cintanya yang terhalang restu dari wanita yang membesarkannya sedari kecil membuatnya harus melepaskan gadis yang teramat di cintai
Haikal Pramana seorang lelaki yang begitu penurut juga menyayangi ibunya harus bergelut dengan pilihan antara ibunya dan Maira
masa lalu Rima membuatnya lebih mementingkan egonya dari pada hatinya
Haikal dan Maira mencoba mempertahankan juga mendapatkan restu dari Rima
tapi Rima pun menghadirkan Diana di antara mereka
siapakah yang akan di pilih Haikal nantinya
cintanya ataukah menuruti kemauan ibunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon melukismimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hotel
Pertemuan antara Haikal dan Maira pun berakhir hari itu tanpa ada kelanjutan lagi. Bayang bayang Diana dan Rima memupuskan rasa yang hendak tumbuh di hati nya untuk Maira
Sedangkan Diana pun kini merasa jika Haikal telah menjadikan dirinya sebagai dunianya. Haikal tampil sebagai sosok suami yang penyayang juga sangat hangat tapi di balik itu semua Diana tak tau jika ada sebuah penyesalan yang dirasakan oleh Haikal
Penyesalan karena kini hidup Maira jauh terjerumus dalam kegelapan. tak memungkiri jika pernah ada rasa untuk menyelamatkan kehidupan Maira dari jurang kegelapan tapi lagi lagi status nya menghalangi jalan nya
Pernah suatu hari Haikal sengaja menemui Maira untuk menasehati dirinya agar tak lagi menjadi wanita malam tapi penolakan dan tantangan yang diberikan Maira menciutkan nyali nya
Sedangkan Maira, gadis itu kini telah jauh terjerumus ke dalam hingar bingar gelapnya malam pun sebenarnya masih mencoba menarik hati Haikal dengan rasa simpati yang di miliki Haikal
Maira tahu benar jika Haikal akan berusaha untuk membujuknya maka dari itu dia selalu jual mahal padanya dan tujuan utamanya pun pasti akan segera terlaksana yaitu kembali menjerat Haikal dalam genggaman nya
Bagi Maira tak pernah ada yang salah dalam mendapatkan cintanya karena selama ini dirinya merasa sebagai korban dari masa lalu keluarga nya. Lalu dimanakah keluarganya?
Maira memutuskan hubungan dengan keluarga nya saat tahu kenyataan tentang siapa keluarga nya dan lebih memilih untuk menjalani kehidupan nya seorang diri
...****************...
sore itu dua buah koper pun di masukkan oleh seorang supir taksi ke dalam mobil. Rima mengajak serta bik Surti untuk berkunjung ke kampung tempat Ida tinggal, ia ingin menghabiskan waktunya di kampung untuk beberapa saat dan meninggalkan anak dan menantunya tetap di kota
Diana memeluk erat tubuh Rima karena merasa berat harus berpisah dengan mertuanya yang begitu baik tersebut tapi dia pun tak ingin menghalangi keinginan Rima untuk menikmati hari harinya di kampung
"kalau ibu gak kerasan di sana cepat cepat pulang ya" ucap nya tak terasa air matanya luruh mengiringi kepergian Rima beserta bik Surti
Rasa hati nya begitu berat harus berpisah dengan mertuanya itu
Haikal memeluk tubuh Diana yang kini merasakan kesedihan nya. Haikal tau betapa dekatnya hubungan menantu dan mertua itu hingga hanya bisa memberikan ucapan menenangkan untuk istrinya itu
Demi menghibur Diana akhirnya Haikal pun mengajak istrinya itu untuk jalan jalan berdua di malam itu
"mau makan apa sayang?" tanya Haikal
"terserah mas deh aku bingung juga kalau di suruh nentuin mau makan apaan" jawabnya seraya menikmati kelap kelip lampu jalanan yang dilewatinya
Haikal pun akhirnya menepikan mobilnya di parkiran sebuah tempat jualan seafood. Diana pun ikut turun bersama Haikal dan membiarkan Haikal memesan menu untuk makan malam mereka berdua
Sebuah tempat lesehan yang lumayan ramai pengunjung di malam minggu ini tempat nya hampir penuh hingga akhirnya mereka melihat sebuah meja kosong yang berada di pojokan, segera mereka kesana sebelum ada pelanggan lain yang mendahuluinya
Mereka menunggu pesanan sambil memainkan gawai nya masing masing dan sesekali saling berbincang
Haikal memesan udang tepung, cumi saus tiram juga gurame goreng untuk dirinya dan istrinya
"gak salah mas kamu pesen sebanyak ini?" tanya Diana begitu makanan yang di pesan Haikal telah memenuhi meja mereka berdua
"ya gak lah, sesekali gak papa kan. Makan sayang kalau kurang pesan saja lagi" ucap nya dan Diana pun tersenyum mendengar perhatian dari suaminya itu
Mereka makan dengan lahapnya dan sesekali pun Haikal juga menyuapi istrinya itu tak peduli meskipun saat ini mereka berada di tempat umum
Dan dari pinggir jalan Maira menyaksikan pemandangan yang mengiris hati nya itu dan sebuah rencana pun ia rangkai untuk bisa membuat Haikal kembali bersama dirinya
Malam itu usai makan malam bersama mereka berdua pun kembali ke rumah karena merasa telah lelah
Diana pamit untuk tidur terlebih dahulu sedangkan Haikal pun memutuskan untuk sekedar duduk santai di teras seraya menyesap sebatang rokok yang memang terkadang di konsumsi nya
"bisa buka gerbang nya,mas?" sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal hingga Haikal pun menyipitkan matanya karena merasa itu hanya sebuah pesan salah kirim
"kenapa, aku ada di luar pagar mas tolong bukalah gerbang nya" lagi lagi pesan dari nomor yang sama menghiasi layar ponselnya
Karena penasaran akhirnya Haikal pun berjalan menuju gerbang rumah nya dan ternyata memang ada seorang gadis yang berdiri tak jauh dari gerbang rumah nya tersebut
"malam mas, belum tidur ya"
"Maira.... mau apa kamu kesini malam malam begini, bagaimana kalau Diana melihat mu disini bisa bisa dia salah paham" Haikal mencengkram lengan Maira dan membawanya sedikit menjauh dari gerbang rumah nya
"aku hanya ingin meminta tolong padamu"
"apa?"
"jangan galak galak seperti ini mas, aku hanya mau menagih ucapan mu"
"ucapan apa Maira?"
"bukankah kamu bilang akan membantu ku untuk keluar dari dunia malam asal aku bersedia"
"ya aku memang pernah berkata seperti itu lalu apa kamu berubah pikiran Mai"
Maira mengangguk manja
"lalu sekarang apa yang bisa aku lakukan?"
"di kosan ku saat ini pasti sudah ada yang menunggu ku mas dan jika aku kembali ke kosan malam ini itu artinya aku bersedia melayani mereka, jadi...."
"jadi apa Mai, cepat katakan aku tidak mau Diana melihat kita di sini"
"Carikan aku tempat untuk tinggal malam ini"
"malam ini Mai, bagaimana mungkin kita cari tempat tinggal tengah malam begini"
"jadi kamu gak mau bantu aku mas" Maira mulai menunjukkan wajah sedih nya di depan Haikal hingga membuat Haikal pun bingung di buatnya
"bagaimana mas, ayolah bantu aku" Haikal yang terdesak pun akhirnya menyetujui keinginan Maira karena dia tulus ingin agar Maira tak lagi terjebak di dunia malam
Haikal pun mengecek apakah Diana masih tidur atau sudah terbangun dan beruntung dilihatnya kini wanitanya itu tengah terlelap. Segera Haikal keluar dan menutup pintu rumah nya lantas mengeluarkan sepeda motornya dari dalam bagasi
"kita pakai ini saja ya, aku gak mau Diana terbangun jika mendengar suara mesin mobil" Maira mengiyakan dan dia pun segera naik ke boncengan agar Haikal segera melajukan sepeda motornya
Saat di perjalanan Maira tak membiarkan kesempatan untuk menggoda Haikal hilang begitu saja. Maira memeluk perut Haikal dari belakang meski Haikal berkali kali melepaskan tangan nya tapi Maira pun tetap dengan apa yang dilakukan nya
Sepeda motor yang dikendarai oleh Haikal pun berhenti di depan sebuah hotel tak jauh dari salah satu kedai milik Haikal
"malam ini kamu tidur di sini saja ya, besok baru kita cari lagi tempat untuk kamu tinggal" ucap Haikal begitu mereka turun dari sepeda motor
"terserah kamu mas aku ikut saja tapi aku haus, bolehkah aku beli minuman dulu di depan sana dan kamu bisa pesankan aku kamar"
Mereka berdua pun akhirnya berpisah di tempat parkir dan menuju ke tempat tujuan masing masing
Begitu selesai memesan kamar, Haikal pun menunggu sejenak Maira yang pamit membeli makanan dan tak lama Maira pun datang dengan dua cup kopi di tangan nya
di dalam kamar Maira pun mempersilahkan Haikal untuk meminum kopi yang di pesankan khusus untuk dirinya
"minumlah mas, punyaku yang sudah tinggal setengah"
Tanpa berpikiran aneh aneh Haikal pun meminum kopi tersebut hingga hampir habis
"Mai aku pulang dulu ya, besok aku akan datang lagi. Kita bisa cari tempat tinggal untuk mu"
"kenapa buru buru mas, duduklah dulu ini belum terlalu larut"
"aku takut Diana terbangun dan mencari ku Mai"
"kirim saja pesan kalau sedang bersama teman atau juga bisa bilang jika sedang bersama ku"
"Maira...." hardik nya tapi tak urung Haikal pun mengirimkan pesan jika sedang bersama teman nya yang saat ini sedang ada musibah karena Maira mengatakan jika ada yang ingin di bicarakan oleh Maira dengan nya
Haikal merasa tubuhnya seperti kepanasan hingga dia pun sampai membuka baju nya
"kenapa mas, gerah?" tanya Maira karena melihat reaksi yang dilakukan oleh Haikal
"entahlah mai tiba tiba tubuh ku sangat gerah dan aah....."
Haikal merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya dan saat dirinya melihat Maira tiba tiba hasratnya begitu tinggi hingga ia pun tak kuasa untuk menahannya
Maira yang memang telah memberikan obat di dalam minuman Haikal pun tersenyum melihat tingkah Haikal bahkan gadis yang setiap hari menjajakan tubuhnya untuk para lelaki hidung belang itupun kini justru berbaring telentang sengaja untuk menarik perhatian Haikal
Haikal yang sudah berada di luar kendali pun akhirnya mendekati Maira dan mulai mencumbui mantan wanitanya itu dan pada akhirnya penyatuan tak halal pun kini dilakukan oleh nya dengan Maira
Haikal begitu terpengaruh dengan obat tersebut hingga tanpa sadar melakukan nya beberapa kali dengan Maira
Begitupun Maira dia begitu menyukai apa yang dilakukan Haikal padanya bahkan tak jarang dia pun meninggalkan jejak kepemilikannya pada tubuh Haikal