kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
alesya yang dulu sudah mati
**
Suara ringisan kesakitan dari arga membuat layla tersadar , ia segera membantu arga dengan memapah .
" kita ke UKS sekarang " ujarnya dengan ekspresi khawatir yang sangat jelas terlihat .
Arga hanya bisa mengangguk,tubuhnya terasa begitu remuk sekarang .
Arkana seakan ingin membunuh dirinya , pukulannya begitu sangat terasa kuat dan menyakitkan .
Setelah kepergian arga dan juga layla ,suasana kantin kembali riuh . Mereka mulai menebak- nebak hubungan alesya dengan arkana .
Ada juga yang masih saja membahas hubungan segitiga antara alesya ,arga dan layla .
Terlihat gala sedang mengetuk - ngetuk jarinya di atas meja , tak ada yang bisa menebak apa yang ada di pikiran gala saat ini .
"Saingan gw arkana ternyata " gumam gala pelan
"cukup menarik! " lanjut gara dengan senyum simpul di wajah tampannya .
*
"Makasih ! "
Setelah cukup lama diam , alesya akhirnya mengucapkan sepatah kata . Alesya berbicara tanpa menatap arkana .
Tanpa alesya sadar , arkana tersenyum setipis tisu , ia menatap alesya dengan kelembutan.
" Di antara kita , tidak perlu berterimakasih" ujar arkana lembut
alesya Akhirnya menoleh menatap arkana , semilir angin tidak sengaja menerbangkan rambut indah berkilau alesya .
arkana tersenyum tipis melihat nya , ia sekuat tenaga menahan tangannya yang ingin sekali membenarkan rambut alesya yang berantakan karena tertiup angin .
"Kenapa ? "
kenapa arkana membelanya seperti ini ? Kenapa arkana terus berada di sisinya ? Karena cinta ? Kalau memang karna itu , mengapa arkana mencintainya segila ini ? Apa yang ia lakukan sehingga seorang arkana memberikan hatinya untuk dirinya .
Cinta pada pandangan pertama ?
Bulshit !
Alesya tidak percaya itu !
"cinta tanpa alasan"
"omong kosong "
"Gk ada alasan , aku cuman mau lindungi kamu , itu aja " ucap arkana dengan senyum manis.
"tapi kenapa "
" karna aku mencintai kamu , sesederhana itu "
Alesya terdiam , kemudian menunduk , menghindari tatapan arkana .
Melihat alesya hanya berdiam , arkana terseyum tanpa daya .
Arkana tidak memperdulikan bagaimana nanti akhirnya , entah alesya akan membalas cintanya atau sebaliknya yang penting dirinya yang mencintai alesya dari awal sampai akhir
"udah sore , aku antar kamu pulang " ucap arkana sembari mengusap surai panjang alesya .
"Iya " alesya dengan patuh mengangguk.
Alesya menghela nafas , syukurlah arkana tidak membahas lagi tentang pembicaraan tersebut .
Karna sejatinya alesya masih bingung dengan ini semua , ia butuh waktu untuk mencerna semuanya .
**
Siang berlalu dengan cepat , matahari melakukan tugasnya dengan baik , kini tinggallah giliran bintang dan bulan untuk menerangi langit kegelapan .
Alesya tengah berbaring di atas kasur king size miliknya , ia tengah membaca novel yang tengah ramai di bicarakan di kalangan anak remaja pada umumnya .
Ekspresi wajah alesya berubah - ubah , kadang menggerutu , kadang tertawa lucu ,kadang baper abis sampai guling-guling ,kadang juga marah tanpa jelas , meronta-ronta ,menangis-nangis , sama persis kaya pembaca disini xixi.
"Gila" alesya melempar novel itu dengan marah , emosinya tersulut setelah membaca novel tersebut .
Mata alesya marah , ia memukul bantal yang ada di pangkuan nya .
Entahlah salah bantal itu apa ,.sehingga dia jadi korban keganasan seorang alesya .
" samudra berengsek ! Senja juga bodoh nya sampai ke tulang ekor , astaga ! Kenapa harus Heppy ending ? Penulis gila , samudra gila ,senja gila , semua pemeran gila ! "
Alesya misuh-misuh tidak jelas , ia masih terbawa suasana oleh novel remaja tersebut
" apa banget itu si senja , mau ajh di ajak balikan sama samudra ! Bayangin ajh lo udah di permainkan si sam , di permalukan juga , mental lo rusak , lo di buat gila . Dan lo luluh cuman karna dia minta maaf ?? Seriuss ? Jiwa lo udah rusak kayanya senja !. Gerutu alesya kesal.
Alesya tahu yang tengah ia baca adalah karangan penulis tapi tetep saja hati alesya tidak menerima nya , apa banget kan endingnya harus balikan iww banget.
Bayangkan saja , ada seorang lelaki yang menghancurkan lo , mental lo , melecehkan lo , penghianat ,segala macam sikap buruk dari lelaki ada di samudra semua .
Dan yang alesya kesal kan ! ngapain coba harus balikan lagi sihhh ! Kenapa juga ini penulis harus bikin cerita Heppy ending! .
Gini loh harusnya itu mereka pisah ,terus endingnya bahagia sama pasangannya masing-masing . Masa iya sih senja gk bisa hidup tanpa samudra?
"ah sial ! Sial! Sial ! " alesya mengumpat kesal , ia masih terbawa suasana .
Tok tok tok
Suara ketukan pintu menghentikan segala umpatan kesel alesya , dengan enggan alesya berdiri .
Baru saja membuka pintu , alesya sudah di sambut oleh wajah datar akso .
"Makan "
"Gak ! " tolak alesya ketus.
Akso menatap alesya tajam .
"gak usah manja , cepat turun ! "
"Gw bilang enggak , " kekeh alesya.
Akso menarik nafas kasar " Lo kenapa sih , alesya ? Kenapa sikap lo beda ? "
"Bukan urusan lo "
"jelas urusan gw ! Sikap lo yang berubah banyak membuat banyak masalah ,tau gk ? Mana alesya yang gw kenal ? Lo berubah sejauh ini , gw sampai gak ngenalin lo lagi . "
Alesya berdecih sinis " jadi .... Lo mau alesya yang dulu .. ? "
Akso tanpa ragu mengangguk, ya , akso merindukan alesya nya yang dulu . Sikap alesya yang sekang membuatnya merasa asing , akso seolah tidak mengenal alesya lagi sama sekali .
Alis akso berkerut , saat melihat alesya tertawa , ia merasa di permainkan oleh alesya .
"Diam !" akso mencengkram lengan alesya .
Alesya menghentikan tawanya , ia dengan dingin menatap akso " alesya yang dulu udah mati ! Dan kalian sendiri yang membunuhnya , kan ? "
"Gak usah ngaco " sentak akso , ia merasa tidak nyaman dengan sorot mata tajam alesya.
"faktanya , kalian yang membuat dia mati ! " lirih alesya getir .
Akso semakin mencengkram pergelangan tangan alesya dengan kencang .
" Gw gak peduli sama ucapan ngaur lo itu , gw cuman minta kembali jadi alesya yang dulu. Alesya yang manis , alesya yang penurut , alesya yang ... "
"Dan alesya yang menyedihkan ? Sela alesya .
"alesya yang hanya diam disaat di perlakukan ketidak adilan dari mereka yang di sebut keluarga ,itu ? Atau alesya yang selalu salah di situasi apapun ? " Jawab gw akso .
akso tertegun ,bahkan untuk menyebut dirinya kaka pun alesya enggan.
"Lo itu bicara apa si ? Gak ada yang nyakitin lo disini ! Itu cuman anggapan lo doang ,berhenti berlebihan di setiap hal ,bisa ? "
Alesya terseyum sendu , matanya memerah menahan tangis , "seorang pemberi luka memang tak sadar dirinya pemberi luka bagi orang lain . "
"lo gk tau apa-apa tentang gw , gk ada yang kenal gw disini , semuanya asing , kita hanya terikat di hubungannya yang katanya sedarah ini ,di hubungan yang katanya keluarga ini . "
Alesya menyentak tangan akso , ia dengan kasar mengusap air mata yang menetes di pipinya .
"mulai sekarang ,perlakukan gw kaya orang asing , anggap gw bukan bagian dari keluarga ini . Karna sekarang gw lagi belajar buat bisa hidup tanpa kalian semua ."
"satu lagi " alesya menatap akso hanya diam terpaku dengan wajah dingin .
"Dia bilang ,gw anak pembantu ! Ucapan itu akan selalu gw ingat . Gak pantas rasanya anak pembantu akrab dengan tuan rumah disini ! " sarkas alesya .
kurang rapi plagiatnya wkwkwkwk
yang lanjutan kisah ini