NovelToon NovelToon
Greend-Eye Monster

Greend-Eye Monster

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Misteri / Matabatin / Pemain Terhebat / Hantu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

Kisah dari sebuah game horor akan menjadi nyata mengikuti kisah yang aku alami, ini di sebut "Greend-Eye Monster" dalam psikologi ini di sebut "gangguan mental"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9: Montir

"Aku yakin, akan ada orang..." Elmera masih dalam keadaan waspada. Dan yang benar saja, ada seorang pria yang masuk dengan pisau, tak diketahui apa yang dia mau tapi dia mengincar Elmera.

"Oh shit man!!" Elmera mencoba tenang bahkan ketika pria itu keluar dari kaca jendela untuk masuk, dia berlari ke Elmera dengan menodongkan pisaunya.

"Oh, gila...." Elmera terpaksa harus berbalik dan membuka pintu hotel secara panik, karena panik dia menjatuhkan kuncinya. "Ah sial!!"

Sementara pria itu sudah akan mendekat padanya dengan pisaunya.

"Akh!! Buka!!" Elmera langsung menendang gagang pintu dengan kakinya lalu mendobrak pintu dengan bahunya membuat nya terjatuh.

"Ah... Aku tak terbiasa mendobrak dengan bahu..." Ia mencoba bangun, tapi mendadak pisau tertancap di lantai di samping kepala Elmera membuat Elmera terkejut, ketika pisau itu tertarik akan menusuk nya, Elmera segera berguling dan berdiri secepatnya untuk berlari.

Dia sangat panik dan berpikir bahwa pria itu mengejar, hingga Elmera turun ke lantai satu melihat resepsionis, pria menjengkelkan itu masih ada di sana.

"Hei!! Hei!! Tolong!" Elmera berlari mendekat. "Hah... Hah... Hah... Tolong, ada orang gila di kamar ku!" tatap nya.

Tapi wajah pria itu tampak bingung. "Apa yang kau maksudkan?"

"Di, dia mengejar ku!!" Elmera menoleh belakang, tapi tak ada siapa siapa membuat nya sendiri terdiam. "Tapi, tapi... Ada... Ada orang tadi... Dia... Dia mengejar ku... Dengan pisau!"

"Hei Nona, jangan buat masalah, mana ada orang yang masuk ke kamar membawa pisau dan meneror mu, memang nya dia tahu bahwa kau datang di sini malam ini, memang nya ada orang seperti itu?" tatapnya dengan tatapan membosankan tak peduli membuat Elmera kesal.

Elmera menghela napas panjang. "Sial, aku tak jadi menyewa kamar mu!!" dia menunjuk dengan kesal. "Ambil sendiri kunci mu di kamar! Kau sialan..." tambahnya lalu berjalan pergi membuat pria itu tak peduli.

"Dasar gadis aneh... Datang datang ke sini sudah buat kesal..." Pria itu membuang wajah, tapi ketika wajahnya terbuang begitu, pandangan nya melihat sesuatu yang mengerikan.

Sementara Elmera sudah berjalan keluar. "Hmp... Aku akan tidur di mobil saja kalau begitu.... Benar benar sialan..." ia juga melihat ke jam ponsel nya yang menunjukan pukul 5 pagi. "Haiz... Masih lama aku menunggu..."

Tapi mendadak dia mendengar suara teriakan pria tadi. "Aghhh!!!!!"

Membuat Elmera terkejut dan menoleh ke belakang. "Apa yang terjadi? Apa ada sesuatu?!" dia langsung berbalik dan berlari ke dalam hotel itu.

Ketika melihat meja resepsionis dia terdiam bingung karena meja itu kosong. "Halo? Hei apa kau bercanda padaku?" Elmera melihat sekitar, lalu dia menuju arah lain meja resepsionis untuk melihat yang ada di bawah meja dan ia sangat terkejut tak percaya karena ada mayat pria menjengkelkan tadi yang tubuhnya mati dengan luka tusukan pisau beberapa kali di tubuhnya. Bahkan darahnya kemana mana membuat Elmera terkejut tak percaya.

Seketika dia langsung berlari keluar, ia mencoba melihat sekitar untuk mencari bantuan. Tapi ada suara tepakan kaki cepat dari belakang nya membuat nya menoleh ke belakang yang rupanya orang dengan pisau itu berlari mendekat ke arahnya.

"Akh!!" Elmera terkejut dan langsung berlari, ia terus berlari menjauh dari hotel hingga melihat cahaya supermarket di antara gang gelap, dia langsung akan ke sana tapi tiba tiba ia menabrak seseorang yang muncul dari gang gelap yang juga akan ke supermarket.

BUGH!!

"Ah!" Elmera yang terkejut dan akan jatuh tapi orang itu menahan tangan nya. "Wops... Hati hati..." seorang lelaki yang membantunya agar tak jatuh.

"Ma... Maafkan aku.... Tolong aku!" Elmera menatap panik.

"Ada apa Nona, tenanglah," Lelaki itu mencoba menenangkan nya tapi ada suara dari pria pisau itu yang mendekat. "Hei, siapa itu?" Lelaki itu bingung.

"Dia... Dia pembunuh! Apa kau bisa melawan nya?! Dia membawa pisau!" kata Elmera.

"Hah benarkah?" Lelaki itu langsung terkejut tapi ia menjauhkan Elmera untuk ke belakang. "Sebentar, tunggu di sini..." Dia seperti melindungi nya lalu mendekat ke orang itu yang ada di kegelapan.

"Hei tunggu, apa yang kau lakukan! Tunggu!!" Elmera panik apalagi lelaki itu hilang di antara gelap nya malam.

Tapi tak lama kemudian terdengar pukulan keras seperti dari besi dan teriakan salah satu dari keduanya membuat Elmera panik dan langsung menggunakan senter HP nya, dia mencoba menyorot dan mendekat yang rupanya pria pisau itu tumbang dan yang melakukan nya lelaki itu yang saat ini bernapas cepat memegang sebuah kunci inggris di tangan nya.

"Kamu?!" Elmera terkejut melihat nya, lelaki itu segera menyimpan kembali kunci Inggris nya di pinggang. "Maaf, aku selalu menjaga diri dengan benda ini, apakah orang ini benar benar berbahaya?" tatapnya.

"Yah dia berbahaya, dia baru saja membunuh orang, di hotel itu," Elmera menunjuk hotel tadi.

Lelaki itu terdiam sebentar dan berpikir. "Hotel? Kupikir tempat itu sudah tidak ada orang, hotel itu sudah terlupakan..." tatapnya seketika membuat Elmera terkejut kaku mendengarnya.

"Tapi sering ada orang aneh yang menghabiskan waktu di meja resepsionis, mungkin dia hanyalah gelandangan..." tambah lelaki itu.

"Apa? Kamu bilang gelandangan? Jadi pria resepsionis itu memang gelandangan? Pantas saja dia tidak ramah..."

"Oh, jadi kamu telah di permainkan ya, Nona?" lelaki itu menggeleng lalu Elmera hanya bisa menghela napas pasrah.

"Sudahlah, dari awal juga mencurigakan. Tapi, ngomong ngomong terima kasih..." Elmera menatap dengan tersenyum kecil membuat lelaki itu ikut tersenyum.

"Aku akan menghubungi polisi setelah ini, kalau boleh tahu, apa yang dilakukan gadis keluar gelap gelap buta begini?" Lelaki itu menatap.

"Ah, aku harus ke kota berikutnya, kebetulan mobil ku harus di perbaiki jadi aku menunggu pagi untuk bengkel buka, tapi malah ini yang kudapatkan."

"Jadi kamu bukan orang sini, pantas saja aku tak pernah melihat wajah wajah seperti mu, apalagi jarang ada gadis di sini," tatap lelaki itu. "Oh, karena kamu bilang soal bengkel, sebenarnya aku pemilik bengkel itu," tambahnya.

"Hah kamu?"

"Yeah itulah alasan mengapa aku membawa kunci inggris... Aku seorang montir."

"Oh ya ampun, aku beruntung, bisa kamu perbaiki sekarang?"

"Tentu, sebentar lagi juga akan pagi, jadi mari ke bengkel dan bawa mobil mu ke sana, soal orang ini sebentar lagi pasti akan di jemput polisi..." kata lelaki itu sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, yakni sebuah kabel tipis yang cukup kuat.

Kabel itu ia ikatkan di tangan maupun kaki pria itu lalu menyeret nya. "Lewat sini, Nona..." dia dengan kuat menyeret pria itu lalu Elmera mengangguk meskipun dia agak tak nyaman dengan hal itu.

Tak lama kemudian Elmera menatap lelaki itu yang memperbaiki kaca mobil milik Elmera di bawah lampu di bengkel nya. Ia juga mengganti ban Elmera. "Nona, apa kau ingin bensin dari sini?" dia bertanya pada Elmera sambil menunjukan wadah berisi bensin. "Aku mengambilnya dari pom bensin, apa kau percaya padaku?"

"Um... Apakah memang harus di tanyakan dulu? Bukankah kau tinggal masukan saja?" Elmera menatap bingung.

"Oh, baiklah, jangan salah, banyak orang mengira bahwa bengkel pinggir jalan begini, apa apa itu oplosan... Karena kau percaya padaku, aku akan memasukan nya, aku juga bukan montir oplosan..." kata lelaki itu sambil memasukan bensin.

"Aku baru tahu ada teori begitu, sebelumnya, aku tak pernah menemukan bengkel sederhana di pinggir jalan juga..."

"Ya begitulah, bengkel resmi memang memiliki tempat besar dan orang orang lebih percaya jika masuk ke sana, biayanya pun juga mahal, sementara bengkel seperti ini, mereka meremehkan dengan terlalu murah... Apakah Nona cantik juga berpikir begitu?" lelaki itu menatap, obrolan nya sangat nyambung membuat Elmera nyaman.

"Haha, tidak juga..." dia mulai akrab.

Bahkan dia juga berminat untuk bertanya. "Berapa umurmu Tuan?"

"Aku? Aku sudah 24, bengkel ini punya Ayah ku, aku meneruskan nya..."

"Lalu, jika kamu seorang montir, kenapa keahlian mu sangat hebat dalam menghadapi pembunuh itu?" tanya Elmera.

Seketika lelaki itu menghentikan pekerjaan nya dan juga berhenti sejenak membuat Elmera terdiam bingung. "Apa aku bertanya hal yang salah?" dia khawatir.

Tapi lelaki itu menjawab padanya. "Sebenarnya, aku dulu bercita cita menjadi polisi, atau tentara, atau petugas pemadam kebakaran. Tapi kondisi ekonomi sedang sulit, aku hanya bisa melatih keberanian ku di sela sela membantu Ayah di bengkel..." tatapnya. "Meskipun begitu, aku tetap senang melakukan nya..." tambahnya sambil kembali melanjutkan.

"Kasihan sekali, padahal jika dia masuk ke militer, tubuhnya sudah bisa di terima.... Tapi masuk militer juga perlu uang... Apa kau berencana untuk menikah?"

"Tidak yakin Nona, aku masih harus mencari banyak uang, apalagi di kota kecil ini, wanita wanita sedikit muncul di sini..."

"Jadi, kau tinggal sendirian?" Elmera menatap.

"Yeah begitulah... Ngomong ngomong nama ku Razan, karena kamu terus mengajak ku bicara, mari berteman..." tatapnya.

"Ah, Razan, aku Elmera..." Elmera langsung senang mendapatkan teman.

"Elmera, senang bertemu dengan mu."

"Iya, Razan sepertinya bukan nama Inggris yah?" Elmera menatap.

"Ya, Ayahku juga sengaja memberikan ku nama itu agar aku bisa menjadi sosok yang berbeda dari orang orang di sini.... Kau pun juga, nama mu sangat cantik meskipun tidak beraroma Inggris."

"Haha bisa saja...." Elmera bisa tertawa padanya.

Hingga di jam 6, Razan selesai memperbaiki mobilnya. "Baiklah sudah, kau bisa pergi sekarang Elmera, jangan lupa mampirlah ke sini juga," tatapnya.

"Haha, tentu..." Elmera mendekat ke mobilnya, tapi ia memberikan segepok uang pada Razan yang terkejut. "Elmera.... Ini... Terlalu banyak... Aku tak bisa menerima nya..." dia langsung mendekat mengulurkan uang nya kembali, tapi Elmera sudah masuk ke dalam mobil.

"Jangan khawatir... Anggap saja aku akan datang lagi... Jadi sampai jumpa..." tatap Elmera setelah menurunkan kacanya, lalu melajukan mobilnya membuat Razan terdiam menatap nya pergi.

"Tak hanya mobilnya yang bagus, uang nya juga banyak...."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!