Semalam Dengan Papa Mu

Cukup lama Yolanda merasakan ciuman lembut dari laki-laki tersebut, tenggelam kedalam keadaan, terbuai dalam jeratan yang di ciptakan oleh laki-laki Kharismatik tersebut.

Dia hanya mampu memejamkan bola matanya, ketika ciuman manis di bibir itu Terus bergerak menyapu seluruh permukaan bibir Milik nya.

Ini ciuman ke dua mereka, setelah bulan kemarin mereka pernah melakukan nya.

Jika sebelumnya Yolanda hanya membeku dan tidak Berani membalas, maka salah kah dia jika kali ini dia membalas ciuman laki-laki tersebut?!.

Pelan dan lembut, ciuman tersebut saling berpadu dan berpacu, semakin lama semakin intens hingga akhirnya entah bagaimana bisa lidah laki-laki itu menyeruak masuk kedalam mulutnya.

Dan bayangkan pada akhirnya mereka saling berbagi Saliva dan berbelit lidah.

Lama, begitu lama hingga mereka nyaris terbuai dalam api asmara.

Tapi seolah-olah ini belum waktunya, Hingga akhirnya laki-laki itu melepas kan ciuman nya secara perlahan.

Sejenak Yolanda terdiam, bibir nya terasa sedikit membengkak, wajah nya memerah karena malu dan deru nafasnya menjadi begitu tidak beraturan.

Bola mata mereka sejenak bertemu, dan laki-laki kharismatik tersebut membiarkan kening mereka saling menyatu untuk beberapa waktu, kini deru nafas Saling bersahutan terdengar memenuhi ruang apartemen tersebut.

"Apa kamu merindukan ku, Baby?"

Sebaris pertanyaan itu meluncur dari bibir laki-laki tersebut.

Yolanda jelas malu untuk menjawab betapa dia merindukan laki-laki itu sesungguhnya, terlalu gengsi untuk berkata jujur soal perasaan nya.

Satu bulan ini rasanya ingin mati tidak melihat wajah laki-laki tersebut.

"Om Andrew..."

Dia mencoba untuk bicara, suara halus penuh gai..rah tersebut memenuhi telinga laki-laki yang baru saja dia panggil Andrew tersebut.

Secara perlahan kedua tangan laki-laki itu menyentuh lembut kedua belah pipinya.

"Aku sangat merindukan kamu"

Oh my god.

Sebaris pernyataan yang diberikan Andrew benar-benar membuat Yolanda tiba-tiba terbang melayang jauh, seolah-olah jutaan kupu-kupu mengangkat tubuh nya dan membenamkan diri nya ke lautan bunga berbagai macam rupa.

Khayalan tinggi melambung kan angan nya, Seolah-olah dirinya benar-benar tenggelam di dalam lautan bunga yang memenuhi seluruh tubuhnya.

Anggap saja Yolanda telah gila, terpesona pada duda beranak satu yang usia putri nya sama dengan dirinya dan yang lebih mencengangkan putri laki-laki itu adalah teman baiknya.

2 tahun bukan waktu sejenak untuk dia menahan gemuruh didadanya tiap kali mereka bertemu, berawal dari memuja nya karena kagum betapa lembut nya laki-laki itu memperlakukan putri nya, bekerja dan membagi waktu terbaik untuk putri nya, selalu ada dan hadir disaat Venus membutuhkan laki-laki itu.

Hingga pada akhirnya membuat dia yang acapkali kehilangan kasih sayang orang tua karena kesibukan mereka dan ketidak pedulian Mereka tiba-tiba ikut diperhatikan oleh laki-laki tersebut.

Andrew memperlakukan dirinya sama persis seperti Venus.

Selalu berusaha hadir tiap kali dia membutuhkan nya hingga akhirnya membuat Yolanda semakin lama semakin nyaman dan jatuh cinta pada kebaikan laki-laki tersebut.

Kemudian lama-lama beberapa insiden-insiden kecil membuat hubungan yang awalnya seperti ayah dan anak berubah menjadi sesuatu yang berbeda.

Dia jatuh cinta pada laki-laki itu dengan cara nya sendiri hingga membuat dia takut dengan perasaan nya sendiri.

Karena itu Yolanda fikir menghindar akan jadi cara paling ampuh untuk berhenti berharap.

Dan siapa sangka, ketika dia berusaha menghindar laki-laki itu mulai merasa tidak nyaman.

Hingga akhirnya satu kejadian luar biasa terjadi, ketika dia memilih berkencan dengan seorang laki-laki, Andrew terlihat begitu marah dan ciuman pertama mereka terjadi begitu saja.

Begitu panas, penuh gai..rah dan ahhh entahlah.

Dia senang tapi juga malu, berusaha semakin menghindar karena takut perasaan nya semakin menggebu-gebu.

Dia takut jatuh cinta begitu dalam hingga membuat hubungan nya dan Venus memburuk.

Bagaimana bisa dia jatuh cinta dengan Daddy sahabat nya sendiri?!.

Tapi semakin lama dia menghindar, semakin dia merasa kehilangan, dia merindukan laki-laki itu dan...apa yang barusan terjadi benar-benar di luar prediksi.

Mereka kembali mengulang sejarah bulan kemarin, melewati sesi ciuman panas penuh gai.rah.

"I love you"

Dan satu bisikan dari laki-laki itu mengejutkan Yolanda.

"Aku akan pergi mandi"

Ucap Andrew kembali sambil mencium lembut pipinya.

Seketika Yolanda tercekat, dia mencoba menahan detak jantung nya yang tidak mau berhenti, wajah malu-malu penuh rona merah seketika menghiasi pipi gadis tersebut.

Bolehkah dia membalas?!.

I love you too.

Ohhhhh.

Seketika gadis itu mencoba menahan nafasnya ketika laki-laki tersebut secara perlahan berbalik dan mulai masuk kedalam kamar milik nya secara perlahan.

Dia fikir apa yang akan terjadi selanjutnya?!.

Dua orang dengan gender yang berbeda, dipenuhi cinta tinggal di atap yang sama dan masuk kedalam kamar yang sama pula.