NovelToon NovelToon
Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Enemy to Lovers
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Selena diusir dari rumah karena dia lebih memilih menjadi penulis novel online daripada mengurus perusahaan keluarganya. Kedua orang tuanya tidak setuju dia menulis novel karena hampir seluruh novel yang dia tulis adalah novel dewasa.
Dia kira hidupnya akan tenang setelah menyewa apartemen sendiri tapi ternyata tidak. Dia justru diganggu oleh komentar negatif secara terus menerus. Merasa jengkel, Selena melacak keberadaan pemilik komentar negatif itu dan ternyata berada di sebuah perusahaan film.
Selena berpura-pura menjadi cleaning service dan bekerja di perusahaan itu. Dia curiga pada Regan, CEO di perusahaan itu. Berniat mengganggu Regan tapi dia justru yang merasa kesal dengan tingkah Regan yang sangat menyebalkan.

Apakah memang Regan yang menulis komentar negatif di novel Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Regan mengambil bingkai foto yang terbalik di atas mejanya. "Ivan!" panggil Regan sambil membersihkan bingkai foto itu dengan tisu.

"Iya, Pak Regan." Ivan berjalan mendekat dan berhenti di dekat meja Regan.

Selena menelan salivanya. Apa dia akan ketahuan? Dia semakin menutup mulut dan hidungnya agat deru napasnya tidak terdengar.

"Siapa cleaning service baru di ruanganku? Mengapa barangku diletakkan seenaknya seperti ini?" Regan meletakkan kembali bingkai fotonya di atas meja. Dia sangat tidak suka jika ada barangnya yang berpindah sedikitpun.

"Namanya Selena. Mungkin dia masih belum biasa dengan pekerjaannya."

Selena tersenyum mendengar suara Ivan. Asistennya saja bisa paham. Tapi bosnya gak tahu diri!

"Aku beri satu kesempatan lagi, jika dia melakukan kesalahan, ganti saja dengan yang lain." Regan mengambil beberapa dokumennya dan bersiap untuk rapat. Kemudian dia berdiri dan keluar dari ruangannya bersama Ivan.

Selena bernapas lega. Dia keluar dari kolong meja. Dia memastikan Regan dan asistennya masuk ke dalam lift terlebih dahulu, barulah dia membawa peralatan bersih-bersihnya keluar. Agar aman, dia memilih turun lewat tangga darurat.

"Tutorial menyusahkan diri sendiri ya seperti ini. Menyebalkan!" Selena terus menuruni anak tangga lalu dia berhenti di tengah-tengah dan duduk dengan santai sambil menatap ponselnya. "Capek juga turun tangga."

Selena membuka komentar pembaca dari bab yang baru dia update tadi pagi, lagi-lagi Mister R mengirim komentar hujatan untuknya.

Si Gea akan dibawa ke keluarga Leon? Jelas tidak akan direstui. Buat cerita jangan catlog! Tidak tahu malu terus update!

Selena semakin kesal. Dia membuang napas kasar, lalu membalas komentar itu.

Kalau kamu terus meninggalkan komentar hujatan, aku akan menuntut kamu!

Selena kembali menyimpan ponselnya. Dia menyandarkan kepalanya di tembok. "Kenapa gak aku tuntut saja dia. Aku tidak perlu susah-susah bekerja di sini, tapi tidak seru juga kalau tidak membalas dengan tanganku sendiri. Besok aku akan melakukan hal yang lebih ekstrim lagi."

...***...

Regan duduk di ruang rapat dan akan memulai rapat dengan tim produksi. Dia membuka dokumennya tapi dokumen itu sudah penuh dengan pesan ancaman. Dia membuka dokumen yang satunya dan sama. Ketiga dokumen penting itu semuanya penuh dengan tulisan ancaman dengan spidol berwarna merah.

Regan melempar dokumen itu dengan keras di atas meja. "Siapa yang berani melakukan ini?"

Ivan segera melihat pesan ancaman itu dan membacanya. "Lantai 13, siap-siap mendapat teror setiap hari."

"Ivan, cek CCTV. Siapa saja yang masuk ke dalam ruanganku."

"Baik."

Regan menarik napas dalam lalu membuangnya untuk meredakan emosinya. "Rapat kita tunda." Kemudian dia keluar dari ruang rapat dan berjalan menuju lift. Namun dia tidak ke ruangannya melainkan turun ke lantai dasar.

"Sepertinya ini kerjaan cleaning servis baru itu," gumam Regan. Dia sudah menebaknya karena tidak mungkin ada yang berani ke ruangannya.

Setelah sampai di lantai dasar, dia berjalan cepat menuju pantry tepat saat Selena baru saja muncul dari tangga darurat.

Selena menabrak Regan hingga membuat air kotor di ember yang dia bawa tumpah ke celana dan sepatu Regan. Awalnya Selena terkejut tapi kemudian dia tersenyum kecil.

Sudah aku bilang, hidup kamu mulai sekarang akan terus sial.

"Kamu! Ceroboh sekali!" Regan mengibaskan sepatu dan celananya yang basah.

Selena berpura-pura terkejut. "Maaf, Pak." Dia mengambil lap yang menyampir di bahunya lalu berjongkok dan mengusap sepatu Regan yang basah tapi Regan justru menghentakkan kakinya hingga membuat Selena hampir terjatuh.

Baru pertama kali ini aku direndahkan seperti ini!

Selena berdiri. Dia mendongak dan menatap tajam Regan. Dia pikir, aku takut. Kamu yang akan menyesal!

Regan tak percaya dengan tatapan berani dari Selena. Selama ini, karyawannya terutama di bagian cleaning service sangat takut padanya tapi Selena seolah sedang menantangnya. "Siapa nama kamu?"

Selena hanya tersenyum miring di balik masker yang masih terpasang menutupi bibirnya.

Tiba-tiba saja, Regan melepas paksa masker yang menutupi bibir Selena. "Kamu yang kemarin nabrak aku dan tadi pagi kamu juga hampir menabrak mobilku."

Selena mengernyitkan dahinya mengingat kejadian pagi tadi yang melibatkan mobil Regan. Ya, dia ingat kalau dia hampir menabrak mobil. Kalau tahu itu mobil Regan, aku tabrak saja sekalian.

"Iya, maaf Pak. Saya tidak sengaja dan saya sangat menyesal." Tentu saja, menyesal karena dia urung menabraknya.

"Kamu yang membersihkan ruanganku?" tanya Regan. Dia membalas tatapan tajam Selena. Tapi Selena tak gentar sama sekali. Dia tetap menatap tajam Regan.

"Iya."

Regan mengepalkan tangannya dia semakin berjalan mendekati Selena. "Kamu yang menulis pesan ancaman itu?"

"Ancaman? Untuk apa saya mengancam Anda? Apa Anda melakukan kesalahan hingga ada seseorang yang ingin mengancam Anda?" Selena tidak takut sama sekali dengan tatapan mengintimidasi Regan.

"Aku melakukan kesalahan? Berani sekali kamu berbicara seperti itu padaku. Kalau masih mau bekerja di sini, jaga perkataan dan tingkah kamu."

Selene tersenyum miring. Jika Regan menantangnya, tentu dia juga bisa menantangnya. "Anda ingin memecat saya? Menurut peraturan, karyawan dalam masa training, tidak bisa dipecat begitu saja. Jangan samakan saya dengan karyawan Anda sebelumnya yang menangis karena takut pada Anda dan menerima begitu saja saat Anda pecat. Saya tidak akan kalah dari Anda!"

Regan terdiam melihat tatapan Selena. Gadis ini sangat berbeda dari karyawan lainnya. Dia sangat berani dan sepertinya juga sangat membenciku. Kenapa? Aku tidak pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya.

"Selena, apa yang kamu lakukan? Ini hari pertama kamu bekerja, jangan membuat masalah." Siska datang dan membuyarkan tatapan tajam mereka berdua. "Maaf, Pak Regan, saya akan mengatur Selena agar dia ...."

Regan mengibaskan tangannya pertanda agar Siska berhenti berkata. "Antarkan kopi ke ruanganku!" Kemudian dia pergi meninggalkan Selena.

Kenapa si duda tiba-tiba pergi? Apa rencana dia selanjutnya?

Selena masih saja berdiri dan berpikir tentang apa yang ada dalam pikiran Regan hingga bentakan dari Siska membuyarkan lamunannya.

"Selena, cepat kamu bersihkan ini! Lalu antar kopi pada Pak Regan. Takaran sudah tertulis jelas di pantry. Sekali lagi kamu membuat masalah, Pak Regan pasti akan memecat kamu."

Selena hanya memutar bola matanya sambil menggerakkan bibirnya menirukan omelan Siska. Dia akan mengepel air yang tumpah itu tapi tiba-tiba Adi mengambil alih.

"Biar aku yang bersihkan, kamu buatkan kopi saja."

Selena tersenyum dan menepuk bahu Adi sesaat. "Makasih." Kemudian dia masuk ke dalam pantry dan mengambil cangkir khusus untuk Regan. Dia membaca takaran yang tertempel di dinding.

"Dua sendok teh kopi ditambah satu sendok teh gula. Aku akan kasih gula banyak biar si duda diabetes."

Selena tersenyum miring dan menuang gula hingga tiga kali lipat dari ukuran yang tertera.

Masih untung gak aku kasih racun. Berani sekali menyuruhku berhenti update cerita. Aku pasti akan membuat kamu mengaku salah dan meminta maaf di hadapan publik.

1
Salim S
masih memantau....
💂🏻‍♀️vs 👠
kwkwkwkwkwkwkwk 😭 al ngakak kenceng banget
Salim S
jangan percaya sama s ivan dia itu cuma mau merusak hubungan kamu sama regan, selidikilah lebih dulu baru mengambil keputusan jangan gegabah nanti salah paham lagi, kamu sudah salah menuduh regan neror kamu jangan sampai terulang salah paham lagi...kalau media tahu kasihan regan dia sudah melindungi kamu...
Citra
lanjut thoor
sella surya amanda
lanjut kak
Salim S
roman roman nya ada yang jelouse nih /Tongue//Tongue//Tongue/
dyah EkaPratiwi
hahaha cemburu eyyy
Uba Muhammad Al-varo
waduh Regan kamu sudah berumur,belum juga ada hubungan sama Selena sudah cemburu aja.
Yuli a
cie...cie....
adududu sepeda baru....
waduh....ada yang cemburu....
wkwkwkwkwkwk....
mantap... Selena diperebutkan kakak beradik.... ahay.
Rini
cemburu pak 🤣
Thechiinz Thechiinz
lanjut
Siti Nur Rohmah
oaalahhh ternyata,,,hmmm bakal bucin nih si prince halu
Risma Waty
Astaga ternyata si Duda karatan sudah 4 tahun ngefans sama Selena
Uba Muhammad Al-varo
Selena ada kejutan nih buat kamu,buat kamu shock nggak nih atau jangan2 pingsan kamu setelah bertemu dengan orang nya, jadi menunggu kejadian yang ini
Yuli a
tuh kan... beneran ... yang selama ini mendukung karya Selena itu si duda karatan...
gimana ya besok reaksi Selena ketika dia tau.... nggak sabar nungguin besok....
Thechiinz Thechiinz
lanjut
💂🏻‍♀️vs 👠
serah kalian.. bodo amat al dari tadi gemes teriak2 🦖🦖🦖
jaran goyang
ᴀǫ ʙs ᴘɢsᴀɴ ʙɴʀᴀɴ ɴɪ🤣🤣🤣🤣🤣
sella surya amanda
lanjut kak
Salim S
wooaaah beneran s regan prince halu nya/Tongue//Tongue//Tongue/nanti bukannya seneng tapi malah pingsan saking shock nya mengetahui kalau prince halu itu anda tuan regan /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!