Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.19
Sementara di tempat lain, terlihat Amar yang sangat kebingungan saat membuka matanya.
"di mana ini ", ucap Amar.
"Sorry bos,kami hanya melakukan tugas ",kata orang suruhan Riza.
"Siapa yang nyuruh lu ?", tanya Amar.
"pak Riza", jawab orang itu.
"Untuk apa ?", tanya Amar lagi.
"Sorry bos, semalam bos hampir saja melecehkan seorang wanita di dalam mobil", jawab orang itu.
Amar pun terdiam mengingat ingat apa yang terjadi semalam.
"Lilia ", ucap Amar setelah mengingat semuanya.
Amar pun langsung bergegas pergi dari tempat itu dan mencoba untuk mencari Lilia di tempat semalam dirinya menemukan Lilia,di dalam mobil Amar berusaha menelpon Riza, karena semalam Amar belum sempat meminta nomor baru Lilia.
Tetapi tak ada jawaban dari Riza.
Sementara itu Lilia dan Riza yang sudah sampai rumah sakit dan Riza pun sudah di periksa oleh dokter.
"gimana dok keadaannya ", tanya Lilia yang sedikit panik.
"sepertinya lukanya cukup lumayan parah, sehingga sampai membuat mas Riza demam,jadi agar tidak terjadi infeksi saya sarankan kepada mas Riza agar istirahat dulu di rumah sekitar 1 Minggu, menghindari agar lukanya jangan sampai bernanah dan menjadi bengkak akibat terlalu banyak gerak, nanti saya akan buatkan resep untuk mengurangi rasa nyeri ,untuk antibiotik nya harus di habiskan ya ", ucap dokter kepada Lilia dan Riza.
"baik dok ",kata Lilia menimpali dokter.
"ini resepnya ", ucap dokter.
"Terimakasih banyak ya dok ", ucap Lilia dan Riza.
Lilia pun langsung menebus obat,dan setelah menebus obat, Lilia dan Riza masuk ke dalam mobil.
"kamu mau aku antar ke mana za", tanya Lilia.
"kembali aja ke apartemen yang tadi ", jawab Riza.
",oke ", jawab Lilia.
"kenapa kamu gak mau pulang ", tanya Lilia.
"Yaa gw gak mau membuat mamah khawatir dan sampai bertanya tanya apa yang sebenarnya terjadi ", jawab Riza.
"emmm iya juga sih ",kata Lilia.
Tiba-tiba Lilia belok ke sebuah gang kos kosan nya .
"mau kemana ?",tanya Riza .
"aku mampir dulu ya ke kos kosan aku sebentar ", jawab Lilia.
"oh lu mau pulang, ?", tanya Riza lagi.
"sebentar aja kok ", jawab Lilia.
Setelah sampai depan kos kosan, Lilia pun turun dan segera masuk ke dalam kos kosan, Riza yang masih ada di dalam mobil pun hanya memperhatikan Lilia dari dalam.
"Ternyata selama ini Lilia pindah kesini,dan selama 3 bulan gw yang terus mencari keberadaan dia dan akhirnya tuhan yang mempertemukan gw lagi dengan dia , walaupun dengan cara tangan gw yang harus jadi korban nya ",kata Riza berbicara sendiri.
Tak lama Lilia pun kembali dan langsung masuk ke dalam mobil sambil membawa tas ranselnya.
"lu mau kemana bawa tas segede itu ?",tanya Riza kebingungan.
"gak kemana mana ", jawab Lilia.
"terus buat apa itu tas lu bawa bawa ?", tanya Riza lagi yang masih penasaran.
"yaaa mau ke apartemen kamu lah ", jawab Lilia.
"lu mau pindah ke apartemen gw ?", tanya Riza sambil sedikit tertawa.
"Kamu kan harus beristirahat selama 1 minggu ini,yaaa aku mau bantu merawat kamu,kan tangan kamu begini karena udah selametin aku ", jawab Lilia.
"ihh apaan sih,gak usah lah ,gw gak mau ngerepotin siapapun ",kata Riza.
"Aku gak merasa di repotin kok ", jawab Lilia.
"terus gimana dengan kuliah lu ?", tanya Riza lagi.
"Aku udah mengambil cuti selama 1 semester,dan aku sekarang sedang mencoba membuka usaha sendiri,dan itu bisa aku handle lewat handphone ku atau laptop, kebetulan laptop nya juga udah aku bawa kok di dalam tas ", ucap Lilia menjelaskan.
"Tapi gw gakkk ", ucap Riza yang langsung di tutup mulutnya oleh Lilia sehingga membuat Riza berhenti berbicara.
"ssssstttttttt ,,udah diem ya ,aku mau merawat kamu , jadi kamu gak bisa melarang aku ", ucap Lilia yang langsung menjalankan mobil Riza.
Riza pun bimbang dengan perasaan nya,di satu sisi dia sangat senang karena akan tinggal dengan Lilia, tapi di sisi lain dia pun takut kalau Amar akan mengetahui nya.
Di perjalanan Lilia dan Riza melihat mobil Amar sedang terparkir di persimpangan jalan.
"itu kan mobil Amar ",kata Riza.
"Pasti Amar lagi berusaha buat nyari tau keberadaan aku lagi", jawab Lilia.
"terus gimana kalo dia sampe stop mobil kita ", tanya Riza.
Lilia pun melaju dengan cepat dan langsung belok untuk menghindari Amar, kebetulan Lilia tahu jalan alternatif yang lain untuk menuju apartemen Riza.
"kita mau kemana ?", tanya Riza.
"aku tau kok jalan lain untuk ke apartemen kamu ", jawab Lilia.
"okee ..", ucap Riza.
Akhirnya Lilia dan Riza pun sampai di apartemen, mereka berdua segera turun dari mobil dan langsung memasuki apartemen.
Setelah sampai di dalam,Lilia pun langsung menyuruh Riza untuk segera minum obat.
Lilia bergegas menuju dapur untuk mengambil air minum untuk Riza.
"Nih minum dulu obat nya, supaya demam nya turun",kata Lilia yang langsung duduk di samping Riza sambil menyodorkan obat dan gelas yang berisi air.
"Nanti dulu lah ,baru juga sampe",kata Riza yang memang paling takut untuk meminum obat.
"okee...kalo gitu kamu makan lagi ya ,,?" , ucap Lilia sambil menaruh gelas di atas meja.
"Tadi kan udah makan ", jawab Riza.
"eemmm tunggu sebentar ", ucap Lilia yang langsung pergi ke dapur.
"taraaaaaa...... ", suara Lilia sambil membawa puding coklat dan buah Apel yang sudah di potong potong.
"apaan tuh ", tanya Riza.
"Tadi pagi aku buat ini setelah memasak sup ", jawab Lilia.
"eemmm enak gak tuh ", tanya Riza meledek.
"Yaaa jelas enak dong , makanya cobain dulu,baru nanti berkomentar ",kata Lilia sangat percaya diri.
Lilia pun langsung duduk di samping Riza dengan posisi berhadapan langsung dengan Riza,dan Lilia langsung menyuapi Riza puding coklat buatan nya , Riza pun langsung membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Lilia.
"gimana enak gak ?", tanya Lilia.
"Biasa aja", jawab Riza.
Lilia pun langsung memakan sendiri puding nya dan berhenti menyuapi Riza.
"gw mau lagi dong ",kata Riza yang menunggu untuk di suapi.
"Tadi katanya rasanya biasa aja , yaudah aku aja yang abisin ", jawab Lilia sedikit jutek .
"gw kan harus minum obat jadi harus makan banyak ", ucap Riza beralasan.
Lilia pun langsung menyuapi Riza lagi dengan wajah yang cemberut.
"Lilia kok makin cantik aja ya kalo cemberut kayak gitu, jadi makin gemes rasanya gw ", ucap Riza dalam hati.
Akhirnya puding pun habis di makan mereka berdua dengan sesekali mereka bercanda.
"Yaudah buah nya ya sekarang ",kata Riza.
"iiihhh ternyata kamu gembul juga ya , hahaha", ucap Lilia meledek.
"Apaan sih,gw kan harus makan banyak supaya cepet sembuh ", jawab Riza menutupi malu.
"yaudah nih , tapi abis ini janji ya harus minum obat ",kata Lilia.
"iyaaaa bawel ", jawab Riza.
Akhirnya Riza pun minum obat walaupun dengan perasaan terpaksa.
"Yaudah sekarang kamu istirahat ya ", ucap Lilia.
"Nanti aja ", jawab Riza.
"loh kamu kan masih demam ", ucap Lilia sambil memegang dahi Riza.
Riza pun hanya bisa terdiam,merasa jantung nya terasa tidak aman, karena tiba-tiba berdetak lebih kencang.
"Ayo ke kamar ,kamu harus istirahat ", ucap Lilia langsung menyeret Riza masuk ke dalam kamar.
Lilia pun langsung mendorong Riza untuk segera tidur di tempat tidurnya, akan tetapi ketika Lilia mendorong Riza, Lilia malah ikut terjatuh ke tempat tidur karena tangan Riza yang reflek menarik tubuh Lilia .
Lilia dan Riza pun hanya terdiam saling bertatapan.Jantung Riza pun semakin tak karuan, karena saat ini tubuh Lilia sudah berada di atas tubuhnya, nafas nya saling bersautan.
"gilaaa, gimana ini,ade gw yang di bawah udah mulai bangun dan pasti akan terasa oleh Lilia", kata Riza di dalam hati yang sudah merasa semakin panas dingin.
Tiba-tiba ponsel Riza pun berbunyi, seketika membuyarkan keadaan mereka berdua, Lilia pun langsung di taruh ke samping nya dengan sebelah tangan nya.Lilia langsung bangun dan duduk di tempat tidur dan merasa salah tingkah.
"iya ada apa pah ",kata Riza yang langsung menjawab telepon nya.
"kamu kenapa sama Amar gak ke kantor hari ini ",tanya Reno dari telepon.
"eemmm kebetulan aku ada acara pah sama temen temen aku, kayanya sekitar 1 minggu aku bakal gak ke kantor dulu pah ,maaf ya pah aku lupa ngabarin ", jawab Riza membuat alasan.
"ohhh ,oke biar nanti papa yang menghandle pekerjaan kamu ", ucap Reno.
"oh gak usah pah,aku bisa menghandle pekerjaan ku dari sini kok, paling jika ada yang harus di tandatangani, nanti aja ya tunggu aku pulang,", jawab Riza.
"lalu kalo Amar kemana ", tanya Reno lagi.
"coba papah hubungi aja dia, kebetulan aku juga belum sempet ketemu sama Amar ", jawab Riza.
"oke za,kamu hati-hati ya ", ucap papanya.
"baik pah, salam ya buat mamah, nanti kalo aku udah gak sibuk aku bakal hubungi mama", jawab Riza.
"oke za, jangan lupa makan, jaga kesehatan kamu ", ucap Reno berpesan.
",SIIIP pah ", jawab Riza.
Riza pun langsung menutup teleponnya.
Saat Riza membalikkan badan, ternyata Lilia masih duduk di tempat tidur nya .
Mereka pun merasa sangat salah tingkah dengan apa yang barusan terjadi.
"Apa Lilia ngerasa ya tadi ada yang mengganjal di perutnya", kata Riza dalam hati merasa sangat canggung.
"emmmm , yaudah kamu istirahat ya,aku mau masak untuk kita makan nanti", ucap Lilia memecah ketegangan.
"oh oke ", jawab Riza yang bingung harus berkata apa selain mengiyakan permintaan Lilia.
~~~````