NovelToon NovelToon
My Angel

My Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:45.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Ziza, Khalid Al Ghifari sangat jauh berbeda dari para sepupu dan sahabat laki lakinya.

Cowo pendiam yang baru dia kenal di penghujung SMAnya, kini malah satu kelas dengannya. Cowo itu lebih suka menghabisksn waktu di kelas atau di perpus.

Dia selalu terluka, bahkan di awal pertemuan mereka, Ziza menempelkan plester di keningnya.

Ini cerita anak anak Kaysar cs. Semoga suka ya...♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketegasan Khalid

"Sharla, ada yang harus diclearkan," ucap Khalid setelah mereka berada di luar gedung hotel. Langkah keduanya terhenti dan mereka saling berhadapan.

Sharla merasa gugup. Ekspresi Al sangat serius menurutnya

Dia akan ditembak? Jantung Sharla berdebar semakin keras karena dugaan dan harapan yang berkecamuk jadi satu.

Khalid menghela nafas panjang saat menatap binar penuh bintang di sepasang mata Sharla. Terpaksa harus dia hilangkan. Dia sudah punya tujuan dalam hidupnya. Walaupun ingatannya belum kembali, tapi dia percaya dengan keinginan dan suara hatinya.

"Aku merasa keluarga kamu terlalu berharap lebih dari hubungan kita."

DEG

Wajah Sharla langsung pias.

"Kita hanya.---."

"Kamu salah paham. Mereka hanya bercanda. Tid tidak serius," potong Sharla cepat. Dia ngga mau dengar kelanjutan kalimat Al yang sudah bisa dia prediksi.

Dia ditolak, kan? Batinnya mencelos.

Khalid terdiam. Dia mengalihkan tatapnya.

"Aku minta maaf. Bagiku kamu teman terbaikku. Aku ngga bisa membuat hubungan ini berkembang lebih jauh ." Walau menyakitkan bagi Sharla, tapi Khalid ingin temannya ngga menggantung harap lagi padanya.

Akan buang buang waktu saja. Hatinya sudah memilih orang lain.

Hening.

Sharla membutuhkan banyak energi untuk tetap bisa berdiri tegak saat kalimat kalimat yang bagaikan pedang itu mengoyak dan mencabik ketulusan hatinya.

"Kamu yakin sekali? Bukannya masih banyak waktu..... Em... Aku bisa menunggu."

"Sharla...." Khalid jadi ngga tega melihat tatap mata yang berubah menjadi telaga di depannya.

"Maaf, aku cengeng, ya." Dengan kasar Sharla mengusap air mata yang hampir luruh.

Khalid kembali mengalihkan tatap. Dia ngga tega, tapi bukannya lebih baik sakit sekarang dari pada nanti nanti dengan harapan semu?

"Sudah ada orang lain yang kamu suka?"

Khalid menatap wajah Sharla sesaat. Dia merasa jadi orang jahat saat menganggukkan kepalanya.

"Al, aku akan berusaha jadi seperti apa yang kamu mau," ucap Sharla pelan. Dia sudah ngga bisa lagi membohongi Al lagi. Dia sudah mengakui perasaannya dan ngga ingin Al dimiliki gadis lain.

"Jangan seperti itu. Kamu sudah dalam versi terbaikmu."

"Tapi..... Kenapa? Kenapa kamu ngga bisa menyukai aku sebagai kekasih?" masih dengan suara pelan Sharla mendesak.

"Kita sudah kenal lama. Aku tau hampir semua kesukaanmu, hobimu. Ngga akan sulit bagi kita untuk melanjutkan jenjang hubungan ini." Sharla akan terus memberikan opini opininya agar Al ngga salah pilih, tetap menganggap kalo bersamanya akab lebih baik Dia terlalu cinta pada Al. Al adalah laki laki yamg dia inginkan.

Khalid menatap sekitarnya. Untung tempat yang jadi keberadaan mereka cukup sepi dan tidak menjadi tempat orang orang melintas.

Dia ngga menyangka pembicaraan mereka akan sepanjang dan serumit ini.

"Maaf. Aku ngga bisa."

Kembali Sharla.merasakan ada reruntuhan yang sangat berat menindih hatinya hingga dia merasa sangat pengap.

"Apakah dia lebih cantik?" tanyanya getir.

"Lebih pintar?" tanyanya lagi.

Atau lebih kaya? Batinnya menambahkan.

Apakah dia juga lebih terkenal darinya? Batinnya kembali menghujani pertanyaan yang ngga bisa dia ucapkan. Hatinya telanjur sangat perih. Lidahnya mulai terasa kaku.

"Bukan karena itu."

"Kapan kamu mengenalnya?" Kali ini Sharla membiarkan air matanya mengalir menuruni pipinya.

"Sharla, sudah, jangan tanya lagi." Khalid kembali menatap sekitarnya saat melihat gadis itu sudah mulai menangis.

"Aku mau tau kapan, Al," desak Sharla dengan bibir bergetar.

Khalid memberikan sapu tangannya dan menaruhnya di tangan Sharla.

"Saat pameran kamu." Khalid ngga mungkin secara detil menceritakan apa yang sudah dia alami.

Apalagi tante Sharla adalah wanita yang sempat jadi istri papanya.

Sharla terdiam dengan sapu tangan Al di genggamannya.

Dia teringat saat Al buru buru pergi meninggalkannya saat akan ditanyai para pencari berita.

"Saat itu, ya...." Suaranya pasti terdengar tambah menyedihkan.

Khalid mengangguk.

"Aku antar kamu pulang." Walau rencananya Khalid ingin pulang sendiri, melihat keadaan Sharla sehancur itu, dia takut juga terjadi apa apa dengan Sharla jika gadis itu menyupir sendiri.

"Tidak usah. Aku mau sendiri. Maaf, aku ngga bisa antar kamu." Sharla bersyukur karena harga dirinya masih ada walau tinggal secuil saja.

"Hati hati kalo begitu."

Kembali hati Sharla mencelos. Dia mengira Al akan membantahnya dan berkeras akan mengantarkannya pulang.

Setelah menatap Sharla sebentar, Khalid melangkah cepat menuju mobilnya yang sudah diantarkan pengawalnya tanpa menoleh lagi.

Walaupun dia khawatir, tapi dia ngga mau Sharla menganggap istimewa perhatiannya. Dan berharap

'Ibnu, kamu masih di sini?" Khalid berbicara dengan earphonenya.

"Ya, bos."

"Tolong awasi Sharla."

"Siap!"

Sementara Sharla merasakan kekuatan kakinya sudah habis saat melihat Al yang sudah pergi dengan mobilnya.

"Sharla! Kamu kenapa?" Jesica dengan cepat menahan tubuh keponakannya. Dia dan Wikan yang baru saja akan meninggalkan hotel, sempat heran melihat Sharla hanya berdiri sendirian.

"Tante...." Saat tau siapa yang memeluknya, tangis Sharla pun pecah.

"Ada apa?" Jesica yakin ponakannya ngga baik baik saja.

Ngga ada jawaban, hanya isakan.

"Tenanglah, sayang," bujuk Jesica lembut. Baru kali ini dia melihat Sharla menangis seperti anak kecil yang kehilangan mainan kesukaannya.

Untung orang tuanya masih di root top, tertahan oleh relasi yang baru saja bertemu.

Tapi nggak lama kemudian tubuh Sharla lemas dalam pelukan Jesica. Gadis itu pingsan.

*

*

*

"Bos, aku melihat gadis itu pingsan dan dibawa sama mama tiri bos," lapor Ibnu.

Hening. Kaget juga Khalid mendengarnya. Ada sedikit rasa bersalah yang muncul

"Perlu aku ikuti, bos?" tanya Ibnu lagi

"Jangan. Yang penting dia sudah aman."

"Oke."

Khalid menoffkan earphonenya.

Kenyataan hari ini cukup mengagetkan. Ternyata Sharla ponakan istri papanya. Mereka ternyata sudah sangat dekat tanpa dia sadari.

Khalid kembali melajukan mobilnya. Ada beberapa notif pesan yang masuk. Khalid mengabaikannya sampai mobilnya dihentikan di traffic light.

Ternyata pengawalnya berhasil mengambil foto foto Ziza bersama para sepupunya.

Sayangnya foto foto itu diambil dalam jarak yang cukup jauh. Khalid dapat mengerti, pengawalnya pasti menghindari bentrok dengan pengawal Ziza yang cukup banyak berjaga di sekitar lokasi.

Kening Khalid sedikit mengernyit saat melihat salah seorang dari dua pasang kembar yang berjalan bersama Ziza dan yang lainnya.

Jantungnya berdebar keras. Dia ngga tau mengapa. Wajah mereka juga ngga begitu jelas. Tapi rasanya dia pernah melihat mereka semua.

"Aaarrgh....!" Khalid memijat kepalanya yang berdenyut sakit.

Bunyi klakson kendaraan di belakangnya sudah terdengar. Lampu traffic light sudah berubah.

Setelah sakit kepalanya berkurang, Khalid pun menjalankan mobilnya lagi.

*

*

*

Theo dan yang lain sudah datang

Ruby menatap pesan yang dikirimkan Ziza.

Bahkan Ziza mengirimkan foto punggung Theo.

Ruby juga masih hapal pemilik punggung kokoh itu. Juga model rambut laki laki itu dari belakang.

Dia mengusapnya pelan. Ada debar yang dia ngga mengerti. Senang juga perih.

Ruby menyinpan ponselnya ke dalam tasnya. Dia akan pulang. Tugasnya di kampus sudah selesai.

"Gimana tadi? Sukses?" Endru sudah menjejeri langkahnya.

"Lumayan." Lagian dia ngga terlalu membutuhkan nilai sempurna. Yang penting lulus dan segera meninggalkan kampus yang membosankan.

Dia pun ngga perlu susah susah nyari kerja, karena posisinya yang sangat didambakan banyak orang sudah lama menunggu kedatangannya.

Endru tersenyum melihat ketak antusiasnya Ruby. Mereka yang kuliah di sini rata rata pewaris. Nilai jeblok pun ngga akan bisa digugat jika nantinya mereka akan menjadi bos di perusahaan mereka sendiri.

"Yang lain ngga kelihatan?"

"Mereka punya acara lain."

"Ooh."

Hening.

Mereka terus berjalan hingga tiba di parkiran kampus.

"Mau bareng anak anak yang lain kumpul di kafe baru Nara?" Walau ngga yakin Ruby mau, Endru tetap ngga lelah mencoba.

Ruby terdiam.

Dia memang selalu menolak ajakan Endru untuk bergabung dengan teman teman sekelas selain Ziza cs. Kecuali tugas kelompok.

Mungkin sekarang ngga apa apa bergabung dengan mereka.

1
Rahmawati
pelukisnya ada di deket km al
Dewi kunti
pelan2 Khalid 👍🏼👍🏼👍🏼
TriAileen
bt vina ngaku aja k Ruby n Ziza kl Vina n Theo bohonga.
hansen
mohon ruby jangan terburu2 untuk menerima endru, ya jika ingin move on bisa aja dengan cara fokus kuliah atau bantu2 kerja nyokap loh by..Karna jika masih belum ada kejujuran kalian berdua yang menjadi mangsa perasaan dan sakit hati itu endru jika ruby menerima cinta nya.
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Panggil Ry aja Kk Han 😁
hansen: benar kak
total 3 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Gk sabar nunggu drama Vina dan Theo
Pengen lihat Theo kesal kalau drama yg Dy buat tdk mempengaruhi sikap Ruby
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih Iklan
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Semoga Ruby bisa mengendalikan diri sehingga bersikap biasa dgn drama yg Vina dan Theo buat
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Orgnya ada di samping Khalid
Sri Siyamsih
part"ini bkin nyesek thor, nggk hbs" derita khalid 😥
Sri Siyamsih
pawang si quin nich kyknya
Sri Siyamsih
kasihan khalid 😥
Sri Siyamsih
pk setya nggk peka bgt sih
Sri Siyamsih
mmnya depresikah thor, hingga khalid yg sering jd sasaran 😥
Rahmawati
quin ini posesif bgt, nanti gmn ya kl sama pacarnya
Ina's
up nya jangan lama-2 ya
anggita
☝iklan...like👍buat Quin yg lgi marah" aja.
hansen
bila sampai ke destinasi ruby acuhkan saja theo, ayolah bicara 4 mata kalian berdua perlu speed time bersama hanya berdua
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Akhirnya Quin berkenalan dgn Al
Gk sabar nunggu Kericuhan kedua kembaran Nakal
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih Iklan
Innara Maulida
sabar Quin sabar,,ntar ketemu ko sama pawang nya ,,,masih di umpetin sama ohtor nya,,si bar bar,,,nona muda yg kabur itu apa kabr nya ia
Yuli Ana
ya ampun Quin...Quin...
pertemukan lah Quin dengan jodohnya... biar GK marah2 terus...🥺🥺🥺
😂😂😂
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Akan ada saatnya Yul
Skrg Quin mau fisikkotes Al dulu
total 1 replies
Yuli Ana
kasihan Khalid....n😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!