"Who is guilty?" "(siapa yang bersalah?)"
Lisya menjadi siswi pindahan di sekolah isinya kalangan atas. Demi sebuah misi yang penuh teka-teki saat di telusuri. Bermodal sebuah buku diary yang isinya juga tidak jelas.
Ada seorang peneror yang yang aneh. Mengirim pesan aneh pada orang orang tertentu. Lebih anehnya lagi peneror itu memakai nama who?
siapa peneror itu?
siapa dia hingga dia tau semua informasi?
siapa saja pembully yang terlibat?
Semua urusan itu susah jika cinta sudah masuk kedalamnya. Itu yang terjadi pada Lisya yang terjebak dengan laki-laki yang dekat dengan para pembully. Ia memanfaatkan laki-laki itu untuk membalas dendam tanpa tau jika laki-laki itu menaruh perasaan pada Lisya. Dan lebih dari satu orang.
dan sekarang siapa yang bersalah akan perasaan yang tiba-tiba muncul tanpa diduga?
Mari lihat kisah manis percintaan ini dan bagaimana akhir kisah manis itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinkacill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gibah
"Lisya! Gue datang" pekik Sabela setelah membuka pintu kamar Lisya dengan keras
"Tiba-tiba banget"
Sabela langsung melompat ke arah kasur Lisya dengan keadaan telungkup lalu menatap Lisya "gue kangen tau sama lo. Lo sekarang berangkat sama pulangnya gak sama gue lagi" ujar Sabela dengan cemberut
Lisya memang tak menumpang lagi dengan Sabela. Karena sekarang ayah nya yang selalu antar jemput.
"Tapi kan masih ketemu di sekolah"
"Jarang! Gak puas di sekolah mah. Mana lo udah punya temen baru belum lagi ikut OSIS. Mana ada interaksi kita di sekolah"
"Halah dulu aja kita beda sekolah. Dramatis amat sekarang. Bilang aja lo ada maunya"
"Hehehehe. Lo beneran gak mau masuk club dance?" gadis itu menyengir
kan kan kan. Sesuai dugaan, ada maksud lain.
"Kagak dah. Cukup OSIS aja. Kemaren aja kelimpungan karena banyak jadwal bentrok sama latihan dance"
Lisya benar-benar kelimpungan karena hal itu. Belum lagi ketos menyebalkan itu memerintah tanpa mau tau jika dia juga sibuk menghafal koreo dance.
"Yah sayang banget" ujar Sabela
Dengan drastis Sabela langsung antusias "Tapi sebenarnya gue kesini mau nge ngibah sama lo"
"Yee tapi emang banyak gibahan sih" ujar Lisya
"Ceritain! cepat!" ujar Sabela antusias
"Buat pembukaan, Seira ngancam gue!" ungkap Lisya sambil duduk menyandar di kepala ranjang
Sabela melotot "Pembukaan nya aja udah bikin syok! Lo gak diapa apain sama dia kan?"
"Kagak, dia cuma ngasih semacam peringatan biar gue gak deket lagi sama cowoknya. Lo tau yang lucunya gak. Si Revan malah nyuruh hati-hati sama Seira" ujar Lisya tertawa
Sabela ikut tertawa "Fikss Revan naksir elo"
Lisya mendelik "Etdah apa hubungannya?"
"Masa Lo gak peka sih! Revan tuh takut elo Kenapa napa kalau deket di Seira. Secara kan Seira pembully terus Revan sadar kalau dia terlalu deket sama lo. Makanya dia waspada takut lo diapa apain Seira"
"Gue kan emang mau nyari perkara sama Seira" ujar Lisya polos
"Maka dari itu gue ketawa. Dia nyuruh lo hati-hati tapi elo emang sengaja nyari penyakit sama orangnya" cibir Sabela
"Masih sehat kok" Lisya tersenyum pongah
Sabela menyela "Belum tau besok-besok. Udah untung juga Seira cuma ngancam"
"Yang besok-besok, nanti aja dipikir sekarang berita selanjutnya"
Sabela menatap Lisya serius "Kayaknya yang ini juga menarik "
"Pasti dong!" ujar Lisya dengan pongah "Sasya suka sama Jewar dan asal lo tau, Sasya tuh suka ngarang cerita" ujarnya
"Seriusan ngarang cerita? Cerita apa? Ada hubungannya sama rumor lo sama Jewar kemaren?" tanya Sabela beruntun
"Dikit! Jadi tuh dia pernah cerita sama kami kalau Jewar suka ngajak bikin tugas dirumahnya. Gue gak percaya dong! soalnya gue udah ke apart Jewar pas bikin proposal terus Jewar juga bilang rumah dia itu di Jogja"
"Mikir aja dari sini ke Jogja berapa jam." ujar Lisya kembali
Sabela menyela "Tunggu dulu! Berarti elo udah dua kali dibawa ke apartemen dia! Gila sih lo!" Sabela memang cepat tangkap. Ia tau waktu bikin proposal dan name tag itu berbeda
"Ck iya! Dua kali doang"
"Terus apa lagi?"
Lisya kembali menyambung "Terus ya pas baru-baru ini Sasya juga cerita kalau Jewar sampai ngejelasin masalah rumor. gue iseng nanya ke Jewar kalau dia beneran jelasin ke Sasya. Terus dia bilang Sasya ngarang anjir!"
"Eh seriusan masa anak prestasi kelakuannya kayak gitu. Jangan jangan cerita dia yang lain juga ngarang dong" ujar Sabela
"Emang dia sering cerita?" tanya Lisya penasaran
Sabela mengangguk "Setiap rumor dia sama Jewar tuh, dia selalu cerita sama temannya dan ya, nyebar nya pasti cepet. Makanya kadang rumor pacaran mereka berdua makin kuat karena Sasya bicara seolah mengiyakan tapi Jewar juga gak pernah bantah. Gue kaget ternyata Jewar jujur sama elo dan, ini fakta menarik tau gak!"
"Malu banget kalau iya dia selama ini ngarang. Mana gue ikut percaya lagi" ujar Sabela lalu tertawa
Sabela kemudian mengingat sesuatu "Eh jangan bilang Jewar speak up kemaren karena lo, bukan karena Sasya"
Lisya mengangkat jempolnya "Bener! Seratus buat lo! Gue minta ke dia buat jelasin. Walau sempat adu bacot dulu sama tu lempeng"
"Berarti rumor Jewar gak mau bikin Sasya marah itu bohong dong. Aslinya karena elo yang minta "
"Wkwkwk iya"
"Anjir! Tu cewek gak punya malu apa. Buka aja kedoknya ca, kayaknya seru"
"Gue sekarang masih pengen diam aja. Biarin aja entar juga kebongkar sendiri"
"Gue bagian nunggu terus ketawa paling kenceng"
"Bakal diceng cengin satu sekolah pasti" ujar Lisya
"Yang penting jangan sampai Jewar tau sih"
"Tau apa?" tanya Lisya penasaran
"Masalah rumornya sama Sasya. Kayaknya dia gak pernah tau deh. Mungkin baru kali ini dia tau karena lo yang ceritaiin" ujar Sabela
"Mustahil kalau gak tau! Lah beritanya pasti menyebar"
"Jewar itu dari kelas sepuluh udah sibuk jadi waketos dan sekarang ketos. Gak ada waktu dia ngeladenin berita PHS yang bejibun" ujar Sabela
Sabela kembali menyambung "Fyi, dulu ada kejadian pas kelas sepuluh. Terus semenjak jadi ketos baru ada berita yang di posting lagi sama di grup lambe cuma akunnya gak di tag"
"Kejadian apa?"
"Jadi tuh pas kelas sepuluh dia ada rumor pacaran sama cewek dan kesebar ke sosial media. Sempet viral juga karena di berita itu dibilang mereka sampai check in hotel dan sering pergi ke diskotik. Terus perusahaan bokapnya juga kena dan terancam. Akhirnya pemegang akun lambe sekolah yang tukang nyebarnya langsung disamperin Jewar" Sabela berhenti sejenak lalu melanjutkan
"Jewar emang dingin tapi sekalinya emosi beh tu orang sampai masuk rumah sakit. Terus tu cowok pindah karena gak berani ketemu Jewar. Untung berita elo gak sampai viral"
"Kok kepilih jadi ketos sih. Dia kan ada kasus kekerasan"
"Ketutup sama sikap disiplin dan tanggung jawabnya. Gue juga salah satu pendukung dia buat jadi ketos. Lagian yang salah juga pemegang akun lambe, dia terlalu berlebihan ngepost berita"
"Iya sih tapi berita dia sama Sasya gimana?"
"Sebenarnya beritanya juga udah parah banget tapi kayaknya Jewar masih belum tau"
"Gimana kalau dia tau?"
Sabela mengindik bahunya "I don't know. Semoga aja gak marah"
Lisya kemudian mengingat sesuatu "Eh iya. Gue kan ngadu sama dia kalau Sasya ngomong pernah kerumahnya. Itu gak bakal diamuk kan"
"Tergantung respon dia"
"Respon dia?" Lisya mengingat ingat kembali percakapan nya dengan Jewar
"Dia mau ngasih peringatan sama Sasya" ujar Lisya seadanya
Sabela melotot terkejut "wah kacau sih ini. Jangan sampai dia nyari tau lebih lanjut beritanya sama Sasya."
"Lebih lanjut?" tanya Lisya
"Di akun lambe udah banyak rumor dia sama Sasya. Kalau dia liat terus emang gak suka. Siap-siap aja ngehadapin mood buruk dia. Setau gue sih kalau mood nya buruk, dia bakal lampiasin ke anak OSIS juga"
...----------------...