Julian Lewis seorang pria yang bekerja sebagai pengirim barang.
Dia dihianati istrinya didepan matanya sendiri saat dia mengantarkan sebuah paket makanan pada Apartemen .
Julian melihat istrinya yang sedang bermesraan dengan pria lain.
Julian frustasi karena perbuatan istrinya tersebut.
Tapi saat dia sedang berada dalam masa terkelamnya . tiba - tiba anugrah sistem Harem didapatkan olehnya.
Dengan Sistem tersebut Julian di berikan tugas untuk membuat Para Wanita jatuh cinta padanya.
Tentu saja Julian akan mendapat berbagai keuntungan jika bisa mendapatkan Cinta Wanita yang menjadi target Haremnya.
Akankah Julian Bangkit kembali...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecerdasan Hampir setara dengan Dewa
Julian keluar dari kamarnya, dia menuju ruang keluarga untuk membuka Ponselnya yang dari tadi malam dia tidak mengeceknya.
Benar saja Fornas Elite sedang geger, pasalnya Bukan Cuma Alina Rose yang akan datang kepesta, tapi sahabat baiknya Rosi Dail juga akan datang bersamanya.
Berita tersebut disampaikan langsung oleh Noah, untuk itu para Fornas Elite langsung percaya, jika yang memberitahu mereka bukan Noah, mungkin mereka tidak akan pernah percaya.
Jika Alina adalah pewaris Rose Luxuri, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar Negara Agrasia.
Rosi Dail adalah anak dari kepala Polisi Agrasia, dia memiliki satu saudara lelaki Roni Dail, Roni Dail mengikuti jejak Ayahnya, dia sekarang sudah bekerja sebagai kepala Polisi Kota Java yang merupakan Ibukota Agrasia.
Adapun Rosi dia masih melanjutkan Studinya untuk mengikuti langkah Orang tuanya.
Rosi Dail sangat cantik, tapi tempramennya hampir sama dengan Alina, tapi cenderung lebih dingin sifat Rosi daripada Alina, pasalnya dia mendapatkan didikan yang tegas dari Ayahnya.
Julian tersenyum senang, semakin banyak Target Harem, semakin cepat juga dia mendapatkan kekayaan.
Julian tidak mau repot - repot nimbrung ke Grup Fornas Elite, baginya informasi seperti itu saja sudah cukup untuknya.
Julian membuka pesan dari nomor baru ' Tuan Lewis, Saya Edi Bruce yang kemarin menawarkan penjualan sebuah kafe, kemarin saya melihat jika anda bertanya tentang kafe saya, apakah anda tertarik untuk membelinya ? '
Saat Melihat pesan tersebut, Julian tersenyum penuh Arti, dia langsung membalasnya " Ya, aku tertarik dengan kafemu, apakah kamu akan menjualnya padaku ?'
Kemudian Julian melihat pesan Lainnya, dari Okta dan Rachel, dia membalas pesan keduanya dengan santai.
Saat dia melihat pesan Natali, dia mengabaikannya, dia membuka pesan selanjutnya dari Noah ' Julian, Acara pesta peresmian Grup Fornas Elit akan di lakukan besok Malam di gedung Rose diamond, kamu Jangan lupa datang !'
' Ok ' Julian hanya membalas singkat pesan Noah.
Julian menghela napas panjang, ternyata setelah memiliki banyak teman dan beberapa orang Wanita, Ponselnya sangat Sibuk.
Karena Julian yang sebelumnya tidak pernah mendapat pesan sebanyak itu, dia merasa sedikit bosan membalas pesan mereka.
" Andai saja Ponselku bisa membalas pesan mereka sendiri, pasti itu akan menjadi sesuatu yang menakjubkan, aku tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membalas sebuah pesan " gumam Julian lirih.
Julian kemudian teringat sesuatu di atributnya, kalau tidak salah dia memiliki Atribut kecerdasan, dia memiliki ide untuk membuat perangkat Ai yang super cerdas.
" System Cek status !"
[ Status ]
Nama : Julian Lewis
Umur : 28 Tahun.
Saldo Kredit Harem : 999.740.000.000.000
SAldo yang bisa anda belanjakan : 2,5 Milyar dolar.
Poin peningkatan Kekuatan : 36
Kekuatan : 19
Vitalitas : 10
Semangat : 10
Kecepatan : 10
Kecerdasan : -
Status : Melebihi Manusia Biasa
Keterampilan : Marketing, Manajemen, Memasak
Setiap Pria Dewasa Normal pada umumnya memiliki 10 poin di setiap Atribut.
Julian tersenyum, ternyata dugaannya benar jika di Atribut ada kecerdasan.
Julian menyeringai " System tingkatkan seluruh Poin pada kecerdasan !"
[ Perintah diterima !, Mulai meningkatkan Kecerdasan Host.........]
Kepala Julian langsung berdenyut, dia merasakan sakit kepala yang teramat sakit, Kepalanya seperti ingin terbelah menjadi dua.
Keringat bercucuran dari seluruh tubuh Julian, dia memegangi kepalanya seperti Sun gokong yang dibacakan mantra oleh gurunya.
Julian berguling - guling kesana kemari, dia juga meronta - ronta kesakitan, Sebastian yang melihat hal tersebut panik.
" Tuan Lewis !, anda kenapa ?" Sebastian mendekati Julian, dia mencoba memapahnya.
Tapi Julian mengibaskan tangannya, hingga sebastian terlempar dan menabrak sebuah dinding.
Karena kekuatan Julian sudah melibihi 10, jadi dia sudah tidak bisa dibandingkan lagi dengan manusia, untuk itulah Sebastian terlempar.
" Argghhh !!
" Arghhh !!
Julian meraung - raung, dia seperti sudah di buat gila.saja oleh System, Hingga perlahan sakitnya mulai berkurang, saat sebuah pengetahuan Dunia mulai masuk dalam Otaknya.
[ Meningkatkan 40%....50% ......67%....88%.... 98%, 99%, 100%. Peningkatan berhasil ]
[ Status ]
Nama : Julian Lewis
Umur : 28 Tahun.
Saldo Kredit Harem : 999.740.000.000.000
Saldo yang bisa anda belanjakan : 2,5 Milyar dolar.
Poin peningkatan Kekuatan : 0
Kekuatan : 19
Vitalitas : 10
Semangat : 10
Kecepatan : 10
Kecerdasan : 36
Status : Manusia Super
Keterampilan : ( Marketing, Manajemen, Memasak ) Tingkat Ketrampilan semua meningkat menjadi 30 Poin.
Setiap peningkatan Atribut kecerdasan, Atribut ketrampilan akan Naik, Atribut Normal ketrampilan di Bumi rata - rata 10 Poin, semakin tinggi Atribut maka Ketrampilan akan semakin di luar jangkauan manusia biasa.
Setiap Pria Dewasa Normal pada umumnya memiliki 10 poin di setiap Atribut ]
Atribut kecerdasan jika 10 Poin saja sudah membuat Julian setara dengan profesor, jika ditambah berkali - kali lipat, kecerdasan Julian sudah hampir seperti Dewa yang tahu segalanya di Bumi.
Sebastian menatap Julian yang mulia tenang, dia kembali mendekati Julian, tapi kini dengan sangat hati - hati, pasalnya takut kejadian barusan terulang kembali.
" Tuan Lewis, apakah anda baik - baik saja ?" tanya Sebastian dari jarak satu Meter.
Julian yang tadi memejamkan matanya, dia membuka matanya, pandangannya sangat cerah, dia juga terlihat seperti orang yang terlahir kembali dengan pikiran yang sangat jernih.
Sebastian sedikit ketakutan, karena punggungnya masih terasa sakit, dia ragu - ragu ingin mendekat kearah Julian.
" Tuan Lewis..." Sebastian memanggil Julian lagi.
Julian bangun dari lantai, dia menatap sebastian, kemudian dia tersenyum " Aku baik - baik saja " ucap Julian lembut.
Sebastian mengerutkan keningnya, Karena tubuh Julian basah kuyup Oleh keringat akibat pemasangan Atribut, dia tidak percaya jika Julian baik - baik saja.
Julian Langsung pergi ke kamarnya untuk Mandi, dia tidak memperdulikan Sebastian yang memandangnya dengan aneh.
Sebastian menggaruk kepalanya yang tidak gatal " Tuan Lewis sebenarnya kenapa yah ?, atau jangan - jangan dia memiliki penyakit Ayan, makanya tadi dia berguling - guling seperti itu ?!" Sebastian menatap punggung Julian yang semakin menjauh dari ruang keluarga, dia menatap Sendu Julian.
Sebastian menghela napas " Punya segalanya tapi memiliki penyakit Ayan, hadeh... sungguh malang nasibmu Tuan Lewis " ucap Sebastian Lagi.
Sementara Julian sudah memasuki kamarnya, dia melihat Celia yang masih terlelap diranjangnya, Julian hanya tersenyum, dia tidak berniat mengganggu Celia sama sekali.
Julian bergegas membersihkan diri, Karena dia juga ingin pergi keluar untuk mencari target Harem baru.
Sementara itu di sebuah rumah Kontrakan kecil, terlihat Natali yang sedang memegangi ponselnya dengan frustasi, pasalnya dari kemarin dia menghubungi Julian. tapi Julian tidak menggubrisnya.
Natali teringat saat Julian masih menjadi suaminya, saat dia lulang malam sesudah bertemu dengan prianya yang lain, Julian rela menjemputnya, hanya dengan satu Pesan yang berbunyi ' Jemput Aku di Tempat Biasa ! '
Julian seperti anjing yang patuh dengan majikannya, dia dengan senang hati Menjemput Natali dengan menggunakan sepeda listriknya.
Walaupun Julian terus di sakiti Oleh Natali, tapi dia tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut, pasalnya bagi Julian Asal Natali senang dia juga akan ikut senang.
" Julian, apakah kamu benar - benar sudah melupakanku ?, tapi tidak mungkin, dia juga membaca pesanku !, mungkin dia masih butuh waktu untuk menerimaku kembali !, ya .. aku harus percaya itu dan tetap berjuang !" Ucap Natali dengan penuh tekad.
.
.
.