EZELLA KESAYANGAN SAGARA

sudah tiga hari Ezella di rawat di rumah sakit, karena kerentanan di bulan awal kehamilan membuat Ezella memutuskan untuk opname. selama tiga hari disana kedua orang tua bahkan Alana tidak pernah datang menemaninya. Hanya Sagara dan kedua orang tuanya yang menemani Ezella.

"sayang,makan dulu ya" Sagara sudah bersiap menyuapinya,tapi lagi dan lagi Ezella menatap nanar makanan itu, tidak ada selera sama sekali.

"kak,mereka begitu marahnya ya sampai tidak datang kesini.." lirih Ezella dengan raut wajah sedih,melihat itu Sagara jadi merasa bersalah pada gadisnya.

"mereka hanya marah sebentar sayang,nanti juga terima dengan sendirinya.oh iya,Minggu depan kita menikah jadi cepat sehat Ella,jangan terlalu banyak kepikiran" dengan lembut Sagara tetap menyuapi walau terkadang Ezella menepisnya,hingga dua sendok berhasil masuk ke dalam mulutnya.

"aku pulang hari ini kan?" tanya gadis itu, "hmm nanti pulang,makanya habisin dulu ini makanannya ya,tinggal dikit lagi ayokk" Ezella mengangguk,menelan dengan paksa makanan yang Sagara suapi.

.

.

keduanya sudah berada di mobil,Sagara mengantar Ezella pulang ke rumah,hingga sampailah keduanya di depan rumah Ezella.

"ayo masuk,jalannya pelan pelan atau aku gendong aja sini!" Sagara berubah menjadi protektif,rasa cemasnya mendominasi, dia sangat waspada memantau Ezella.

"hmmm iyaa,kamu boleh balik sekarang,aku tidak mengajakmu masuk loh ya" bukan apa,Ezella tidak mau Sagara menyaksikan pertengkaran mereka nantinya,cukup tiga hari lalu Sagara yang mendapati pipinya penuh dengan bekas tamparan membuatnya emosi,lelaki tampan itu marah besar dan berniat memukul Deddy David.

"aku mau masuk sayang,,"

"no,kamu balik saja kak, sekarang!" Ezella berujar dengan nada mengusir,dengan terpaksa Sagara meninggalkan gadisnya walau perasaan pria itu tidak tenang.

"janji dulu,ntar kalau mereka menyakitin kamu lagi bilang ya,aku akan menjemputmu" ujar Sagara di angguki oleh Ezella,pria tampan itu kembali menuju mobilnya dengan langkah malas,sesekali dia menoleh melihat gadisnya yang tengah tersenyum menutupi ketakutannya.

Melihat mobil Sagara yang sudah meninggalkan halaman rumahnya,Ezella menarik nafas panjang,lalu melangkah ke dalam rumah. Rumah besar itu tampak sepi, dilihatnya Deddy David dan mommy Brriana tengah duduk di sofa ruang keluarga,tidak ada pembicaraan diantara mereka,hanya tatapan kosong mereka layangkan mengiringi langkah pelan Ezella.

"pulang juga kamu, sekarang duduk!!" perintah Deddy David dengan wajah datar,tatapannya masih menyimpan murka seperti tiga hari yang lalu. Ezella duduk di sofa tunggal,berhadapan langsung dengan kedua orangtuanya,

"kak Alana mana mom?" tanya Ezella dengan pelan karena tidak melihat kakaknya.

"Alana pergi,dia tidak pulang sejak tiga hari kemarin,Ezella harusnya kamu tahu kan kalau kakakmu menyukai Sagara?" tanya Deddy David dan di jawab anggukan oleh Ezella,gadis itu masih menunduk.

"tapi kenapa Ezella? Kenapa kamu menyakiti perasaannya? Kamu tahu Alana pergi karena mendapati kabar bahwa kamu mengandung anak Sagara"

Deghhhh

"tapi Deddy__"

"tidak ada tapi tapi, Deddy mohon sama kamu Ezella, jangan teruskan ini! Kamu tidak boleh menikah dengan Sagara jika masih menyayangi kakakmu, apa kamu tega menyakiti hati Alana berkali kali dengan menikahi Sagara?" ujar Deddy David,Ezella tidak menjawab, jujur saja hatinya sekarang dilema,di satu sisi dia sangat menyayangi kakaknya itu tapi di sisi lain Ezella juga butuh Sagara,bagaimana mungkin dia tidak menikah dengan Sagara sementara dia sudah mengandung anak pria itu, apa kata orang nanti jika anaknya di lahirkan tanpa bapak.

"tapi aku sedang hamil ded, aku butuh pertanggung jawaban kak Sagara saat ini,masa nanti anakku lahir tanpa bapaknya?" jawab Ezella dengan berani,dia sedikit mendongakkan kepalanya memperhatikan kedua orang tuannya.

"soal itu mudah, kamu aborsi aja janinnya selagi masih berumur segini,lagi pula kamu harus melanjutkan kuliah kan? Masa nanti ke kampus dengan peru buncit" Deddy David berbicara datar tanpa peduli dengan ekspresi Ezella saat ini,yang dia peduli adalah kebaikan kedua putrinya,apalagi perasaan Alana sekarang, dia bahkan sudah tidak peduli bagaimana hancurnya hati Ezella saat mendengar kalimatnya barusan.

brakkkkkk!!!

Ezella meninju meja kaca yang berada disana dengan kuat hingga kaca meja itu pecah,tangan mungilnya sedikit berdarah tapi Ezella tidak merasakan sakitnya sama sekali,yang sakit saat ini adalah hatinya,dimana seorang ayah yang selalu bijak memiliki pemikiran kecil seperti itu.

"apa yang Deddy katakan?? Tega Deddy menyuruh Ella aborsi hah!!"pekik Ezella dengan lantang,matanya melirik sang mommy yang hanya diam, ayolah dia juga seorang ibu,masa diam saja mendengar kalimat ambigu suaminya.

"tapi itu yang terbaik Ezella, itu yang terbaik untuk keluarga kita,untuk kebaikan kamu juga Alana,apa kata orang nanti jika tahu kamu hamil diluar nikah hahh!! Sagara mungkin mau bertanggung jawab tapi tidak akan merubah fakta bahwa kamu memang hamil di luar nikah, kamu tahu sendiri itu!!" tuan David juga tidak kalah lantang,keduanya sama sama keras kepala.

"apa katamu? Yang terbaik ya? Mungkin terbaik bagimu tapi tidak bagi Ezella,aku tidak akan pernah menggugurkannya kau camkan itu!!, kali ini biarkan aku egois dengan keputusanku,, aku tidak peduli dengan perasaan Alana,aku tidak peduli dengan keadaan keluarga kita juga perasaanmu kedepannya,biarlah mereka berujar dan menilai dengan semau mereka, yang jelas aku tidak pernah setuju untuk mengaborsi janin ini,soal kuliah? Aku bisa melakukannya secara online!!" ujar Ezella sesekali menghapus jejak air matanya,mendengar jawaban itu membangkitkan amarah dan kemurkaan seperti tiga hari lalu.

"kamu harus mau dan harus terima keputusanku,aku tidak mau tahu pokoknya besok pagi aku akan mengantarmu ke tempat aborsi ilegal titik" jawab Deddy David dengan nada otoriter,tapi bukan Ezella namanya jika tidak keras kepala, gadis itu benar benar keturunan David weaslen

"aku masih dengan keputusanku sendiri dan kau tidak berhak memaksa pak tua,sudah aku katakan tidak mau menggugurkannya dan itu mutlak keputusanku titik,,lagipula aku dan kak Sagara akan menikah satu Minggu lagi,kami__"

"apa katamu menikah??, kalian mengambil keputusan sepihak seperti itu, apa kamu yakin aku akan memberi restu pada kalian?" perkataan Ezella terpotong dengan kalimat Deddy David,sementara mommy brriana hanya sebagai saksi pertengkaran keduanya.

"kalau kau tidak merestui maka tidak apa apa, aku akan tetap menikah dengannya tanpa perlu restu dari kalian__"

"EZELLAAAAA"

Plakkk

Plakk

Kali ini Deddy David benar benar murka pada putri bungsunya,bagaimana tidak hari ini Ezella benar benar melawannya. putri yang selalu terlihat manja dan ceria ternyata memiliki nyali untuk menjawab setiap perkataannya,juga menentang setiap keputusannya. Ezella menangis tersedu, sudah berapa kali dia terus menerima tamparan dari ayahnya, selama ini tidak pernah tangan kekar itu menyentuh pipinya dengan tamparan,hanya ada kasih sayang dan perlakuan manis.

"aku tetap tidak mau,kalian tega ingin membunuh cucu kalian sendiri? Orang tua macam apa kalian ini.." lirih Ezella berniat meninggalkan kedua orang tuannya,tapi suara Deddy David kembali menghentikan langkahnya.

"kalau kau tidak mau maka keluar dari rumah ini!! Aku tidak Sudi menganggamu putriku,aku malu mempunyai putri sepertimu Ezella,hari ini aku David weaslen mencoret namamu dari kartu keluarga, jangan pernah menganggap kami orang tua lagi jika perkataan kami tidak bisa kau turuti, keluarlah dari rumah ini, cari makan dan hidupi dirimu sendiri"

Deghhhhh

Air mata Ezella keluar begitu derasnya, dia benar benar di buang seperti ini hanya karena masalah sepele? Ezella menatap sendu punggung kedua orang tuannya yang berlalu dari sana tanpa melihat wajahnya sedikitpun,

"aku harus bagaimana ya Tuhan.." lirihnya dengan bahu gemetar, tidak mungkin dia menuruti perintah deddynya untuk mengaborsi janinnya, tapi Ezella tidak menyangka dia akan di campakan oleh kedua orangtuanya sendiri, dengan sedikit tenaga Ezella bangkit berdiri dan kembali ke kamarnya.

Sampai di kamar Ezella mengemsi pakaiannya, dia lebih memilih pergi membawa janinnya dari pada melakukan aborsi,lagi pula dia akan pergi ke rumah Sagara saja,tinggal disana untuk sementara waktu hingga kedua orang tuannya kembali menerima Ezella dan anaknya nanti. selesai berkemas Ezella membaringkan tubuhnya di tempat tidur,akhir akhir ini wanita hamil itu memang mudah lelah apalagi tadi dia buang tenaganya untuk berdebat dengan sang Deddy.

"aku istirahat sebentar!"

Sebentar katanya,tapi Ezella telah beristirahat tiga jam lamanya,hingga kini dia terbangun dalam suasana malam hari, Ezella bersiap,memberi tahu Sagara bahwa dia akan menginap di rumah mereka malam ini, Ezella menolak tawaran Sagara agar di jemput, gadis itu akan pergi dengan mobilnya sendiri.

Ezella turun dari kamarnya sembari membawa kopernya, kedua orang tuanya tidak terlihat sama sekali,mungkin mereka berdua masih betah di kamar, Ezella terdiam sangat lama memperhatikan rumah besarnya,setelah itu dia menghela nafas berat dan berlalu menuju mobilnya, tanpa pamit Ezella meninggalkan rumahnya yang penuh dengan kenangan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...