Safia Tanisha adalah seorang anak dari keluarga biasa saja , bapa nya berasal dari desa yaitu bertempat di Jawa tengah,dan ibu nya berasal dari Jakarta.Namun Safia lahir di jawa tengah ia di rawat oleh nenek nya di sana, sementara kedua orang tua nya mencari nafkah di jakarta.
Safia gadis cantik dan juga body yang sangat bagus sekali,di kampung nya itu ia seperti kembang desa ,Safia tinggal bersama nenek dan kakek nya karena ia di tinggal cari nafkah oleh kedua orang tua nya.
pak Widodo dan juga Bu asih mempunyai kos-kosan di sana karena Bu asih mendapatkan warisan dari kedua orang tua nya, mereka berdua pun memutuskan untuk membuat kos-kosan di sana saja karena mereka pikir membuat kos-kosan itu uang nya sangat lumayan sekali apa lagi di daerah jakarta seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Yunengsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Pak Widodo sedang beristirahat saja ia ingin mendinginkan pikiran nya sejenak,Bu asih pun masuk ke dalam rumah nya itu ia pun berbicara kepada suami nya itu.
"Pak.."Panggil Bu Asih.
"Ada apa Bu?"Tanya Pak Widodo.
"Ini pak, anak-anak ngasih uang ke ibu."Jawab Bu Asih.
"Ngasih uang buat apa?"Tanya Pak Widodo ke istri nya itu.
"Kata anak -anak buat perbaikan dapur kos kita."Jawab Bu Asih.
"Tapi kan kalau soal itu urusan kita bukan urusan mereka Bu."Ucap Pak Widodo.
"Ibu sudah bilang seperti itu pak,cuman mereka pada ngotot ingin ngasih,lagi pula itu ke salahan mereka juga ,jadi yaudah lah terima saja."Ucap Bu Asih.
"Yasudah kalau seperti itu."Ucap Pak Widodo.
Bu Asih hanya tersenyum saja kepada suami nya itu, Tak lama kemudian ponsel pak Widodo pun berbunyi dan pak widodo langsung mengambil ponsel lalu melihat siapa yang menelpon dirinya itu.
"Siapa pak yang telepon?"Tanya Bu asih kepada suami nya.
"Safia Bu yang telepon."Jawab Pak Widodo.
"Ya angkat lah pak,kenapa diam saja."Ucap Bu Asih.
Pak Widodo pun mengangkat telepon dari anak nya itu,safia sangat khawatir dengan kedua orang tuanya itu apa lagi mereka mendapatkan kabar yang setengah-setengah dari kedua orang tua nya ini.
"Assalamualaikum pak,Bu."Ucap Safia di sebrang telepon.
"Walaikum salam nduk."Ucap Pak Widodo di seberang telepon.
"Bapa sama ibu engga apa-apa kan? Kami di sini khawatir dengan kalian?"Tanya Safia ia sangat khawatir sekali dengan kedua orang tua nya ini.
"Iyah kalian tidak apa-apa kan ,ibu juga khawatir dengan kalian di sana."Ucap Ibu nya Pak Widodo.
"Alhamdulillah kami tidak apa-apa bu,hanya bagian dapur saja yang kebakaran yang lain nya mah aman."Ucap Pak Widodo.
"Makanya le,kalau sedang apa-apa itu hati-hati jangan sampai seperti ini."Ucap Ibu nya Pak Widodo.
"Buka karena aku Bu,tapi itu anak kos nya aja tidak bisa memasang tabung gas jadi seperti itu."Ucap Pak Widodo.
"Makanya kamu awasi biar tidak seperti itu lagi, namanya orang kota pasti mereka tidak bisa berbuat apa-apa,apa lagi masak seperti itu."Ucap Ibu nya pak Widodo.
"Iyah Bu,kami kira kan mereka ini anak kos pasti tau menggunakan benda-benda tersebut apa lagi mereka ini laki-laki."Ucap Pak Widodo.
Ibu nya pak Widodo terus saja mengomeli anak nya karena membuat nya khawatir,pak Widodo yang kesal pun mendengar ocehan ibu nya itu langsung mengalih kan pembicaraan oleh pak Widodo.
"Safia gimana dengan kuliah kamu nak?"Tanya Pak Widodo.
"Alhamdulillah pak lancar semua nya,aku juga senang sekali mendapatkan beasiswa nya."Ucap Safia.
"Alhamdulillah kalau begitu, belajar yang rajin yah nak."Ucap Pak Widodo.
"Iyah pak,aku akan sangat giat untuk belajar."Ucap Safia.
Mereka terus saja mengobrol kan hal yang lain, sampai -sampai pak Widodo lupa kalau akan memperbaiki dapur nya itu,tak Lama kemudian pak Widodo pun menyudahi teleponan nya itu.
"Nak sudah dulu yah telepon nya,bapa mau cari tukang untuk benerin dapur Kos-Kosan."Ucap Pak Widodo.
"Iyah pak,semoga tidak ada kejadian apapun yah."Ucap Safia.
"Aamiin , Assalamualaikum."Ucap Pak Widodo.
"Walaikum salam."Ucap Safia.
Sambungan telepon pun terputus,dan pak Widodo pun langsung mengantongi ponsel nya itu dan ia akan pergi untuk mencari tukang untuk memperbaiki dapur nya itu.
"Mau ke mana pak?"Tanya Bu Asih.
"Mau cari tukang Bu,kalau tidak di kerjakan sekarang mau kapan."Jawab Pak Widodo.
"Iyah juga sih sih pak, yasudah kalau seperti itu."Ucap Bu Asih .
"Bapa berangkat dulu yah, Assalamualaikum."Ucap Pak Widodo.
"Walaikum salam."Ucap Bu Asih.
Bu asih pun mencium tangan suami nya dan pak Widodo pun pergi dari rumah nya itu,ia akan mencari tukang di daerah yang tidak jauh dari tempat tinggal nya ini.
......................
Sementara zayyan masih menunggu ibu nya itu untuk memberikan nya uang karena ini adalah jadwal nya ia di kasih uang,bu Ulan pun Nyebrang ke gang sebelahnya ini.
"Zayyan.."Panggil Bu Ulan.
"Mamih."Ucap Zayyan.
Bu ulah menghampiri anak nya itu ia berjalan tergesa-gesa karena ia ingin memastikan anak nya ini baik-baik saja,bu Ulan langsung menanyakan keadaan anak nya itu karena ia tau dari tetangga sebelah kalau ada Kos-Kosan yang terbakar di depan sana.
"Zayyan anak mamih engga apa-apa kan,ada yang luka engga?"Tanya bu Ulan ia sangat khawatir sekali dengan anak nya ini.
"Zayyan engga apa -apa ko mah,kan kebakar nya juga tidak terlalu besar jadi Zayyan dan teman-teman zayyan tidak apa-apa ko."Jawab Zayyan.
"Syukurlah kalau begitu,Nak lebih baik kamu pulang saja yah,mamih khawatir kalau kamu ngekost di seperti ini."Ucap Bu Ulan.
"Zayyan engga mau mih,apa lagi papih juga seperti itu lebih baik aku ngekos."Ucap Zayyan.
"Tapi mamih khawatir sama kamu nak,ayo kita pulang saja."Ajak Bu Ulan Kepada anaknya ini.
"Maaf mih,aku mau membuktikan kepada papih kalau aku ini engga manja."Ucap Zayyan.
"Mamih hanya takut kamu kenapa -kenapa nak."Ucap Bu Ulan.
"Zayyan bakalan baik-baik saja ko,mana mih uang nya aku mau berangkat kuliah ini."Ucap Zayyan ia meminta uang karena uang saku nya sudah habis.
"Nih,tapi ingat pesan mamih yah kamu harus jaga diri kamu sendiri okeh."Ucap Bu Ulan.
Zayyan hanya mengangguk kan kepala nya saja , sementara Bu Ulan pun mencium kening,tangan ,sampai kepala zayyan ia cium karena sangat sayang sekali kepada Zayyan, sementara Daren yang tadi melihat nya pun sampai terkejut karena zayyan di perlakukan seperti anak kecil sekali.
"Zayyan ayo kita berangkat."Ajak Daren.
"Iyah ayo."Ucap Zayyan.
Zayyan pamit kepada mamih nya itu, setelah pamit ia pun berjalan ke arah motornya daren dan ia pun naik ke atas motor tersebut,daren pun menjalankan sepeda motor nya itu lalu pergi dari sana.
Daren masih tidak habis pikir dengan nyokap nya Zayyan ia masih memandang anak nya seperti anak kecil, sementara zayyan menikmati perjalanan ke arah kampus nya itu.
"Eh Zayyan elu engga malu apa di perlakukan seperti itu?"Tanya Daren kepada teman Kos-Kosan nya ini.
"Ya engga lah malah aku senang kalau mamih aku seperti itu."Jawab Zayyan dengan enteng nya.
Daren hanya tersenyum saja kalau dirinya pasti tidak mau seperti itu, mereka berdua melanjutkan lagi mengedari sepeda motor nya itu.
.
.
.
.
Happy reading 🤗
Jangan lupa vote like and komen 🙏 🤗