NovelToon NovelToon
Kesalahan Fatal

Kesalahan Fatal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: veli2004

Desya yang terlahir dari keluarga sederhana ia dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang lelaki yang dimana lelaki itu inti dari permasalahannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon veli2004, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hawa Panas

Rasanya sudah sangat lelah bercerita serta canda tawa bersama dengan Ibuku, akhirnya kami pun memutuskan untuk tidur tepatnya pada jam sepuluh malam.

Sebelum dari itu aku mengantar Ibuku kedalam kamarnya karena juga aku takut jika ada sesuatu yang terjadi kepadanya melihat bagaimana kondisi tubuhnya yang masih lemah namun ia selalu memaksa tubuh itu saat dihadapanku.

Selesai dari itu, aku menutup pintu kamar Ibuku dengan pelan. Aku berjalan menuju kamarku.

Aku mengelus perutku dengan pelan, seketika ketakutan itu muncul lagi.

”Bagaimana dengan anak ini jika sudah lahir, apa dia akan mempunyai Ayah? ” batinku.

”Apa aku masih akan terus bersama dengan Evan, saat tahu aku hamil? ” .

Pertanyaan-pertanyaan di fikiranku itu selalu berkecamuk membuat otakku sering kali lemot, membuatku menjadi pendiam.

Tubuhku juga sudah tidak seperti dulu, semakin hari semakin menurun karena fikiran yang sangat banyak ini yang mungkin suatu saat aku tidak bisa untuk menampungnya lagi.

Ketakutan itu membuat fisik dan mental ku sudah tidak seperti dulu lagi, aku seperti bukan Desya yang dulu. Desya yang dulu sangat ceria namun sekarang aku bukan lagi Desya.

Aku juga tidak tahu harus bagaimana apakah Evan akan menerima anak dalam kandungan ku?.

Hiks Hiks Hiks...

Lagi-lagi air mata ini tidak bisa ku bendung, aku menangis dalam keheningan malam dalam kesendirian ku.

Hening, hanya suara dari burung malam dan juga beberapa jangkrik.

Aku membuka IG ku, ku lihat lagi postingan yang lalu dan semua kenangan yang ada didalamnya. Rasanya aku sangat kangen dengan semua teman-temanku apalagi Tika.

Sialnya, sudah berapa kali aku coba untuk menutup mata ini namun aku sama sekali tidak bisa tidur. Tubuhku menolak untuk tidur.

Hawa panas mengelilingi kamarku, sampai-sampai aku menendang selimut tersebut hingga jatuh ke lantai.

"Apa ini, kenapa panas" gumamku lalu segera bangkit.

Walau kipas sudah nyala, namun hawa panas ini masih ada hingga tubuhku berkeringat.

Aku duduk disudut ranjang, sambil melihat kipas itu yang tengah berputar.

Pakai kipas bukannya dingin malah tubuhku semakin panas, aku meraih kipas itu lalu ku tendang hingga terjatuh ke lantai.

"Mampus" umpat ku kesal.

Saat aku menuruni anak tangga, aku mendengar suara seseorang tengah mengobrol. Aku bergegas turun dan mencari arah suara tersebut.

Ternyata suara itu dari ruang tamu, aku langsung menuju ruang tamu dengan langkah kaki yang pelan.

Deggg!!!....

Betapa terkejutnya aku saat sudah sampai di ruang tamu itu, nampak jelas pemandangan didepanku.

Dua orang sedang duduk tengah mengobrol yang tak lain itu adalah Ayahku dan juga Evan. Aku mundur beberapa langkah saat Evan menoleh kearahku.

”Lagi-lagi tatapan itu” batinku.

Seakan-akan tak percaya dengan apa yang aku lihat, aku pun bergegas menuju kamarku.

"Sialan baru saja hidupku bahagia dan tenang kenapa pembuat masalah selalu ada" umpat ku kesal.

Aku terus saja mengoceh tak jelas.

"Secepat ini, apa dia nggak kerja gitu apa dia nggak punya kesibukan?" tanyaku pada diri sendiri.

"Aku nggak mengerti dengan jalan fikiran nya, orang gila!!!! pria aneh" umpat ku.

"Orang gila, pria aneh? " ucap seseorang.

Betapa terkejutnya aku saat aku membalikkan tubuhku, Evan sudah ada di belakangku dengan berkacak pinggang.

Aku tak berani menjawab, aku ketahuan mengumpatinya dibelakang. Tidak bukan dibelakang lebih tepatnya didepan.

"I-itu aku... " jawabku gugup.

Dia melangkah kearahku, pinggang ku diraihnya.

"Kau mengumpatiku?" Ucapnya masih sama dengan tatapan dingin itu.

Aku menggelengkan kepalaku, jujur saja aku sudah keringat dingin dan ketakutan.

”Apa dia akan menyiksaku, tapi nggak mungkin kan dirumah orang tuaku” batinku.

Perlahan-lahan tubuhku didorong hingga mengenai meja, seketika itu perutku merasakan getaran.

"Aw" pekik ku.

Tubuh Evan ku dorong dengan sekuat tenaga, tanpa memikirkan bagaimana perasaannya.

”Sialan” umpat ku dalam hati.

Dia menatapku dengan tatapan dingin, seperti tak punya perasaan.

"Kenapa? " tanya nya.

Rasanya aku ingin sekali memukul wajahnya itu dengan sekuat tenagaku.

"Nggak" jawabku cuek.

Aku memegangi perutku, walaupun dorongan yang tak terlalu kuat namun perutku merasakan kesakitan.

"Kenapa dengan perutmu? " tanya Evan lagi lalu berjalan kearahku.

Dia mengelus perutku dengan lembut, tanpa melihat kearahku. Aku langsung menepiskan tangannya.

"Nggak usah sok peduli kepadaku" ucapku tegas.

Langsung saja ku tarik selimut itu lalu menutup seluruh tubuhku agar hangat.

Goyangan kamar aku bisa rasakan saat Evan naik ke atas ranjang kamarku, hatiku berdetak kencang bagaimana tidak ini menjadi awal dan pertama kalinya kami tidur bersama.

Aku menoleh kearahnya, rupanya Evan tidur membelakangiku. Jarak kami sangat dekat aku juga masih bisa merasakan gesekan punggungnya.

”Kalau begini aku nggak bisa tidur” batinku.

Setiap kali Evan bergerak punggungnya juga ikut menyentuh punggungku, itu membuatku canggung sekali.

"Apa kau bisa diam hah?!!! " sentak ku.

Seketika itu ranjang ku goyang lagi, saat aku menoleh aku terkejut saat melihat wajahnya yang sudah berada tepat didepan wajahku.

"Apa?" tanyaku canggung.

Dia tak menjawab pertanyaanku, sifatnya memang selalu begitu hanya diam saat ditanya menatapku dengan tatapan dingin. Dan kini kami hanya berdiam saja.

Tubuhku juga masih gerah apalagi ini dia berada diatas tubuhku, rasanya hawanya semakin panas saja.

Keringat pun jatuh dari dahiku, aku sangat bisa merasakannya.

"Pergilah" ucapku lalu mendorong tubuh Evan menjauh.

Baru saja tanganku mau mendorongnya sekali lagi namun langsung ia tahan, dia mengambil kedua tanganku lalu menaruhnya diatas kepalaku.

Saat ini kedua tanganku di kunci olehnya dengan tangan kirinya.

Aku tak bisa melawan, aku hanya diam dan pasrah keringat sudah banyak yang jatuh dari dahiku lalu turun membasahi leherku.

Evan mengecup leherku lembut, rasanya sangat geli. Aku terus menghela nafas menahan hawa panas ini yang rasanya sangat aneh bahkan aku tak biasanya merasakan hawa panas begini.

Dia terus mengecup leherku lembut, dan menurun kebawah dadaku.

"Evan" ucapku.

Tetapi dia tak merespon, seketika itu membuatnya semakin liar saat aku memanggil namanya.

Malam itu menjadi saksi bisu bagi kebahagiaan kami berdua.

Tepatnya di jam satu malam, Tiba-tiba aku terbangun ku tatap jam tersebut dengan seksama. Namun yang membuatku kaget ketika melihat tubuhku dalam dekapan Evan .

Aku menarik tangan Evan menjauh dariku, agar tubuh ini terasa lebih ringan.

Syukurlah hawa panas itu sudah mulai perlahan menghilang dengan sendirinya.

Rasanya perutku sakit, apalagi bokongku.

"Sialan" umpat ku kesal.

Kalau dihadapan lelaki gila ini aku merasa seperti dihipnotis bahkan aku sama sekali tidak bisa menolak keinginannya.

Aku menatap wajah Evan dengan seksama, wajah tampan itu seketika rasanya aku ingin sekali membelai nya.

Ku elus dengan lembut bibir itu dengan tangan kananku, namun tiba-tiba....

1
Menteng Jaya
thor lanjutin dong
Menteng Jaya
aku kasihan banget sama desya betapa bhamncurnya hatinya3
Menteng Jaya
gimn sih thor kok dikit " berhenti ?.jd penasaran deh
Menteng Jaya
kok berhenti trs ceritanya thor ?.. jd ga seru deh
Menteng Jaya
thor ceritanya seru dan semakin mensrik
Menteng Jaya
bagus thor
Menteng Jaya
thor lsnjut lah
Menteng Jaya
kenapa sih sya takut bsnget sama evan .bagus sekali" dilawan
Menteng Jaya
masih lanjut kan thor
vell: iya msih
total 1 replies
Menteng Jaya
thor lanjutin dong kebiasaan deh berhenti ditengah jln
Menteng Jaya
kenapa didalam rumah evan ga ada satupun yg ngobrol sama sya sih thor?.
♥\†JOCY†/♥
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Matsuri :v
Cerita seru banget, gak bisa dijelasin!
Myōjin Yahiko
Sempat lupa waktu sampai lupa mandi, duh padahal butuh banget idung dipapah😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!