NovelToon NovelToon
Nona Muda

Nona Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Playboy / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:104.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Di tolak tunangan, dengan alasan tidak layak. Amelia kembali untuk balas dendam setelah delapan tahun menghilang. Kali ini, dia akan buat si tunangan yang sudah menolaknya sengsara. Mungkin juga akan mempermainkan hatinya karena sudah menyakiti hati dia dulu. Karena Amelia pernah berharap, tapi malah dikecewakan. Kali ini, gantian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*25

"Tuan muda. Ada kabar terbaru tentang keluarga Racham."

"Apa?" Ricky menjawab tanpa mengalihkan pandangan matanya dari berkas-berkas yang saat ini sedang menyibukkan dirinya.

"Nona muda pertama keluarga Racham sudah kembali."

"Apa!"

Kali ini, bukan hanya suara Ricky yang tinggi. Wajahnya yang dipenuhi rasa tak percaya itu langsung menoleh, lalu menatap lekat ke arah Fendi. Dan, tubuhnya malahan reflek langsung bangun dari duduk.

Fendi yang melihat hal tersebut tentu saja semakin kebingungan. Ekspresi yang Ricky tunjukkan sangat berlebihan. Berbeda dengan apa yang sebelum ada dalam pikiran Fendi sesaat sebelum laporan itu dia terima.

"Nona muda itu sebelumnya di kabarkan meninggalkan, tuan muda? Sekarang, dia kembali."

"Saya sudah menyelidiki tentang-- "

"Akhirnya, dia kembali," ucap Ricky yang malah sibuk dengan pikirannya sendiri.

Kata dia langsung menyadarkan Fendi akan satu hal. Pria itupun langsung tercengang dengan mata yang menatap lekat ke arah bosnya itu.

"Dia? Tuan muda."

"Apakah .... "

"Hubungi pak tua, Fendi. Katakan padanya, jangan kirim persiapan pesta untuk Citra. Batalkan pengiriman sekarang juga."

Bingung? Ya, tentu saja Fendi di buat sangat bingung akan perintah yang bosnya berikan. Namun, Fendi tetao sigap melakukan apa yang tuan mudanya perintahkan. Dia hubungi pak tua dengan cepat. Namun, jawaban pak tua bikin hatinya cemas.

"Apa? Sudah di kirimkan?"

Fendi langsung melirik Ricky yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Hatinya yang cemas, kini menjadi semakin ketakutan.

"Tu-- tuan muda."

"Sial! Kenapa kalian melakukan pengiriman dengan cepat?"

"Agh! Kenapa aku malah terlambat menerima kabar kepulangannya? Kalau tahu dia pulang, tentu saja aku tidak akan melakukan persiapan pesta untuk Citra."

"Tu-- tuan muda. Ma-- maafkan saya. Saya yang terlambat dalam menyampaikan berita."

Fendi berucap sambil menahan rasa gugup.

Seketika, tatapan tajam kembali Fendi terima.

"Katakan padaku! Kapan dia kembali."

"Du-- dua hari yang lalu, tuan muda."

"Dua hari yang lalu? Kenapa kamu baru mendapatkan kabarnya sekarang?"

"Ah! Sial!"

"Maafkan saya, tuan muda. Saya pikir, berita ini tidak terlalu penting untuk tuan muda. Jadinya-- "

"Tidak penting? Dia telah kembali kamu bilang tidak penting? Fendi."

"Tu-- tuan muda. Dia ... apakah dia orang itu? Orang yang datang dari masa lalu tuan muda?"

Ricky langsung mengalihkan pandangannya.

"Jangan banyak tanya. Kamu tidak akan ngerti."

Setelahnya, Ricky langsung mengambil jas yang ada di atas sandaran kursi. Dia pun langsung memakaikannya sambil berjalan.

"Mau ke mana tuan muda?"

"Pulang."

"Ha?"

"Pulang?"

"Bukannya ... tuan muda ada pertemuan penting sebentar lagi? Dan, nanti malam itu-- "

Ricky langsung menghentikan langkah kakinya, lalu memutar tubuh dengan cepat.

"Batalkan pertemuannya. Aku harus bersiap untuk pertemuan nanti malam."

Fendi pun tidak lagi bisa berkata-kata. Tuan mudanya terlalu sulit untuk dia tebak. Pria dingin itu kini mendadak jadi orang lain. Sungguh membingungkan.

"Bersiap katanya?"

"Sejak kapan tuan muda ini begitu peduli dengan persiapan diri untuk menghadiri acara formal? Apalagi ini masih siang. Mana ada persiapan di lakukan di jam segini?"

"Ah! Tuhanku. Ada yang salah dengan pohon tua yang sudah mengering ini. Kenapa tiba-tiba, pohon tua itu seakan menampakkan dedaunan kecil?"

"Kabar besar. Ini benar-benar kabar besar."

"Tuan muda. Tunggu saya," ucap Fendi pada akhirnya berlari untuk mengejar Ricky.

Engis-engosanlah si Fendi setelah berlarian untuk mengejar Ricky. Beruntung, langkah Ricky kali ini berjalan dengan gerakan pelan. Dengan begitu, Fendi bisa mencapai tempat Ricky berada dalam hitungan menit.

"Ya Tuhan, tuan muda. Haruskah pertemuan siang ini benar-benar kita batalkan? Inikan pertemuan-- "

"Aku bilang batalkan, ya batalkan, Fendi. Haruskah aku ulang lagi untuk yang kesekian kalinya?"

"Ti-- tidak, tuan muda. Tidak perlu."

"Oh iya, sekarang, tuan muda mau ke mana?"

Kali ini, lirikan menakutkan Fendi terima.

"Pulang."

"Ah, iy-- iya. Baiklah. Kita pulang."

Lift yang mereka naiki akhirnya berhenti. Tak lama kemudian, mereka pun meninggalkan kantor menuju rumah. Dalam perjalanan pulang, Fendi dengan rasa takut tetap berusaha menyampaikan apa yang saat ini ada dalam pikirannya.

"Tuan muda. Persiapan penjagaan sudah saya atur tiga kali lipat. Apa anda ingin memastikannya sendiri agar acara lelang amal kita nanti malam tidak akan mendapatkan gangguan dari kelompok kupu-kupu hitam."

"Tidak. Aku yakin kalau kamu bisa aku andalkan. Malam ini, jangan ganggu aku. Karena aku ingin menikmati pesta dengan tenang."

"H-- ha? Menikmati pesta? Jangan bilang kalau-- "

Tatapan Ricky menimbulkan rasa takut dalam. hati Fendi. Karenanya, perkataan yang ingin dia ucapkan pun tidak bisa dia selesaikan.

"It-- itu. Maaf, tuan muda. Semoga lancar," ucap Fendi pada akhirnya.

Fendi langsung menyeka keringan yang ada di dahinya. Dalam hati, dia berkata. 'Huh. Cukup menakutkan. Tapi, jika benar dia itu seorang perempuan. Maka perubahan besar akan terjadi.'

Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya tiba di kediaman Amerta. Para pelayan menyambut Ricky dengan sopan. Namun, mereka cukup gemetar melihat Ricky yang pulang di jam-jam segini. Karena biasanya, jika pria itu pulang di jam makan siang, itu menandakan ada hal penting yang sudah terjadi di rumah.

"Tuan muda."

"Pak tua. Kenapa kalian mengantarkan gaunnya dengan cepat. Tidak mengabari aku terlebih dahulu pula? Ada apa?"

"Maaf, tuan muda. Mama nona Citra yang sudah mendesak. Jadinya, kami tidak punya keberanian untuk menolak."

"Sial. Kalian lebih takut dia dari pada aku?"

"Bukan begitu, tuan muda."

"Ah, sayang sekali. Karena ini adalah kebiasaan, jadi saya juga tidak menyangka kalau tuan muda ingin membatalkan pengiriman."

Ricky terdiam. Dia kini sadar kalau dirinya tidak bisa menyalahkan orang lain. Karena memang, itu adalah sebuah kebiasaan.

"Hah. Lupakan saja soal itu. Sekarang, aku ingin tanya pada mu, pak tua. Apa pak tua sudah menerima kabar tentang kepulangan nona muda?"

Sontak, wajah pak tua langsung berubah penuh dengan rasa penasaran. "Tidak, tuan muda. Saya tidak mendengar kabar apapun."

"Tapi, apa benar nona muda Amelia sudah kembali?" Wajah pak tua kali ini penuh dengan harapan.

"Ya. Dia sudah kembali. Jadi, pesta kali ini aku ingin terlihat sangat berbeda dari pesta-pesta sebelumnya. Tolong siapkan semuanya dengan sangat baik, pak tua. Aku ingin terlihat sangat gagah nanti malam."

Senyum manis penuh makna pak tua perlihatkan. "Baik, tuan muda. Akan saya persiapkan semuanya dengan sangat baik. Tuan muda tenang saja. Percaya saya."

"Ya."

Fendi yang sejak tadi terdiam karena rasa bingung, sekarang langsung bertindak setelah Ricky meninggalkan mereka. Dia tahan langkah pak tua dengan cara menahan lengan pria tersebut.

"Tunggu, pak tua. Apa yang terjadi dengan tuan muda sekarang? Saya merasa, dia sedikit berbeda dari tuan muda yang biasanya."

1
Desi Belitong
plin plan
Desi Belitong
plin plan
Amelya Ratulangi
happy ending,mkasihh thor
Amelya Ratulangi
Luar biasa
Bunda Khalid
kondisi tubuh melia yg jauh lebih baik bisa jd petunjuk klo dia baik2 saja.
tp karena mereka bodoh maka akalnya tak sampai kesitu 😀
Muhammad Kevin
dari dulu sampai sekarang masih di pelihara benih iblis gk heran klo ada bencana di situ sering terjadi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🖕
Ds Phone
bagus ceritanya
Ds Phone
kedua dua jecawa
Ds Phone
semua sudah tahu
Ds Phone
semua dugaan untuk kamu
Ds Phone
itu lah kenatayan nya
Ds Phone
siapa pun akan cemas
Ds Phone
tentu orang hahat
Ds Phone
memang dia kena tolong
Ds Phone
anak kau sendiri yang buat
Ds Phone
semua nya sedang bergerak
Ds Phone
semua cuma biasa aja
Ds Phone
memang betul lah tu
Ds Phone
tak tahu salah kau dengan emak kau
Ds Phone
ada yang lagi oenting
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!