Kehidupan Baru

BAB 5

Awal Perubahan

Karena Angel telah menjadi Julia, dia telah menyusun banyak rencana untuk melanjutkan hidupnya. Ingatan Julia yang terus berputar membuatnya memahami tentang kehidupan dan karakter Julia. Namun Julia yang sekarang bukan lagi Julia yang dulu. Ada jiwa pemberontak seorang Angel di tubuhnya.Karena Julia adalah pemegang utama warisan keluarganya, maka Angel tidak akan membiarkan orang lain mengatur hidupnya. Angel Zhao yang dulunya seorang naif, akan membuat perubahan besar pada hidup Julia. Angel tidak akan mengulang kembali kesalahannya. Dia akan membalas penyesalannya pada kehidupan barunya.

Pintu kamar terbuka, masuklah samuel dengan senyum hangatnya. Julia pun membalas senyum hangat tesebut. Samuel adalah saudara ibunya. Di kehidupan sebelumnya Julia tidak dekat dengan saudara ibunya.Julia berpikir pamannya tidak berusaha untuk menyelamatkan orang tuanya yang saat itu menjadi pasien pamannya sendiri.

Entah bagaimana terkuaklah pelaku utama pembunuhan kedua orang tuanya yang bernama Benjamin Casson putra Samuel Casson, yang berarti sepupunya sendiri. Sejak saat itu Julia memutuskan tali persaudaraannya dengan keluarga pamannya, Samuel Casson.

Tapi kini Julia yang berjiwa Angel berpikir ulang dengan segala yang terjadi pada keluarga pamannya.Dia ragu kalau keluarga pamannya terlibat dalam pembunuhan kedua orang tuanya. Dia ingat keadaan kehidupan Julia memburuk setelah kedatangan paman dari pihak ayah. Dia tersingkir karena pamannya itu mengambil alih segalanya. Semua orang menganggapnya sampah tidak berguna. Semua orang menyingkirkannya.

Mulai hari ini dia akan memperbaiki semuanya. Dan tahap awal untuk memperbaiki keadaan adalah mendekatkan kembali hubungan keluarganya. Saudara ibunya, paman Sam beserta keluarganya.

“Paman, bagaimana kabar bibi?Apakah bibi masih marah..?”tanya Julia.

“Bibimu baik-baik saja.Untuk apa dia marah padamu. Paman Sam menjawab dengan tersenyum.

“paman...aku, aku...”suara Julia terputus.

Paman Sam tersenyun dan menjawab “datanglah kerumah paman, bibimu sangat merindukanmu.”

“Benarkah?Aku boleh datang?Paman masih mau menerimaku?Aku akan segera datang, sampaikan pada bibi.”

“Iya aku akan mengabari bibimu, sekarang kamu boleh pulang. Keadaanmu sudah stabil.”

Julia mengangguk dan memeluk paman Sam dengan erat. Sambil meneteskan air mata dia berkata “paman,maafkan aku.”

“Tidak ada yang perlu dimaafkan, kau tidak melakukan apa-apa. Yang terpenting sekarang adalah kau hidup lebih baik lagi.”

Julia menghapus air matanya dan berjalan menuju taksi yang sudah dipesannya, setelah pamit dari paman Sam. Di dalam taksi Angel berpikir betapa bodohnya Julia yang sudah dimanfaatkan banyak pihak. Memperhatikan kehidupannya dan Julia yang sama-sama dihianati pasangan, membuat Angel tak percaya adanya cinta dan janji manis pria. Angel tidak akan memasukkan perasaan ke dalam kehidupan barunya.

Semua daftar orang-orang yang menghianatinya sudah dia catat di ingatannya. Saat taksi berhenti di depan gerbang rumah, Julia turun.Dia membuka gerbang rumah dan melihat halaman luas beserta rumah mewah bergaya eropa bercat putih.

Angel berpikir, ternyata Julia memiliki kehidupan yang sangat baik. Pantas saja banyak orang berusaha keras menyingkirkannya. Julia masuk melewati gerbang rumah, baru dua langkah masuk halaman, satpam sudah memberhentikannya.

“tunggu dulu! kau berhenti disana! setelah satpam mendekat dan makin jelas pula siap sosok yang dilihatnya ini, satpam tersebut terkejut. No,...nona!. kau hidup lagi.” satpam itu bicara dengan keras.

“jangan hanya melihat, cepat bawakan aku mobil karena aku tidak mau kalau harus berjalan menuju rumah.”

Satpam itu menjawab, “di garasi tidak ada mobil, lebih baik kau berjalan saja, kau punya kaki."

Julia berjalan mendekat dan plakkk!! Dia menampar satpam itu.“kau lupa aku siapa!Aku adalah Julia Brasco, pewaris utama keluarga Brasco. Cepat kau lakukan perintahku atau ku buat kau pergi dari rumah ini.

Satpam itu marah dan berkata “sikapmu seperti kau nona muda di rumah ini. Awas saja kalau tuan pulang, dia pasti akan menghabisimu.” Lalu satpam tersebut meraih ponsel dan mencoba menghubungi tuannya.

“ya, kau hubungi dia, katakan aku pulang, dan kumpulkan semua orang di rumah ini.”