Ayudia prameswari dirgantara adalah gadis yang sangat cantik dan juga manis, tetapi sayang nya, di balik wajah cantik paripurna nya, ayudia memiliki sifat yang sangat dingin dan juga kejam. Ayudia adalah putri semata wayang dari pasangan Dirgantara atmaja dan juga prameswari atmaja yang merupakan pemimpin klan mafia yang sangat terkenal dengan kekejaman nya dan juga merupakan klan yang sangat besar dalam dunia bawah. Bahkan kedua orang tua Ayudia merupakan klan yang sangat di takuti dan juga di segani oleh seluruh kelompok mafia, klan kedua orang tua nya juga klan yang tidak dapat dikalahkan oleh musuh manapun karena itu klan nya merupakan klan nomor 1 di seluruh dunia.
Ayudia dulu nya adalah gadis yang sangat ramah dan juga frendly, tetapi karena sebuah peristiwa sehingga membuat nya seperti itu.
Peristiwa apa yang membuat nya memiliki sifat itu? Yuk ikuti kisahnya dalam karya author pemula ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 Sebuah beban
Di bakon kamar nya, ayu tengah duduk termenung dengan mata menatap ke arah sekumpulan bintang di langit yang bercahaya kelap kelip. Dia duduk sembari menikmati coklat hangat, duduk di balkon adalah sebuah ketenangan bagi ayu, setelah melewati hari hari yang melelahkan dan juga mengeluarkan tenaga ekstra.
"Kakak akan menyiksa dia seperti dia menyiksa mu boy, tak akan kakak biarkan tubuh nya ada yang mulus sedikit pun seperti dia merusak seluruh tubuhmu. Bahkan, penerima donor jantung mu pun akan kakak cari karena dia sudah mengambil paksa darimu." ucap ayu bermonolog
Gavin yang tengah berada di balkon kamar nya pun ini tengah memandangi ayu, karena balkon itu memang memiliki sekat, pembatas beton setinggi pinggang orang dewasa. Gavin dengan langkah perlahan nya menuju ke tempat ayu, dia mengendap endap ingin mengejutkan ayu, namun sebelum dia melakukan niat nya ayu sudah lebih tahu.
"Hentikan tingkah konyol mu itu gavin, sebelum pukulanku melayang ke wajah mu." ucap ayu datar
Gavin mengerucutkan bibirnya saat ayu berbicara seperti itu,
"Kan aku hanya ingin mengejutkan mu saja." ucap gavin seraya mencebikan bibir nya
"Kau tidak pantas berekspresi seperti itu gavin, kau lebih cocok berekspresi seperti seorang psikopat." ujar ayu to the point
"Ya ya ya, tapi ngomong ngomong kenapa kau selalu termenung saat sendirian seperti ini, seperti menyimpan beban berat. Apa aku boleh tahu beban seperti apa itu?" ucap gavin langsung
Ayu menatap gavin dengan tatapan yang sulit di artikan, ayu pernah berpikir untuk menceritakan semua keluh kesah nya pada gavin, namun ayu yang masih memiliki krisis kepercayaan dia berpikir dua kali untuk bercerita.
"Kau tak perlu tahu." ucap ayu datar dengan mata masih menatap ke arah langit yang cerah, kebetulan bulan juga sedang purnama.
"Aku hanya ingin kau membagi beban mu, karena aku tahu memendam semua rasa dan juga beban sendirian itu sangat tidak enak. Terkadang ada waktu nya kita harus mengeluarkan uneg uneg yang ada di hati kita untuk meringan kan beban dalam hidup kita." ucap gavin
"Apa kau pernah merasakan beban berat itu, tetapi kau memiliki krisis kepercayaan?" tanya ayu
"Ya, ku pernah merasakan itu, bahkan sampai sekarang. Tetapi aku memiliki cara untuk mengurangi beban itu, karena ada mamaku yang selalu tahu jika aku ingin melepaskan beban itu. Dia selalu menasihati ku jika itu memang perlu, tetapi jika tidak, dia hanya menjadi pendengar ku saja." ucap gavin
"Aku tidak bisa melakukan hal itu, jika aku menceritakan apa yang aku rasakan, aku takut penyakit ibuku kambuh lagi, dan aku tidak mau jika hal itu terjadi, cukup satu tahun aku merasakan kehilangan sosok ibu." ungkap ayu
Gavin menoleh ke arah ayu, dia dapat melihat bahwa ayu sangat terbebani dengan masalah nya, dan gavin tahu jika ayu masih terbelenggu dengan rasa dendam terhadap orang orang yang sudah mengambil yang paling berharga dalam hidup nya.
"Cobalah kau lepaskan secara perlahan, dan coba kau tenangkan hati mu yang saat ini masih berkobar rasa dendam. Aku yakin kau adalah orang yang cerdas, karena aku dulu juga pernah merasakan kobaran dendam itu." ucap gavin sambil menatap ke arah langit seolah dia sedang bernostalgia pada masa lalu nya
"Akan ku coba." ucap ayu singkat
Malam semakin larut, mereka berdua masih duduk bersama di balkon menceritakan semua yang bisa di ceritakan.
padahal lagi di bab seru-seruan nya 😑😑
jangan lupa mampir juga ya😁