NovelToon NovelToon
Tabib Terhebat Sepanjang Masa

Tabib Terhebat Sepanjang Masa

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Dokter Ajaib / Menjadi Pengusaha
Popularitas:140.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: To Raja

Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.

Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.

Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.

Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.

Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Perjanjian dengan Robinson

Emiralda kembali ke rumah dengan tubuh terus gemetar sepanjang jalan, saat ia tiba di rumah, didapatinya Lerina telah menunggunya di kediaman utama. 

Begitu melihat Lerina, Emiralda langsung merasakan wajahnya seketika menjadi semakin dingin dan semakin pucat. 

Lerina pasti akan mengamuk padanya.

"Ada Apa denganmu?!" Tanya Lerina dengan suara yang tidak ramah, bagaimanapun, dia sangat kesal pada adiknya itu yang telah mengambil kesempatan yang seharusnya menjadi miliknya. 

Emiralda terjatuh di kursi dengan keringat membasahi sekujur keningnya. 

Keadaan adiknya itu membuat Lerina bisa menebak apa yang terjadi, pasti sesuatu yang tidak menyenangkan. 

"Bagaimana ini kak?" Emiralda akhirnya membuka mulutnya, dengan suara yang begitu lemah. 

"Bagaimana apanya?! Cepat katakan apa yang terjadi! Aku juga perlu memperhitungkan Apa yang telah kau lakukan hari ini, mengunci aku di dalam kamar,,, kau sudah begitu berani melawanku ya!" Kata Lerina melototi perempuan di hadapannya. 

"Itu,,," suara Emiralda masih sangat lemah bersamaan dengan seorang perempuan yang berjalan di papa oleh salah seorang pelayan membuat Emiralda terkejut, ternyata ibunya telah sadar. 

Kartika dibantu oleh pelayan duduk di salah satu kursi dan Kartika dengan wajah pucatnya menatap putrinya dengan kesal, "Ibu sudah mendengar apa yang telah kau lakukan, bisa-bisanya kau melakukan hal seperti itu pada kakakmu dan,,,,"

"Bukan itu yang penting sekarang!" Emiralda menyela ucapan ibunya dengan suara setengah berteriak. 

"Beraninya kau berteriak pada ibu!" Bentak Lerina semakin kesal pada adiknya itu, seandainya kakinya tidak sakit dan dia bisa berjalan dengan normal, Sudah dari tadi dia memberi pelajaran pada Emiralda. 

"Ibu,,, tadi aku pergi ke kediaman Alaska dan,,, dan perempuan itu telah mencuci otak tuan muda! Bahkan mempengaruhi tuan muda untuk memberi hukuman pada keluarga kita!" Kata Emiralda sambil memijat keningnya yang terasa berdenyut, dia tidak tahan membayangkan hukuman yang akan mereka dapatkan, apalagi seharian ini dia telah mendengar rumor apa yang terjadi pada para pejabat pemerintahan. 

Katanya sampai ada yang mengalami lumpuh gara-gara 5 cambukan yang dijatuhkan oleh Alaska pada seluruh pejabat di desa Konoha. 

Itu adalah untuk para lelaki, kalau untuk dia yang adalah perempuan? 

Tidak mungkin tubuh kecilnya bisa menahannya 'kan? 

"Memangnya Apa yang terjadi?!" Tanya Lerina entah kenapa merasa ada sesuatu yang buruk yang akan menghampiri keluarga mereka. 

"Itu,,, Aku mengatakan tentang,,,  bagaimana wajah asli Linda, dan menyerahkan juga surat perceraian kakak pertama dengan Linda, dan ternyata hal itu malah memancing amarah tuan muda. Dia menyuruh kita untuk membuktikan Apa yang terjadi dan menentukan waktunya sampai besok pagi. Kalau besok pagi kita tidak bisa memberikan bukti, maka seluruh keluarga kita akan mendapat hukuman dari Alaska," ucap Emiralda membuat dua perempuan di hadapannya terkejut. 

"Apa katamu?! Hukuman apa?" Lerina bertanya dengan suara yang sedikit gemetar. Saat ini pikirannya sedang mengingat tentang apa yang dialami oleh para pejabat pemerintahan desa Konoha. 

Bisa gawat kalau mereka juga mengalami hal yang sama! 

"Aku tidak tahu, dia hanya mengatakan akan memberikan hukuman untuk seluruh anggota keluarga. Bagaimana ini Bu? Bagaimana kita akan membuktikannya?" Emiralda sangat cemas, dia menggigit Bibir bawahnya dengan keras sampai terasa begitu perih. 

"Ceritakan lebih detail, Memangnya apa yang sudah kau katakan?" Tanya Kartika membuat Emiralda dengan penuh kecemasan akhirnya menceritakan segala sesuatu yang telah Ia katakan di paviliun Alaska. 

Lerina dan Kartika tercengang, tak menyangka hanya karena cerita seperti itu Alaska akan menjadi sangat marah bahkan sampai mengancam keluarga mereka. 

Sementara pejabat pemerintahan saja dan bahkan orang paling kaya di desa mereka yaitu Doni tidak mampu menahan amarah Alaska, apalagi keluarga mereka yang hanya keluarga kecil? 

"Kau pasti sudah gila! Kenapa mengarang cerita berlebihan seperti itu?!!" Bentak Lerina pada adiknya. 

"Maa,, maaf," Emiralda meneteskan air matanya, dia menangis tersedu-sedu sambil meramas gaunnya. 

"Dasar bodoh! Kau harus sadar bahwa seluruh kekacauan yang terjadi di keluarga kita terjadi gara-gara kebodohanmu itu! Memiliki anak sepertimu adalah sebuah bencana bagi keluarga ini!!" Teriak Lerina tidak bisa lagi menahan amarah. 

Kartika juga menatap putri bungsunya dengan penuh rasa sesal, tidak menyangka putrinya akan membawa kemalangan bagi keluarga mereka. 

Gara-gara siapa dia dan suaminya jatuh sakit, dan gara-gara siapa juga Putri keduanya jatuh sakit, semua ini gara-gara anak bungsunya! 

Namun memikirkan tidak ada gunanya untuk marah, akhirnya Kartika berkata, "para pelayan akan bersaksi. Itu sudah cukup." 

"Mereka tidak menerima kesaksian dari pelayan kediaman kita," ucap Emiralda setelah keheningan cukup lama. 

"Kalau begitu kita harus membayar seseorang untuk melakukannya! Tapi,,," Lerina berbalik menatap ibunya, "kita tidak punya uang lagi," ucap Lerina.

"Kita harus mendapatkan uang itu, bagaimanapun caranya! Aku sangat takut Bu," ucap Emiralda dengan tubuh dan suara yang gemetaran. 

"Ibu,, Kita harus melakukan sesuatu!" Ucap Lerina menatap ibunya, dia juga sangat takut dan saat ini mereka tidak punya waktu untuk menyalahkan Emiralda.

Pagi tinggal beberapa jam lagi, kalau mereka masih bertengkar, maka waktu akan terus berjalan dan keluarga mereka akan berakhir! 

"Tidak ada jalan lain, Ayo kita pergi ke kediaman utama, nenek Kalian pasti mau membantu kita," kata Kartika setelah menyadari bagaimana situasi keluarga mereka yang sangat buruk. 

Maka setelah bersiap-siap selama beberapa saat, mereka berangkat tengah malam menuju kediaman keluarga utama Sinea, untungnya kediamannya tidak terlalu jauh, hanya berjarak sekitar 500 meter saja sehingga ketiga perempuan itu dengan cepat tiba di kediaman utama pada tengah malam. 

Namun karena mereka tiba saat tengah malam, maka saat itu pula seluruh penghuni kediaman telah tidur dan saat mereka memasuki ruang utama di kediaman tersebut hanya seorang pelayan yang datang menghampiri mereka untuk menyambut kedatangan mereka. 

"Nyonya ketiga," ucap sang pelayan sambil memperhatikan 3 perempuan di hadapannya yang datang di tengah malam. 

"Apakah nenek sudah tidur?" Lerina bertanya sambil berpegangan pada seorang pelayan dari kediamannya yang membantunya berdiri. 

"Iya, nyonya besar sudah lama tidur, dia mengkonsumsi obat tidur, Jadi tidak mungkin untuk membangunkannya saat ini," jawab sang pelayan.

"Lalu,,,  Tolong panggil kakak ipar," kata Kartika. 

Sang pelayan dengan menyesal berkata, "Maaf, tapi semua orang telah tidur, tidak ada lagi yang--"

"Panggil saja! Ini keadaan darurat, tidak bisa ditunda-tunda lagi!" Bentak Kartika merasa kesal pada pelayan yang terus menghalangi mereka. 

"Ba,, baik," jawab sang pelayan kemudian berlalu meninggalkan ruang utama. 

Kartika dan kedua putrinya menunggu selama beberapa saat lamanya sampai akhirnya seorang pria yang tampak menahan kantuknya berjalan mendekati mereka. 

Kartika langsung berdiri diikuti oleh kedua putrinya, "kakak ipar," ucap Kartika dengan suara yang lemah. 

Putra pertama keluarga Sinea yang bernama Robinson tampak sangat kesal, dia duduk dengan gusar sambil menyibakkan pakaiannya.

"Untuk apa kalian datang kemari malam-malam begini?! Tidakkah kalian tahu kedatangan kalian ini sangat mengganggu?!" Gerutu Robinson sambil melototi Kartika dengan penuh kekesalan. 

Kartika mendesah pelan, wajah pucatnya menjadi lebih putih lagi karena kehilangan darah, "ini,,, kami membutuhkan bantuanmu. Keluarga kami sedang dalam masa kritis, suamiku sakit dan aku juga baru sembuh dari sakit. Kami tidak memiliki sepeserpun uang, dan besok pagi kami harus membayar seseorang yang datang menagih ke rumah. Kalau tidak membayar maka keluarga kami akan--"

"Keluarga utama baru saja memberikan kalian sejumlah uang, Memangnya kalian kemanakan uang-uang itu?!" Robinson menyela ucapan Kartika. 

"Itu,,, sudah habis untuk biaya berobat," jawab Kartika dengan lemah. 

"Hah,,," Robinson menghela nafas dengan kesal, sejak dahulu keluarga ketiga ini terus merepotkan mereka, memiliki anak yang penyakitan dan membutuhkan banyak biaya untuk menyembuhkannya, namun terus meminta untuk diberikan kesempatan pada anaknya yang sakit-sakitan untuk memiliki kesempatan yang sama dengan cucu pertama keluarga Sinea dalam memperebutkan gelar pewaris berikutnya. 

"Aku akan memberikan kalian uang, tapi kalian harus membuat perjanjian denganku!" Ucap Robinson membuat Kartika terkejut. 

Kartika menatap kedua putrinya selama beberapa saat sebelum berbalik melihat Robinson yang tampak gusar, "Ini,,, Kenapa harus ada perjanjian segala? Setelah suamiku pulih nanti, dia akan mencari uang dan menggantikan uang yang kami pinjam darim--"

"Kalian pikir aku akan percaya?! Pokoknya tanpa perjanjian, maka tidak ada uang untuk kalian!" Tegas Robinson dengan kesabaran yang hampir habis. 

Melihat kakak iparnya yang sudah tidak sabar lagi, akhirnya Kartika menganggukkan kepalanya, "baiklah, baiklah, perjanjian Apa yang kau inginkan?" Tanya Kartika. 

Robinson menatap seorang pelayan, "bawakan pena Dan kertas kemari, bawakan juga stempel keluarga Sinea!" Perintah Robinson membuat sang pelayan dengan cepat pergi mengambilkan barang yang diinginkan oleh Robinson. 

Robinson lalu berbalik menatap adik iparnya, sebuah senyuman puas terukir di wajahnya membuat Kartika dan kedua putrinya langsung mengetahui apa yang akan terjadi berikutnya. 

Benar saja, mereka bertiga dikejutkan oleh Robinson yang berbicara dengan suara dingin, "aku akan memberikan 5 juta pada kalian, dan sebagai gantinya kalian akan menandatangani surat perjanjian bahwa apapun yang terjadi, Kalian keluarga ketiga akan mendukung Putraku untuk menjadi pewaris tunggal keluarga Sinea di masa depan."

"A,, apa?" Lerina langsung menatap ibunya. 

Kalau mereka menyetujui perjanjian itu, maka tidak ada lagi kesempatan bagi keluarga mereka dan sepenuhnya keluarga mereka hanya akan menjadi keluarga sampingan di keluarga Sinea. 

Kartika menggelengkan kepalanya, "Tidakkah itu terlalu kejam? Kami--"

"Kalau tidak mau, silakan pergi dari sini! Kalian hanya datang mengganggu saja!" Ucap Robinson sambil berdiri, dia hendak melangkah pergi ketika Emiralda dengan cepat berlari menahan pamannya itu. 

"Paman, kami akan menyetujui perjanjiannya!" Ucap Emiralda dengan mata berkaca-kaca menahan air matanya.

Ini lebih baik daripada mendapat hukuman mengerikan dari Alaska. 

Lerina memijat keningnya melihat kelakuan adiknya, Tentu saja dia tahu bahwa adiknya ini adalah seorang pembawa masalah bagi keluarga mereka. 

Namun ketika dia memikirkan jalan keluar lainnya, dia tidak bisa mendapatkan cara yang lain, hanya ini satu-satunya cara. 

"Bagaimana dengan kalian berdua?!" Robinson bertanya pada Kartika dan Lerina. 

"Kami akan menyetujuinya!" Ucap Lerina membuat Kartika tersentak kaget, masa depan putranya sudah hancur jika masalahnya seperti ini. 

Namun saat ia menatap Lerina, Lerina memberinya sebuah kode sehingga Kartika berusaha mempercayai putrinya itu. 

Maka dengan cepat mereka menandatangani surat tersebut dan mendapatkan uang 5 juta lalu meninggalkan kediaman utama. 

Setibanya di rumah, mereka menyuruh salah seorang pelayan untuk mencari beberapa orang dari kediaman keluarga lainnya untuk memberikan kesaksian. Tak hanya itu saja, mereka juga mengambil beberapa barang-barang dan pakaian milik Lerina dan Emiralda dan akan menjadikannya sebagai bukti.

Setelah menyelesaikan semua rencananya, Kartika menatap putrinya, "sekarang keluarga kita tidak memiliki kesempatan untuk berubah menjadi keluarga utama! Bagaimana kita akan melewati hari-hari ke depannya? Ayahmu akan sangat marah setelah mengetahui ini!" Ucap Kartika sambil memijat keningnya, dia cemas saat suaminya bangun nanti pria itu malah akan mati setelah mengetahui kenyataan yang telah terjadi. 

"Ibu tidak perlu khawatir, masih ada cara untuk membatalkan perjanjian itu," ucap Lerina membuat Kartika dan Emiralda menatap Lerina dengan penuh penasaran. 

"Cara bagaimana?" Tanya Kartika. 

"Sangat mudah, lagi pula Paman hanya memiliki satu orang Putra, dan 1 orang putri. Putrinya juga perempuan yang bodoh, hanya ke sana kemari membuat onar. Jadi kalau kita membunuh Putra pertamanya, maka nenek pasti akan beralih ke cucu yang lain untuk memberikan gelar pewaris," ucap Lenrina. 

"Apa?!" Emiralda sangat terkejut, tak menyangka rencana kakaknya begitu kejam. 

Ini adalah pembunuhan! 

Pembunuhan!

Kalau membunuh lalat tinggal menepuknya dengan kedua tangan, tapi membunuh manusia,,,,

"Kita pikirkan saja nanti, lagi pula sekarang semuanya sudah terjadi, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan," Lerina memindahkan tatapannya pada Emiralda, "Kau adalah awal dari seluruh masalah yang terjadi di keluarga ini, jadi mulai hari ini kau dilarang meninggalkan rumah dan hanya akan terus berada di dalam rumah!" Tegas Lerina. 

"Apa?! Ini tidak adil!" Emiralda langsung protes sambil menggelengkan kepalanya, Dia memberi tetapan memohon pada ibunya untuk diselamatkan. 

"Yang dikatakan kakakmu itu benar!" Kata Kartika dengan tenang. 

"Apa?!" Emiranda sangat kesal, dia langsung berdiri dan berjalan dengan kesal meninggalkan ibu dan kakaknya, "kalian menyebalkan!" Gerutu Emiralda. 

1
Widya Wati
buruan up Thor..seruuu
Rohma Wati Umam
Luar biasa
iin marlina
like, komen, bunga
biar makin semangat
Vajar Tri
🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Irda Idris
lanjut dong
Lyvia
semangat thor nuwun upnya
Pandagabut🐼
ikan hiu naik traktor
thankyou ya Thor..
Prasetyorini
semangat terus linda /Determined//Determined/
Prasetyorini
seru tapi aku kurang puas sama keluarga ayah linda, harusnya balasannya lebih kejam lgi dan buat mereka yg memohon linda untuk kembali, enak aja itu tanda tangan doang hubungannya putus
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Retno Palupi
kok cuma satu up nya
_Arsa_
kerenn cerita nya bagus semangat ya Thor aq dukung kok.. mg upnya gak satu satu..
Nur Hayati
ngak sabar nunggu up nya... aku yakin Alaska jodoh terbaik untuk linda
Vajar Tri
wow wow wow wow wow kejutan terbaik Thor 🥳🥳🥳🥳🥳 sayang author banyak banyak 🫰🫰🫰🫰
Tiara Bella
akhirnya Alaska sm Linda....
Lyvia
nuwun thor upnya
Pandagabut🐼
terimakasih ya Thor.. ceritanya makin seru
Cahaya yani
best novel
Cahaya yani
lnjut thooorrr
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!