"Oh my God, kamu ganteng banget, pokoknya kamu harus jadi pacar aku titik!!"
"Apaan sih gak jelas"
❄️❄️❄️
"Kak Ken, Caca cinta sama kakak kapan sih mau jadi pacar Caca"
"Sampai kapan pun gue gak bakal mau jadi pacar Lo"
❄️❄️❄️
Hicca Elenza, sering di panggil Caca yang cinta mati pada pandangan pertama kepada teman dari kakak sepupunya, Kenan Alaska cowok ganteng tapi sayangnya kegantengan tertutup dengan wajah datarnya. Tetapi itu tidak menjadi halangan bagi Caca untuk mencintai seorang Kenan
Kepo gak? Kepo gak? Baca lah kalau kepo masa cuman di buka doang, rugi dong kalau ga baca
anjirrr bercanda hehehe terserah kalian mau baca atau engga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22
HAPPY READING
paginya Kenan berangkat lebih awal dan ia pergi menuju rumahnya Caca.
Saat sampai di rumah Caca ia menchating Caca hanya untuk meberi kabar.
^^^Kenan.^^^
^^^Gue udh di luar.^^^
08XXXX
Masuk aja kakk, gak di kunci kok itu.
^^^Kenan.^^^
^^^Gak, Lo aja yang keluar.^^^
08XXXX
Ciee takut pasti, bentar Caca keluar.
Kenan hanya membaca pesan Caca dan menunggu ia keluar.
Ceklek.
Suara pintu terdengar mengalihkan perhatian Kenan, "Udah siap?" Tanya Kenan.
"Yee kak Ken mahh buru buru amat ini masih jam enam seperempat, masuk dulu yuk ngobrol sama papah Caca." Ucap Caca sembari menarik tangan Kenan masuk kedalam rumahnya.
Didalam semua anggota keluarga Caca berkumpul di ruang tamu yang sedang menonton televisi mereka menatap Kenan dengan penuh tanda tanya.
"Selamat pagi Om Tante dan kalian, saya Kenan saya minta maaf atas kejadian malam tadi." Kenan memperkenalkan dirinya dan meminta maaf kepada mereka semua.
"Gakpapa nak, kami maafin kok, udah kamu duduk dulu sekalian nungguin Caca selesai." Ujar Desi dengan senyumnya.
Kenan mengangguk dan duduk disofa sebelah Ervan berada.
"Jadi kamu yang bernama Kenan?" Tanya Brayen seperti seorang polisi yang mengintrogasi tahanan.
Pertanyaan itu membuat fokus mereka beralih kepada Brayen yang menatap Kenan dengan detail.
"Iya Om."
"Kenapa kamu selalu tolak anak saya? Dia tuh kurangnya apa? Cantik? Yah anak saya cantik no fake fake, pintar? Dia juga pintar, baik? Anak saya baiknya, jangan ditanya lagi pasti udah baik banget, apalagi? Harta? Saya punya banyak aset yang bisa saya turunkan ke dia." Ucap Brayen panjang lebar.
Sekarang Kenan tau turun dari mana cerewetnya Caca, Kenan membalasnya dengan senyum tipisnya. "Saya tidak memandang perempuan dari segi apapun Om. Cuman--"
"Jadi kalau kamu tidak memandang dari segi apapun kenapa gak mau terima anak saya hah?" Ucap Brayen memotong ucapan Kenan.
Kenan menghela nafasnya. "Karena anak om belum termasuk perempuan kriteria saya."
"Halah kriteria, kriteria tinggal daftarin cewek kriteria kamu aja apa susahnya? Kasihan tuh anak saya ngejar ngejar kamu."
"Ya saya tau om dan saya tidak menyuruhnya untuk melakukan hal itu, dan bahkan saya bilang kepada Caca agar berhenti."
"Yah kan Caca gak mau, itu artinya dia cinta mati sama kamu kenann." Kesal Brayen.
Kenan pusing berdebat dengan pria paruh baya yang berstatus papahnya Caca itu, sama seperti Caca yang sangat aktif dan banyak omongnya, sedangkan ketiga keluarga Caca malah asik nonton perdebatan mereka.
"Baik om, saya akan terima Caca dan masukin Caca sebagai perempuan kriteria saya."
"Nah gitu dong, saya bangga dengar itu, jagain anak saya jangan kamu sakit apalagi buat dia menangis."
"Iya om."
Kenan hanya mengangguk saja dan dalam hatinya ia sudah sangat ingin menghilang dari situ saat berhadapan langsung dengan papahnya Caca.
Tak lama kemudian akhirnya Caca datang dan buat hati Kenan senang bisa lepas dari papahnya Caca.
"Udah kan pah? Caca sama kak Ken mau berangkat ke sekolah." Ucap Caca dianggukki sang papah.
Kenan berdiri dari duduknya. "Kami pamit Om Tante." Ujar Kenan menyalim tangan kedua orang tua Caca.
"Hati hati kamu bawa anak saya, jangan kamu buang dia ke jurang." Ucap papah Caca.
"Iya Om."
"Hati hati yah nak, kalau kamu pergi bersama anak saya pulangnya juga harus dengan kamu." Ujar Desi dianggukki oleh Kenan.
"Jaga adikku dengan baik." Ucap Ervan dan hanya dibalas anggukan oleh Kenan.
Keduanya pergi dari rumah Caca menuju ke sekolah.
Setelah sampai keduanya disoraki banyak siswa, tetapi seolah tuli keduanya hanya berjalan dengan beriringan.
"Lo tau? Papah Lo mirip sama Lo." Ujar Kenan tiba tiba.
"Hah? Yah iyalah kak mirip kan kita anak sama bapak yah jelas mirip mirip dong."
"Bukan itu."
"Apa dong?"
"Sama sama cerewet, pusing gue dengarnya."
"Iya sih cerewet tapi kan papah Caca baik tidak sombong dan tentunya banyak harta." Ujar Caca.
Kenan menggeleng sebenarnya ia ingin sekali ia membuang Caca sangkin kesalnya.
Kenan mengantarkan Caca kekekasnya. "Nanti pulang barang sama gue, gue gak mau di cap laki laki yang tak bertanggung jawab sama orang tua Lo."
"Siap kak kennn, aman aman."
"Gue pergi." Ucap Kenan pergi dari sana.
Setelah Kenan benar benar menghilang dari pandangan Caca barulah ia masuk kedalam kelasnya. Saat membuka pintu suara teman temannya sangat berisik menyorakinya sebab ia berangkat bareng Kenan.
"Kalian gak gila kan?" Tanya Caca heran.
"Gak lah ca."
"Pokoknya harus TR di kantin satu hari ini ca."
"Ciee jadian jadiannn."
Caca duduk ke bangkunya dengan kebingungan. Ia melihat ketiga temannya yang juga ikut ikutan.
"Ceritain kronologinya gimana, apa penyebabnya dan kenapa endingnya seperti ini." Ujar Amel kepo.
"Ya kek gitu aja."
"Ya gitunya gimana? Kak Ken yang ajak atau elo?" Tanya Fitri.
"Kak Ken dong, katanya sih ini sebagai permintaan maaf dia sama Caca, soalnya kemarin Caca undang kak Ken dinner dianya gak datang, datang sih tapi jam dua belas malam. Tapi di situ kak Ken romantis banget, masa dia datang trus minta maaf sama Caca dan ajak Caca berangkat bareng ke sekolah dan yang paling buat Caca klepek-klepek tuh kak Ken bilang ke Caca 'tidur sana udah malam.' walaupun itu gak seberapa tapi Caca bisa baperrrr." Cerita Caca heboh sendiri.
"Gila sih gitu doang baper." Ujar Abel.
"Iya dong, kak Ken itu orangnya cool tiba tiba bilang gitu kan hati siapa yang gak meledak."
"Iya sih, gue kalau ada di posisi Lo juga bakal gitu bahkan gak bakal tidur gue." Ucap Amel.
"Kannn kita sama."
Percakapan mereka berlanjut hingga guru datang menghentikannya.
❄️❄️❄️
Makasihhh yah udah bacaa maaf kalau banyakkkkk typonya heheh maklum manusia bukan nabi boyy sekkkk, oke gesss jangan lupa like, vote,komen dan hadiannya kalau bolehhhh.