Dokter Cantik Di Kejar Brondong Tajir

"Iya Lala mengerti kakak cantik, Lala akan sabar tunggu mama dan Lala juga mau sembuh agar bisa sekolah dan mama gak sedih lagi, maafin Lala Bu dokter dan terima kasih kakak cantik" ucap Lala yang pintar mereka semua pun tersenyum lega.

Kean sampai mengelus kepala Raya lembut serta sayang dan itu membuat dokter Dinda sangat shock melihat kejadian itu, karena baru kali ini si dokter dingin bisa baik sama wanita, ia pun tersenyum kecil.

"Baiklah kakak mau pergi dulu ya mau lihat pasien yang lain, nanti sore kakak kesini lagi ya, sekarang Lala istirahat jangan buat bu dokter nya bingung kan kasihan" ucap Raya

"Baik kakak Lala akan jadi anak baik" ucap Lala.

"Bagus itu baru anak pinter, oh ya dok jika begitu kami permisi" ucap Raya ramah

"Terima kasih dokter sudah membantu saya" ucap dokter Dinda

"Sama sama dokter, jika lelah istirahat saja dulu anda juga terlihat kurang tidur jika di paksakan anda akan sakit, ini vitamin untuk dokter agar bisa istirahat dulu" ucap Raya tulus

Melihat itu Dinda sangat kaget karena baru kali ini ada yang memperhatikan nya dengan baik dan tau keadaanya apa lagi sampai memberikan vitamin.

"Terima kasih doker-

"Ah iya saya lupa memperkenalkan diri saya, saya dokter baru hari ini nama saya Soraya salam kenal" ucap Raya

"Oh begitu, salam kenal juga dokter Soraya, saya Dinda dan selamat datang selamat bergabung di rumah sakit ini semoga betah dan terima kasih atas bantuan nya dan vitaminnya" ucap dokter Dinda dengan senyum tulusnya

"Sama sama dokter Dinda kembali kasih, jika begitu kami permisi dulu" ucap Raya dan Kean hanya mengangguk kepala saja lalu mereka pergi.

"Sangat cantik dan luar biasa" ucap Dinda dalam hati lalu masuk keruangannya yang ada di sebelah poli anak.

Saat sudah di dalam ruangannya, iya pun melihat botol kecil yang isinya adalah vitamin, ia pun meminumnya, setelah lima belas menit tubuhnya merasa sangat nyaman dan mulai mengantuk ia pun tertidur selama satu jam.

Saat bangun tidur ia merasakan tubuhnya sangat segar.

"Obat apa ini kenapa sangat bagus, tapi ini seperti herbal dan obat tradisional bukan obat biasa" ucap dokter Dinda heran tapi sangat senang lalu menyimpan obatnya dengan baik.

......................

Sedangkan Raya dan kean sudah mulai masuk ruang operasi di temani oleh empat orang suster di dalamnya, lampu operasi pun telah menyala, sang asisten dari tuan mugia pun terlihat sangat cemas dan tidak henti hentinya untuk berdoa.

Di luar sana semua dokter dan suster sedang membicarakan kehebatan Raya saat memarahi tuan Mugia dengan berani, padahal tuan Mugia terkenal kejam dan bermulut pedas

Apa lagi tuan Mugia adalah orang yang berpengaruh,

Setelah dua jam menjalani Operasi, akhirnya tuan mugia sudah melewati masa kritisnya dan tinggal menunggu hasil pemilihan saja.

"Dokter bagaimana keadaan tuan besar?" tanya sang asisten dari tuan mugia

"Tuan Ihan anda jangan khawatir, tuan mugia sudah baik baik saja Karena beliau sudah melewati masa kritisnya, sekarang kita tinggal menunggu beliau bangun dan melakukan perawatan untuk pemilihan saja" ucap Raya

"Alhamdulillah terima kasih dokter atas kerja kerasnya" ucap Ihan sang asisten.

"Sama sama tuan, ini juga berkat doa anda dan yang maha kuasa yang sudah berkehendak, untuk membantu tuan mugia, setelah ini rawatlah beliau dengan baik karena dia mau sembuh demi anda" ucap Raya lagi setelah itu Raya pergi dan itu membuat Ihan sangat shock dan terharu tanpa terasa air matanya mengalir.

Setelah beberapa saat tuan mugia sudah di pindahkan ke ruangan nya kembali,

"Kak ketiga om kemana?" tanya Raya pada Neo yang ada di ruang operator nya.

"Kak Liam sedang ada pasien, kalau kak Kean setelah operasi dia juga mendapat pasien baru sedangkan kak Kelvin sedang ada rapat" jawab Neo

"Ada apa dek?" tanya Jaslin

"Gak ada, cuma mau makan, yaudah kita saja yok" ucap Raya.

"Baiklah ayo kita makan di luar didekat rumah sakit ini saja ya?" ucap Neo

"Ok kak, gak masalah" jawab Raya dan menggandeng tangan Jaslin keluar dari ruangannya sedangkan Neo mengunci. Ruang Raya agar tidak ada yang bisa masuk.

Raya juga belum memiliki suster yang menjadi sistem tetapnya, dia sendang mencari yang terbaik dan bertanggung jawab

Saat berpapasan dengan beberapa dokter Raya akan tersenyum kecil dan menganggukan kepalanya.

Setelah sampai di tempat makan, raya pun memesan yang dia inginkan begitu juga Jaslin dan Neo

mereka makan sembari bercerita banyak,

"Dek yang Kakak tau mantan temanmu Dian bekerja di rumah sakit ini juga, tapi dia sedang sif malam Minggu ini jadi karena itu kalian tidak bertemu, berhati hatilah, dan sepertinya dia suka pada. Kak Liam dan Kean serta Kelvin" ucap Neo

"Iya Raya tau kakak, semalam saat Raya mencari tau kemana dia ternyata dia disini, ketiga om juga atau tapi sepertinya mereka ingin melihat bagaimana sikap Dian saat bertemu denganku" ucap Raya santai

"Tidak ada yang bisa di sembunyikan dari kamu, tapi apa ini tidak apa apa?" tanya Jaslin

"Kalau Raya sih gak ada masalah ya, karena Raya gak Merasa buat salah padanya, dia yang mengkhianati persahabatan kami" jawab Raya santai.

"Iya benar tapi kamu hati hati, takutnya dia membuat masalah, kami juga akan selalu mengawasi nya" ucap Neo

"Iya kak Raya mengerti, yaudah ayok selesai kan makanya, Raya mau mampir ke toko boneka itu" ucap Raya

"Baiklah" ucap Keduanya.

Setelah itu mereka pun makan dengan tenang, selesai makan Neo membayar makanan mereka, baru mereka pergi ketoko boneka disana.

"Bingung mau beli yang mana?" ucap Raya sembari berkeliling mencari boneka yang dia inginkan.

Hingga pilihan nya jatuh pada boneka bear

"Ah... yang ini saja bagus 1 dan sama ini minta 5 yang sedang saja" ucap Raya

"Untuk apa banyak banget dan sama, hanya satu beda" tanya Jaslin.

"Oh ini untuk pasien anak anak" jawab Raya.

Setelah selesai membeli mereka pun berjalan masuk ke rumah sakit mereka menjadi tontonan karena Raya yang kecil membawa boneka besar.

" Itu bukanya dokter Soraya, dokter yang kita ceritakan tadi?" ucap para suster

"Benar, itu dia tapi kenapa banyak sekali beli boneka untuk apa?" tanya yang lain.

"Entah lah, mungkin untuk hadiah" ucap yang lain.

Sedangkan Raya saat ini sudah sampai di Poli anak, disana Ray melihat Lili sedang duduk dengan diam.

"Halo Lala cantik sedang apa" ucap Raya dan membuat Lala kaget

"Kakak cantik!!!" seru Lala

"Iya kenapa Lala melamun gak baik Lo" ucap Raya

"Hehehe gak papa bosen saja" jawab Lala

"Oh sedang bosan baiklah biar gak bosan ini Kakak berikan untuk Lala apa Lala suka, dia bisa jadi teman untuk Lala saat menunggu mama pulang" ucap Raya.

"Benarkah kak, Lala mau dan suka terima kasih kakak cantik" ucap Lala sembari memeluk bonekanya.

"Iya sama sama, jadi jangan melamun lagi ya" ucap Raya

"Iya kakak cantik terima kasih" ucap Lal sangat bahagia.

"Iya, sebentar ya kakak mau kasih yang lain juga, ucap Raya dan di angguki Lala.

"Halo adik adik semua, ini untuk kalian jadi jangan ada yang sedih ya, harus semangat untuk cepat sembuh dan bisa main di luar" ucap Raya lalu membagikan boneka dan kebetulan Pasie yang ada semu perempuan.

Semua mengucapkan terima kasih, begitu juga para orang tua tang ada disana.

Setelah itu Neo dan Jaslin pun pergi ke ruangan Raya dan masuk ruang komputer.

Bersambung