Naira berbalik menghadap Nauval ."wah kalungnya bagus Nai ,ada huruf inisial N," Kata Naira sambil tersenyum.
"N untuk Naira, N untuk Nauval juga, jadi di mana pun kamu nanti nya akan selalu ingat sama aku Nai ," Kata Nauval sambil tersenyum.
"Bisa aja kamu Val , makasih ya, aku akan jaga baik baik Kalung ini ,"ucap Naira senang sambil memeluk Nauval.
Nauval terdiam saat Naira memeluknya,ada rasa nyaman yang dia rasa, seakan tidak mau jauh lagi dari sahabat nya itu.dia membalas pelukan itu sambil mengusap kepala Naira .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naura Maryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Hari bahagia
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Langit biru cerah menyambut pagi dengan sinar matahari yang hangat dan lembut. Suasana di rumah Naira dipenuhi dengan tawa dan kegembiraan. Keluarga dan teman-teman berkumpul, membantu mempersiapkan segala sesuatu untuk acara yang sangat spesial ini. Musik pengiring yang lembut mengalun di latar belakang, menambah nuansa romantis di hari pernikahan Naira dan Nauval.
Naira, dengan gaun pengantin putih yang anggun, berdiri di depan cermin. Ia tak bisa menahan senyumnya saat melihat bayangan dirinya yang cantik. Riasan halus di wajahnya dan rambut yang disanggul dengan elegan membuatnya terlihat seperti seorang putri. Di sampingnya, Ciara dan Putri membantu merapikan gaunnya, masing-masing tampak bersemangat.
"Wow, Naira! Kamu terlihat sangat cantik!" seru Ciara, matanya berbinar-binar. "Nauval pasti akan terpesona."
Naira hanya tersenyum, hatinya berdebar-debar menanti momen berharga itu. "Terima kasih, Ciara. Aku berharap semuanya berjalan lancar."
Di lokasi pernikahan, Nauval juga tengah bersiap. Ia mengenakan tuxedo hitam yang terlihat sempurna di tubuhnya. Teman-temannya, termasuk Tian, berada di sampingnya, memberikan dukungan dan semangat. Nauval merasakan campuran antara kegembiraan dan sedikit gugup. Hari ini, ia akan mengikat janji sehidup semati dengan cinta dalam hidupnya.
Saat waktu semakin mendekati jam pernikahan, para tamu mulai berdatangan. Suasana penuh harapan dan kebahagiaan memenuhi ruangan. Aroma bunga mawar dan melati yang menghiasi altar pernikahan memanjakan indera. Musik lembut mengalun, menyambut kedatangan setiap tamu yang hadir untuk merayakan cinta Naira dan Nauval.
Ketika langkah Naira memasuki ruangan, waktu seolah berhenti. Semua mata tertuju padanya, dan Nauval merasa jantungnya berdegup kencang. Naira tampak anggun dengan senyum yang tak pernah pudar. Ketika bertemu pandang dengan Nauval, ia merasa seolah dunia hanya milik mereka berdua.
"Naira," bisik Nauval, hatinya penuh dengan perasaan. "Kamu sangat cantik."
Naira membalas dengan senyuman, air mata haru mulai menggenang di matanya. "Terima kasih, Nauval. Ini semua karena cinta kita."
Upacara pernikahan dimulai dengan penuh khidmat. Janji-janji suci diucapkan di hadapan teman, keluarga, dan orang-orang terkasih. Setiap kata yang diucapkan terasa begitu dalam dan berarti. Mereka saling berjanji untuk mencintai dan mendukung satu sama lain, dalam suka dan duka, selama hidup mereka.
Ketika momen untuk saling mengenakan cincin tiba, Nauval dengan lembut memasangkan cincin di jari Naira. "Dengan ini, aku mengikatkan hatiku padamu selamanya," ucapnya dengan penuh keyakinan.
Naira tak kalah emosional. "Dan aku berjanji akan mencintaimu tanpa syarat," jawabnya, suaranya bergetar penuh perasaan.
Ketika mereka resmi menjadi suami istri, tepuk tangan dan sorakan menggema di seluruh ruangan. Mereka berdua saling berpelukan, merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Hari itu adalah awal dari sebuah perjalanan baru yang penuh harapan, cinta, dan impian yang akan mereka wujudkan bersama.
Setelah upacara, pesta pernikahan dimulai. Musik, tawa, dan tarian mengisi malam yang penuh dengan keajaiban. Naira dan Nauval berdansa di tengah ruangan, dikelilingi oleh orang-orang terkasih. Setiap detik terasa seperti keabadian, dan mereka tidak ingin momen ini berakhir.
Hari bahagia ini akan diingat selamanya, sebagai awal dari sebuah cinta yang abadi. Dengan harapan dan cinta yang menyala di hati mereka, Naira dan Nauval siap menghadapi segala sesuatu yang akan datang, bersama-sama.
"Malam Pertama dan Harapan Baru"
Malam telah tiba. Cahaya lilin menerangi kamar pengantin Naira dan Nauval, menciptakan suasana romantis dan intim. Setelah lelah seharian merayakan pernikahan, Naira bersandar di bahu Nauval, menikmati kehangatan tubuh suaminya. Suasana sunyi hanya diiringi suara ombak pantai yang menenangkan.
"Aku masih tidak percaya kita sudah menikah," bisik Naira, suaranya lembut. Ia menatap Nauval dengan mata yang berbinar.
Nauval tersenyum, tangannya mengusap lembut pipi Naira. "Aku juga, Sayang. Rasanya seperti mimpi." Ia menarik Naira lebih dekat, memeluknya erat. "Tapi ini nyata. Kita bersama sekarang, dan selamanya."
Mereka saling bercerita tentang hari itu, berbagi momen-momen berharga yang telah mereka lalui. Tawa dan air mata bahagia bercampur menjadi satu, menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Naira menceritakan betapa harunya ia melihat dukungan dari keluarga dan teman-temannya, sementara Nauval menceritakan betapa bangganya ia melihat Naira begitu cantik dan anggun.
Setelah berbincang lama, mereka berdua terdiam sejenak, menikmati keheningan yang penuh makna. Di antara keheningan itu, tersirat sebuah janji, sebuah komitmen untuk selalu bersama, melewati segala rintangan yang mungkin muncul di masa depan.
"Aku mencintaimu, Naira," kata Nauval, suaranya penuh cinta. Ia mencium kening Naira dengan lembut.
"Aku juga mencintaimu, Nauval," jawab Naira, membalas ciuman Nauval dengan penuh kasih sayang.
Malam itu, mereka menghabiskan waktu berdua, saling berbagi cerita, mimpi, dan harapan untuk masa depan. Mereka membicarakan tentang rencana mereka untuk membangun keluarga kecil, tentang rumah impian yang ingin mereka bangun, dan tentang perjalanan hidup yang akan mereka lalui bersama.
Keesokan harinya, mereka bangun dengan perasaan yang lebih tenang dan damai. Hari-hari yang akan datang mungkin akan penuh dengan tantangan, tetapi mereka siap menghadapinya bersama-sama. Mereka telah memulai sebuah petualangan baru, sebuah perjalanan cinta yang akan terus berlanjut, selamanya.
Cinta mereka telah teruji, dan telah tumbuh semakin kuat. Pernikahan mereka bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah awal dari sebuah komitmen yang abadi. Dengan harapan dan cinta yang menyala di hati mereka, Naira dan Nauval siap menghadapi segala sesuatu yang akan datang, bersama-sama, membangun kehidupan yang penuh kebahagiaan dan cinta. Mereka tahu, perjalanan mereka baru saja dimulai, dan petualangan yang lebih indah masih menanti di depan. Mereka akan selalu saling mendukung, saling menguatkan, dan saling mencintai, selamanya.