NovelToon NovelToon
JADE ( Who Stole My Virginity)

JADE ( Who Stole My Virginity)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Esma_04

............. Call Me Jade ..........

" Tetaplah seperti ini Jade, sebentar saja, ijinkan aku melepas rinduku." Lirih pria itu ditelingaku sambil melingkarkan tangannya di perutku.

Aku tahu ini salah, hatiku mengakuinya. Tapi kenapa tubuhku berkata lain, aku bahkan membalas perlakuannya.

Aku membalikkan tubuhku, hingga kami saling berhadap-hadapan. Aku menatap indah manik matanya mencoba mencari kebohongan di sana tetapi aku tidak menemukannya. Hanya pancaran kasih sayang dan ketulusan yang aku dapatkan.

Dia semakin mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup keningku lama....

Penasaran kan dengan kisah lanjutnya?
Ikuti terus updatenya yuuukk 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esma_04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

" Terima kasih, Sayang..."

Dandy melihat ayahnya mengecup bibir ibunya Shanum di dalam kamar utama di rumahnya sendiri.

Hanya terbalut selimut separuh badan, kedua insan itu merebahkan diri dan saling berpelukan erat seolah sedang meluapkan perasaan masing-masing.

Dandy kembali menutup pintu kamar ayahnya dengan sangat pelan.

" What's going on ?"

Shawn berbisik di telinga Dandy.

Dandy tak menjawab, dia berjalan pelan sambil menggandeng Shawn untuk segera keluar dari rumahnya sebelum para sesepuh itu menyadari kehadirannya.

" Shawn..boleh aku ke rumahmu?"

Dandy menatap wajah Shawn penuh pengharapan yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Shawn.

Mereka berjalan menyusuri jalanan kompleks hingga di Blok paling ujung ada jalan setapak yang akan mengantarkan mereka ke rumah Shawn.

Orang tua Shawn bekerja sebagai karyawan di salah satu Noor Silk, Sdn Bhd., dan mereka menempati rumah sederhana yang terletak di belakang kompleks Mansion orang tua Dandy.

Shawn membuka pintu rumahnya lalu mengambilkan air minum dingin untuk Dandy yang sudah terlebih dahulu duduk di kursi ruang tamu sederhana itu.

" Tak perlu awak cerita bila tak nak."

" Shawn...They did it again."

Dandy menyenderkan tubuhnya dan memejamkan matanya erat.

" Since my mother passed away, they seems doing something together and will end up in a bed."

Shawn tak merespon, masih mencoba mendengarkan cerita sahabatnya.

" My mother was slandered by Shanum's mother. She said if my mother was involved in an illicit relationship with her husband until my mom got pregnant and gave birth to Joe."

" Apa....? Apa awak kata..?"

Shawn hanya tergagap mendengarkan cerita Dandy.

" Awak nak cakap bila Joe bukan anak Tuan Mohammed kah?"

" No. Joe is my father biological son." Tangkas Dandy.

" So...?"

Dandy pun menjelaskan kembali dari awal kisah terlarang antara kedua orang tuanya dimana ibunya difitnah oleh ibunya Shanum jika dia berselingkuh dengan suaminya hingga hamil Joe.

Di saat hamil Joe pun, ibunya sering menerima tuduhan-tuduhan menyakitkan dari suaminya sendiri hingga mengakibatkan dia depresi dan berakhir dengan pendarahan hebat saat melahirkan Joe dan nyawanya tak bisa tertolong.

Sepeninggal ibunya, Dandy sering melihat ibunya Shanum berkunjung ke mansionnya dengan dalih membantu merawat baby Joe.

Ayahnya Shanum termasuk konglomerat yang sudah memasuki kepala empat saat meminang ibunya Shanum yang merupakan bunga desa yang baru berusia 20 tahun kala itu.

Diapun terlalu sibuk dengan bisnisnya di negara orang hingga jarang pulang dan mengakibatkan istrinya semakin leluasa untuk bermain belakang dengan ayahnya Dandy yang sudah berstatus duda.

Dandy awalnya tak begitu memperhatikan dengan intens, hingga saat dia lulus kuliah dan beranjak dewasa dia baru menyadari jika ayahnya sering bermain panas dengan ibunya Shanum di kamar yang dulu di tempati ibunya.

Ada rasa tak rela, ada rasa sakit saat harus menerima kenyataan jika tempat sakral yang seharusnya dipenuhi kenangan oleh mendiang ibunya justru ternodai oleh dosa dari para tetua itu.

Hingga akhirnya Dandy berencana pergi ke Melbourne karna sudah jenuh dengan sikap sang ayah tetapi dia tidak punya keberanian untuk melawannya.

Orang tua Shawn yang sudah mengetahui perihal itu dari anaknya pun akhirnya mendukung Dandy dan mengajak serta putra semata wayangnya untuk pindah ke Melbourne.

Dia lah Bik Anne, pelayan kepercayaan Dandy sekaligus ibu kandung Shawn. Dia dan suaminya sudah mendedikasikan hidupnya sejak ibunya Dandy mulai membangun Noor Silk, Sdn Bhd., dari keterpurukan karna orangtuanya yang meninggal dalam kecelakaan.

Dan karna kebaikan hati ibunya Dandy lah akhirnya membuat Bik Anne dan suaminya berjanji akan merawat Dandy dengan sepenuh hati dimanapun dia berada.

" Tuan....bangunlah, sebentar lagi meeting."

Shawn menggoyangkan bahu Dandy perlahan.

Dia yang sudah lama kembali ke ruangannya hanya memperhatikan lekat-lekat wajah bos sekaligus temannya hingga kilasan bayangan masa lalu yang akhirnya membawa mereka ke Melbourne nampak kembali memenuhi pikiran Shawn.

Dan Shawn yakin, perubahan emosi Dandy hari ini pasti karna kedatangan Shanum yang kembali mengingatkan bossnya pada dosa orang tua mereka di masa lalu itu.

Atau mungkin masih berlanjut hingga sekarang, Shawn tak berani menduga-duga.

" Tuan bangunlah...sudah hampir jam 1."

Shawn berusaha membangunkan bossnya lagi hingga Dandy tampak mulai menggerak-gerakkan matanya.

"Uuuuhhhh..."

Dandy tampak melenguh sembari merenggangkan otot-ototnya.

Dia melirik jam tangannya dan mendapati sudah hampir jam 1 siang.

" Shawn..kita makan siang di ruanganku saja. Aku akan mandi dan shalat dulu sebentar."

Dandy bangun lalu melangkah keluar dari ruangan Shawn dengan langkah beratnya.

Tak ada karyawan lain di lantai ini, karna lantai teratas di Noor Silk Tower hanya terdiri dari ruangan Dandy, ruangan Shawn dan paling ujung adalah ruangan Shela yang sekarang ditempati Shanum.

Sementara itu, Shawn segera memesan makanan untuk dirinya dan Dandy karna mereka sudah tidak punya waktu lagi untuk makan di luar.

Saat keluar menuju ruangan Dandy, dia berpapasan dengan Shanum.

" Maaf Tuan Shawn, aku dengar sebentar lagi akan ada meeting dengan klien dari Tiongkok."

" Kau benar, tetapi kau tidak di ajak."

Shawn melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan reaksi Shanum yang sudah seperti ikan buntal.

" Lalu untuk apa aku di sini ? Aku bahkan tidak diberi pekerjaan apapun."

Shanum kembali ke ruangannya sambil menggerutu tidak jelas, bayangkan saja...sejak pagi dia hanya berdiam di ruangannya untuk mengerjakan perintah Shawn yang tidak masuk akal.

Merapikan sampel-sampel kain sutra di ruangan itu berdasarkan tahun pembuatan yang jelas-jelas di setiap lembar kainnya sudah tertera tag tanggal pembuatan desainnya.

Karna memang pekerjaan utama Shela sebelumnya adalah memajang desain terbaru kain sutra di etalase kaca di ruangannya.

Hal itu bertujuan untuk memudahkan Dandy saat harus menunjukkan produk-produk apa saja yang dia miliki saat akan melakukan meeting dengan klien barunya.

Hingga muncullah satu ide jenius dalam otaknya. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi ayahnya Dandy, pria yang sudah dia klaim sebagai calon mertuanya.

" Halo Pak Cik"

" Iya Shanum...semuanya baik-baik saja kan?"

" Pak cik, kemarin karna terburu-buru Shanum terlupa tak bawa gaun banyak lah."

" Lalu...?"

" Pakcik bolehkah bantu telepon Dean mintakan dia temani saya beli baju malam ini. Saya takut lost lah, Pakcik."

Shanum menggigit jarinya berharap bantuan akan segera datang.

" Tentu Shanum, Pakcik pastikan Dean malam ini puaskan kamu kat Melbourne sana."

" Terima kasih, Pakcik"

Shanum mengembangkan senyumnya sembari menyusun rencana untuk mulai menjerat Dandy.

Sementara itu, Dandy dan Shawn yang sudah bersiap akan memasuki ruang meeting tampak melihat sosok tidak asing yang ada di depannya.

" Hello Boys..."

dr.Steven berjalan bersama rombongannya menghampiri Dandy dan Shawn lalu menjabat tangan mereka.

" Paman Steven, ada apa sampai berkunjung ke kantorku?"

Dandy tampak belum memahami jika kliennya dari Tiongkok adalah rombongan dr.Steven.

" Like on agreement, we will work together."

Sambung dr.Steven

" agreement..?"

Dandy tampak mengerutkan dahinya lalu tersenyum.

" Oh, I See."

Merekapun tertawa bersama dan memasuki ruang meeting, tidak menyangka jika akan dipertemukan kembali dalam dunia bisnis bukan hanya di dunia " dokter keluarga".

________________ TBC ____________

1
Defie0282
apa
DityaR
Keren, semangat, Thor! /Smile/
Esma_04: makasih kak Ditya 🙏
total 1 replies
ZyffaR
otw
Esma_04: makasih kak Zyffa
total 1 replies
Ambar
kaya kisah fabel nggak sih ?
Esma_04: hehehehe
total 1 replies
jadi beneran saudara kandung ?
Esma_04: ho oh
total 1 replies
/Sob/
Esma_04: kenapa
total 1 replies
adiiik
Rianawati
semangat kak, keren ceritanya /Rose/
Esma_04: makasih kak riana
total 1 replies
Delita bae
salam kenal 👋saya mampir😇 jika berkenan mampir juga👍🙏
Delita bae: mksh ya saling dukung🙏😁
Esma_04: otw..
total 2 replies
unboxing kah
Esma_04: hu um
total 1 replies
katanya mau jaga Jade buat adiknya
Esma_04: emang buat adiknya /Facepalm/
total 2 replies
Defie0282
ini unboxing beneran apa mimpi lagi?
Esma_04: beneran
total 1 replies
Defie0282
bukan muhrim kali
Esma_04: hhmmmm
total 1 replies
Defie0282
definisi suami idaman
Esma_04: setujuuuu
total 1 replies
Defie0282
cie...cie...
Defie0282
mungkin maksudnya keluarlah
Esma_04: emang gitu
Esma_04: emang gitu
total 4 replies
Defie0282
bibit pelakor
Esma_04: katanya minta konflik
total 1 replies
Defie0282
co cweeeeet
Defie0282
kapan updatenya lagi?
Defie0282
cuaks
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!