NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

**Malam di Apartemen Levi**

Kembali di apartemen Levi, malam itu terasa lebih tenang. Lia dan Levi duduk di balkon, menikmati angin malam sambil memandang langit yang dipenuhi bintang. Meskipun masih ada ketegangan, mereka berusaha menikmati momen kebersamaan ini.

“Apa yang kamu pikirkan, Lia?” tanya Levi, menatap Lia dengan penuh cinta.

Lia tersenyum, menatap bintang-bintang di langit. “Aku hanya merasa bersyukur. Meski banyak hal terjadi, kita masih bisa bersama di sini, menikmati malam ini.”

Levi menggenggam tangan Lia dengan lembut. “Aku juga. Meskipun banyak yang harus kita hadapi, selama kita bersama, aku yakin kita bisa melewati semuanya.”

Lia merasakan kehangatan dari genggaman tangan Levi, merasa nyaman dan aman. “Aku juga yakin. Kita hanya perlu terus bersama dan saling mendukung.”

**Pagi di Nata Samudra Corp**

Keesokan paginya, Levi dan Ervin sedang berada di ruang konferensi, merancang strategi untuk menghadapi ancaman dari keluarga mafia rival. Peta besar kota terpampang di dinding, dengan berbagai tanda yang menunjukkan wilayah-wilayah kekuasaan mereka.

“Kita tahu mereka akan mencoba menyerang lagi,” kata Levi, menatap peta dengan serius. “Kita perlu mempersiapkan pertahanan dan melindungi operasi kita.”

Ervin mengangguk, menunjuk beberapa titik kritis di peta. “Aku sudah menyiapkan beberapa langkah pengamanan. Kita juga bisa memasang sensor tambahan untuk mendeteksi pergerakan yang mencurigakan.”

Levi menghela napas, merasakan beratnya tanggung jawab di pundaknya. “Kita tidak bisa membiarkan mereka merusak apa yang sudah kita bangun. Aku akan memimpin tim ini untuk memastikan kita siap menghadapi apa pun yang datang.”

Ervin menepuk bahu Levi, memberikan dukungan. “Kita akan melakukannya bersama. Tidak ada yang bisa menghentikan kita jika kita bekerja sebagai satu tim.”

**Sore di Apartemen Levi**

Sementara itu, di apartemen, Lia duduk dengan gelisah, memikirkan pembicaraan terakhirnya dengan Levi. Meskipun dia merasa lega mengetahui bahwa Levi memiliki rencana untuk melindungi mereka, dia juga merasa cemas tentang keselamatannya dan masa depan mereka.

Pikirannya terus melayang ke kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Dia ingin membantu Levi lebih dari sekadar menjadi pendukung dari jauh. Dia merasa perlu melakukan sesuatu untuk melindungi diri dan orang-orang yang dicintainya.

Saat itu, sebuah ide muncul di benaknya. Lia mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Levi. “Kita perlu bicara. Ada sesuatu yang penting yang ingin aku sampaikan.”

**Di Kantor Nata Samudra Corp**

Levi sedang berada di kantornya ketika menerima pesan dari Lia. Dia membaca pesan itu dengan cermat, merasa cemas. Dia segera membalas, “Tentu, Lia. Aku akan segera pulang.”

Setelah menyelesaikan beberapa tugas penting, Levi bergegas pulang, merasa cemas tentang apa yang ingin dibicarakan Lia. Dia merasa ada sesuatu yang berat di benak Lia, sesuatu yang mungkin bisa mempengaruhi mereka berdua.

**Malam di Apartemen Levi**

Saat Levi tiba di apartemen, Lia sudah menunggunya di ruang tamu. Dia terlihat gugup, tangannya terus-menerus meremas satu sama lain. Levi duduk di sebelahnya, meraih tangan Lia untuk menenangkannya.

“Apa yang ingin kamu bicarakan, Lia?” tanya Levi dengan lembut.

Lia mengambil napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. “Aku ingin menjadi bagian dari timmu, Levi. Aku ingin belajar cara melindungi diri dan membantu kamu melindungi apa yang penting bagi kita.”

Levi terkejut mendengar permintaan Lia. “Lia, itu berbahaya. Dunia ini bukan tempat untukmu. Aku tidak bisa membiarkan kamu terlibat dalam sesuatu yang bisa membahayakan nyawamu.”

Lia menatap Levi dengan tegas, menunjukkan tekadnya. “Aku tahu itu berbahaya, tapi aku tidak bisa hanya duduk dan menunggu. Aku ingin belajar cara bertahan dan membantu kamu. Aku ingin menjadi seseorang yang bisa kamu andalkan.”

Levi merasa ragu, tapi dia juga melihat keteguhan dalam mata Lia. “Kamu benar-benar serius tentang ini?”

Lia mengangguk. “Ya, Levi. Aku serius. Aku tidak ingin menjadi beban bagi kamu. Aku ingin kuat, dan aku ingin bisa melindungi diriku sendiri dan orang-orang yang aku cintai.”

Levi merasakan campuran emosi, antara keinginan untuk melindungi Lia dan rasa bangga atas keberaniannya. “Baiklah. Jika ini benar-benar yang kamu inginkan, aku akan membantumu. Tapi kamu harus berjanji untuk selalu berhati-hati dan mendengarkan apa yang aku katakan.”

Lia tersenyum lega, merasakan dukungan dari Levi. “Aku janji, Levi. Aku akan mendengarkanmu dan berhati-hati.”

Levi menatap Lia dengan penuh cinta dan rasa bangga. “Baiklah. Kita akan mulai dengan dasar-dasar pertahanan diri dan cara mengatasi situasi berbahaya. Aku akan memastikan kamu siap untuk menghadapi apa pun.”

**Hari-Hari Pelatihan**

Beberapa hari berikutnya, Lia mulai menjalani pelatihan intensif di bawah bimbingan Levi. Mereka berlatih di sebuah gym pribadi yang disediakan oleh Nata Samudra Corp. Lia belajar teknik-teknik dasar pertahanan diri, cara menggunakan alat-alat pengamanan, dan strategi untuk menghadapi ancaman.

Levi menunjukkan cara melepaskan diri dari serangan, bagaimana menggunakan benda-benda di sekitarnya sebagai alat pertahanan, dan cara tetap tenang dalam situasi berbahaya. Lia menunjukkan tekad dan ketangguhan, berlatih dengan giat meskipun tantangan fisik yang dia hadapi.

Pada akhir setiap sesi pelatihan, Levi selalu menekankan pentingnya keselamatan dan strategi yang efektif. “Kamu harus selalu waspada dan siap. Tapi yang paling penting adalah tetap tenang dan berpikir dengan jernih. Jangan biarkan rasa takut menguasai kamu.”

Lia mendengarkan dengan cermat, menyerap setiap pelajaran yang diberikan oleh Levi. Dia merasa lebih percaya diri setiap hari, meskipun dia tahu perjalanan ini masih panjang dan penuh dengan tantangan.

**Konflik yang Berkembang**

Sementara itu, konflik dengan keluarga mafia rival semakin memanas. Levi dan timnya bekerja keras untuk mempertahankan wilayah mereka dan melindungi operasi mereka dari serangan-serangan yang terus menerus. Meskipun mereka berhasil mengatasi ancaman awal, tekanan dari rival semakin meningkat.

Don Fernando, pemimpin keluarga mafia rival, tidak berhenti merencanakan serangan-serangan baru. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menemukan kelemahan di pertahanan Levi, berusaha memanfaatkan setiap celah yang ada.

Di tengah tekanan ini, Levi dan Ervin berusaha keras untuk tetap berada satu langkah di depan. Mereka mengembangkan strategi-strategi baru, memperkuat sistem keamanan, dan mengerahkan tim-tim intelijen untuk memantau pergerakan rival.

“Ini tidak akan mudah,” kata Levi kepada Ervin pada suatu malam. “Tapi kita tidak bisa menyerah. Kita harus melindungi apa yang sudah kita bangun dan memastikan bahwa mereka tidak berhasil merusak kita.”

Ervin mengangguk setuju, menunjukkan peta dengan titik-titik penting. “Kita akan terus memantau pergerakan mereka dan merespons setiap ancaman dengan cepat. Kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan keunggulan.”

**Malam di Apartemen Levi**

Di apartemen, Lia dan Levi menikmati malam yang tenang setelah hari-hari pelatihan yang intens. Mereka duduk di balkon, menikmati angin malam dan keheningan yang memberikan sedikit pelipur dari tekanan yang mereka hadapi.

“Aku merasa lebih siap sekarang,” kata Lia dengan senyum tipis. “Terima kasih sudah membantuku, Levi.”

Levi menggenggam tangan Lia, merasakan kehangatan dan kekuatan dari genggamannya. “Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa, Lia. Aku bangga padamu.”

Lia menatap Levi dengan mata penuh cinta. “Kita akan menghadapi semuanya bersama. Tidak peduli apa yang terjadi, aku akan selalu ada di sisimu.”

Levi tersenyum, merasakan kebahagiaan dan kekuatan dari komitmen mereka. “Dan aku juga akan selalu melindungi kamu, Lia. Tidak ada yang bisa memisahkan kita.”

---

Bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!