***
Karena kebodohannya sendiri, Grace harus menghadapi sebuah insiden tak terduga di dalam hidupnya. Dimana dia terpaksa harus terlibat dengan seorang laki-laki yang ia temui disebuah club. Saat itu dia mendapatkan dare untuk mencium seorang pria random disana. Namun sayangnya karena ciuman sialan itu mengantarkannya pada sebuah penyesalan yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Pria yang ia cium itu ternyata bukan orang yang sembarangan. Dia merupakan CEO dari sebuah perusahaan besar yang sangat berpengaruh sekali. Karena pengaruhnya itulah mau tak mau Grace harus membayar mahal atas tindakan bodohnya malam itu.
Akankah Grace sanggup membayar hal tersebut?
***
HALLO GUYS IM BACK!!!
BIJAK DALAM MEMBACA YA! BANYAK MENGANDUNG UMPATAN, DAN TENTU SAJA ADEGAN YG HM-HM. DOSA DITANGGUNG SENDIRI. SIAP-SIAP BAPER WKWK.
Ig : oviealkhsndi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovie NurAisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
***
Malam harinya Grace merasa perutnya begah sekali karena makan terlalu banyak. Ia kalap karena memang sejak kemarin ia makan kurang enak. Atlas memberinya makanan yang hambar dan tidak enak. Alasannya karena kondisi tubuh Grace belum boleh makan makanan yang aneh-aneh. Padahal hanya makan seperti ini saja sudah membuatnya senang dan tidak aneh. Untungnya ibunya paling mengerti soal perutnya. Jadi dia benar-benar makan banyak. Ibunya saja sampai heran melihatnya. Seolah Grace baru saja makan lagi setelah berhari-hari tidak makan.
Meskipun begitu, Lita tidak berkomentar apa-apa. Dia hanya memperingati anaknya untuk makan pelan-pelan dan tidak terburu-buru. Sebab semua makanan yang ia buat memang untuk anak tercinta ini.
"Nak, masih kuat perut kamu buat diisi? Ibu potongin semangka buat kamu kalo mau."
Grace menoleh ke arah sang ibu dan tersenyum lebar, menampilkan deretan gigi putihnya yang bersih terawat.
"Ada space kalo buat buah, bu. Boleh, hehe."
"Okay, ibu potongin sebentar ya?"
"Makasih banyak ibu. Sayang banget deh sama ibu."
Lita hanya terseyum kecil mendengarnya. Semenjak kehadiran anak ini di kehidupannya seketika membuatnya lebih baik dari sebelumnya. Kehilangan yang paling memilukan yang ia alami langsung terobati dengan kehadirannya. Makanya Lita sangat menyayangi Grace.
Grace melirik sekilas ponsel miliknya. Disana banyak sekali notifikasi dari kedua temannya. Mereka tidak hanya menghubungi Grace melalui chat, tetapi menghubungi Grace juga melalui sosial media miliknya. Ponsel Grace sejak kemarin malam memang selalu berbunyi. Tapi dia tidak berminat membalasnya. Jadi ya dibiarkan saja.
"Nih."
"Wahh, makasih bu."
"Sama-sama sayang. Oh iya, malam ini ibu ada acara dirumah temen. Paling pulang jam sepuluh. Gak papa ibu tinggal sendiri dirumah?"
"Tiba-tiba banget?"
"Iya sayang. Sebenarnya sih udah direncanain jauh-jauh hari. Cuma ya gitu, namanya rencana kan kamu tahu sendiri. Temen-temen ibu baru senggang malam ini."
"Kumpul-kumpul aja?"
Lita menganggukan kepalanya. "Iya sayang. Soalnya ibu udah lama gak ketemu mereka."
"Ya udah. Mau aku anter ke tempatnya?"
"Gak usah. Kamu mending istirahat yang bener. Besok gak usah masuk kerja dulu, mata kamu sayu banget kayak kecapean."
"Emang gak akan masuk bu, ijin."
"Baguslah kalau begitu. Ibu pergi dulu ya?"
Grace menganggukan kepalanya dan mengacungkan jempolnya. Posisinya masih duduk di sofa ruang keluarga yang menghadap ke tv. Sudah lama rasanya dia tidak menonton tv dengan santai seperti ini. Semua ini ya karena Atlas. Crazy boss yang sialnya malah jadi bossnya.
"Gue malah bingung, gimana caranya gue lepas dari perjanjian sial itu? Apa gue coba cari aja video kissing gue sama Atlas terus hapus? Dengan begitu kan dia gak bisa ancem gue lagi," gumam Grace dengan pandangan lurus ke depan.
"Tapi masalahnya, gue aja gak tahu dia simpen video itu dimana. Kemarin gue coba retas security laptop dia aja susah banget. Mana hampir ketahuan lagi."
Memang disela-sela pekerjaannya kemarin, Grace sempat meretas laptop milik Atlas. Tetapi yang ia dapatkan hanya data pribadi dan foto-foto keluarga pria itu disana.
"Tapi bisa jadi dia udah hapus video sialan itu kan?"
"Tahu jir ah, pusing gue."
Grace mematikan tv di depannya dan membawa mangkuk potongan semangka tersebut keluar rumah. Didepan rumah ibu Lita tepatnya dibagian sampingnya ada sebuah taman kecil yang ditumbuhi banyak sekali bunga dan pohon kecil yang sudah berbuah. Ibu Lita memang gemar berkebun, makanya halaman rumah seluas ini diisi banyak sekali jenis tanaman dan buah-buahan yang sekiranya tidak menghabiskan banyak lahan.
Grace duduk di salah satu ayunan yang ada disana. Mangkuk semangka ia simpan disampingnya. Tangan kirinya sibuk menscroll sosial media miliknya. Tak ada sedikit pun niatan dirinya untuk membalas chat dari kedua temannya itu. Biarkan saja, Grace masih kesal dengan mereka berdua.
Ditengah asiknya bermain ponsel sembari makan semangka, tiba-tiba di depannya ada sebuah bayangan hitam tinggi besar. Sesaat Grace terdiam paku melihat bayangan itu. Apa itu setan? Seumur hidupnya baru kali ini dia melihat hal seperti ini.
"Aku manusia, bukan hantu."
Grace seketika mendongakan kepalanya ke atas. Disana berdiri pria yang baru saja dia umpati dengan kesal beberapa menit yang lalu. Pria itu kembali datang. Bahkan kali ini dia masuk ke dalam area halaman rumah.
"Bagaimana kau masuk? Bukannya gerbang dikunci?" tanya Grace seraya melirik ke arah gerbang rumahnya yang ada di depan sana.
Ia menyipitkan kedua matanya untuk mempertegas pandangannya.
"KAU MEMBOBOLNYA?!"
Atlas terkekeh pelan lalu duduk disamping gadis ini.
"Apapun bisa aku lakukan selagi aku mau."
"Memang gila!" rutuk Grace kesal. Ia menggeser duduknya agar tidak terlalu dekat dengan Atlas.
Kenapa pria ini datang lagi? Apakah tidak cukup dengan pertemuannya dengan Grace sejak kemarin? Grace saja sudah muak melihatnya. Bosan sekali.
"Apa tujuan mu datang? Aku tidak mengundang mu dan tidak akan membiarkan mu datang ke rumah ku."
"Tapi sayangnya aku sudah datang."
Kan, sifat menyebalkan pria ini sepertinya sudah mendarah daging dengan sangat. Buktinya dia malah berkata dengan nada menyebalkan seperti ini.
"Besok kau tidak perlu masuk bekerja, istirahat saja. Tapi nanti sore kau harus ikut dengan jemputan yang akan datang kesini. Sepertinya Daren yang akan menjemput mu."
"Kemana?"
"Kau akan tahu nanti. Acaranya malam, makanya sorenya kau sudah harus berangkat."
"Acara apa."
"Tugas mu hanya ikut, tidak perlu banyak bertanya."
"Ck. Aku hanya perlu tahu acara apa, takutnya seperti acara malam kemarin. Aku masih benar-benar trauma dengan hal itu. Kua kira aku diam karena aku baik-baik saja dan menganggap hal kemarin itu berlalu begitu saja? Tidak. Mental ku hampir terganggu karena hal itu!"
Mungkin pria ini beranggapan jika Grace sehat, maka dia tidak memikirkan lagi masalah kemarin. Tampangnya juga tidak menunjukan hal itu. Tapi jujur saja, Grace sebenarnya masih dibayang-bayangi dengan hal yang terjadi kemarin dihidupnya. Bahkan setiap memikirkannya selalu membuatnya ketakutan, tubuhnya pun bergetar. Makanya sebisa mungkin Grace mengalihkan pikirannya untuk tidak memikirkan hal itu lagi.
"Kalau begitu besok siang Daren menjemput mu, bukan sore lagi."
"Kau ini kenapa sih? Aku bahas apa kau jawab apa. Apa kau ingin pria dungu?!" kesal Grace.
Wajar jika Grace marah. Dia kesal pada pria ini. Sudah sikapnya semena-mena, ditambah lagi sifatnya yang seperti ini. Benar-benar tidak bisa diterima dengan nalar.
"Aku hanya ingin tahu itu acara apa. Jika tidak penting, aku tidak akan datang. Persetan dengan perjanjian itu. Aku sudah tidak peduli jika pun kau akan menyebarkan video itu. Palingan aku akan menghadapi masalah besar setelahnya. Lagi pula, aku sudah terbiasa dengan masalah di hidup ku!"
tbc.
owow, grace ngambek mode on hehe
typo thor
lanjut thor makasihhh up nya kayak minum obat 1x3 tapi berasa cepet bacanya
#InYourDream 😁