NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjauh atau dijauhkan?

"Aku lelah hidup miskin!! Aku ingin cerai!!"

"Tidak mungkin! Bilang saja kau sudah memiliki selingkuhan di luar sana!!"

Wanita itu membalas perkataan suaminya dengan api amarah yang lebih berkobar. "Ya! Aku sudah memiliki pria kaya yang akan membuat hidupku lebih baik!!"

"SIAL! KAU—!!" Suara tamparan keras bergema ruangan itu. "Dasar pelac*r!"

Pertengkaran orang tuanya itu sudah menjadi makanan sehari-hari anak lelaki yang tengah bersembunyi di dalam kamarnya. Ia menutup telinga dengan kedua tangan sembari menatap ruang gelap kosong di depannya berusaha membendung suara kacau itu.

Tapi ternyata suara itu malah menyerang dunia gelapnya. Pintu dibuka dengan kasar dan teriakan marah berada di depannya. "Bawalah anakmu, Jal*ng!! Aku tidak sudi mengurus anak yang keluar dari rahim wanita pelac*r yang berselingkuh!!"

Tangan lemah dan kurus anak lelaki itu ditarik kasar dan didorong ke lantai di depan wanita yang berantakan dengan wajah memar bermata merah.

Saat anak lelaki itu mendongak menatap ibunya, tatapan matanya sangat dingin dan jijik seolah bukan menatap anaknya, tapi musuh. "Aku memiliki anak yang lebih baik dari pria kayaku. Anak darimu mungkin akan membawa kesialan bagiku!!"

Hati kosong dan rapuh anak itu tiba-tiba mengalami denyutan perasaan, tapi itu adalah perasaan sakit dan rasa dingin seperti diguyur air es.

Wajah ibunya yang menatap dingin itu terus berputar di kepalanya, dan anak lelaki yang tidak lain adalah Rahan itu perlahan membuka matanya untuk bangun dari mimpi buruk yang sering muncul. Dahinya dipenuhi keringat dingin, dan matanya yang terpaksa terbuka dari tidur, memerah dengan pupil bergetar.

Ia menatap langit-langit kamarnya dalam kondisi sangat gelap. Suara pertengkaran seperti guntur yang saling bersaut itu seolah masih terngiang-ngiang dalam telinganya, padahal ruang gelap kamarnya itu sangat teramat sunyi.

Rahan terbangun dan melihat jam menunjukkan pukul tiga pagi. Jika sudah bermimpi buruk dan terbangun dengan perasaan sangat tidak nyaman, dia biasanya tidak pernah tertidur lagi sampai pagi.

Ia keluar kamar tidur untuk cuci muka dan duduk di sofa. Tiba-tiba, ia mencium aroma manis familiar. Rahan langsung teringat bahwa semalam ada tamu datang ke rumahnya dan berbaring di sofa ini. Kotak obat itu masih tergeletak di meja, dan ia langsung mengingat adegan ciuman yang terus berputar di benaknya.

Bibir itu sangat kenyal dan lembut, ia hanya tanpa sadar melakukannya karena dorongan hati dengan alasan menguji apakah dia percaya padanya atau hanya berpura-pura. Bahkan sampai gadis itu pulang setelah ia obati kakinya, ia tidak bisa memastikan, malah dirinya yang semakin terjebak dalam tipu daya dan pesona gadis itu.

Ia selalu meyakinkan diri sendiri untuk tidak percaya siapapun di dunia ini.

Lamunan Rahan buyar saat tak sengaja menendang sesuatu di bawah sofa. Ia menunduk dan mengambil sebuah kotak dalam kantong keresek. Ia yakin itu milik Mara, gadis itu mungkin lupa membawanya.

Saat ia berpikir tak peduli dan membiarkannya saja, Rahan dihantam rasa penasaran dan mendapati itu adalah kotak sepatu. Tapi bukan sepatu perempuan, tapi untuk laki-laki.

Wajahnya langsung gelap. Untuk siapa gadis itu membeli sepatu? Apakah anak laki-laki yang disukai sejak lama itu?

Berpikir seperti itu, Rahan langsung menendang kotak sepatu itu kasar.

Kenapa hatinya sangat marah?

~•~

"Apa perlu Ayah pindahkan kamu ke sekolah lain?"

"...apa?"

Tiga hari perang dingin dengan ayahnya karena masalah luka di kaki setelah bermain dan pulang malam, Mara tidak menyangka saat Wilson mau berbicara lagi padanya malah mendapat pertanyaan seperti itu.

Sangat terlihat Wilson marah dan khawatir. "Kamu tidak menjawab mengapa kakimu terluka, tapi Ayah tahu siapa yang menjadi alasan mengapa kamu terluka, Mara."

Mara menggigit bibir cemas. "Aku tahu Ayah menyayangiku dan selalu mengkhawatirkanku, tapi terlalu berlebihan jika aku sampai pindah sekolah."

"Lalu apa yang harus Ayah lakukan yang kamu anggap tidak berlebihan? Sangat tidak masuk akal kamu menyukai seseorang sampai harus melukai dirimu sendiri." Wilson menatap kaki putrinya dengan kening berkerut cemas dan marah, "Kamu hanya punya dua pilihan. Kamu yang menjauhi anak lelaki itu, atau Ayah sendiri yang akan menyingkirkannya dari sekitarmu."

Mara memegang kepalanya yang pening. Jika dalam keadaan seperti ini, ingin sekali dia menyingkirkan Wilson yang hanya memiliki peran 'Ayah' tidak cukup penting, dan dia bisa saja terus fokus pada tugas meningkatkan nilai dari Rahan tanpa peduli apapun dan siapapun di dunia ini. Tapi, entah kenapa dia tak bisa melakukan itu melihat rasa cemas Wilson yang berlebihan padanya, padahal justru Wilson malah menghalangi tugasnya.

Menenangkan amarah ayahnya, Mara menghela nafas dan membuat pilihan terlebih dahulu. "Aku akan menjauhinya tanpa Ayah harus memindahkanku ke sekolah lain atau menjauhkan Rahan dariku dengan mengusik kehidupannya."

Mara harus izin sekolah akibat luka di kakinya, dan tentu saja ia belum bertemu Rahan sama sekali selama 3 hari, tapi ia terkejut menyadari bahwa dia tak mendapat hukuman karena tak meningkatkan nilai selama itu.

Ia tidak tahu apakah itu karena ia mematikan notifikasi sistem, atau ada hal lain, seperti nilainya naik tanpa ia ketahui. Yang pasti, Mara merasa tenang dan tidak terburu-buru untuk selalu menemui Rahan upaya meningkatkan nilai.

Memikirkan solusinya nanti, saat ini yang harus ia lakukan adalah membuat pilihan dan membuat kecemasan Wilson memudar.

Benar saja, Wilson langsung tenang. Kerutan di antara halusnya mengendur. "Apa kamu berjanji pada Ayah?"

Mara mengangguk. "Aku janji."

Wilson menghela nafas dan kembali pada sosok ayah yang teramat lembut. Dia mengusap kepala Mara dan berkata hangat. "Istirahatlah. Jika kakimu sudah merasa tidak sakit sama sekali untuk berjalan, baru kamu boleh pergi ke sekolah."

"Baik. Terima kasih, Ayah."

Beberapa hari setelah ia terluka, setiap Wilson pulang kerja tanpa peduli dirinya lelah, selalu memeriksa kakinya dan mengobati serta mengganti perban. Itulah yang membuat hati Mara terenyuh oleh kasih sayangnya. Ia sudah berjanji, dan Mara merasa dirinya sangat jahat karena tahu pikirannya akan melanggar janji itu.

Mulai saat ini, mari kita tingkatkan nilai dengan cara yang sederhana, tenang, dan tidak menonjol. Ayahnya memang tidak ada di sekolah, tapi pasti ada orang di sekitarnya yang memantau dan melaporkan pergerakannya kepada Wilson. Ia pasti akan mendapatkan kekecewaan Wilson saat tahu dia tidak menepati janji. Oleh karena itu, Mara harus tenang dan tidak membuat rumor tidak perlu tentang dirinya dan Rahan.

~•~

Hai, pembaca NPDA! Terima kasih karena sudah tertarik untuk membaca. Mohon hadiah, suka, atau komentar untuk mendukung karya ini ya, supaya aku juga bisa up tiap hari~

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!