NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta CEO Duda

Mengejar Cinta CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Alya, gadis miskin yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas harus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tertarik saat menerima tawaran menjadi seorang baby sister dengan gaji yang menurutnya cukup besar. Tapi hal yang tidak terduga, ternyata ia akan menjadi baby sister seorang anak 6 tahun dari CEO terkenal. kerumitan pun mulai terjadi saat sang CEO memberinya tawaran untuk menjadi pasangannya di depan publik. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apa kerumitan itu akan segera berlalu atau akan semakin rumit saat mantan istri sang CEO kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26, Rencana piknik

Pagi itu, Aditya sedang duduk di meja makan sambil membaca laporan pekerjaan di laptopnya. Tara duduk di sebelahnya, memainkan boneka kecilnya, sementara Alya sibuk menyiapkan sarapan. Ada keheningan di udara yang terasa canggung. Semua orang mencoba mengabaikan tekanan dari kehadiran Nadia beberapa hari terakhir.

Namun, tiba-tiba Aditya menutup laptopnya dengan tegas, membuat Alya dan Tara terkejut.

 "Hari ini kita pergi piknik." ucapnya tiba-tiba membuat Alya dan Tara benar-benar terkejut.

Tara melompat kegirangan mendengar penuturan dari sang ayah, "Piknik? Beneran, Ayah?"

Alya malah menoleh dengan bingung, ini tidak seperti kebiasaan Aditya, pria yang biasanya gila kerja tiba-tiba mengajak piknik, "Piknik? Mas Aditya, ini mendadak sekali. Apa nggak sebaiknya—"

Aditya kemudian menatap Alya dengan serius, "Kita semua butuh ini. Tara butuh ini. Aku butuh ini. Dan kamu juga, Alya."

Alya terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara Aditya yang membuatnya tak bisa menolak. Tara sudah melompat-lompat kegirangan, menarik tangan Alya agar setuju.

 "Mama Alya, ayo! Aku mau lihat bunga-bunga! Kita bisa bawa makanan enak juga!"

Alya tersenyum kecil, akhirnya mengangguk.

"Baiklah. Tapi kita harus siap-siap dulu. Piknik nggak bisa tanpa makanan."

Setelah beberapa jam persiapan, mereka bertiga akhirnya berangkat dengan mobil. Tara duduk di kursi belakang, menyanyikan lagu anak-anak dengan riang. Di sebelahnya ada keranjang piknik yang penuh dengan makanan hasil masakan Alya.

Aditya menyetir sambil sesekali melirik Tara lewat kaca spion, tersenyum kecil melihat anaknya begitu bahagia. Di kursi penumpang depan, Alya memandang keluar jendela, menikmati pemandangan pohon-pohon hijau yang melintas.

"Ayah, nanti kita main bola ya!" ucap Tara bersemangat.

Aditya tertawa kecil, "Ayah nggak jago main bola, Tara. Tapi ayah akan coba."

Alya tersenyum sambil menoleh ke arah Aditya, "Aku pegang kata-katanya, Mas. Jangan sampai Tara kecewa."

Aditya menganggukkan kepalanya dengan begitu yakin, "Tenang saja. Hari ini semuanya harus bahagia."

Lokasi piknik mereka adalah taman luas dengan hamparan rumput hijau, pohon rindang, dan danau kecil di tengahnya. Tara langsung berlari ke arah bunga-bunga liar, sementara Alya dan Aditya sibuk membentangkan tikar piknik di bawah pohon.

Selagi Tara bermain, Alya pun mengeluarkan makanan dari dalam keranjang, "Mas Aditya, kamu bawa bola kan? Tara tadi sudah nggak sabar main."

Aditya pun mengeluarkan bola dari dalam tas yang dibawa oleh Aditya, "Bawa dong. Kalau Tara sampai kecewa, bisa-bisa dia protes sepanjang minggu."

Alya tertawa kecil, tetapi tawa itu segera berganti tatapan lembut saat melihat Aditya melangkah mendekati Tara dengan bola di tangan.

"Tara! Ayo kita main bola!" panggil Aditya sembari memegang bola di tanganya.

Tara berteriak senang, "Yay! Mama Alya ikut juga ya!"

Alya tersenyum dan bergabung. Permainan bola kecil itu penuh dengan tawa, kekonyolan, dan kebahagiaan sederhana. Aditya bahkan terpeleset saat mencoba menendang bola terlalu kuat, membuat Alya dan Tara tertawa terbahak-bahak.

Setelah lelah bermain, mereka duduk di tikar sambil menikmati bekal. Tara menggigit sandwichnya dengan lahap, sementara Aditya menatap Alya yang sedang menuangkan teh ke gelas.

"Alya... aku rasa aku belum mengatakan terima kasih untuk semuanya." ucap Aditya dengan nada serius.

Alya menghentikan kegiatannya, ia tampak terkejut, "Terima kasih? Untuk apa, Mas?"

*"Untuk menjaga Tara, untuk bertahan meskipun keadaan nggak mudah. Dan... untuk membuat hari ini terasa begitu ringan." ucap Aditya dengan tulus.

Alya terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil.

 "Aku hanya melakukan yang terbaik, Mas. Lagipula, Tara... dia sudah seperti anak aku sendiri."

Tara segera menyela dengan mulut penuh makanan, "Aku suka mama Alya bilang aku aku seperti anaknya. Itu tandanya mama Alya benar-benar mama aku."

Alya langsung terbatuk-batuk mendengar kata-kata Tara, sementara Aditya hanya bisa menahan tawa kecil.

 "Sepertinya Tara sudah punya rencana besar untuk kita." ucap Aditya sambil tersenyum menggoda.

Alya langsung tersipu, "Mas Aditya, jangan bercanda begitu."

 "Tapi aku serius! Mama Alya selalu ada buat aku. Mama Alya juga bikin Ayah lebih sering senyum sekarang."

Aditya dan Alya saling bertatapan, tak tahu harus merespons bagaimana. Dalam keheningan itu, Aditya akhirnya berbicara dengan nada pelan.

"Tara mungkin benar. Kamu membawa sesuatu yang berbeda ke dalam hidup kami, Alya. Dan aku... aku merasa sangat bersyukur kamu ada di sini."

Alya tersenyum lembut, tetapi tak mengatakan apa-apa. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa keluarga kecil ini mulai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dirinya.

Saat matahari mulai terbenam, mereka berkemas untuk pulang. Tara tertidur di kursi belakang mobil setelah lelah bermain seharian. Di perjalanan pulang, Aditya mencuri pandang ke arah Alya yang duduk di sebelahnya.

Hari itu mungkin dimulai dengan tekanan, tetapi berakhir dengan kehangatan dan harapan baru. Piknik sederhana itu membawa mereka lebih dekat sebagai sebuah keluarga—meskipun dengan cara yang tak terduga.

Bersambung

Assalamualaikum, selamat tahun baru 2025, semoga di tahun 2025 bisa lebih baik lagi, dan minta maaf jika di tahun 2024, author sering kali melakukan kesalahan yang membuat kalian semua kecewa, mulai dari balas komentar sampai banyak typo di beberapa bab, semoga kedepannya jauh lebih baik🙏

Happy reading

1
yuning
waalaikumsalam,sama sama Thor
Nursina
seru lanjutkan
Entin Fatkurina
so aweet
Tri Ani: makacihhhhhh
total 1 replies
yuning
calon istri idaman
yuning
menjadikan Alya istrimu solusinya
SRI JARWATI
Mama alya ....uuh pasti happy banget si tara , mwmiliki mama pengganti yg lpsmuh kasih sayang
SRI JARWATI
Semengat Tara , kamu memang anak yg cerdas.
SRI JARWATI
Bagus banget ceritanya, aqu suka
SRI JARWATI
Dasar manusia es , nyebelin
SRI JARWATI
Jangan menyerah alya , kamu pasti bisa mencairkan manusia dingin itu , semangat
SRI JARWATI
Terus semangat alya
SRI JARWATI
Semangat alya , kamu bisa
SRI JARWATI
Tuan CEO nya dingin banget ya , iihh serem
SRI JARWATI
Ceritanya bagus , selalu bikin penasaran dan menambah wawasan bagi yg belum berpengalaman
SRI JARWATI
Bagus banget cara merayunya /Good/
yuning
sarangheo
yuning
Alya calon ibu dari anak anak kamu
yuning
mulai jatuh hati
Entin Fatkurina
mulai ada getar getar ini.
Entin Fatkurina
akhirnya, gunung es sedikit mencair,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!