NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngalahin hutan lindung

"Tari"

"Hem ya Om" ucap Mentari yang merasa dipanggil dan dia kini menatap Tian menunggu ucapan lanjutan Omnya itu.

"Kenapa melamun?" ya Mentari terlihat sedang melamun dimata Tian, terbukti dengan sup yang ada dipangkuannya masih tersisa banyak. Maklum Mentari biasa makan dengan cepat, jadi kelihatan melamunnya saat makanan miliknya itu masih tersisa banyak.

"Siapa yang melamun Om, om ini ada-ada saja" ucapnya mengelak, padahal bukti didepan mata jelas sangat terlihat.

"Kalau tidak melamun, lantas kenapa makananmu masih ada, sedangkan punya Om sudah habis." jelas Tian dan Mentari kini menatap mangkuk Tian lalu menatap mangkuk miliknya dan benar isi mangkuk miliknya masih tersisa banyak.

"Ah itu aku rindu ibu, Om" ucapnya berdalih lagi, bukan tidak mau jujur dengan yang sedang dia lamunkan, tapi ya gitu masa iya dia harus bilang jika sekarang dirinya merasa berdosa karena telah memeluk Tian diatas kasur dan membuat Tian merasakan nyamannya bersandar diatas dadanya.

Ya setelah Tian berkata salah, atas tindakannya yang memeluk tian diatas tempat Tidur, perasaan berdosa itu iba-tiba hinggap dihati mentari, entahlah rasanya aneh, padahal dia tidak melakukan apa pun yang menurutnya berdosa, hanya memeluk Pamannya, dan bukankah diluar sana juga banyak keponakan yang memeluk pamannya? bukankah yang dia lakukan juga sama hanya memeluk sang paman, Tapi kenapa rasa berdosa itu hinggap?

"Oh, aku kira kenapa, jika kamu merindukan mereka, sebaiknya pas libur pulang saja" saran Tian yang mencoba percaya dengan pengakuan Tari, ya walau sebenarnya tahu yang diucapkan Mentari itu bohong tapi mau gimana lagi, dia tidak bisa menyelam kedalam pikiran Mentari, alhasil dia hanya bisa mempercayai apa yang terucap dibibir, terlepas apakah itu bohong atau pun Tidak.

"Ya inginnya seperti itu, tapi aku janji tidak akan pulang selama enam bulan pada bang Bayu."

"Lo ko gitu?"

"Ya gitu, gara-gara diledek gak bakalan kuat jauh-jauh dari ibu dan ayah, aku pun berkata jika aku akan kuat berjauhan dari mereka." jelas Tari

"Dan???" tanya Tian yang merasa ada sesuatu dibalik janji Mentari itu.

"Dan jika aku melanggar maka aku harus mencabuti semua bulu ketiak bang Bayu, iyuuu. Om tahu sendiri bulu diketiak bang Bayu lebatnya kaya apa?"

"ha ha ha, iya tahu, lebat ngalahin hutan lindung" ucap Tian tertawa karena jujur setahu dia dari dulu, saat Tari masih kecil dan masuk Smp, Tari sangat tidak suka dengan ketiak abangnya itu, dan karena rasa tidak sukanya itu Bayu selalu menggoda Mentari dengan ketiaknya.

"Ya, jijik banget kan?"

"Hem, dan untungnya ketiak Om tidak berbulu jadi kamu tidak akan merasa jijik."

Tunggu-tunggu entah kenapa Mentari saat ini merasa ada makna lain dari ucapan tian barusan dan karena itu Tari menatap penuh selidik saat ini pada Tian.

"Apa? ada apa?" ucap Tian yang tahu makna tatapan yang dibayangkan Mentari padanya, adalah tatapan penuh tanya.

"Tidak, hanya saja terdengar aneh ditelingaku, saat Om berkata barusan."

"Ha ha ha, apa iya, itu mungkin perasaanmu saja" ucap Tian sambil cengengesan karena sedang menetralkan rasa gugupnya, karena keceplosan berbicara tadi.

"Iya Om, aku merasa jika ada makna lain dari ucapan Om tadi."

"Baiklah jika seperti itu, makna apa yang tersirat dari ucapan om tadi?" ucap tian yang kini penasaran apa memang sampai makna ucapannya tadi pada Mentari tanpa diperjelas.

"Entahlah terasa seperti jika suatu saat nanti aku akan sering bersandar dilengan om, dan Om merasa lega karena ketiak Om tidak berbulu tidak akan membuatku jijik, ya seperti itulah makna yang ku tangkap dari ucapan Om tadi."

Tian tersenyum lagi lalu berkata "Jika seperti itu maka anggap saja seperti itu."

"Om, sepertinya om harus segera minum obat, dan istirahat," ucap Mentari yang berpikir mungkin karena sang Om yang belum benar-benar sembuh jadi dia berbicara ngawur sampai berpikir jika kelak dia akan bersandar dilengan Tian.

1
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Satria Sikki Daeng Nurung
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!