NovelToon NovelToon
Obsession

Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: noona frog

Keesokan paginya Ana pun terbangun dari tidurnya dan mendapati pria itu sedang duduk di atas ranjangnya sembari melihat ke arah jendela.

Ana bergegas bangun dan menghampirinya "Bagaimana keadaanmu Tuan?" tanya Ana tersenyum.

Tuan itu diam tak bergeming dengan tatapan melihat ke arah jendela.

"Tuan katakanlah sesuatu?"

Tuan itu menoleh dan menatap Ana "Kau siapa?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noona frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apartemen

Harry menatap kepergian Ana yang sedang menuruni anak tangga terlihat Robert dan Cristy sudah menunggu di bawah, Ana tersenyum menghampiri "Apa kau yakin ingin pergi, kenapa tidak tinggal di sini saja, kau sudah ku anggap sebagai cucuku?" ucap Robert.

Cristy tersentak mendengar ucapan Ayahnya "Entah apa yang di sukai ayah dan Harry dari dia?" pikirnya.

"Itu benar kenapa kau harus pergi, kita bahkan belum mengobrol banyak mengenal satu sama lain" ucap Cristy.

Ana tersenyum menggeleng "Tidak, aku tidak ingin merepotkan kalian lebih banyak lagi, terima kasih karena kakek sudah menganggap ku sebagai keluarga kakek"

Harry datang mendekat ia memandang lekat Ana.

"Aku bahkan belum menemukan kakak mu" ucap Robert.

Ana sekilas menatap Harry, "Kakek tenang saja, seseorang sudah membantuku menemukannya" ia berbalik tersenyum melihat Robert.

"Benarkah?"

Ana mengangguk "Iya kakek".

"Syukurlah aku senang akhirnya kau bisa bersama kakakmu lagi"

Ana termenung sesaat "semoga saja, aku bahkan belum tau keadaannya seperti apa" pikir Ana.

"Baiklah kek kalau gitu aku pamit pergi dulu"

"Iya hati-hati, kabari aku jika kau perlu apa-apa" ucap Robert.

Ana pun akhirnya berjalan keluar meninggalkan Robert, Harry dan Cristy. Saat ia sedang menunggu di depan gerbang rumah Robert, Eden datang menghampiri Ana "Nona..!" panggil Eden.

Ana tersentak "Eden, maaf aku melupakanmu dan tidak berpamitan padamu tadi"

Eden menggeleng "Tidak papa nona, nona hati-hati di jalan jaga kesehatan nona" ucap Eden tersenyum.

"Terima kasih Eden" sahut Ana.

Ana pun pergi setelah di jemput sebuah mobil sedan hitam.

Robert melihat Harry "Bagaimana apa kau sudah siap?" tanya Robert.

"Kenapa kakek bertanya padaku, apa kakek sudah siap menyerahkan rumah sakit kakek padaku bukankah sebelumnya kakek tidak mempercayaiku".

"Harry!, kenapa mengungkit itu lagi" bentak Cristy.

Robert berdecak "Biarkan saja dia berbicara sesuka hatinya"

Cristy tersentak "Ayah, kenapa tiba-tiba.."

Robert menghela napas "Aku harap kau menjalankannya dengan senang seperti kau menjalankan perusahaanmu sendiri" ucap Robert kepada Harry.

"Akan ku usahakan" sahut Harry.

"Sudah.. Sudah sebaiknya kita berangkat sekarang atau tidak kita akan terlambat" sahut Cristy, Robert pun berjalan keluar masuk ke mobil duluan.

Cristy menarik tangan Harry "Kau! Masih berhutang penjelasan padaku".

Harry berdehem "Hemmm".

Sesampainya di rumah sakit kedatangan Robert dan Harry di sambut oleh beberapa Dokter dan staf rumah sakit serta beberapa awak media juga hadir ingin meliput Harry yang merupakan sosok pebisnis terkenal.

Jonas datang menghampiri memberi salam kepada Robert "Selamat datang pak"

"Bagaimana semuanya sudah siap?"

"Sudah pak, semuanya sudah menunggu anda di aula pertemuan". Robert dan rombongan pun berjalan masuk, Jonas menghampiri Harry "Bagaimana perasaanmu?" tanya Jonas.

"Biasa saja"

Jonas terkekeh "Sombong sekali kau"

"Apa kau sudah melakukan yang ku minta?" tanya Harry.

"Tenang saja, aku sudah mengurusnya"

***

Mobil sedan hitam berhenti di depan sebuah Apartemen, Jimms pun keluar dan membukakan pintu mobil di belakang.

Ana keluar dari mobil tersebut, ia mendongak melihat ke atas. Ana menghela napas "Ini tinggi sekali, apa aku akan aman tinggal di sini? " tanya Ana.

Jimms tersenyum mendengar ucapan Ana "Mari nona silahkan ikuti saya" ucap Jimms.

Ana dan Jimms saat ini ada di dalam lift, Ana melihat punggung Jimms "Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

Jimms menoleh sebentar "Silahkan nona"

"Apa Harry pernah membawa teman wanitanya kesini?" tanya Ana malu-malu.

"Tidak pernah nona"

"Jadi aku adalah yang pertama di bawanya kesini" gumam Ana.

Ana mengangguk menelaah ucapan Jimms "Apa dia pernah punya pacar sebelumnya?" tanya Ana lagi.

"Tidak Nona"

Ana mengerutkan keningnya tak percaya "masa lelaki seperti dia tidak pernah punya pacar, alah-alah palingan mereka bersekongkol untuk mengelabuiku" pikirnya.

Seperti tidak puas dengan jawaban Jimms Ana menjadi gusar "Kau yakin, kau tidak sedang berbohong padaku kan?"

"Tidak nona"

"Apa tidak ada jawaban lain selain tidak nona.. Tidak nona..?"

Ana tersentak pintu lift terbuka Jimms keluar lebih dulu "Aku tidak suka padanya" gerutu Ana. Ia pun keluar dari lift mengikuti Jimms.

Sesampainya Jimms memasukkan kata sandi pintu dan mereka pun masuk ke dalamnya. Ana tercengang melihat seisi ruangan apartemen Harry "Woahhh! Aku tidak percaya aku ada di sini, ini mewah sekali" ucap Ana menggeleng.

Jimms menghampiri Ana dan memberikan secarik kertas "Nona ini adalah kata sandi pintunya dan nomor saya juga ada di sini, hubungi jika nona perlu sesuatu, saya akan meninggalkan nona di sini sendiri"

"Tunggu! Apa kau akan meninggalkan aku sendirian di sini?"

"Iya nona, apa nona takut?"

Ana terkekeh "Tidak bukan itu, maksudku kalian tidak takut bisa saja aku akan mencuri seisi rumah ini"

Jimms tertawa.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Ana heran.

"Nona tenang saja bukankah nona sudah berhasil mencuri hatinya, jadi seisi rumah ini sudah menjadi milik nona"

"Kenapa kau berbicara seperti itu, kami tidak..." ucap Ana terhenti.

"Baiklah nona kalau begitu saya pergi dulu, nona silahkan berbuat sesuka hati nona di sini asal jangan pergi dari apartemen ini tanpa ijin dari pak Harry" ucap Jimms meninggalkan Ana yang bermuka masam.

"Ada apa dengannya, apa dia sedang menggodaku kenapa dia bicara seperti itu" gerutu Ana.

Ana melihat jam di tangannya "Sudah hampir jam 9, aku hampir lupa ada janji temu di klinik jam 10" ucap Ana.

Ana meninggalkan koper dan tasnya di ruang tengah ia pun bergegas keluar apartemen menuju klinik.

-

-

-

To be continued...

1
Wenti Depia Nopianti
wah, meteng ni mesti yakin aku
Luvly_Bee
Semangat kk 💪 salken ya... sama² baru netes kita, hahaha 😁
Ami: salken kk, semangat 💪🔥🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!