NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku, Mas!

Ceraikan Aku, Mas!

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cerai / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit / Tamat
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: lafratabassum

setelah tiga tahun menjalani rumah tangga bersama dengan Amran, Zahira tetap tidak bisa membuat lelaki itu mencintainya. Amran selalu memperlakukan Zahira dengan sangat kejam. Seakan Zahira adalah barang yang tidak berguna.
sebaik apapun hal yang sudah Zahira lakukan, selalu saja tidak bernilai dan kurang di mata Amran.

" aku ingin bercerai!" ucap Zahira dengan lugas. meskipun tanganya mengepal kuat, namun semua itu adalah refleksi dirinya agar kuat dan tidak goyah dengan rayuan Amran.

" memangnya kau bisa apa setelah bercerai dariku?" Amran selalu bisa menghina Zahira dan melukai harga diri wanita itu.

Amran membuang wanita itu dan Zahira bertekad untuk tidak memberikan kesempatan bagi Amran. Lelaki yang tidak bisa lepas dari hutang budinya pada wanita lain, tidak akan Zahira pikirkan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Hari menunjukkan jika waktu sarapan sudah tiba, Zahira dengan pakaian lengkap sudah menunggu kedatangan Amran di meja makan.

Dia sengaja melakukan hal ini setelah beberapa bulan lamanya dia absen dari kebiasaan nya dulu.

Tentu saja hal ini karena Zahira sudah memiliki tujuan saat melakukan hal ini. Tidak mungkin dia dengan sukarela melayani Amran dengan menemani lelaki itu sarapan bersama.

Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga, Zahira mengangkat wajahnya untuk menyambut kedatangan sang Suami. Wajahnya terlihat biasa saja namun membuat Amran sedikit terperangah akan kehadiran wanita itu.

Sudah lama sekali mereka bisa sarapan bersama seperti ini. mereka melewatkan beberapa bulan untuk bisa kembali berkumpul di meja makan seperti ini. Amran mendekati meja makan lalu menarik kursi.

Sebelum duduk lelaki itu dengan dalam menatap kearah Zahira. Terasa sangat lama sekali mereka bisa bertemu di meja makan seperti ini. Lalu dengan sedikit rasa sedih dia berucap " aku tidak mengira jika hal semacam ini bisa terjadi lagi"

Zahira menarik sudut bibirnya mendengar ucapan Amran. Jika bukan karena hal penting mana mau dia di satukan duduk tenang dengan Amran di meja makan seperti tidak terjadi masalah.

" kurasa kita bisa memulai dengan kebiasaan baik yang dulu pernah kita lakukan "

Zahira menekan Kalimat terakhirnya. Dia harus menegaskan jika sebelumnya hubungan mereka pernah renggang karena masalah serius.

" kamu benar" Amran mengangguk pelan.

Beberapa saat setelahnya para pelayan membawakan beberapa menu lalu meninggalkan meja tanpa membuat keributan.

Waktunya Amran dan Zahira memulai sarapannya.

Di pertengahan makan Zahira membuka percakapan.

" Sebagai bentuk perdamaian kita, malam ini aku ingin mengajak mu keluar bersama. bagaimana?"

Amran tampak menghentikan aktivitas nya sejenak lalu kembali mengambil suapan.

" aku berharap kamu bisa meluangkan waktu, terlebih sebelum nya kita sampai bertengkar hebat" lanjut Zahira sedikit memaksa Amran.

Meskipun dia tau jika kemungkinan besar Amran pasti menolak ajakannya. Tapi Zahira ingin membuat Amran merasa berhutang padanya.

Amran menelan makanannya kasar lalu dengan perlahan menatap Zahira. Ada sedikit goresan ketakutan disana " bagaimana dengan besok malam? Hari ini jadwal rapatku terlanjur sudah padat" Bahkan senyum yang Amran tampilkan terlihat di paksakan.

" Biasanya kamu tidak pernah mempermasalahkan masalah jadwal rapat. Kamu terbiasa mengubahnya sesuka mu" Zahira sedikit memberikan perlawanan. Sampai sejauh mana Amran akan menolaknya.

" aku sudah mengubahnya sebelumnya, jadi aku kali tidak bisa lagi. ku harap kamu mengerti. Aku janji besok kita bisa menghabiskan banyak waktu"

Amran tersenyum dengan sedikit canggung, apalagi dengan alasan yang sebenarnya dia sembunyikan. Amran harus menutupi hal itu.

Padahal tanpa lelaki itu ketahui, Zahira dengan jelas sudah mengetahui semuanya. semua kebohongan yang lelaki itu lakukan di belakangnya. Keduanya sedang dalam perang batin serta perang sandiwara.

Zahira tidak memperpanjang lagi, dia mengangguk sambil berucap " baiklah, semoga besok kita bisa bertemu" nadanya begitu lirih namun bisa di dengar jelas.

Amran berfikir itu karena Zahira sedih rencana nya harus tertunda. Jadi dia hanya membalas dengan senyuman saja.

Setelah kepergian Amran, Zahira sibuk di dalam kamarnya. Dia hanya berfokus pada konsernya malam ini. Meski begitu tidak di pungkiri jika sebenarnya dia juga merasa kecewa atas sikap Amran padanya.

Semua yang Amran lakukan selalu saja mengecewakan nya. Meskipun sudah begitu banyak perkataan manis yang lelaki itu utarakan padanya.

Seakan-akan memperlihatkan betapa Amran tidak bisa jauh darinya. Sayangnya semua itu adalah omong kosong. Segala janji dengan mudah menghilang hanya karena wanita lain. Membuat dirinya merasa tidak berharga.

Sedangkan di ruangannya Amran masih berdiri di depan tembok kaca dan melihat pemandangan luar. Lelaki itu memasukkan kedua tangannya di saku dengan tatapan jauh menerawang.

Tubuh tegapnya menghalangi sinar matahari dan menjadikan bayangannya nampak ramping. Postur tubuh nya menyatu dalam pemandangan kota yang indah. Sungguh 2 hal indah yang bisa membuat siapapun betah menatapnya.

Dia merasa ada keanehan dengan sikap Zahira beberapa hari ini. Khususnya tadi pagi. Apa mungkin kebohongan nya di ketahui istrinya itu.

Amran sangat menyadari, jika semua kebohongan ini pasti akan membuat hubungan mereka akan semakin renggang atau bahkan mungkin akan berakhir berantakan.

Namun Amran terlalu yakin pada dirinya jika Zahira tidak akan bisa lepas dari tangannya. Dia memiliki kekuasaan untuk bisa menahan wanita itu tetap di sisinya.

Salah satunya lewat Arfan. Zahira benar-benar tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawab kesembuhan adiknya. Dan Amran berhasil memanfaatkan situasi ini dengan sangat baik.

Rasa percaya diri lelaki itu sangat lah besar hingga membuatnya berfikir jika semua hal pasti akan berjalan sesuai dengan keinginan nya.

Pukul 7 malam Zahira sudah siap dengan setelan baju hitam menawan. tak lupa dengan perhiasan berlian yang membuat penampilan itu semakin menawan.

Dengan tingkah anggun Zahira keluar dari mobil rolls Royce dan dengan cepat mengambil perhatian beberapa orang yang memandang.

Kulit putih dan wajah cantik nya membuat auranya terpancar dengan baik. Belum lagi dengan tubuh ramping serta langkah kaki yang jenjang dan anggun menjadikan Zahira seperti angsa cantik di tengah keramaian.

Sayangnya ketenangan Zahira tidak berlangsung lama. Karena di depan ruang pentas dia bisa melihat seorang lelaki yang sedang menggandeng wanita.

Meskipun hanya bisa melihat dari arah belakang Zahira dengan jelas bisa mengetahui siapa lelaki itu.

Kini dengan langkah yakin Zahira tetap melangkah masuk, dia memang sudah memprediksikan hal ini sebelumnya. Bukankah dia sendiri juga menyembunyikan kehadirannya disini pada lelaki itu. Harusnya dia yang lebih siap dengan keadaan ini. Tapi kenapa tangannya kembali bergetar bersama dengan dadanya yang bergemuruh.

" Nyonya Renaldi... " sapa salah seorang yang mengenalnya Zahira pelan dan sopan. Dia tidak tau jika di depan Zahira adalah tuan Renaldi yang malah menemani wanita lain.

Dan benar saja setelahnya bukan Zahira saja yang ikut kaget, namun Amran dengan cepat segera mencari sumber suara. Sumber ketakutan nya bisa bisanya muncul di sini.

" .... Zahira... " lirih Amran.

Dengan perasaan campur aduk lelaki itu menatap Zahira dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana bisa istrinya berada di sini.

" Tuan Renaldi, tidak menyangka bukan kita bisa bertemu di sini. Apa mungkin rapat mu ada di sekitar sini?" tanya Zahira dengan lugas.

Semua sindiran itu dengan tajam menampar diri Amran dengan keras.

Amran bisa melihat ketenangan dalam diri Zahira, seolah-olah wanita itu sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.

Dengan cepat dapat Amran menyimpulkan jika Zahira pasti sudah mengetahui rencananya malam ini.

Amran mendekati Zahira dengan rahang yang mengetat. Di wajahnya tercetak jelas kemarahan dan rasa tidak terima atas kejadian ini.

Begitu sampai di dekat Zahira, Amran menarik lengan Zahira dan mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu " kamu sengaja mempermalukan nama baik Renaldi disini?!"

Zahira membalas dengan penuh rasa tidak terima. Di sentaknya tangan Amran dengan tatapan menusuk.

" apa kamu bodoh? Coba kamu lihat lebih teliti lagi, siapa disini yang sedang mempermalukan nama baik Renaldi? "

Pandangan mereka bertemu, saling menuntut dan melemparkan kemarahan.

Meski ruangan masih sepi, tetapi beberapa tamu yang datang tentu tidak akan melewatkan kejadian langka ini.

" kamu jangan bersikap seolah kamu paling benar, kamu berlagak tak tau dan menjadi korban disini. namun semuanya hanya kamuflase, itu tidak bisa menipu ku. Di posisi ini kita sama-sama penipu Zahira.. "

Sedangkan Amel yang melihat perdebatan mereka mulai gelisah, karena perlahan dia juga mendengar suara sumbang yang menghinanya.

Beberapa orang mulai menyalahkannya atas pertengkaran pasangan suami istri Renaldi. Amel tidak mau dirinya semakin tercoreng sehingga dia segera mencari cara untuk mengambil perhatian Amran.

" bagaimana bisa aku di sebut penipu saat aku hanya membalas semua perbuatan mu. Jangan salahkan aku melakukan hal ini, kamu lihat saja dirimu. sudah berapa banyak kebohongan yang kamu katakan padaku?!"

Zahira sangat tidak terima, dia membalas semua perkataan Amran dengan sangat tajam.

" .. Pak Amran... " Panggilan lemah dari belakang mereka membuat pertengkaran itu terhenti seketika.

Disana Amel sedang memegang dadanya, wajahnya menunjukkan kesakitan. Berhubung tidak ada satupun anggota keluarga Wijaya yang menemani, membuat Amran panik dan segera meninggalkan Zahira.

Lelaki itu begitu tidak punya hati, bagaimana bisa memberikan perhatian pada wanita lain di depan istri sahnya. Amran sama sekali tidak memperdulikan kehadiran Zahira di sana.

Tak berselang lama dan tanpa permisi Amran melewati nya membawa Amel keluar. Lelaki itu sama sekali tidak menatap ke arah Zahira. Yang dia cemaskan hanya kondisi Amel saja.

Padahal disini yang sakit bukan hanya Amel saja. Batin dan hati Zahira juga ikut sakit melihat kemesraan pasangan illegal itu.

Pak Norma tak jauh dari sana segera mendekati Zahira dengan tatapan sedih. Dia baru mengetahui fakta jika Zahira adalah istri dari Amran Renaldi. Lelaki yang mendanai konser tuan Witton hanya untuk wanita lain.

Kini dengan rasa bersalah dia ingin menghibur Zahira.

" Nona.. jika anda merasa tidak siap saya akan mengatakan pada tuan Witton agar anda meninggalkan konser karena sakit, saya rasa pak Witton pasti akan memaklumi keadaan anda"

Zahira mengusap air matanya pelan. Lalu dengan yakin menjawab " tidak Pak Norma. Saya akan tetap tampil. Biarkan rumah tanggaku saja yang hancur. Tapi tidak dengan karirku. Aku sangat siap untuk tampil malam"

1
Ratna Ningsih
Zahira tuh otak bebal, ga peka apa yg terjadi. seharusnya melihat perubahan fisik Amran dan mendengar mertua nya sakit serta keterangan Arfan klo perusahaan sdg ga baik" aja seharusnya peka. tpi karena egois tinggi sombong serta merasa cuma dia yg jdi korban, otak bebalnya dipelihara. toh anaknya ga lebih berharga dri kesembuhan adiknya. dia bisa berkorban demi adiknya tpi dia menutup mata buat nyawa anaknya 🤦🤦🤦😠😠
Ratna Ningsih
setau sya jika seseorang membutuhkan transfusi darah dan pencangkokan sumsum tulang belakang dia divonis leukemia atau kanker darah. sumsum tulang belakang pun itu harus cocok dan biasanya dri keluarga pun blum tentu cocok🤭🤭🤭🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
egi nya Zahira terlalu tinggi dan sombong, sehingga menutup nuraninya sebagai seorg ibu. perempuan jika udah melahirkan dan menatap mata anaknya, dia akan melakukan apa aja demi kebahagiaan anaknya. dia bisa menjual perasaan dan harga dirinya demi kesembuhan adiknya tpi dia menutup hati nuraninya demi kebahagiaan putranya. jdi kebahagiaan putranya ga terlalu berharga dibandingkan dg kesembuhan adiknya 🤦🤦🤦🤔🤔
Ratna Ningsih
drama ikan terbang masih berlanjut. outhor nya terlalu berbelit-belit ga sat set. udah lah bosan bacanya 🤦🤦
Ratna Ningsih
bosen jga, ceritanya muter terus hal yg diulang ulang. kehabisan inspirasi kah???🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
alur ceritanya bagus, tpi sayang ceritanya hanya stuck ditempat.muter dan banyak drama lama" bikin jemuh🤦🤦
Ratna Ningsih
aneh Amran ini, bisanya cuma mengancam aja. apa ga bisa berkomunikasi dgn baik untuk menurunkan kemarahan istri??🤦🤦🤦
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak, baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Ratna Ningsih
Zahira menepi dlu lah, tenangkan hati dan pikiran mu. lupakan Arfan dlu, biar Amran sadar bahwa kamu ga bisa diintimidasi melalui adikmu yg sakit. setelah tenang barulah kau muncul dan ambil keputusan 💪💪💪🤭🤭
Ratna Ningsih
good job Zahira, maju terus anggap aja Amran dan Amel kecoa busuk yg melintas jalanku 💪💪💪😘😘
Ratna Ningsih
sampai di bab ini masih blum paham hubungan Azka dg Amel sprti apa??🤔🤔 klo sekedar balas budi, ga harus mengorbankan perasaan istri apa mengorbankan rumah tangga 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
lelaki egois, dia bisa dg perempuan lain kapan aja dia mau. eh giliran istrinya jlan dg lelaki lain ego nya naik🤦🤦🤦🤔🤔
Ratna Ningsih
Zahira lemah karena keadaan, adik yg sakit yg membutuhkan biaya banyak. mo cerai, adiknya jdi imbasnya 🤦🤦
Ratna Ningsih
seharusnya Zahira bicarakan dg Azka klo dia ga suka Azka berlebihan ke Amel, jngan cuma diam dan berharap Azka tau apa keinginan Zahira. Azka bukan cenayang yg ngerti pikiran org 🤦🤦👍🤔🤔
Ratna Ningsih
jngan" erisa ini masih ada hubungannya dg Amel soalnya ketara sekali dia membenci Zahira 🤭🤭🤔🤔
Ratna Ningsih
bukan rahasia lgi, di Du ta pun jika kita bermasalah dg kaum elite apapun yg kita kerjakan pasti gagal alias zonk 🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
sepertinya erisa sdg berusaha mendekatkan Amel dan Amran. dia ga menghargai Zahira sebagai nyonya, tpi dia bisa membuat pesta ultahnya Amel dg mewah🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
lgi aneh ya, masa uang bulanan istri diserahkan ke sekretaris. mo ambil ada keperluan harus melalui sekretaris nya. suami lebih percaya sekretaris dripada istri🤦🤦
Ratna Ningsih
sekretaris yg notabene hanya karyawan suaminya aja berani bicara sprti itu. woiii Zahira kamu itu nyonya besar tunjukan taring mu. jngan sprti kerupuk tertimpa air langsung melempem 🤦🤦
Mulis Mida
apa ibunya amran jg mempermainkan pernikahan?kenapa suaminya kyk jadi pendamping aja?ngapain nikah lagi,kan kasihan si bagas
LING
suruh mati aja si amran si santi ama si ethan keluarga penyakitan egois tinggalin cari yg lain gausah pusing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!