Alden adalah seorang anak yang sering diintimidasi oleh teman-teman nakalnya di sekolah dan diabaikan oleh keluarganya.
Dia dibuang oleh keluarganya ke sebuah kota yang terkenal sebagai sarang kejahatan.
Kota tersebut sangat kacau dan di luar jangkauan hukum. Di sana, Alden berusaha mencari makna hidup, menemukan keluarga baru, dan menghadapi berbagai geng kriminal dengan bantuan sebuah sistem yang membuatnya semakin kuat.
#story by suciptayasha#
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 Keluar dari marabahaya
Kekuatan fisik dan pertahanan cyborg itu jauh melampaui Alden sehingga ia harus mengandalkan kecerdikan dan strategi.
Menyadari serangannya tidak seefektif yang diharapkan, Alden mengubah taktiknya, bergerak dengan gesit di antara reruntuhan, memanfaatkan setiap inci ruang yang ada untuk menghindari serangan musuh yang lebih kuat.
Alden tahu bahwa dia tidak bisa bertarung secara langsung melawan cyborg yang hampir tak kenal lelah itu. Maka, dia memilih untuk memancingnya menuju wilayah di mana peledak telah dipasang.
Dengan kecakapan bertarungnya, Alden terus melakukan serangan tipuan, mencoba membuat cyborg mengikutinya ke jebakan yang telah dirancang.
Sementara itu, di tempat lain, Jay dan timnya berjuang melawan waktu untuk mencapai permukaan sebelum Alden meledakkan tempat itu.
Ketika Jay dan rombongan berhasil keluar dengan selamat, Naira langsung menghubungi Alden yang sudah diberi perangkat komunikasi oleh Jay sebelumnya.
"Jay dan yang lainnya sudah aman, bagaimana denganmu? Kau tidak berniat meledakkan dirimu di tempat itu kan?"
Alden membalas ucapan Naira yang tampak khawatir. "Aku punya rencana untuk selamat, tidak usah khawatir."
Alden kembali bergerak dengan cepat, memanfaatkan kelebihan dari lingkungan yang sudah dia pelajari sejak awal. Dia berhasil memancing cyborg mendekati titik kritis ledakan, sementara dirinya berada di tempat yang relatif aman dari ledakan langsung.
Dengan satu gerakan cepat, Alden meninju tombol pada perangkat peledak, mempersiapkan diri untuk ledakan dan air laut yang akan datang.
Dalam beberapa detik, ledakan besar mengenai punggung sang cyborg, membuatnya terpental, bersamaan dengan air laut yang masuk melalui lubang ledakan.
Bunker bawah laut itu mulai bergemuruh seiring air laut yang membanjiri ruangannya. Namun, ledakan itu juga menghasilkan gelombang tekanan yang mendorong Alden mundur, menjauhkannya dari lokasi ledakan.
Ia bergerak cepat, mencari perlindungan di balik struktur yang tersisa agar tidak terhisap ke dalam pusaran air yang terbentuk.
Sementara itu, bagian dalam bunker menjadi arena kekacauan. Suara mesin cyborg yang berusaha bangkit kembali terdengar putus asa, namun mulai teredam oleh derasnya air yang membanjiri seisi ruangan.
Kabel-kabel listrik yang terputus menimbulkan percikan api, dan seluruh sistem bunker mulai mengalami kerusakan total, menandakan awal dari kehancurannya.
Alden, yang telah mempersiapkan jalur pelarian sejak awal, bergegas menavigasi koridor sempit yang kini berubah menjadi terowongan berair.
Dengan napas yang terengah-engah akibat penggunaan kekuatan sebelumnya dan kesadaran akan bahaya yang terus mengejarnya, dia tetap fokus pada jalan keluar yang telah diidentifikasi.
Setiap langkahnya dihitung dengan cermat, menggunakan keunggulan ingatannya akan denah tempat tersebut untuk menghindari area-area yang berbahaya.
Dia harus meraih permukaan sebelum kehabisan waktu dan udara dalam area yang semakin terhimpit.
"Booster," ucap Alden menggunakan skill akselerasi terkuatnya. Ia kemudian melanjutkan pelariannya dengan lebih cepat, sebelum ia mulai kehabisan stamina.
Di permukaan, Naira, Jay, dan Evelyn menunggu dengan gugup, merasa tak berdaya karena tidak tahu kondisi Alden.
Suasana tegang mulai mereda saat komunikasi dari Alden kembali aktif. "Aku dalam perjalanan keluar. Air mulai memenuhi seluruh area, tetapi aku hampir sampai."
Rasa lega membanjiri wajah Jay dan yang lainnya, namun segera menjadi panik karena komunikasinya tiba-tiba terputus.
Alden yang berlari menelusuri lorong sempit bunker tiba-tiba ditabrak oleh sang cyborg yang ia kira sudah lumpuh dan ditenggelamkan air laut. Alden terjatuh dan terpelanting di tengah-tengah lorong yang semakin terisi air.
Seluruh tubuhnya terasa sakit menerima tabrakan dari sebongkah besi itu. Dengan pandangan samar ia bisa melihat sang cyborg yang kondisinya sudah sangat kritis.
Salah satu tangannya putus akibat ledakan sebelumnya, kulit wajahnya yang menyerupai manusia telah hancur sebagian, menyisakan tengkorak robot yang mengerikan.
Alden merasa terdesak, tubuhnya berusaha keras untuk kembali berdiri menghadapi ancaman terakhir dari sosok setengah hancur di depannya.
Menggunakan Time Stop satu kali untuk menyelamatkan Jay benar-benar membuatnya kelelahan.
Meski kondisi sang cyborg sudah jauh dari sempurna, ia masih menunjukkan tekad yang tak kenal menyerah untuk menyelesaikan misinya—menghancurkan Alden.
"Dalam kondisi seperti ini, kau masih bertahan?" gumam Alden sambil berusaha menenangkan pikirannya, mencari celah untuk serangan balik yang tepat.
Air semakin naik, menambah tekanan dalam pertempuran yang berlangsung cepat di ruang sempit itu.
Cyborg itu menyerang kembali dengan satu tangan yang tersisa, mengayunkan pukulan dengan presisi yang menandakan sisa-sisa kecerdasannya.
Alden mengelak sebaik mungkin, namun beberapa gerakannya dibuat lamban oleh air yang mulai memenuhi lorong, menambah beban pada tubuhnya yang sudah lelah.
Menghindari satu pukulan mematikan, Alden berhasil meraih sebuah pipa yang terbengkalai dan menggunakannya untuk memblokir beberapa serangan cyborg tersebut.
Dengan satu dorongan kuat, ia menggunakan pipa itu untuk menciptakan jarak.
Menyadari dia perlu menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin, Alden menyalurkan energi terakhir yang dia miliki, berfokus pada kelemahan yang pernah ditemukan sebelumnya.
Dia menargetkan sambungan mekanis di sekitar leher cyborg, bagian yang tampak paling rentan setelah ledakan.
"Demi semua orang di permukaan... ini harus berakhir sekarang," tekad Alden dalam hati seperti api yang membara.
Dengan satu teriakan keras, Alden menyerang, memastikan pukulan terakhir itu mengenai sambungan dengan tepat.
Pipa besi di tangannya berderak dengan kekuatan luar biasa, melepaskan lonjakan tenaga yang mampu menembus sistem mekanis lawannya.
Cyborg itu terhuyung ke belakang, kait mekanisnya berderit putus, membuat tubuhnya rontok ke dalam air. Diiringi suara ledakan kecil dari dalam, mata merah menyala cyborg itu perlahan meredup, menandakan kekalahannya di bawah tekanan air laut yang mengalir masuk.
Alden, kini dalam sisa kekuatannya, tahu bahwa waktu terus berjalan. Ia harus segera keluar sebelum seluruh tempat itu terendam.
Dengan sisa energi yang dimilikinya, Alden kemudian membeli Health Potion dan Stamina Potion dari toko sistem. Luka dan staminanya sedikit sembuh, membuatnya mampu berjalan lagi.
Ia menyeret tubuhnya yang lelah untuk mencapai pintu keluar. Di saat terakhir, Alden mendobrak pintu keluar rahasia yang lokasinya berbeda dengan rekan-rekannya, Alden muncul ke permukaan dengan napas terengah-engah dan basah kuyup, menemukan dirinya akhirnya sudah aman.
Cahaya matahari terasa seperti anugerah yang menyejukkan di atas kepalanya.
"Alden!" Di atas permukaan, Naira, Jay, dan anggota tim lainnya berdiri menunggu, kekhawatiran dan harapan bercampur menjadi satu.
Saat melihat Alden yang tergeletak di pinggiran pantai, sorak lega dan tepukan gembira mengalir, menghapus sejenak suasana tegang yang melingkupi mereka sejak awal misi.
Naira yang tampak paling khawatir langsung berlari dan memeluk Alden dengan penuh tangisan, "Aku kira kau terjebak di dalam sana."
Jay juga menghampiri Alden dengan langkah cepat, menepuk bahu temannya dengan rasa terima kasih tulus.
“Kau melakukan pekerjaan yang luar biasa, Alden. Kami berhutang padamu.”
Alden tersenyum letih, menghirup udara segar dengan napas yang mulai normal kembali.
“Itu hanyalah bagian dari tugas...,” jawabnya, menghadap teman-teman yang kini bersatu dalam semangat yang baru, siap menghadapi tantangan lain yang mungkin akan muncul.
Dengan ancaman yang kini telah dihapuskan, tim kembali berfokus pada langkah selanjutnya.
Namun, dalam hati mereka, ada keyakinan baru yang tumbuh—keyakinan bahwa mereka bisa menghadapi apa pun selama bersama-sama, dengan keberanian dan kecerdikan sebagai senjata utama mereka.
[Quest telah selesai, hancurkan eksekutif ke-3 Elvario, eksekutif ke-4 Luca dan eksekutif ke-5 Luis. Hadiah: 1 kotak skill tingkat S, 300.000 koin sistem]
(saran aja)