Siapa sangka takdir membawa Kevin harus terperangkap di pondok pesantren. Dirinya tidak bisa sebebas dulu, membuat Kevin frustasinya luar biasa. Namun siapa sangka, di sana ada sosok bidadari tak bersayap yang selalu membuat mata Kevin berseri-seri. Hari-harinya yang di pikir terasa suram di pondok pesantren, namun menjadi cerah. "Ustadzah, mau enggak jadi istri saya, nikah sama saya, kalau ustadzah nikah sama saya enggak bakalan nyesel deh. Saya ganteng, kaya lagi, saya anak tunggal loh... Keluarga Pradipta lagi." ucap Kevin dengan songong, matanya mengedip pada ustadzah galak yang mengajar di kelasnya. Nadzira -- sosok ustadzah itu mendelik pada santrinya itu. "Jangan ngimpi kamu. Type saya enggak modelan kayak kamu. Cepat kerjakan hukuman kamu, jangan banyak tingkah." Cetus Nadzira galak. Kevin tidak tersinggung, cowok itu malah tersenyum lebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
"Ya ampun, mas Kevin. Saya sampe capek loh nyariin situ, saya pikir mas-nya tadi tersesat entah kemana." Ucap Rahul pada Kevin. Namun di abaikan oleh Kevin, pemuda itu malah sibuk memandangi ciptaan tuhan yang menurutnya begitu sempurna itu.
"Mari mas-nya, saya antar lagi, saya akan tunjukkan dimana kamar mas-nya." Ucap Rahul lagi, beruntung, pemuda bernama Rahul itu memiliki ekstra kesabaran yang besar, kalau tidak mana mungkin mampu menandingi sikap tengil dan acuhnya Kevin.
Kevin masih diam di tempat nya , mata nya tidak putus menatap ke arah Nadzira yang saat ini sedang berdiri sambil memainkan ponsel nya .
Ah rasanya Kevin ingin menjerit saja , gadis itu semakin berkali-kali cantik .
"Mas !" Panggil Rahul , tangan nya menepuk pundak Kevin .
Kevin tersentak, lalu menoleh ke arah Rahul, mulut nya langsung berdecak tak suka saat melihat pemuda itu . "Lo gangguin gue ." Decak Kevin .
Rahul menghela nafas nya dengan kasar . "Mas nya sih , saya udah coba panggil beberapa kali tapi enggak jawab juga ," sahut Rahul dengan santai .
Kevin mendengus . "Lo bisa enggak sih , jangan panggil gue dengan sebutan 'mas . Gue masih muda kalau Lo lupa . Lo kelas berapa .?"
"Kelas 12"
Kevin mangut . "Ya , sama kita . Usia kita enggak jauh beda , jadi Lo jangan panggil gue mas . Berasa tua banget gue . "Omel Kevin , dirinya tidak sadar , jika usia nya sudah dua puluh satu tahun . Tapi dirinya tidak mau di bilang tua .
Rahul meringis . "Jadi , saya harus panggil mas nya apa dong ."
"CK, Lo panggil gue mas lagi , gue timpuk muka Lo pake sendal . Ya serah Lo , mau panggil gue Kevin kek, yang penting jangan buat nama gue tua . " Cetus Kevin kesal .
Rahul mengangguk kan kepala nya , lalu berdekhem sejenak . "Yaudah yuk Kevin , kita lanjut lagi perjalanan nya . Saya bakalan kasih lihat kamar yang akan kamu tempati nanti . " Ucap Rahul
Namun Kevin menggeleng kan kepala nya , atensi nya kembali pada sosok gadis cantik berhijab yang saat ini sedang berdiri menatap beberapa pemuda yang sedang sibuk membersihkan toilet .
"Gue mau ke sana ." Ucap Kevin, langsung berjalan menuju tempat Nadzira berada .
Sedangkan Rahul, sudah membulat kan kedua bola mata nya , dirinya langsung menyusul Kevin .
•
"Hai ?"
Bukan hanya Nadzira yang terkejut , tapi empat orang santri yang sedang menjalani hukuman itu terkejut mendengar suara seseorang yang mereka tidak kenali , terlebih ucapan yang di lontarkan barusan .
"Ekhm , assalamualaikum ." Tegur Nadzira .
Kevin meringis . "Wa--"
"Assalamualaikum Ustadzah ." Sela Rahul , dan hal tersebut langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kevin .
"Wa'alaikum salam , Rahul. Ada apa ya ?" Tanya Nadzira lembut .
Deg !!!
Suara nya yang lembut membuat jantung Kevin rasanya berdebar tidak karuan , lidah nya keluh bukan main ,suara nya bagaikan alunan musik yang sangat merdu , mengguncang gendang telinga nya .
Musik yang belum Kevin dengar selama ini, dan mungkin dirinya akan menjadikan suara merdu itu menjadi alunan favorit nya .
"Maaf Ustadzah tidak ada apa-apa . Ekhm, kalau begitu maaf ya sudah menggangu Ustadzah , saya permisi dulu . " Ucap Rahul , dan tangan nya terulur menarik tangan Kevin . Namun sayang , Kevin malah menepis tangan Rahul .
"Kev--"
"Sssst , diem ," ucap Kevin .
Rahul diam , tapi mendadak dirinya menjadi cemas , takut kalau berlama-lama di sana , akan membuat Ustadzah nya itu marah .
Kevin menoleh lagi, menatap wajah cantik itu. "Hai cantik ? Siapa nama nya ?"
"Ha ?"
Semua nya melotot mendengar perkataan dari pemuda yang mereka tidak kenal itu .
Sedangkan Nadzira langsung melotot galak mendengar nya . "Kamu ngomong sama saya ?" Tanya Nadzira ,
Kevin dengan polos mengangguk kan kepala nya . "Iya dong cantik . Cuman kamu yang ada di sini. Enggak ada perempuan yang lain . Dan menurut aku , kamu yang cantik . " Sahut Kevin .
Rahul dan yang lain sudah menepuk jidatnya mendengar nya . Tidak tau saja , kalau hal itu akan membuat bencana dahsyat yang akan melanda mereka semua nya.
Jangan sampai , jangan sampai . Itu doa nya di ucapkan oleh mereka semua nya .
Nadzira mendengus mendengar nya. "Sana pergi . Saya tidak tertarik dengan pujian anda . " Ucap Nadzira ,
Kevin menggeleng, dirinya malah tersenyum menatap wajah galak gadis itu . "Jangan galak-galak cantik, nanti jodoh loh kita . Tapi , saya mau kok jodoh sama kamu . " Sahut Kevin tersenyum-senyum sendiri , membayangkan jika nanti berjodoh dengan gadis cantik itu sungguh membuat nya bahagia bukan main . Dirinya bahkan akan sangat senang dan hari-hari nya akan terasa berwarna .
Rahul dan santri yang lain sampai di buat melongo dengan perkataan dari Kevin . Sungguh di luar prediksi , pemuda itu dengan berani berbicara seperti itu kepada Ustadzah galak itu .
"Rahul !! Kamu kenal dia ?" Tanya Nadzira mengabaikan perkataan dari pemuda itu . Diri nya bisa gila kalau merespon ucapan pemuda itu . Dirinya lebih bertanya pada Rahul, karena yang dirinya lihat , Rahul mengenal pemuda itu .
Rahul yang di tanyai oleh Nadzira langsung gelagapan , dia bingung sekali , tapi kalau tidak menjawab perkataan dari Ustadzah nya , bisa kena masalah dirinya nanti nya .
"D---dia --" namun ucapan Rahul langsung di sela oleh Kevin .
"Ekhm, perkenalkan nama saya Kevin Pradipta , saya anak satu-satunya nya tuan Pradipta dan Nyonya Ayunda Ningsih. Ekhm, saya akan menjadi santri di sini . Kalau boleh tau nama nona cantik siapa ?" Tanya Kevin sambil tersenyum simpul , tangan nya bahkan sudah terulur , berharap gadis cantik itu akan menjabat tangan nya .
Entah bagaimana halus nya tangan mungil itu . Rasanya kalau sudah berjabat nanti, dirinya tidak akan melepaskan tangan mungil itu .
Rahul sudah keringat dingin , apa lagi melihat Ustadzah nya yang sudah melotot galak, belum lagi tangan Ustadzah nya sudah berkacak pinggang . Itu pertanda tidak baik-baik saja.
"Vin, udah lah yukk , kita pergi aja dari sini . Nanti kita bisa kenalan lagi sama Ustadzah nya kalau kamu udah masuk ke kelas . " Bisik Rahul .
Kevin berdecak mendengar nya . Menurut Kevin, Rahul itu terlalu cerewet sekali . Kenapa pula melarang-larang dirinya coba . "Lo diem deh . Gue mau kenalan sama tuh cewek kenapa memang nya ? Ada yang salah ?" Cetus Kevin kesal . Ingatlah bahwa Kevin itu tidak suka di atur-atur .
Rahul menggeleng , berusaha mencoba meyakinkan Kevin agar pergi , namun Kevin masih bersikeras di tempat itu .
"Ma--af Ustadzah , Kevin kayak nya --"
"Lo ngapa sih ? Sirik banget . " Sela Kevin sewot dengan Rahul .
Lalu kembali mata nya menyapa gadis cantik yang ada di hadapannya itu . "Hai cantik, kenalan dong ? Kalau enggak kenalan kita enggak bakalan kenal deh . Nanti aku enggak tau siapa nama kamu , dan juga --"
"Rahul !!!" Ucap Nadzira menyela perkataan Kevin .
Rahul memejamkan kedua bola mata nya . "Ya--ya Ustadzah ."
"Hafal hadis sepuluh , sore ini kamu setor ke saya . " Ucap Nadzira dan hal tersebut membuat Rahul meremas rambut nya .
Lalu Nadzira menoleh ke arah Kevin yang masih tersenyum . "Dan kamu ? Saya tidak mengenal kamu , jangan mencoba mencari gara-gara dengan saya, " ucap Nadzira dan menoleh ke arah empat santri yang sedang menjalani hukuman dari Ustadzah Rani .
"Kalian selesai kan , kalau belum siap , saat saya datang nanti , saya akan tambahkan hukuman buat kalian ." Ucap Nadzira .
"Ba--baik Ustadzah ." Sahut ke empat santri itu .
"Assalamualaikum "
"Wa'alaikum salam "
Setelah nya Nadzira pergi ,
Kevin bukannya takut , dirinya malah semangat akan mendekati gadis cantik itu .