara dengan nada santainya

"tunggu deh kamu kan dokter spesialis kandungan ya tapi kenapa nada bicaramu itu kayak preman ya. Gak pada takut tuh ibu hamil sama kamu" ucap Adrian kali ini dengan nada yang agak kasar

"ya kalo sama pasien aku harus menyesuaikan lah ya, aku gak sebodoh itu doang. Percuma dong gue sekolah tinggi-tinggi kalo kayak gitu" ucap Fara

Adrian sudah selesai makan,ia pun berdiri dan meninggalkan Fara. Fara menggelengkan kepalanya lalu pergi dari meja itu.

Adrian kembali ke kamar Ayahnya, ia membuka pintu kamar dengan perlahan karna Ayahnya sedang istirahat. Lalu berjalan menuju sofa dan membaringkan tubuhnya, Ibu Zulaikha juga sedang tertidur di kasur dekat jendela.

****

pagi-pagi sekali Suci sudah bersiap-siap untuk melamar pekerjaan, ia membawa beberapa amplop berwarna coklat untuk berjaga-jaga barang kali restoran itu tidak langsung interview, ia bisa langsung mencari ke tempat lain.

Tok tok tok

ada yang mengetuk pintu kamar Suci, ia lalu bergegas membukannya,ternyata Dinda. Dinda mengajaknya untuk mencari sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat melamar kerja.

Suci mengiyakan tawaran Dinda, ia lalu memakai jilbabnya dan mengambil tas serta surat-surat lamaran kerja. Suci mengunci pintu kamarnya dan berjalan keluar kos dengan Dinda.

" pagi ini sejuk banget ya kak,ngomong-ngomong kok banyak banget surat lamaran kerjanya kak" tanya Dinda

"buat jaga-jaga saja kalo nanti aku gak langsung diinterview aku bisa mencari ditempat yang lain" jawab Suci.

Dinda menganggukkan kepala tanda mengerti maksud Suci, mereka pun berjalan kearah warteg yang sama seperti tadi malam. Sesampainya disana mereka memesan makanan dan minuman.

****

Ayah Usman akhirnya diperbolehkan pulang besok pagi,karna kesehatannya yang berangsur-angsur membaik. Ibu Zulaikha dan Adrian bahagia mendegar kabar tersebut.

Keesokan paginya Ayah Usman sudah bersiap-siap untuk pulang tinggal menunggu Adrian yang sedang membayar biaya Administrasi,ibu Zulaikha sedang mengemasi barang mengemasi barang-barang.

beberapa menit kemudian Adrian selesai mengurus Administrasi, ia lalu membantu Ayahnya untuk duduk dikursi roda. Mereka berjalan menunju parkiran mobil, Adrian membantu Ayahnya untuk naik ke mobil dengan hati-hati.

Adrian melajukan mobilnya dengan perlahan, didalam mobil Ayah Usman berbicara tentang lamaran Adrian. Beliau menyuruh Adrian segera membeli barang-barang untuk acara lamaran nanti. Adrian hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.

Sesampainya Dirumah Ayah Usman dibaringkan ditempat tidur untuk istirahat, Adrian lalu pergi ke kamarnya untuk beristirahat juga, badannya terasa sangat lelah begitu juga fikirannya. ia merasa saat ini hidupnya hampa seperti raga yang tak bernyawa.

keesokan harinya Ibu Zulaikha mengajak Adrian pergi mencari barang-barang untuk lamaran, Adrian menanyakan keadaan Ayah Usman.

" Ayah sudah selesai makan dan minum obat,saat ini ayahmu sedang tidur. Ibu sudah menyuruh bibi untuk menjaga Ayahmu sebentar" ucap Ibu Zulaikha

Adrian mengangguk lalu bergegas untuk pergi, mereka berniat pergi ke mall. Adrian melajukan mobilnya ke arah mall, didalam mobil ibu menanyakan apakah Adrian sudah yakin dengan keputusannya, Adrian mengangguk dan tersenyum.

Ibu Zulaikha sebenarnya tau jika putranya terpaksa menerima perjodohan ini karna tak tega melihat sang ayah, ibu Zulaikha lalu memeluknya dan mengucapkan terimakasih karna sudah mau mengorbankan perasaannya untuk berbakti kepada Ayahnya.

" maafkan Ibu nak, Ibu tidak bisa membantu apa-apa" ucap Ibu Zulaikha dengan sedikit terisak

" aku ikhlas bu, aku ingin Ayah dan Ibu bahagia. ibu tidak usah meminta maaf karna ibu tidak salah, memang ini sudah takdir yang harus Adrian jalani" ucap Adrian menenangkan Ibunya karna tak tega melihat ibunya meneteskan air mata.

Akhirnya mereka sampai dimall, ibu Zulaikha menyeka air matanya, lalu turun dari mobil. Adrian mengandeng tangan ibunya memasuki mall.

toko pertama yang mereka datangi adalah toko perhiasan,mereka melihat-lihat koleksi di toko itu dari mulai cincin,kalung dan juga gelang. Ibu Zulaikha sudah membawa contoh ukuran jari Fara, saat kemarin Fara menjenguk Ayah Usman di rumah sakit Ibu Zulaikha sempat berbincang sebentar dengan Fara.

akhirnya setelah memilih perhiasan mana yang cocok Adrian membayar ke kasir, mereka melanjutkan ketoko berikutnya yaitu toko busana. Disana terpajang semua koleksi baju, tas dan juga sepatu. Ibu Zulaikha lalu memilih barang mana yang cocok dengan Fara.

Setelah dirasa semua sudah cukup Adrian dan Ibu Zulaikha segera kembali ke rumah, sesampainya dirumah Ibu Zulaikha langsung menuju ke kamarnya untuk melihat keadaan suaminya. Ternyata suaminya sedang menonton tv dikamar.

"sudah pulang bu, bagaimana sudah lengkap barang-barangnya" tanya Ayah usman

" sudah yah, nanti tinggal nunggu orang yang akan menghias semua barang-barangnya. Ibu juga sudah memesan make up untuk Ibu dan saudara -saudara yang perempuan" ucap Ibu zulaikha.

"lho kok yang perempuan saja, Ayah kan juga mau dimake up" Ucap Ayah Usman dengan tersenyum.

Adrian mengintip dari balik pintu, keduanya terasa sangat bahagia dengan perjodohan ini. Adrian pergi ke kamarnya, ia harus belajar melupakan Suci. Kebahagiaan orang tuanya lebih penting dari pada kebahagiaan dirinya.

Adrian membaringkan tubuhnya diatas kasur memandang langit-langit kamarnya, kemudian memejamkan matanya. Tak terasa air matanya menetes, hatinya begitu sesak mengingat perjalanan cintanya.

Keesokan harinya rumah Adrian sudah ramai, semua keluarganya sudah bersiap mengantar Adrian untuk melamar Fara. begitu pula dirinya, Adrian lalu keluar dari kamarnya.

Semua kerabat memberikan ucapan selamat kepada Adrian dan Adrian menjawab dengan senyuman. Tiba-tiba ponselnya berbunyi ada chat masuk dari adik sepupunya, ia mengucapkan selamat dan memohon maaf karna tidak bisa hadir dalam acara lamaran Adrian.

Setelah semua siap keluarga Adrian bergegas menuju Rumah Fara,semua serasi memakai busana berwarna biru walaupun tidak dengan corak yang sama namun semua terasa kompak.

rumah Adrian dan Fara tidak begitu jauh jadi tidak memakan waktu yang lama, sesampainya disana semua keluarga Adrian turun kemudian perlahan memasuki rumah Fara.

Keluarga Fara menyambut dengan hangat keluarga Adrian, semua barang-barang lamaran diserahkan ke pada Fara, setelah semua duduk acara pun dimulai. Mc membuka acara tersebut.

Dari mulai pembukaan,kata sambutan dari pihak wanita da lelaki,kemudian tibalah saatnya acara inti yaitu kedua calon pengantin memasangkan cincin.

Semua bertepuk tangan dan tersenyum bahagia terutama Ayah Usman dan Ibu Zulaikha. Adrian pun memberikan senyum palsunya, acara berlangsung lancar. Setelah selesai semua keluarga dipersilahkan untuk mencicipi hidangan.

Ayah Usman yang masih berada diatas kursi roda mengobrol dengan Pak hendra,keduanya tersenyum bahagia karna rencana perjodohan mereka berhasil. Fara dan Adrian duduk bersandingan namun Adrian hanya diam saja dari tadi, Fara merasa tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.

Ia tau laki-laki yang disebelahnya itu terpaksa melakukan semua ini, tapi Fara tidak mau ambil dengan sikap Adrian. Ia lalu menghampiri saudaranya agar tidak bosan karna diam saja bersama Adrian.

Adrian terus memainkan hpnya, Ibu Zulaikha menghampiri Adrian yang sedari tadi hanya diam.

"tersenyumlah nak, ini kan acaramu. tidak enak jika dilihat saudara-saudara mu,berkumpullah dengan mereka" ucap ibu Zulaikha kepada putranya dengan lembut sambil mengelus pundak putranya itu.

Adrian lalu menarik nafas panjang dan berdiri, kemudian menghampiri saudaranya yang sedang menyantap hidangan.

Setelah semua acara terlaksana, keluarga Ayah Usman izin untuk berpamitan. semua keluarga satu persatu keluar dari rumah fara.

1
Eko Wahyudi
/Good//Good//Good/
Yudi Wahyu
alur ceritanya bagus,sangat mengaduk aduk emosi saya, saya kira suci dan adrian akan bersama ternyata tidak
Agung Suranto
mantap bacanya
Eko Wahyudi: mantap/Good//Good//Good/
total 1 replies
Eko Wahyudi
/Good//Good//Good/
Eko Wahyudi
mantap kak ceritanya
Eko Wahyudi
sama kak/Good/
Eko Wahyudi
mantap kak/Good/
Lalula09
Aplaus buat author yang sudah sukses bikin saya hooked dengan ceritanya 🙌
Suci devi Miftakhul janah: terimakasih banyak kak atas apresiasinya
total 1 replies
Marii Buratei
Aku jadi pengen main ke dunia dalam cerita ini 👍
Suci devi Miftakhul janah: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!