NovelToon NovelToon
Sang Penguasa

Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Kultivasi / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur
Popularitas:22.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhistira

Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.

Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.

Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.

Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.


Penulis serampangan.
Yudhistira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Memasuki Peti Raksasa.

Qing Ruo dengan tenang terus bergerak mendekati peti raksasa dari sisi barat, mengamati tempat itu dengan seksama.

Dari jarak lima ratus meter, di kegelapan daratan abadi. Dengan menggunakan mata emas, Qing Ruo dapat melihat ratusan sosok manusia iblis dari ras ular, harimau dan ras srigala perak, bahkan berbagai ras tingkat tinggi, dengan aura kegelapan yang begitu kentara,  berjaga di deoan pintu masuk, srhingga tempat itu semakin mudah diketahui.

Dengan tenang Qing Ruo terus bergerak   mengamati dan mendekati tempat itu,  menunggu kesempatan untuk menyelinap.

Tidak lama kemudian, Qing Ruo melihat beberapa Jenderal bersama ribuan  parjurit keluar dari tempat itu, lalu bergerak menjauh.

Sepuluh menit kemudian, terdengar suara ledakan dari arah selatan.

" Dhuat...dhuar..." suara ledakan membahana, mengguncang seluruh kawasan, mengejutkan prajurit yang sedang berjaga di setiap pintu masuk.

Dari jauh, Qing Ruo dapat melihat cahaya ledakan serangan yang semakin lama semakin membesar.

" Bai Xin, apa yang telah dia lakukan. Bukankah seharusnya mereka menyerang dari jarak jauh." Qing Ruo membatin, lalu meninggalkan tempatnya menuju wilayah selatan.

Dari jauh, Qing Ruo dapat melihat ribuan panah emas melesat menghujani pasukan iblis yang sedang berjaga, dan memporak-porandakan kemah yang berada di sekitar peti raksasa itu.

" Oh... aku kira mereka menyerang secara langung." batinnya sambil mengamati situasi.

_____

Di sekitar peti hitam.

" Argh... bagaimana bisa serangan panah ini tiba di tempat ini. Pergi dan serang mereka!" teriak Mogui Zuixiao murka.

" Swhus...swhus...." panah itu terus menerus muncul, dan menghantam perisai perlindungan yang dibuat, dan melukai puluhan hingga ratusan prajurit.

" Swhus...." Mogui Yi muncul lalu memimpin puluhan ribu pasukan bergerak, mendekati sumber serangan.

" Gunanakan perisai iblis!" ucapnya bergerak mendekati pasukan peiindung benua teratai hitam yang berada tiga kilo meter dari tempat itu.

" Swhus... Swhus..." beberapa Jenderal pasukan muncul bersama prajurit lainnya, menolong mereka yang terluka, dan membawanya memasuki peti hitam.

" Swhus..." Qing Ruo melesat mendekati pasukan yang bergerak pergi dan menjaga jarak.

" Argh..." teriak seorang komandan pasukan iblis yang merupakan pendekar Kaisar Dewa tingkat menengah terkena hantaman panah emas di dada kirinya, terlempar keluar dari barisan pasukan hingga belasan meter. Tidak membuang kesempatan, Qing Ruo yang memang menunggu kesempatan itu langsung melesat, menyambar tubuh komandan tersebut dan melemparnya ke dalam dunia jiwa.

" Swhus..." Qing Ruo muncul dua kilometer dari tempat yang begitu kacau tersebut, dan mengeluarkan sosok iblis itu dari dunia jiwa.

" Argh..." teriaknya mencoba melawan. Namun cengkraman kuat Qing Ruo pada lehernya, membuat sosok itu benar-benar tidak berdaya.

" Jika kamu menginginkan kematian yang cepat, maka diamlah. Jika tidak, aku akan menguliti melepaskan anggota tubuhmu dengan perlahan..!" sambil menyerap pengetahuan dan kekuatan darah manusia iblis tersebut.

Namun Qing Ruo sedikit terkejut saat merasakan kekuatan darah iblis  itu berlawanan dengan kekuatan darahnya.

" Jangan menguji kesabaranku!" ucapnya dengan tatapan tajam.

" Kamu benar-benar naif. Kamu kira aku-"

Sang Komandan pasukan itu tiba-tiba terdiam saat Qing Ruo menarik panah emas yang masih menancap di dada kirinya lalu menusuk mata kirinya.

" Aku adalah orang yang tidak pernah bercanda dengan kata-kata!" ucapnya dingin, membuat sosok yang ada dalam cengkramannya itu terdiam, dan meringis menahan kesakitan.

Lima menit kemudian, Qing Ruo berhasil menyerap kekuatan darahnya, lalu mengubah tampilannya menjadi manusia iblis itu.

" Ka-kamu, apa yang akan kamu lakukan..." menatap Qing Ruo dengan wajah pucat pasi, terlebih lagi saat Qing Ruo tiba-tiba memotong tangan kirinya, dan membiarkan darah yang menyembur, membasahi sebagian tubuhnya.

" Swhus..." kembali sosok itu lenyap ke dalam dunia jiwa.

Dengan  tubuh berlumuran darah, Qing Ruo lalu bergerak meninggalkan tempat itu kembali menuju pintu markas wilayah barat.

Dengan menggunakan mata emas, Qing Ruo dapat melihat serangan panah emas yang dilancarkan oleh Bai Xin benar-benar mengacaukan markas pasukan iblis itu.

" Benar-benar artefak tingkat tinggi. Jika mereka tidak bergerak dan menyerang, sebenarnya mereka sangat aman di dalam peti raksasa ini..."   Qing Ruo membatin sambil terus bergerak.

" Swhus..." sosoknya  muncul di depan prajurit yang berjaga.

" Komandan Shi..." ucap prajurit itu  menyambut kedatangannya dengan wajah panik.

" Argh..., siagakan pasukan," ucap Qing Ruo merintih kesakitan sambil mendekati pintu  masuk.

" Swhung..." Aura penindasan dan penolakan yang  begitu luar biasa menerpa tubuh  Qing Ruo, dan hampir melemparnya keluar dari  tempat itu, membuat prajurit yang berjaga di depan pintu ikut  terkejut.

" Swhus..." seorang komandan muncul di tempat itu.

" Tangkap dia!" memberi pemerintahan pada pasukan untuk menangkap Qing Ruo.

Tanpa berbasa-basi,  prajurit itu langsung menangkap Qing Ruo, dan membekuk tangannya dengan kasar.

" Jenderal, apa salahku...." ucap Qing Ruo membela diri.

" Tutup mulutmu..." teriak sang jenderal menghardik Qing Ruo dengan kasar.

" Prajurit, bawa keluar dan bunuh penyusup ini...!"

" Jenderal tunggu...."

" Maaf aku tidak bisa mentoleransi siapapun. Penolakan yang dilakukan oleh peti iblis ini sudah cukup membuktikan bahwa kamu bukan dari ras iblis..." membuat Qing Ruo terdiam.

" Apakah karena patahan panah emas yang ada di dalam tubuhku ini..."  ucap Qing Ruo sambil mwngedarkan darah emasnya, dengan raut wajah sedih, membuat sang  jenderal terkejut.

" Benarkah..?" lalu meminta beberapa prajurit memeriksa bagian tubuh yang terluka tersebut.

" Jenderal, ini benar. Di dalam tubuh komandan Shi ada potongan emas yang terus menghisap kekuatannya..." ucap prajurit yang memeriksa Qing Ruo memberikan laporan.

" Komandan Shi, maaf." Menangkupkan tangannya, lalu meminta beberapa prajurit membawa Qing Ruo ke dalam markas.

Walaupun ada penolakan dari dalam peti,  tetapi tidak sekuat sebelumnya,  membuat sang komandan yakin bahwa, fenomena penolakan aneh itu muncul karena patahan senjata yang bersarang di dalam tubuh Qing Ruo.

" Bai Xin baj****n. Hampir saja aku membunuh orang-orangku," ucap sang jenderal kesal sambil meninju tangannya.

****

Di dalam ruangan peti raksasa yang merupakan markas pasukan iblis Neraka Besar itu, Qing Ruo mengedaran seluruh kekuatannya melawan penindasan yang hampir membuatnya tidak mampu berjalan.

" Komandan bertahanlah..." ucap prajurit yang membawanya, memapah tubuh Qing Ruo yang  langsung terkejut saat merasakan tekanan yang begitu luar  bisa ikut menindas tubuhnya.

" Komandan Shi, ini..." menatap Qing Ruo dengan ragu.

" Prajurit, aku juga tidak tahu...." jawab Qing Ruo pasrah, meminta prajurit itu berhenti sejenak.

Dengan nafas terengah-engah, Qing Ruo berusaha keras mengendalikan kekuatannya, sambil mengedarkan mata emas menatap ruangan raksasa yang di penuhi dengan aura kegelapan itu, memindai, dan mencari celah kelemahan peti raksasa tersebut.

" Akhirnya." Qing Ruo membatin senang, saat melihat beberapa titik yang dia duga sebagai kelemahan artefak itu.

" Komandan bagaimana? apakah kita bisa lanjut?" tanya prajurit itu ragu.

" Prajurit, aku sudah tidak kuat. Aku ingin keluar saja...." sambil berusaha berdiri.

" Tapi komandan..."

" Kalian pergi dan panggil tabib, aku akan menunggu di luar. Sambil berjaga-jaga, ambil ini..." memberikan masing-masing prajurit itu cincin penyimpanan.

" Komandan ini..." menatap Qing Ruo ragu.

" Ambilah, jika aku mati siapa lagi yang akan memilikinya, dan berikan cincin ini pada pangeran Mogui Wangzi..." menyerahkan cincin lainnya dengan wajah lemah.

" Ba-baik komandan.." jawab prajurit itu sambil berlalu, bergerak meninggalkan Qing Ruo bersama seorang prajurit lainnya.

" Prajurit, bawa aku.." ucap Qing Ruo sambil bergerak meninggalkan tempat itu dengan tertatih.

1
supaino 20
Luar biasa
Salman Kepri
lanjut thor
om jun
ok
om jun
waduh
om jun
2
om jun
cleaning service
om jun
thanks
om jun
ok
om jun
oke deh
om jun
ok
om jun
ok siap
om jun
sinyalnya dibawa jg donk ...
om jun
ok
om jun
Ok ok
om jun
ok
om jun
Ok
om jun
ok deh
om jun
ok
Emi Hartati
Luar biasa
om jun
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!