Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 30
MASALALU KELAM
Eva yang masih menatap punggung lebar nan
gagah Shaw, wanita itu bergerak maju menghalangi langkah Shaw yang hendak pergi begitu saja.
“Kau belum mengatakan alasannya Mr.Shaw! kenapa aku harus tinggal lebih lama di sini? Why?” desak Eva yang ingin penjelasan detail agar dia tidak menjadi wanita yang terus berpikir buruk dan salah paham.
Shaw yang menatap lekat wanita didepannya itu, hanya bergeming.
“Jika kau pergi, maka para polisi itu akan mencari mu sebagai target utama saat kejadian di pelabuhan. Mereka akan mendesak mu dan membuatmu mengaku dan jika kau mengaku maka bisnis ku akan hancur dan kami akan terbunuh di dalam sel. You understand!” jelas Shaw sedetail mungkin sampai Eva hampir saja melongo.
“La-lalu... Kenapa tidak memulangkan ku saja ke Asia? Mereka tidak mungkin mengincar ku sampai ke Asia karena itu sudah di luar undang-undang. Kenapa harus menahan ku di sini?” masih tak terima, Eva tak ingin terjebak terus-menerus bersama orang-orang di Mansion D'Alle.
Shaw yang mencoba menahan emosi, pria itu kembali menatapnya lagi dengan tegas.
“Terkadang kau tidak akan memahami nya. Jika kau diam, maka semuanya akan baik-baik saja. Kau pikir yang mengincar hanya polisi? Kau lupa sudah membuka kedok pertemuan kita kepada orang yang salah. Apa kau lupa itu?” ketegasan Shaw berhasil membuat Eva terbungkam hingga wanita itu bertanya dalam benak mengenai sosok orang yang dimaksud Shaw.
“Siapa?”
Pria dengan mata grey itu memejamkan matanya sekilas, lalu kembali menatap tajam ke Eva. “Pria yang memberimu tanda di pundak mu. Pria yang bertanya soal bagaimana kau bertemu dengan Damiano Shaw D'Allesandro.” Tegasnya sekali lagi membuat Eva langsung teringat akan sekelompok pria yang sempat menculiknya waktu itu.
Dia tak pernah berpikir bahwa ada banyak kriminal kaya dan berkuasa di New York.
“Memangnya apa yang mereka lakukan padaku jika aku tertangkap?”
Oh ya Tuhan! Wanita itu sungguh menguras emosi. Shaw yang memiliki ketenangan batin yang baik, ia menghampiri Eva. “Kau sungguh ingin tahu apa yang akan terjadi padamu jika tertangkap?” suaranya dingin, namun menusuk hingga Eva menelan ludah kasarnya.
Kepalanya menggeleng namun ucapannya berkata, “Ya.”
“You won't be able to use your hands, your feet, your eyes and you won't even be able to breathe properly. (Kau tidak akan bisa menggunakan tanganmu, kakimu, matamu dan kau bahkan tidak akan bisa bernapas dengan baik).” Jelas Shaw yang masih menatap lekat dengan jarak dekat di wajah Eva. Suaranya yang serak bercampur desisan itu sungguh membuat bulu kuduk berdiri.
“Mereka akan membawamu dan menyekap mu di ruang bawah tanah yang sangat gelap dan di sekelilingmu, kau akan melihat para pria menatap dengan mata yang lapar. And I'm sure you know what happens next. (Dan aku yakin kau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya).” Lanjutnya sudah cukup membuat Eva merinding.
Dia sendiri tak ingin membayangkannya.
Melihat wajah tegang wanita berdarah Asia itu, Shaw cukup yakin bahwa ucapannya sudah diresap olehnya.
“Ada yang ingin kau tanyakan lagi?” tanya pria itu yang masih menatap ke Eva.
Eva menggeleng kecil. “Dimana aku harus tidur?” tanya wanita itu sedikit panik namun juga bersikap tenang walaupun jantungnya berdegup.
“Follow me. (Ikuti aku)." Balas Mr.Allesandro yang mulai berjalan lebih dahulu meski lirikan matanya ke Eva begitu tajam sehingga Eva sendiri segera mengikuti langkahnya.
...***...
Berada di ruang VVIP yanga dan di dalam sebuah club'. Camila duduk di sebuah sofa, bersilang kaki seraya satu siku tangannya bertopang di lengan sofa hitam. Senyuman devil dengan bibir merah merona nya begitu berhasil memikat para pria.
“Kau memanggilku, itu berarti ada kepentingan yang seharusnya menguntungkan ku juga!" ujar Camila mengangkat satu alisnya ke atas.
Sementara pria jakun dengan rambut cokelat itu tersenyum smirk dan bangkit dari duduknya. “Sudah lama kita tidak bertemu!” pria itu berdiri tepat di depan Camila yang duduk dengan tatapan tajam dan seringaian kecil.
“Aku merindukan mu. Semua tentangmu!” lanjutnya seraya mencengkram ringan dagu Camila sehingga wanita itu mendongak.
“Kau yakin... Aku tidak ingin berurusan dengan istri sialan mu itu.”
“Jangan hiraukan saja dia, bersamamu... Aku lebih menyukainya, seksi!” seketika tatapan Camila yang tadinya menikmati, kini benar-benar tajam penuh arti.
Tak tunggu waktu lama. Kedua orang tadi saling bercumbu di atas sofa panjang. Camila yang duduk di pangkuan pria godaannya itu dengan kemeja hitamnya yang terbuka hingga menunjukan punggung atasnya.
“Ahhh.... ” lenguh Camila menengadahkan kepalanya saat mereka berdua membutuhkan oksigen setelah ciuman panas.
Keduanya saling menatap, tangan kurir Camila bergerak lembut mengusap lengan kekar tanpa helai pakaian, lalu berhenti di rahang tegas pria itu dan berbisik sensual. “Goodbye!” bisik Camila dengan bibir seksinya.
Srekk!!
“Akkhhh—” pria itu mendongak dengan tubuh kejang ketika darah bercucuran keluar dari lehernya yang tergores oleh pisau.
Senyuman Camila hilang dalam sekejap menjadi tatapan tajam dan dingin. Ia bangkit dari pangkuan pria yang kehilangan nyawa dalam sekejap itu, berjalan elegan seraya menggertakkan kedua bahunya hingga kemeja hitam yang tadinya rendah di lengan kurusnya, kembali ke pundaknya.
Terlihat bra hitam saat Camila enggan mengancingkan kembali kemejanya.
“Fucking man!” umpatnya sambil terus berjalan hingga keluar dari ruangan tersebut dengan santainya.
Begitulah kehidupan Camila. Dia menggoda para pria, namun jika pria itu sudah tergoda dan mulai kurang ajar, maka ia tak segan untuk mencabut nyawa mereka.
Brakk! Pintu mobil tertutup rapat ketika Camila duduk di dalamnya sambil merokok dan bersandar santai. “Hhffuuu.....”
(“No.... let go of me you guys fuck off!! (Tidak.... Lepaskan aku kalian sialan!!) Lepaskan aku.... Hhaaaaa.... ”)
(“Penyusup sialan jalang seperti mu patut dihukum hah... Katakan pada pemimpin mu bahwa usaha kalian sia-sia!!!”)
Suara teriakan Camila begitu terdengar hingga saat ini. Desahan serta penyiksaan secara seksual yang menimpanya begitu sangat kejam.
Perlahan wanita itu menyentuh sebuah bekas tanda luka di sebelah dada kirinya yang tak akan bisa hilang sampai kapanpun, dan itu akan selalu mengingatkan kepadanya kejadian di masa lalunya.
“Damn the past (Sialan dengan masa lalu)." Gumamnya membuang rokoknya dari luar jendela mobil sebelum akhirnya ia mulai menyalakan mesin mobilnya lalu melaju cepat.
Ya! Dia sama seperti Eva. Namun saat itu usia Camila masihlah sangat muda, dia diperkosa secara beramai-ramai oleh para militer sialan yang berjaga diperbatasan negara. Karena dituduh sebagai seorang mata-mata ilegal karena siapa?? Karena perbuatan Elgort!
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶