NovelToon NovelToon
Filsafat Vs Sains

Filsafat Vs Sains

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:394
Nilai: 5
Nama Author: Arifu

Joko, seorang mahasiswa Filsafat, Vina adalah Mahasiswa Fisika yang lincah dan juga cerdas, tak sengaja menabrak Joko. Insiden kecil itu malah membuka jalan bagi mereka untuk terlibat dalam perdebatan sengit—Filsafat vs Sains—yang tak pernah berhenti. Vina menganggap pemikiran Joko terlalu abstrak, sementara Joko merasa fisika terlalu sederhana untuk dipahami. Meski selalu bertikai, kedekatan mereka perlahan tumbuh, dan konflik intelektual itu pun berujung pada pertanyaan yang lebih pribadi: Bisakah mereka jatuh cinta, meski dunia mereka sangat berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arifu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setelah Wisuda

Di Kafe Kampus, Setelah Wisuda

Suasana kafe itu terasa lebih tenang dari biasanya, meskipun masih ada beberapa mahasiswa yang merayakan kelulusan mereka. Joko dan Vina duduk berdua, namun kali ini pembicaraan mereka berbeda dari yang biasa. Mereka tidak lagi membahas tentang ujian atau tugas kuliah, melainkan tentang masa depan mereka yang baru saja dimulai.

"Joko, kita beneran serius nih?" Vina mulai membuka percakapan, suara heran sedikit terdengar. "Pernikahan, maksud gue?"

Joko menatap Vina dengan serius, lalu menarik napas panjang. "Iya, Vin. Kita udah sama-sama lulus, kita udah dewasa. Aku rasa ini waktunya kita mulai serius. Gue pengen nikah sama lo, gue siap."

Vina diam sejenak, mencerna kata-kata Joko. "Lo yakin, Jok? Ini bukan keputusan kecil. Nikah itu nggak gampang, banyak hal yang harus dipikirin."

Joko tersenyum, mencoba meyakinkan Vina. "Iya, gue tahu. Tapi kita udah ngalamin banyak hal bareng, dan gue merasa kita udah siap buat menghadapi yang lebih besar. Gue yakin sama kita."

Vina menatap Joko dalam-dalam, mencerna kata-katanya. Akhirnya, ia mengangguk perlahan. "Oke. Kalau kita beneran mau ngelangkah ke sana, kita harus ngerencanain semuanya bareng. Gimana kalau kita mulai dari yang kecil dulu, kayak kapan dan gimana kita mau nikah?"

Di Rumah Joko, Malam Setelah Wisuda

Setelah hari yang panjang, Joko dan Vina duduk bersama di ruang tamu rumah Joko. Malam itu, mereka mulai membahas lebih serius soal pernikahan mereka.

"Jadi, kita mulai dari mana, Vin?" tanya Joko, sambil menatap Vina dengan penuh perhatian.

Vina tersenyum, membuka ponselnya, dan mulai mencatat. "Pertama, kita tentuin tanggal dulu, kan? Kapan kira-kira kita mau nikah?"

"Bagaimana kalau setahun lagi?" usul Joko. "Biar kita punya waktu untuk nyiapin semuanya."

Vina mengangguk. "Setahun itu pas, nggak buru-buru banget. Kita bisa nyiapin semuanya dengan tenang."

Joko tersenyum, merasakan ketenangan yang mulai menyelimuti dirinya. "Setuju. Terus, kita juga harus mulai mikirin soal tempat. Kayaknya kita bisa mulai cari venue pernikahan."

Vina membuka laptopnya, mencari beberapa referensi. "Gue sih pengen yang sederhana aja, Jok. Gak usah mewah, tapi intimate, cuma keluarga dan temen-temen terdekat."

Joko mengangguk. "Gue juga nggak suka yang ribet-ribet. Yang penting kita berdua bahagia, kan?"

Vina tersenyum, menyentuh tangan Joko. "Iya, yang penting kita berdua bahagia. Selain venue, kita juga harus mikirin soal vendor, catering, baju pengantin… banyak banget ya, Jok?"

Joko tertawa kecil. "Iya, bener. Nggak kebayang sih sebenernya, tapi kita bisa atur itu satu per satu. Yang penting, kita hadapi bareng-bareng."

Beberapa Minggu Kemudian: Menyusun Rencana

Selama beberapa minggu setelah itu, Joko dan Vina mulai merencanakan segala sesuatunya dengan lebih detail. Mereka mulai mencari venue pernikahan yang sesuai dengan keinginan mereka: sederhana tapi elegan. Mereka juga mulai mencari vendor catering yang bisa menyajikan makanan enak untuk tamu mereka, dan tentunya memilih baju pengantin yang sesuai dengan kepribadian mereka.

Namun, ada satu topik yang masih belum mereka bahas dengan serius: bagaimana mereka akan mengatur keuangan untuk pernikahan.

"Jok, ngomong-ngomong soal biaya pernikahan, kita harus mulai nyiapin tabungan, kan?" tanya Vina, sambil mengedit daftar pernikahan mereka.

Joko mengangguk, terlihat agak serius. "Iya, kita harus hitung-hitung biaya yang dibutuhkan. Gue udah mulai nabung dari sekarang. Tapi kita juga bisa cari sponsor atau mungkin pinjaman yang ringan. Gimana menurut lo?"

Vina memutar bola mata, sedikit cemas. "Gue nggak suka berhutang, Jok. Tapi kita juga nggak mau bikin pernikahan kita ngga' sesuai ekspektasi."

Joko memegang tangan Vina, memberikan dukungan. "Gue tahu, Vin. Kita bisa mikir bareng-bareng, tapi yang penting kita tahu apa yang kita mau. Kalau itu bisa dicapai, pasti ada jalannya."

Vina tersenyum, merasa lebih tenang. "Iya, bener. Kita bisa mulai dari yang sederhana dulu, yang penting kita saling ngerti dan saling dukung."

1
Arifu
Filsafat vs Sains.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!