NovelToon NovelToon
Beringin : The Sacred Tree System

Beringin : The Sacred Tree System

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

*Untuk mengerti alurnya di sarankan membaca terlebih dahulu Nightmare system sampai selesai*

Kisah seorang pemuda yang memiliki cita cita untuk menjadi seorang atlet mma, terpaksa harus meninggalkan cita citanya karena dia harus bekerja menghidupi ketiga adiknya dan dirinya sendiri akibat ayahnya menghilang. Di usia 10 tahun, dia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya mengalami amnesia ringan dan tidak sadar dirinya pernah menolong sesuatu yang sekarang kembali membantu dia menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, comedy, drama, super heroes, mystery.

Mohon tinggalkan jejak ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Setelah mengantar Andin dan Anisa ke sekolah, setelah selesai berlatih, Ardo yang duduk di ruang loker sambil mengeringkan tubuhnya setelah mandi, melihat layar hologram di depan wajahnya.

\===========================================

Daily Training :

-        Push up                                   (50/50)

-        Sit up                                        (50/50)

          Squat                                       (50/50)

-        Using sandbag and pivot      (100/100)

Reward Training Received :

Exp point   :         20.000p

Money        :         20.000.000 IDR

\===========================================

Level                      : 4 (20.750 / 28.000)

Quest clear          : 6

Training                : 12

Total reward        : 117.600.000.

\===========================================

“Hmm...ok, berarti paling ga gue bisa beli mobil yang harga kisaran 80jt sampai 90jt, coba cari dulu di smartphone,” gumam Ardo dalam hati sambil mengerikangkan rambutnya.

Dia mengambil smartphone dari dalam tasnya dan mulai mencari cari di situs penjualan mobil bekas. Desi yang sudah berganti pakaian, masuk ke dalam ruang loker dan duduk di sebelah Ardo, dia melihat layar smartphone Ardo yang menampilkan banyak pilihan mobil yang tersedia,

“Udah nemu yang bagus ?” tanya Desi sambil menaruh dagunya di pundak Ardo.

“Belom, semuanya harganya tinggi tinggi walau second, payah,” jawab Ardo.

“Mang duit lo ada berapa ?” tanya Desi.

“Budget gue sekitar 80 jutaan, napa emangnya ?” tanya Ardo.

“Hmm...gitu ya, trus kira kira udah nemu yang lo suka lom ?” tanya Desi.

“Kalau yang gue suka sih ada, tapi harganya 120 jutaan, lagian di tulis ama sellernya dia ga pernah pake, mobilnya cuman nongkrong di garasi dan baru berapa kali pakai aja, kilometernya juga masih rendah, nih lihat,”

Ardo memperlihatkan layar smartphonenya ke depan wajah Desi yang sedang bertengger di lengannya, Desi memperhatikan layar smartphone di depannya, jarinya mulai naik menggeser layar untuk melihat spesifikasi di bawahnya. Tiba tiba Desi menekan tombol untuk menelpon sang penjual,

“Loh, kok lo maen teken aja ?” tanya Ardo.

“Dah tanya aja dulu,” jawab Desi.

Sang penjual mengangkat teleponnya, Ardo langsung menanyakan kendaraan yang di maksudkan di website, sang penjual mengiyakan kalau dia benar benar menjual mobilnya sebab dia berniat keluar negeri dan menetap disana, sang penjual minta supaya Ardo datang dulu ke rumahnya untuk melihat dulu kondisi mobilnya.

“Gimana Des ?” tanya Ardo menoleh melihat Desi.

“Ya terserah, datengin aja, emang alamatnya dimana ?” tanya Desi.

“Ga jauh sih, lokasinya di komplek deket sama sma gue dulu,” jawab Ardo.

“Ya udah liat aja dulu,” balas Desi.

Akhirnya Ardo menerima usulan sang penjual, namun ternyata sang penjual sedang berada di kantor dan tidak bisa pulang, dia minta Ardo ke rumahnya saja sebab ada anaknya di rumah dan dia bisa memutuskan harganya. Setelah selesai menelpon, Ardo dan Desi bergegas turun ke bawah, Desi menitipkan motornya di gym dan pergi berboncengan dengan Ardo menuju ke rumah penjual mobil.

Setelah berjalan selama 20 menit, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang berada di dalam sebuah perumahan. Ardo dan Desi turun dari motor kemudian berdiri di depan pagar rumah itu. Setelah menekan bel, “cklek,” seseorang membuka pintu dari dalam dan pintu terbuka,

“Loh, ini rumah lo Far ?” tanya Ardo kaget.

“Loh Ardo ? yang mau beli mobil elo ?” tanya Farah.

Farah melirik ke samping dan melihat Desi yang berdiri di sebelah Ardo, kemudian Farah tersenyum berjalan mendekati pagar.

“Ama Desi juga ya,” ujar Farah.

“Iya, gue nemenin dia,” balas Desi.

“Loh lo berdua saling kenal ?” tanya Ardo bingung.

“Kenal dong, kita beberapa kali sekelas, bener ga Des ?” tanya Farah.

“Iya Far, biasanya lo berdua terus ama Santi kan,” jawab Desi.

“Hehe iya, kadang lo duduk di sebelah kita ya,” balas Farah.

“Santi lagi sibuk ya ?” tanya Desi.

“Siapa sibuk ?” tanya seorang gadis yang baru keluar dari dalam.

Farah berbalik dan Desi melihat ke arah pintu, begitu juga dengan Ardo, seorang gadis yang sedang tersenyum berdiri di depan pintu dan melangkah keluar.

“Apa kabar Des, Do,” tegur Santi kepada Ardo dan Desi.

“Baik San, gue pikir lo sibuk, laki lo mana ?” tanya Desi.

“Dia lagi ngurus pembelian apartemen yang kita tempati sekarang, sebelumnya kita sewa soalnya,” jawab Santi.

“Wow...hebat si Rudi,” celetuk Ardo.

“Oh yang mau beli mobil elo Do ?” tanya Santi.

“Iya, gue lagi ada rejeki, makanya mau beli supaya enak kemana mana, eh ga taunya penjual mobilnya Farah,” jawab Ardo.

“Yuk masuk dulu,” balas Farah sambil membukakan pagar.

Ke empatnya masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu, Farah masuk ke dalam untuk mengambil surat surat mobil dan menyediakan minuman untuk tamu, Santi duduk di depan menemani Ardo dan Desi.

“Lo ngapain di sini San ?” tanya Ardo.

“Gue iseng aja, sekalian bantuin Farah berberes, mumpung hari ini ga ada kelas,” jawab Santi.

“Ngomong ngomong kalian berdua saling kenal ? (menoleh kepada Ardo) gue pikir lo kenal cuman sama Rudi,” ujar Desi.

“Nah gue sendiri malah baru tau kalau lo kenal Rudi dan Santi, waktu ke kondangan lo diem aja soalnya,” balas Ardo.

“Gue juga dapet undangan tau, dari Santi, bener ga San,” ujar Desi menoleh melihat Santi.

“Bener, gue emang kasih undangan buat lo, tapi gue ga nyangka lo dateng berdua hehe,” ujar Santi.

“Gue ajak dia awalnya karena ga enak, abisnya Rudi ngasih undangan ke gue pas di depan dia, ya gue mikir kalo ga ngajak ga enak, mana tau ternyata dia kenal lo,” ujar Ardo.

“Enak aja, sebelom lo di kasih ama Rudi, gue udah dapet duluan dari Santi, makanya pas lo ajak gue mau, gue juga dapet undangan soalnya,” balas Desi.

“Hehe lo berdua akrab ya, jangan jangan lo berdua pacaran ya ?” tanya Santi.

“Hah siapa pacaran ?” tanya Ardo dan Desi bersamaan.

“Oh gue salah ya hehe,” jawab Santi.

Farah datang membawa minuman dan mengepit surat surat di lengannya, Santi dan Desi berdiri membantu Farah menghidangkan minuman di meja, setelah selesai mereka duduk kembali, Farah memberikan map berisi faktur pembelian mobilnya dan spesifikasinya lengkap dengan buku petunjuknya.

“Minum dulu ya, abis itu liat barangnya di garasi,” balas Farah.

“Kenapa lo mau jual mobilnya Far ? tadi yang gue telepon siapa ?” tanya Ardo.

“Oh yang lo telepon bokap gue, dia di kantor, tadinya bokap beli mobil ini buat Arya, tapi dia ga mau pake karena kontrakannya kan deket sama kampus jadi enakan pakai motor katanya, trus gue dan bonyok kan mau pindah ke aussie dan netep di sana, jadi ya jual aja lagi,” jawab Farah.

“Gitu ya, ya udah gue liat dulu ya, soalnya harganya di atas budget gue sebenernya,” ujar Ardo sambil melihat map nya.

Tiba tiba Desi menyikut Ardo dan mendekatkan wajahnya ke telinga Ardo, Desi langsung berbisik di telinga Ardo.

“Udah ambil aja, sisanya gue tambahin,” bisik Desi.

“Hah...mana enak kalo gitu ?” tanya Ardo berbisik.

“Enak ajalah, kan yang dapet duit dari Beringin bukan lo doang hehe,” ujar Desi berbisik.

“Oh...lo dapet juga ya ?” tanya Ardo.

“Ya iyalah dan udah pasti gue udah dapet lebih banyak dari elo hehe,” jawab Desi.

“Hmmm...ya udah kalo gitu, tapi ntar aja itung itungannya ya,” balas Ardo.

“Iya beres,” balas Desi.

Farah dan Santi yang melihat keduanya saling berbisik dengan wajah yang saling berdekatan sampai hampir menempel, tersenyum dan saling menoleh melihat satu sama lain,

“Lo beli mobil buat berdua ya ?” tanya Farah.

“Yakin gue, lo berdua pacaran,” tambah Santi.

“Hah,” balas Ardo dan Desi sambil menoleh melihat Farah dan Santi yang sedang tersenyum melihat mereka.

1
Ellya Syaji'ah
bagus... lanjut...
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kakak
total 1 replies
Razali Azli
wow! menarik. masih awal chapter. terlalu banyak persoalan. mungkinkah bapa mereka telah ditransmirgasi ke dunia kultivator?
Mobs Jinsei: terima kasih dukungannya kakak
total 1 replies
Linna_Naa^•^
tamatin ya thor, seru banget soalnya
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!