Suka Jeruk mateng? itu biasa, suka Mangga mateng? itu juga biasa, tapi kalau suka sama Duku Mateng gimana? biasa tidak? oh tentu saja tidak!
Duren memang keren
Tapi Duku lebih menantang
Duku Mateng yang satu ini beda dari yang lain, tidak percaya? buktikan saja sendiri.
Squel dari OPERATOR HATI BARATA jadi aku sarankan untuk membaca itu dulu ya guys biar nyambung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duda Gondrongku
Berliana terus saja mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil, hari ini dia dan Cia harus menghadiri sebuah show, disalah satu pusat perbelanjaan terbesar di ibu kota.
Beberapa model mereka pun ikut memeriahkan event itu, hadiah yang diberikan pada sang pemenang lumayan menggiurkan. Jadi Berliana sempat memberi semangat, pada para model baru dan bertalenta untuk mengikuti event.
Dan kini, Berliana, Cia serta Ambaresa dan Anggun tengah menuju ke lokasi. Hanya Ambar dan Anggun yang sudah siap fisik serta mental.
Disaat ketiga wanita yang ada didalam mobil itu heboh mengobrol, Berliana lebih memilih menatap awan awan yang ada di langit. Entah kenapa awan awan itu seakan tersenyum padanya, dan menjelma menjadi wajah seseorang yang sedang Berliana rindukan.
"Radja" bisikan Berliana terbang tertiup angin, menyebar di udara mencari orang yang di gumam kan oleh wanita cantik itu. Untung saja suasana didalam mobil ramai, kalau tidak mungkin mereka akan mendengar gumaman galau Berliana tadi.
'Adil gak sih, kalau aku sendiri yang pingin ketemu sama kamu. Sedangkan kamu, aku bahkan terlalu percaya diri kalau pria sempurna seperti kamu mau dengan wanita ceroboh, cerewet, galak dan bar bar kayak aku. Kamu yang pendiam, tapi menghanyutkan. Semakin membuat aku penasaran tau gak, kamu acuh tak acuh sama aku kemarin, tapi itu membuat aku galau tingkat nasional tau gak.' isi hati Berliana.
Berliana terus saja menggerutu didalam hati, dia bahkan tidak peduli dengan suara suara bising disekitarnya. Bahkan Berliana sempat menyalakan ponsel, untuk sekedar melihat potret Radja yang ada di galerinya.
'Andaikan Tuhan memberikan aku kesempatan untuk bisa mendampingi hidup kamu, aku bakalan ikhlas kok jadi Mommy sambung yang baik buat anak kamu. Tapi kayaknya, kamu belum bisa move on dari almarhum istri kamu ya, apa mungkin akan ada kesempatan buat aku. Atau mungkin kamu sudah menutup kesempatan itu.' batin Berliana terus saja berbicara, satu tangannya menyentuh potret Radja yang ada di ponselnya diam diam.
"Aku akan berjuang, selagi kamu belun menikah lagi sama cewek lain, aku yakin kesempatan itu masih ada. Aku bakalan bikin kamu lupa dengan masa lalu kamu, dan membuat kamu hanya ingat padaku, akan aku pastikan itu, kita lihat saja nanti!" tekadnya sudah bulat.
Gumaman kecil Berliana membuat adrenalin nya terpacu, ini yang dia sukai. Pria yang tidak agresif, karena Berliana lah yang akan lebih agresif.
💝💝💝
"Penampilan kalian bagus banget tadi, selamat ya. Walaupun kalian gak juara gak apa apa, Miss Berliana bakalan ngasih bonus buat kalian nanti." Ucap Cia santai.
Anggun dan Ambar bersorak girang saat mendengar ucapan Cia, mereka senang karena Berliana dan Cia ternyata sangat mengapresiasi mereka berdua.
"Kalian tunggu saja nanti malam." Berliana ikut mengiyakan ucapan Cia, wanita itu bahkan mentraktir kedua modelnya, di resto yang ada dipusat perbelanjaan ini.
"Miss Bell, aku gak bisa lama lama maaf ya, soalnya Ibu minta tolong buat jagain keponakan aku." ketiga wanita itu menoleh pada Ambar.
"Oh ya sudah, ayo kita pulang. Kalian sudah selesaikan?" Berliana meraih tas Selempang kecil, untuk mengambil kartu sakti miliknya.
"Aku bisa naik taksi, Miss Bell dan yang lainnya santai aja." Ambar merasa tidak enak hati, saat melihat Bossnya ikut sibuk.
"Enggak apa apa Resa, saya yang bawa kamu, jadi saya juga yang harus pulangkan kamu dengan selamat, ayo!" ajak Berliana.
Ambar hanya menganggukkan kepalanya patuh, dia tersenyum tipis pada Berliana. Wanita yang lebih muda darinya itu selalu terdengar bijak saat berbicara, padahal usianya masih muda.
"Semoga Miss Bell akan selalu mendapatkan apa pun yang dia inginkan." Ambar bergumam pelan setelah ketiganya pergi lumayan cukup jauh darinya.
Sepanjang perjalanan mereka terus saja mengobrol, bahkan Berliana kali ini ikut nimbrung tidak seperti tadi yang melamun sendiri. Hingga tidak terasa, mobil yang dinaiki mereka sampai disebuah rumah lantai 2.
"Ini rumah aku,ayo mampir dulu!" Ambar menawarkan mereka bertiga untuk mampir, siapa tahu Berliana dan yang lainnya ingin beristirahat terlebih dahulu didalam rumahnya.
"Ah kita lang...,"
Tin Tin..
Suara klakson mobil yang berada dibelakang mobil Cia membuat ucapan Berliana terhenti.
"Kenapa kalian berbicara dijalan, masuk kedalam saja."
Suara itu membuat Berliana tersenyum, apa kah dia mulai tidak waras karena tiba tiba mendengar suara Radja dari luar. Apa karena terlalu merindu hingga akal sehatnya sedikit terganggu.
"Maaf Kak Radja, ini Boss aku Miss Berliana baru nganterin pulang. Kak Radja sabar dulu ya sebentar."
'Kak Radja? seriously? aku waras, aku gak gila! Ini beneran duda gondrong ku.' batin Berliana kembali berteriak.
**YUHUUUUU JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA
SEE YOU NEXT TOMORROW
BABAYYYY MUUAAAAACCCHHHH**
