Menikah adalah suatu keinginan setiap orang tapi apa yang terjadi jika menikah dengan orang yang tidak di kenal.
Itulah yang kini dialami oleh seorang gadis bernama Adhiba Noora Yasmin.
Gadis berusia 18 tahun baru saja masuk kuliah semester pertama itu pun terpaksa menikah atas permintaan Ayahnya yang kini sedang sakit parah.
Tanpa di duga itu adalah permintaan terakhir sang Ayah karena setelah acara ijab kabul selesai sang Ayah pun menghembuskan napas terakhirnya membuat nya hatinya terpukul.
Kesedihan pun menyelimuti hatinya.
Apa yang harus dia lakukan nya sekarang?
Lalu apakah suami yang tidak di kenalnya itu akan menerimanya sebagai seorang istri ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Emir dan kedua orang tuanya kini sudah berada di dalam ruang rawat di mana tubuh Noora kini terbaring lemah setelah selesai operasi.Wajahnya terlihat pucat dan jarum infus di tangan kanannya.
Ketiganya pun mendekat menuju brangkar untuk melihat lebih dekat dengan gadis itu.
"Lihatlah wajah istri mu baik-baik biar kamu tau kalau yang berada di sana itu benar-benar istri mu".ucap Mommy nya yang kini sudah duduk di kursi samping brangkar.
Raut wajah berubah menjadi sedih, perlahan-lahan dia pun menggenggam tangan menantu nya tidak memakai infus.
"Tangan mu terlihat lebih kurus Noor, apa kamu makan tidak baik hingga kurus begini? tanyanya tapi tak ada jawaban karena yang di tanya masih belum terbangun dari habis operasi.
" Mommy kan sudah bilang hubungi Mommy jika ada masalah tapi kamu malah tidak hubungi Mommy."ucapnya sambil mengusap-usap tangannya lembut.
"Maafkan anak Mommy ya, sungguh Mommy malu mempunyai anak seperti putra Mommy. Sekali lagi maafkan Mommy ya sayang".ucapnya sambil bangkit dan mencium kening menantunya sayang.
Sedangkan kedua orang laki-laki yang sedari tadi berdiri di sisi nya hanya bisa terdiam mendengarkan nya.
"Dad, kita pulang. Biar putra mu yang menjaganya".katanya sambil merapihkan selimut menantunya.
Suaminya pun menurut dan kini di dalam ruang rawat itupun hanya ada diri nya.Dia duduk di kursi sambil pandangan matanya terus melihat kearah gadis itu.
"Maafkan Abang Dhiba.Maaf karena telah menolak kehadiran mu." ucapnya sambil menunduk kepalanya karena menyesal.
"Ya walaupun kamu tidak bisa mendengarnya tapi Abang yakin dalam alam bawah sadar mu kamu pasti mendengar nya." ucapnya sambil terus memandangi wajah cantik istrinya.
"Seharusnya aku menyadari nya!Seharusnya aku tau kalau itu kamu!Walaupun kamu tutupi dengan masker!batinnya berkata dengan pandangan nya masih fokus ke arah istrinya.Hingga waktu pun terus berputar
Detik
Menit
Bahkan jam tapi dia tidak melihat tanda-tanda istrinya akan bangun membuat nya mendadak sedikit takut, takut terjadi sesuatu dengan istri nya.
Di dera rasa panik laki-laki itupun langsung memanggil Dokter.
"Selamat siang Tuan ada yang bisa saya bantu? tanya Dokter yang setelah sampai.
"Coba periksa istri ku mengapa sedari. tadi belum bangun juga".ucapnya membuat Dokter itupun langsung menurutinya walaupun hatinya sedikit bingung karena permintaannya.
" Bagaimana keadaannya? tanyanya setelah pemeriksaan itu selesai.
"Keadaan pasien baik-baik saja Tuan".jawab Dokter.
" Benarkah?
"Iya Tuan, pasien dalam keadaan baik".
" Kalau istri ku dalam keadaan baik-baik saja kenapa dia belum bangun-bangun juga".
Dokter itupun tersenyum.
"Mungkin pasien sebentar lagi akan bangun Tuan, jadi bersabarlah".
Emir pun hanya terdiam tanpa kata, sungguh ini adalah pengalaman pertama nya merawat orang sakit.
"Apa ada lagi yang saya harus lakukan Tuan? tanya Dokter lagi.
" Tidak".
"Kalau begitu saya permisi dulu." kata Dokter itu sambil berjalan keluar dari ruang rawat.Sedangkan Emir hanya mengangguk lalu kembali lagi duduk di kursi sambil melihat wajah istri nya.
Beberapa saat kemudian laki-laki itu melihat ada pergerakan dari istri nya.Dia hanya diam memperhatikan nya.
Noora perlahan-lahan membuka kedua matanya. Pandangan nya lurus ke melihat kearah langit-langit kamar tempat nya berada, bau obat-obatan sudah tercium di hidungnya.Lalu dia pun membuang napas kasar ke udara karena lagi-lagi dirinya berada di rumah sakit.
Tapi ada yang aneh menurut nya karena kamar tempat dirinya di rawat ini sepi tanpa ada pasien-pasien lainnya.
Dengan rasa penasaran dia pun langsung melihat seisi ruang rawat nya hingga pandangan pun terhenti saat dia melihat seseorang yang sedang duduk di kursi dengan brangkar tempat nya kini berada.
Deg... deg... deg
Tiba-tiba saja jantung nya berdegup kencang saat melihat nya.
"Bang Emir." ucapnya dalam hati.
"Dia ada di sini?Kok bisa? tanyanya dalam hati lalu dia pun langsung mengalihkan pandangan ny kearah lain, sungguh dirinya tidak mau kalau laki-laki yang berstatus suami nya tau kalau dirinya sudah mengingat nya.
Emir hanya terdiam sambil terus memperhatikan istri nya, kedua tangannya berlipat di kedua dadanya sedangkan pandangan nya fokus ke arahnya.
" Kamu sudah bangun? tanyanya akhirnya nya tapi istrinya masih terdiam tanpa bicara.
"Apa kamu memerlukan sesuatu?
Noora pun akhirnya melihat nya setelah beberapa saat bisa mengontrol degup jantungnya.
" Haus".
Emir pun langsung bangun dari duduk nya untuk mengambil air minum yang berada di atas nakas dan dengan hati-hati laki-laki itupun langsung memberikan nya kepada istrinya dengan menggunakan sedotan.
"Terima kasih".ucap Noora masih terus melihat kearah suaminya.
" Hem".jawabnya sambil menaruh gelas di atas nakas.
"Kenapa Anda disini? tanyanya tanpa melihat nya.Bukankah Anda orang sibuk? katanya lagi.
Emir hanya terdiam saat mendengar ucapan istrinya sungguh hatinya sedikit tersentil dengan ucapan istrinya.
" Sebaiknya Anda pergi saja,saya bisa menjaga diri saya sendiri ".
" Kamu mengusir ku? tanyanya setelah beberapa saat terdiam.
"Menurut Anda apakah kata-kata saya seperti mengusir? tanyanya balik masih tanpa melihat ke arah suami nya yang masih duduk di kursi dengan raut wajah tenang nya.
Emir pun tertawa pelan.
" Seharusnya kamu mengucap kan terimakasih karena aku sudah menolong dan membawa mu ke rumah sakit tapi lihatlah kau malah mengusir ku".jawabnya sambil menatap wajah istrinya yang tidak mau melihat nya.
"Saya tidak meminta tolong sama Anda tapi entah bagaimana tau-tau Anda yang menolong saya".jawabnya acuh.
"Hey gadis kecil, dengar kan baik-baik itu ada jawaban mu?Jujur itu adalah jawaban yang paling lucu yang pernah aku dengar, apa tidak ada jawaban yang lain yang lebih masuk akal?
Jantung Noora pun berdegup dengan kencang saat laki-laki itu memanggilnya dengan panggilan gadis kecil.
"Itukan panggilan sayang dari laki-laki itu di sewaktu berumur tujuh tahun".batinnya berkata.
Dengan penuh rasa penasaran akhirnya dia pun memberanikan dirinya untuk melihat kearah suaminya yang kini sedang duduk tenang sambil melipat kedua tangan nya di atas dadanya.
"Apa laki-laki ini sudah tau kalau dia adalah gadis kecil nya? pertanyaan itu tiba-tiba terlintas di kepala nya.
Keduanya hanya terdiam hingga terdengar suara pintu terbuka
Ceklek
Terlihat dua orang paruh baya kini berjalan masuk.
" Mommy ".panggilnya membuat wanita paruh baya itupun langsung berjalan cepat menuju brangkar.Sedangkan Emir pun sudah bangun dari kursi membiarkan Mommy melepas rindu dengan istrinya.Kini dia memilih untuk duduk sofa sambil memainkan ponselnya.
" Menantu Mommy ".katanya setelah sampai dan memeluk nya yang kini masih dalam posisi terbaring.
" Mommy Daddy kok di sini? tanyanya sambil melihat ke arah kedua mertua nya dengan raut wajah bingung nya.
"Mommy sama Daddy kangen sama kamu jadi kami ya kami memutuskan untuk mengunjungi kamu tapi sampai di sini kamu nya nggak ada".ucapnya memberitahu.Noora pun hanya terdiam.
" Apa ponsel kamu rusak? tanya Mommy mertua nya dan lagi-lagi gadis itu hanya terdiam sungguh dirinya bingung untuk menjawabnya.
"Tidak usah di jawab Mommy sudah tau jawabannya, pasti karena anak nakal itukan? tanyanya sambil melirik kearah putranya yang membuang wajah acuh.
Noora pun hanya hanya terdiam karena jujur dirinya juga salah karena pergi tanpa izin suaminya.Walaupun dirinya tau kalau suaminya tidak akan pernah peduli dengan nya.
bersambung
jangan dipikir pembacamu akan naik dg diviralkan. akun kamu bisa saya tumbangkan
hufft