Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.
Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.
Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"
Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"
Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"
Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Kematian Pedagang Gadungan
“Yang Mulia, kau ingin merampok paviliunku?”
Fu Dou mengernyitkan dahinya, tapi kali ini dia tidak mengumpat kesal seperti malam itu. Dia hanya berdiri di ambang pintu, memandangi sosok Wei Shiqi yang duduk di kursi sambil minum teh. Sesekali dia melirik Jin Bao yang sedang mengambil bahan-bahan obat dari lemari dalam jumlah banyak, lalu membungkusnya.
“Paviliunmu diberikan olehku. Tempat ini ada di istana, jadi bukan merampok namanya jika aku ingin mengambilnya beberapa.”
“Tunggu, ada banyak bahan obat di Balai Pengobatan Istana. Untuk apa kau mengambil punyaku?”
“Aku tidak percaya pada Balai Pengobatan Istana.”
Fu Dou menghela napasnya. Dia duduk di kursi, menuangkan teh lalu meminumnya tanpa seni sama sekali. Dia mendengar decihan pelan dari seberangnya, tapi dia tidak peduli. “Tampaknya Yang Mulia mulai meragukan mereka sejak insiden yang menimpa Permaisuri terjadi.”
Sejak kejadian kematian Permaisuri dan kebangkitannya, Wei Shiqi di mata Fu Dou tidak lagi mempercayai balai pengobatan. Kemunculan pembunuh berkedok tabib di Balai Pengobatan Istana membuat kepercayaannya kepada balai tersebut hancur dalam semalam.
Terlebih, Wei Shiqi sebelumnya juga tidak penah menggunakan jasa Balai Pengobatan Istana, setidaknya sejak dia membawa Fu Dou ke istana ini sepuluh tahun lalu.
Selama sepuluh tahun ini, Fu Dou yang bertanggungjawab untuk masalah kesehatan dan rekam medis Wei Shiqi. Balai Pengobatan Istana tidak diperintahkan untuk menangani Kaisar mereka, tapi hanya harus melayani anggota keluarga kekaisaran dan para penghuni harem.
Wajar jika Wei Shiqi tidak lagi percaya. Racun bunga Lanyin Biru dan bunga Wangchuan yang begitu mematikan bisa lolos begitu saja, bahkan sampai hampir merenggut nyawa Permaisuri. Untuk beberapa tahun ke depan, Balai Pengobatan Istana tampaknya akan sedikit mengalami kesulitan.
“Yang Mulia, kau pilih kasih. Mengapa kau tidak sekalian membawakan obat untuk Selir Mu?”
“Selir Mu sudah ditangani Balai Pengobatan Istana, tidak perlu ditangani olehku.”
“Bukankah Permaisuri juga bisa ditangani Balai Pengobatan Istana?”
“Fu Dou, kau sangat berisik.”
Fu Dou hanya mengedikkan bahu. Diam-diam dia tersenyum dalam hatinya melihat perilaku Wei Shiqi belakangan ini.
Tampaknya, setelah Permaisuri tercerahkan, Kaisar ini juga mulai berubah. Orang yang tadinya sangat acuh bahkan menjauh sekarang mulai menunjukkan perhatian diam-diamnya.
“Yang Mulia, kau menyukai Permaisuri?” todong Fu Dou.
Wei Shiqi tersedak tehnya, dia dengan cepat meletakkan cangkirnya. Wei Shiqi memelototi Fu Dou yang memasang tampang menggodanya yang menyebalkan itu. “Omong kosong apa yang kau bicarakan?”
“Apakah itu omong kosong atau tidak, Yang Mulia, hanya kau yang tahu.”
“Aku hanya merasa dia berubah sejak bangun.”
“Berubah menjadi lebih berperasaan dan cerdas maksudnya?”
“Memang sedikit berperasaan dan sedikit cerdas.”
Fu Dou tertawa. “Bukan sedikit, tapi banyak. Permaisuri pada dasarnya memang cerdas, hanya saja perasaannya ditujukan untukmu seorang.”
“Apakah dia benar-benar tercerahkan?”
Fu Dou tertawa lagi. Ia tidak percaya Wei Shiqi akan meyakini omongannya malam itu.
Kalau memang Permaisuri tercerahkan seperti yang ia katakan, lalu mengapa dia masih bersikap agak kejam kepada para selir? Sekarang Permaisuri menyiksa mereka dengan rasa penasaran yang begitu tinggi, yang tidak seorang pun dapat menjawabnya.
“Aku tidak menyangka kau percaya omong kosongku, Yang Mulia.”
Wei Shiqi berdecak malas. Perubahan pada diri Han Ziqing turut mengubah sudut pandang dan perasaan Wei Shiqi terhadapnya.
Rasa jijik yang ditumbuhkan dalam lima tahun ini, entah kenapa rasanya hilang sudah. Meski Wei Shiqi enggan mengakui kalau dia lebih menyukai Han Ziqing yang sekarang, tapi dia jelas sudah tidak lagi menganggap wanita itu sebagai pengganggu.
Pintu paviliun tiba-tiba terbuka. Xiao Hui, salah satu pengawal bayangan yang diutus Wei Shiqi untuk mengawasi pedagang gadungan dari Beiqi datang. Bagian lengan kiri atasnya terluka seperti tersabet sebuah benda tajam. Napasnya ngos-ngosan.
“Yang Mulia, terjadi masalah!”
Wei Shiqi menatapnya dengan sudut mata. “Bisakah kau sedikit tenang dan katakan dengan jelas?”
“Yang Mulia, Restoran Tongxiu diserang pembunuh. Pedagang yang Yang Mulia perintahkan untuk diawasi, sudah tewas.”
Cangkir keramik di tangan Wei Shiqi langsung pecah berkeping-keping. Telapak tangan Wei Shiqi terluka, tapi pria itu sama sekali tidak bergeming. Fu Dou menatapnya, menebak suasana hati Wei Shiqi yang memburuk dalam sepersekian detik.
“Siapa pembunuhnya?” tanya Wei Shiqi dengan nada dingin.
“Be-belum diketahui, Yang Mulia, Xiao Cui sedang mengejar bersama beberapa pengawal bayangan,” jawab Xiao Hui agak gagap pada awalnya.
Mereka bisa dianggap lalai dalam menjalankan tugas. Dia melihat perubahan ekspresi sang Kaisar menjadi sangat menakutkan.
“Cari sampai dapat! Jika tidak dapat ditemukan, tidak usah kembali!”
Dengan kemarahan terpendam, dia meninggalkan paviliun dan langsung bergegas ke Kuil Dali. Wei Shiqi langsung memasuki ruang mayat di bagian barat Kuil Dali.
Seorang koroner sedang melakukan autopsi pada mayat pedagang gadungan Beiqi. Begitu melihat Wei Shiqi, koroner tersebut langsung membungkuk memberi hormat.
“Apa senjata pembunuhnya?” tanya Wei Shiqi.
“Menjawab, Yang Mulia. Penyebab utama pembunuhnya adalah sayatan di bagian leher yang merobek pembuluh darah besar. Setelah diperiksa, kemudian ditemukan sembilan sayatan lain di bagian perut, tangan, kaki, punggung, dan pinggangnya,” si koroner menjawab dengan rinci. Meski terlihat tenang, koroner itu sebenarnya sangat ketakutan karena Kaisar tiba-tiba datang.
“Bagaimana mungkin seorang ahli bela diri tidak dapat melawan dan membiarkan dirinya dibunuh dengan kejam?”
Si koroner jadi kebingungan. Wei Shiqi jelas tahu kalau orang ini adalah salah satu pengawal elit Beiqi yang menyamar sebagai pedagang dan masuk Kekaisaran Wei Agung untuk menciptakan kekacauan internal di kekaisaran Kekaisaran Wei Agung. Karena dia adalah pasukan elit, tidak mungkin tidak dapat melawan ketika seseorang atau sekelompok orang menyerangnya.
Ada tanda-tanda perkelahian dalam waktu singkat. Fu Dou yang mengikuti Wei Shiqi dari belakang kemudian memperhatikan mayat tersebut dengan saksama.
Melihat Fu Dou, si koroner seketika mundur karena takut. Di istana ini, siapa yang tidak mengenal Fu Dou, si tabib dan ahli racun milik Kaisar?
Fu Dou kemudian memeriksa mayat tersebut dengan caranya sendiri. Ia mengambil sampel darah dari dalam tubuh si mayat, lalu mencampurkannya dengan suatu cairan yang ia ambil dari paviliunnya. Warna darah tersebut berubah menjadi hitam saat cairan Fu Dou bercampur di mangkuk.
“Sudah aku duga. Yang Mulia, orang ini sudah dilumpuhkan dengan bubuk pelemas otot,” tutur Fu Dou sambil memperlihatkan hasil analisisnya.
Ekspresi Wei Shiqi jadi semakin gelap. Ruang mayat yang suram jadi tambah suram karena aura hitam sang Kaisar. Si koroner gemetaran, merasa takut kalau Kaisar akan melampiaskan amarahnya kepadanya. Namun, prasangkanya meleset.
Wei Shiqi memejamkan matanya ketika urat-urat hijau di keningnya menonjol. Setelah menarik napas untuk menenangkan diri, dia mendapatkan kembali ketenangannya. Wei Shiqi menatap mayat tersebut sebentar, lalu keluar dari ruang mayat diikuti Fu Dou.
“Yang Mulia,” panggil Fu Dou. “Tenangkan diri.”
Wei Shiqi tetap berjalan di depannya.
“Fu Dou, petunjuknya terputus lagi.”
“Tidak apa-apa, Yang Mulia. Aku menyarankan agar kau membawa Permaisuri kali ini.”
“Oh? Mengapa?”
“Orang yang paling dirugikan adalah Permaisuri.”
Pemilik racun bunga Lanyin Biru sudah mati. Pengintaian yang dilakukan Wei Shiqi dan Han Ziqing berakhir sia-sia.
Pada akhirnya, mereka tidak dapat mengetahui apapun dari orang itu, dan orangnya sekarang mati begitu saja. Jika menghitung untung dan rugi, Han Ziqing memang paling dirugikan.
“Aku malas melibatkannya. Biarkan orang-orang tidak berguna itu menyelesaikannya untukku,” ujar Wei Shiqi.
Fu Dou hanya tertawa. Ia tahu kata ‘tidak berguna’ yang dimaksud Wei Shiqi merujuk pada orang-orang di Kuil Dali, yang dalam beberapa waktu ini mengalami penurunan dalam hal penyelesaian kasus.
Diam-diam Fu Dou merasa kasihan, karena setelah Wei Shiqi menurunkan perintahnya, tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan orang-orang Kuil Dali dari kemarahannya jika tidak dapat memecahkan kasusnya.
wkwkwkwkwk