Mohon bijak untuk menanggapai sebuah karya
jangan lakukan boomlike ya jika tidak dibaca🙏🏼😁
Bantu dukung dengan cara Like, Komen, Hadiah dan Vote ya Readers
Kisah Cinta Brondong yang menyukai wanita yang sudah memiliki suami dan anak.
Cinta yang hadir entah pada siapa dan dimana, Pria itu bernama Rendra Gilbert seorang dokter muda. Dia menyukai seorang wanita yang jauh lebih tua dari dirinya.
Rendra selalu menitipkan nama wanita tersebut dalam doa-doanya tiap waktu.
Akankah cinta Rendra terbalas atau hanya menjadi pengagum rahasia saja?
Yuk baca kisah-kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Fatimah
Ammar, Alisha dan Dito menuju rumah Fatimah, dan tidak lupa Alisha sudah membawa sesuatu untuk Fatimah. Sesampai di rumah Dito, Fatimah melihat anaknya turun dari mobil heran dan menatap Dito dengan tajam, Dito hanya menunduk.
“Assalamu’alaikum Fatimah” ucap mama Alisha
“Wa’alaikumsalam, maaf kalian siapa kenapa anak saya turun dari mobil kalian?” tanya Fatimah heran
“Bisa kita bicara di dalam?” tanya balik Ammar
“Silahkan, maaf rumahnya kecil” ucap Fatimah dan memanggil Ayu untuk membuatkan minuman
“kedatangan kami kesini ingin melamar Fatimah untuk menjadi istri anak saya” ucap Ammar to the point
“Anak? Siapa anak kalian?” tanya Fatimah bingung
“Anak kami Rendra, Fatimah” ucap mama Alisha lembut
“Maaf saya tidak bisa menerima anak kalian” jawab Fatimah cepat
“Alasannya apa kamu tidak bisa menerima anak kami, Fatimah percayalah anak kami bener-bener mecintai kamu sejak dua tahun yang lalu, dan saat itu dia tau kamu sudah memiliki keluarga dia sangat terpukul dan akhirnya bisa mengikhlaskan ini semua” ucap mama Alisha lembut memegang tangan Fatimah
“Fatimah setelah dia tau kamu hidup sendiri tanpa suami, dia sedih sekaligus senang karena dia bisa mengejar cintainya tanpa ada rasa takut, ketika kamu menolaknya dia sangat-sangat frustasi, dan dia mengalami kecelakaan saat balapan liar untuk menghindari bayang-bayang kamu di dirinya, sekarang dia juga harus sering kontrol ke psikiater kami takut jiwanya terganggu” ucap mama Alisha kembali dan menangis
Fatimah beseta kedua anaknya sangat kaget apa yang di dengar, tidak menyangka dokter Rendra bisa berbuat seperti itu. Mama Alisha tak berhenti menjelaskan hari-hari Rendra memikirkan Fatimah
“Maaf Ibu Alisha, umur saya 35tahun sebentar lagi, lalu Rendra sepertinya masih muda, sangat aneh jika orang melihat istrinya lebih tua dari suaminya, nanti saya malah di cemooh oleh orang-orang” ucap Fatimah
“Masalah umur tidak masalah Fatimah, Rendra cukup dewasa pemikirannya walaupun umurnya menginjak 28 tahun” ucap Ammar santai
“Dan saya pastikan tidak akan ada yang akan mencemooh keluarga kamu, jika kamu menerima Rendra, kami pastikan juga Rendra akan selalu melindungi kamu dan kedua anak kamu” ucap Ammar kembali meyakinkan Fatimah
“Beri saya waktu untuk memikirkan ini semua, ini tidak mudah bagi saya yang seorang janda terhina di depan semua orang” ucap Fatimah sedih
“3 hari lagi kami akan kembali ke sini Fatimah dan meminta jawaban dari kamu, kalo begitu kami permisi harus pulang Rendra sendiri dirumah, maaf sudah mengganggu waktu kalian” ucap Ammar senyum ramah
Fatimah semakin bimbang, yang datang adalah keluarga Rendra dan tidak mungkin ini semua sebuah candaan untuk menghinanya, apalagi Ammar dan Alisha bicara sangat lembut dan ramah pada Fatimah dan kedua anaknya, Fatimah mencoba shalat istikarah untuk mencari jawaban atas kebimbangan hatinya.
Siapa yang tidak mau di lamar oleh Dokter Rendra yang tampan dan gagah, semua perempuan pasti klepek…klepek, hanya Fatimah yang menolak. Setelah tiga hari berlalu kerluarga Rendra berkunjung kembali kekediaman rumah Fatimah, tapi sayangnya tidak ada orang dirumah tersebut.
“Kemana Fatimah ya Pi?” tanya mama Alisha pada suaminya
“Apa dia menghindar mam dari kita” ucap papi Ammar
“Maaf Bapak Ibu mencari Fatimah ya?” tanya Ibu Ainun selaku RT
“Iya benar bu, apa ibu tau dimana Fatimah” jawab mama Alisha
“Ibu Fatimah pulang kampung ke kampung almarhum suaminya kedua anaknya juga ikut” ucap bu RT
“Dari kapan bu perginya?” tanya mama Alisha ramah
“Sudah tiga hari yang lalu mereka pergi, Ibu Fatimah juga berpesan jika ada yang mencarinya dan ingin menemui dia datang saja ke Desa xxx perjalanan cuma 3 jam bu kesana” jawab ibu RT
“Ibu tau tujuan Fatimah kesana?” tanya mama Alisha lagi
“Ibu Fatimah kalo ke kampung suaminya pasti meminta doa sama orangtua suaminya, Fatimah anak yatim piatu bu, jadi dia kalo lagi gelisa pasti kesana” jawab bu RT yang memang tau tentang Fatimah
“Baiklah kami akan langsung kesana saja, terima kasih ya ibu informasinya” ucap mama Alisha
Ammar dan Alisha menuju tempat Fatimah berada, perjalanan yang cukup menyenangkan dengan pemandangan yang indah terus mereka lalui dan jalanan yang berbatu serta berlobang mereka hadapi. Sesampai didesa tersebut alamat yang dikasih ternyata halaman pesantren.
“Assalamu’alaikum” ucap Ammar dan Alisha
“Wa’alaikumsalam, Mashaa Allah antum Ammar kan?” ucap kyai
“Subhanallah ana bisa ketemu dengan antum lagi kak Bahri” ucap Ammar senang memeluk sahabatnya
“Ayo masuk, ana kedatangan tamu special, yang selalu sibuk bolak balik menjelajah dunia” ucap Kyai Bahri tertawa
“Martabak kali special kak, oh iya kak ini istri ana namanya Alisha” ucap Ammar
“Maaf bila ana lancang Mar, istri antum bukannya Nasya?” tanya Kyai Bahri heran
“Nasya sudah bahagia kak di rumah Allah, semoga dia di tetapkan di Surga-Nya Allah, karena banyak sekali kebaikan yang almarumah berikan kepada orang disekitarnya, ana nikah dengan istri ana ini juga karena permintaan terakhir beliau” jawab Ammar sedih
“Ikhlas dek sob, Inshaa Allah Nasya di tempatkan yang terbaik, eh tunggu ngomong-ngomong antum tau dari mana ana di tinggal disini?” tanya Kyai Bahri
“Ana sama Istri lagi cari orang kak, tapi informasi yang kita dapat alamatnya disini, eh malah ketemu antum”jawab Ammar bahagia
“Siapa yang antum cari disini?” tanya Kyai Bahri
“Anak ana si Rendra suka dengan wanita tapi sudah beristri dan punya anak 2, saat ini wanita itu sudah menjanda dua tahunan, si Rendra mendekati lalu melamar tapi ditolak, ya gitu deh dia frustasi sampai membawa celaka untuk dirinya sendiri, ana sudah melamar wanita itu lagi untuk Rendra tiga hari yang lalu tapi wanita itu pergi ke desa ini namanya Fatimah dan anak pertamanya Ayu anak kedua Dito, kakak kenal dengan mereka atau salah satu santriwati sini?” jawab dan tanya Ammar lagi
“Fatimah? Apa si Rendra serius dengan orang wanita itu?” tanya Kyai
“Kalo ngga serius dia tidak akan frustasi seperti ini kak, dan kami pun rela melakukan apa saja agar wanita itu bisa menjalankan hubungan pernikahan dengan Rendra, ana sudah kehilangan istri dan anak kedua ana, ana tidak ingin kehilangan anak lagi kak” jawab Ammar yakin dan sedih
“Mar sebenarnya Fatimah menantu ana” ucap Kyai
Ammar dan Alisha saling pandang dan tidak menyangka.
“kakek Dito sudah selesai membersihkan Mas…jid” ucap Dito kaget melihat Ammar dan Alisha lalu mencium tangan keduanya
“Cucu kakek hebat, panggil ibu mu nak” ucap Kyai mengelus kepala Dito
Fatimah pun kaget diruang tamu ada keluarga Rendra
“Duduk nak, ayah mau bicara” ucap Kyai
“Apa kamu kenal dengan mereka?” tanya Kyai
“Iya Ayah, Fatimah mengenalnya” jawab Fatimah pelan dan menunduk
“Mereka datang kesini ingin mendapatkan jawaban dari kamu nak, kesepakatan kalian tiga hari” ucap Kyai
“Itu bukan kesekapatan Fatimah Ayah, tapi mereka yang membuat kesepakatan itu tanpa menunggu persetujuan Fatimah” ucap Fatimah membela diri
“Ayah paham dengan sifat dan sikap kamu nak, jawablah permintaan mereka” ucap Kyai menatap Fatimah yang diam saja menunduk
“Nak, bukankah kita sudah membahas ini, Inshaa Allah anak ayah akan senang disana melihat istri dan anaknya mendapatkan kasih sayang” ucap Kyai kembali
“Maaf ayah, Inshaa Allah Fatimah menerima lamaran yang diberikan Rendra” ucap Fatimah pelan
“Alhamdulillah” jawab serempak
“Apa rencana antum selanjutnya Mar?” tanya Kyai
“Kita akan persiapkan untuk pernikahan Fatimah dan Rendra, tapi kami butuh waktu sekitar 1 bulan sampai kaki Rendra kembali pulih, ana tidak mau nanti Fatimah jadi bahan gunjingan orang lagi, dan kami takut Fatimah malu saat menikah suaminya malah duduk di kursi roda” jawab Ammar sendu
Kyai Bahri menatap Fatimah dan manggut-manggut
“Ada yang mau kamu bicarakan nak?” tanya Kyai pada Fatimah dan Fatimah pun paham maksud ayahnya
“Fatimah ingin pernikahannya dua hari kedepan hanya proses ijab Kabul di pesantren ini” jawab Fatimah yakin.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Like Komen & Vote
untuk km gk bs ngomong y Rendra jd gk ngecewain Nabila krn masakan yg sering dia masak keasinan jd semua gk penasaran dengan masakan Nabila😅
untuk gk pada hipertensi gara2 masakan Nabila 😅
Ayu benar2 jago masak, masakan Nabila jd gk terbuang dengan ide masakan Ayu, sehingga Diton tetap dot menikmati olahn masakan daging kesukaan y
Nabila kan lg belajar masak,persiapan jd calon istri 🤭🤣