Sebuah cerita horor yang mengikuti petualangan tiga orang sahabat sejati Maxim, Alexa Dan Leo yang tinggal diDESA BATU CHADAS yang terletak diHOLLAND TENGAH. Pada malam Halloween tiba mereka memutuskan untuk menyelidiki sebuah Rumah Tua yang terkenal angker dan dihuni oleh penyihir yang bernama Hiltja.
Ketiga nya terdorong rasa ingin tahu untuk menemukan bukti yang katanya dirumah tua itu terdapat sebuah kutukan yang berhubungan dengan dunia kegelapan.
Setelah mereka berhasil mengungkapkan misteri rumah tua itu. Mereka menyadari bahwa rumah tua bukan hanya berhantu saja.
Melainkan bisa menghubungkan dunia lain, yaitu dunia manusia dan roh. yang memprediksi tentang kebangkitan roh roh jahat yang bisa membuat manusia diambang kehancuran antara hidup dan mati.
Bagaimana kah kelanjutan kisah ini. Mampukah mereka melindungi manusia dari kehancuran???
Yukk kita baca sama sama dijamin seru...
Pesan moral yang bisa ambil. Dengan ketulusan dalam persahabatan bisa mengalahkan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30. PERTEMPURAN SENGIT.
Pertempuran saat itu begitu sengit. Yang membuat mereka kewalahan.
Alexa! Gunakan batu Velka!” teriak Leo, yang berusaha mengalihkan perhatian penjaga dengan melemparkan belatinya.
Alexa menggenggam batu Velka erat-erat, tetapi cahayanya tampak melemah. “Tidak cukup!” serunya dengan nada panik. “Batu ini tidak akan bekerja jika kita tidak bersatu!”
Maxim dan Leo saling bertukar pandang, mencoba memahami maksud Alexa. “Apa maksudmu?” tanya Maxim sambil menahan serangan penjaga yang semakin kuat.
Alexa menutup matanya, mengingat ukiran yang dilihatnya di dalam kuil. “Kekuatan batu ini berasal dari kita bertiga. Kita harus fokus bukan pada rasa takut, tapi pada tujuan kita.”
Dengan tekad baru, mereka berdiri berdampingan. Alexa memegang batu Velka di tengah, sementara Maxim dan Leo menyentuh bahunya, menyatukan energi mereka.
Penjaga kegelapan tertawa sinis. “Kalian pikir trik bodoh ini bisa mengalahkanku?” Namun, tawa itu berhenti ketika batu Velka memancarkan cahaya yang begitu terang hingga mengusir kabut hitam di sekitarnya.
Cahaya dari batu Velka membentuk ledakan energi yang menyapu seluruh lembah. Penjaga kegelapan berteriak kesakitan sebelum akhirnya lenyap menjadi debu. Makhluk-makhluk lainnya yang bersembunyi dalam kabut juga lenyap, seolah tak pernah ada.
Ketika semuanya usai, hanya ada keheningan. Batu Velka bersinar lebih terang dari sebelumnya, memberikan kehangatan yang mengalir ke tubuh mereka.
“Kita berhasil,” kata Leo dengan napas tersengal, tubuhnya yang lemah bersandar pada Maxim.
Alexa memandang batu itu dengan hati-hati. “Tapi ini belum selesai. Gunung masih menanti, dan kita harus memperkuat segel sebelum kegelapan kembali.”
Mereka melanjutkan perjalanan, meninggalkan kaki gunung yang kini sunyi. Namun, jauh di dalam bayangan, suara samar bergema, mengisyaratkan bahwa ini bukanlah akhir.
Setelah meninggalkan kuil, Alexa, Maxim, dan Leo berdiri di tepi Lembah Terlupakan. Batu Velka asli yang kini ada di tangan mereka memancarkan energi luar biasa.
Membuat setiap langkah terasa lebih ringan. Namun, kabut hitam yang bergerak di kejauhan mengingatkan mereka bahwa perjuangan ini jauh dari selesai.
"Gunung itu... sudah dekat," ucap Alexa, menunjuk puncak yang menjulang tinggi di cakrawala. "Di sanalah kita akan menyegel kegelapan untuk selamanya."
Maxim mengangguk, matanya menunjukkan determinasi. "Tapi kita harus tetap waspada. Kabut itu seperti... hidup. Seolah-olah kegelapan tahu kita membawa senjata terakhir ini."
Leo, yang biasanya penuh komentar, kali ini terdiam.
Ia hanya memandang jalan berbatu yang membentang digunung. Seolah menyadari berat nya tugas mereka.
Saat mereka memulai perjalanan menuju gunung. Tampak kabut hitam semakin mendekat. dan perlahan berubah mengintai mereka dari jarah jauh.
"Mereka tidak akan menyerang langsung. Mereka pandai, mereka akan menunggu kita kelelahan setelah itu mereka akan menyerang. " ucap Maxim.
"Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," balas Alexa. "Jangan berhenti. Terus bergerak!"
Mereka berlari menembus jalan berbatu yang semakin menanjak. Batu Velka di tangan Alexa memancarkan cahaya terang yang membuat makhluk bayangan itu menjauh sementara waktu, tetapi energi mereka terus terkuras.
"Cahaya ini tidak akan bertahan lama," kata Leo sambil terengah-engah. "Kita butuh rencana!"
Ketika mereka hampir mencapai puncak. mereka tiba di sebuah dataran luas yang dipenuhi rubtuhan bangunan kuno. Yang ditengah nya berdiri sosok makhluk berjubah hitam yang memiliki tanduk dengan mata merah menyala.
"Kalian melangkah terlalu jauh anak muda. Aku akan membuat riwayat kalian tamat sebelum kalian dapat apa yang kalian cari. " Ucapnya dengan tertawan
Uwaaahahaaa....
Uwaaahahaaa...
Uwaaahahaaa....(suara tawa) ,
Maxim menghunus pedangnya, sementara Leo mempersiapkan belatinya. "Kita tidak akan mundur!" teriak Maxim.
Alexa maju selangkah, mengangkat Batu Velka yang asli. "Kami datang untuk menyegel kegelapan. Apa pun yang kau lakukan, kami tidak akan menyerah!"
Mahkluk itu tertawa nyaring, suaranya seperti gemuruh petir "Keberanian kalian sangat lah aku kagumi. tapi itu tidak cukup aku adalah manifestasi dari seluruh kebencian dan ketakutan dunia.
"Keberanian kalian mengagumkan, tetapi itu tidak akan cukup. Aku adalah manifestasi dari dunia kebencian dan ketakutan. " ucapnya sombong.
Dan dengan tiba-tiba saja mahkluk itu mengayunkan tongkat yang dia pegang dengan seketika menciptakan gelombang yang dahsyat sehingga tanah berguncang membuat mereka bertiga terlempar jauh sekali.
"Kita harus menyerang bersama!" teriak Alexa, mengarahkan cahaya dari Batu Velka ke arah penjaga.
Cahaya Velka menghantam mahkluk dengan keras membuat nya mundur beberapa langkah. Tapi seperti sebelumnya efek cahaya itu tidak bisa bertahan lama. Luka luka ditubuh kini hilang menyatu membentuk tubuh aslinya.
Uwaaahahaaa....
Uwaaahahaaa...
Uwaaahahaaa... (suara tawa mengejek)
"Sudah aku katakan aku akan menghabisi kalian dan kalian tidak akan bisa mengalahkan ku. Tidak akan pernah bisa. "ejek nya lagi.
Leo mencoba menyerang dari belakang tapi tongkat mahkluk itu sangat keras membuat dia terpental hampir kejurang. "Leoo.. " Maxim berlari berusaha menariknya kembali.
"Kita tidak bisa hanya menyerang fisiknya!" kata Maxim setelah memastikan Leo aman. "Dia adalah simbol kegelapan. Kita harus menghancurkan sumber kekuatannya!"
Alexa memejamkan mata, mencoba merasakan energi dari Batu Velka. Ia merasakan bahwa mahkluk itu tidak hanya kuat tetapi bisa terhubung dengan sesuatu yang ada didalam tanah.
"Batu ini... menunjukkan sesuatu," bisiknya. "Sumber kekuatannya ada di dasar gunung ini."
Penjaga itu tampaknya menyadari rencana mereka. "Kalian tidak akan mencapai inti gunung!" teriaknya, menyerang dengan kekuatan yang lebih besar.
Namun, Maxim dan Leo bekerja sama untuk mengalihkan perhatian penjaga itu, sementara Alexa memusatkan energi Batu Velka ke tanah. Cahaya terang menembus bumi, membuka sebuah lorong yang mengarah ke bawah.
"Pergilah, Alexa!" teriak Maxim. "Kami akan menahan penjaga ini! Cepat Lexa.. Cepat. " Teriak Maxim berulang-ulang.
"Kami percaya padamu! Lakukan apa yang harus kau lakukan!" Maxim memotongnya, matanya penuh dengan keyakinan.
Dengan berat hati, Alexa memasuki lorong itu, membawa Batu Velka bersamanya. Lorong itu gelap dan sempit, tetapi Batu Velka memandunya.
Diujung nya, Ia menemukan sebuah ruang besar dengan energy yang berdenyut yang merupakan sumber kekuatan mahkluk itu.
Tetapi saat mereka mau mendekat bayangan itu muncul didepan nya tiba-tiba lagi. Itu adalah manifestasi dari seluruh ketakutannya sendiri.
"Kau tidak akan bisa melakukannya," suara itu bergema. "Kau tidak cukup kuat. Jika kau mencoba, kau akan mati."
Alexa menggenggam Batu Velka lebih erat. "Aku tahu aku tidak sempurna. Tapi aku tidak akan menyerah
Ketika Alexa keluar dari lorong, ia menemukan Maxim dan Leo menunggunya. Mata mereka menunjukkan rasa lega dan bangga.
"Kau berhasil," kata Maxim dengan senyum kecil.
Alexa mengangguk, meskipun tubuhnya terasa lemah. "Kita berhasil. Bersama-sama."
Kabut hitam yang selama ini mengintai kini hilang sepenuhnya. Dan langit mulai cerah memberikan harapan Dan sinar baru bagi dunia.
Tapi mereka tahu bahwa perjuangan mereka telah mengubah segalanya. Dunia ini tidak pernah sama. Tapi mereka percaya dengan cahaya yang mereka miliki pasti bisa mengalahkan kegelapan.
Mari kita pulang kawaaannn. "ucap Alexa.
(Apakah berakhir pertempuran mereka melawan mahkluk mahkluk kegelapan itu??)
BERSAMBUNG...