NovelToon NovelToon
SKIZOPRENIA PARANOID

SKIZOPRENIA PARANOID

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cerai / Wanita Karir / Keluarga / Slice of Life
Popularitas:874
Nilai: 5
Nama Author: Aurora79

Setelah 19 tahun dirawat di sebuah RUMAH SAKIT JIWA, Avram Everglass yang mengidap Deviasi Seksual dan Berkepribadian Ganda melarikan diri dari sana untuk mencari Alceena Eugene.

Pelariannya itu dipicu oleh sebuah tayangan sinetron yang dibintangi oleh Amalthea Estrial, anak perempuan Alceena yang memiliki wajah sama persis dengan ibunya. Avram mengira jika Amalthea itu adalah Alceena.

Kepanikan memuncak, ketika terjadi "Tiga Pembunuhan Berantai" yang dilakukan oleh seseorang yang Sakit Jiwa!...

Apakah Avram yang melakukan itu?

Ataukah ada Pembunuh lainnya yang menjadi "Bayangan" Avram?

Apakah hubungan Devilia dengan Avram dan Alceena Eugene?

Penasaran gak? Baca kisahnya di sini, Gaess...❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

°A.E-07 : Ulang Tahun Amalthea

...----------------...

Sebuah pesta ulang tahun terlihat sangat meriah.

Ya, itu adalah sebuah pesta ulang tahun Amalthea Estrial yang ke enam belas, yang di rayakan secara meriah dengan teman-temannya.

Carvey dan Alceena hanya kebagian berfoto sebanyak dua kali bersama Amalthea dengan kue ulang tahunnya. Sesudah itu, mereka pun tersingkir ke sudut.

"Sudahlah.... Kan kamu yang selalu bilang, Thea bukan anak kecil lagi. Dia sudah mempunyai dunianya sendiri!" ujar Alceena sambil tersenyum pahit.

Alceena berusaha untuk menghibur hati Carvey yang merasakan kepedihan seorang ayah, yang melihat anaknya sudah bukan miliknya lagi. Amalthea sudah milik masyarakat, pacarnya, dan teman-temannya.

"Ya.... Benar...." jawab Carvey lesu.

Carvey melingkarkan kedua tangannya ke bahu istrinya, sambil mengawasi Amalthea dari jauh.

Tidak dapat dipungkiri jika malam ini Amalthea-lah bintangnya malam ini. Kecantikan Amalthea seperti bintang kejora yang bersinar terang dari kejauhan. Bersinar terang dalam balutan gaun pesta yang serba memikat.

"Kadang-kadang aku lupa jika Thea sudah remaja..." bisik Carvey terharu.

"Aku sangat bangga melihatnya... Tapi tidak mengingkari juga, kadang aku ingin dia seperti dulu. Gadis kecilku yang lucu... Yang dapat aku miliki hanya bersamamu..." ujar Carvey sendu.

Alceena memeluk suaminya dengan hangat, seolah-olah dia ingin menabahkan hati sang ayah yang merasa kehilangan permata hatinya.

Alceena tahu betapa dekatnya Carvey dengan Amalthea. Dia juga merasakan kesedihan suaminya. Mereka menyadari, bersama datangnya kedewasaan, Amalthea bukan hanya milik mereka lagi.

Ketika melihat Claus Gildas mengecup pipi Amalthea dengan mesra, tanpa sadar Carvey meraba pipinya sendiri. Kecupan hangat Amalthea masih terasa di sana.

"Selamat ulang tahun, Cantik..." ujar Carvey sambil mengecup pipi Amalthea.

"Terima kasih, Papa..." jawab Amalthea sambil membalas kecupan Papanya dengan perasaan terharu.

Matanya berbinar penuh kebahagiaan. Carvey tahu, kebahagiaan yang dirasakannya saat itu, bukan lagi kebahagiaan putri kecilnya yang memperoleh hadiah istimewa dari dirinya.

Di depan matanya, terbayang kembali tahun-tahun yang telah lewat. Ketika Amalthea kecil merayakan tahun demi tahun hari.ulang tahunnya.

Seorang bocah manis, lucu, dan lincah. Meniup lilin ulang tahunnya bersama Mamanya, sementara Papanya menjepretkan kamera untuk mengabadikannya.

Tanpa terasa, air mata Carvey berlinang. Dia.memang lemah jika menyangkut Amalthea. Dalam beningnya air mata Carvey, Alceena membaca keharuan Carvey yang sedang terlibat dengan nostalgia.

"Kan, kita tidak akan kehilangan dia? Kita hanya harua membaginya dengan orang lain..." bisik Alceena lembut sambil membelai punggung suaminya.

"Kamu ingat gak? Pada ulang tahun dia yang ketujuh, dia memakai make-up kamu?" tanya Carvey sambil tersenyum.

"Ya... Aku ingat.... Hehehehe" jawab Alceena sambil terkekeh.

"Huffftt!... Rasanya kejadian itu baru terjadi kemarin...!" ujar Carvey berupaya meredakan sesak dalam dada.

"Ah, sudahlah...!" ujar Alceena sambil menarik tangan Carvey ke dapur.

"Mau aku ambilkan hidangan favoritmu, gak? Istrimu ini membuatnya untukmu! Jadi, sebelum tamu-tamu yang lain mencicipinya, aku ingin kamu mencobanya lebih dulu..." ujar Alceena menghibur suaminya.

Carvey mengecup pipi istrinya dengan hangat...

"Kamu tidak tahu betapa beruntungnya aku memiliki kamu, Ceena..." ujar Carvey lembut.

"Lebih beruntung lagi, karena kamu bisa memiliki diriku seorang diri... Selamanya! Tidak perlu membaginya dengan orang lain!" jawab Alceena sambil tersenyum masam.

...🎂🎂🎂...

Malam itu seusai pesta, Amalthea meminta izin untuk pergi dengan teman-temannya ke Diskotik. Meskipun pada awalnya Alceena merasa keberatan, dia terpaksa mengizinkan atas bujukan suaminya.

"Biar saja... Kan hanya malam ini? Malam ini adalah malam ulang tahunnya..." ujar Carvey pada Alceena.

"Tapi aku khawatir...." jawab Alceena.

"Dia kan pergi dengan teman-temannya, bukan hanya pergi berdua dengan si Claus..." ujar Carvey kembali.

"Tapi siapa yang tahu jika mereka berpisah di suatu tempat?" ujar Alceena dengan nada khawatir.

"Sudahlah! Jangan terlalu curiga, Ceena! Ini adalah hari ulang tahunnya, dan aku tidak mau melihat Thea sedih..." ujar Carvey memutuskan.

"Aku juga tidak ingin lihat dia sedih, Carv! Aku hanya khawatir....!" sanggah Alceena dengan nada kecewa.

Ternyata kekhawatiran seorang Alceena itu beralasan. Sekitar enam minggu sesudah perdebatan itu, Alceena mendapati Amalthea hamil!

"A....apa?!... Ha...hamil?!" ujar Carvey dengan nada tidak percaya.

Mulut Carvey telah terbuka, tapi tidak ada suara tang keluar dari mulutnya itu. Carvey terkulai lemas di kursi, menatap terpaku pada Alceena yang sedang duduk termangu dengan berlinangan air mata.

Anak kesayangannya, hamil?

Gadis kebanggaannya mengandung seorang bayi tanpa ayah?

Ya Tuhan!.... Runtuhlah sudah menara kebahagiaan yang dibangunnya selama enam belas tahun ini!

Tidak ada yang ingin bicara saat itu... Tidak ada yang merasa ingin membuka mulutnya. Hanya keheningan yang mendominasi di dalam ruangan itu. Ketika Amalthea melihat keadaan Papanya, dia merasa sangat terpukul.

Ketika mengetahui dirinya hamil, Amalthea merasa sangat panik! Dia merasa takut... Dia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya kepada kedua orangtuanya.

Tapi ketika dia melihat Papanya, ada perasaan sedih yang lebih besar dari pada rasa takutnya. Amalthea melihat runtuhnya kebanggaan Papanya. Dia bahkan dapat merasakan sakit hati Papanya.

Amalthea tidak menangis, ketika mendengar dia hamil... Dia tidak mengeluarkan air mata, ketika Claus Gildas menolak untuk bertanggung-jawab. Tapi saat Amalthea melihat air mata Papanya, dia merasa hatinya hancur.

'TAP.... TAP.... TAP....'

'BRAAAAAK....'

Amalthea berlari ke arah kamarnya. Dia menutup keras pintunya dan tidak keluar lagi dari sana sampai tengah malam.

...🎂🎂🎂...

'Tuk... Tuk... Tuk...'

Suara langkah kaki Amalthea yang berjalan ke arah ruang keluarga.

Amalthea melihat Mamanya tertidur di sofa. Pipinya masih basah oleh bekas air mata, tapi dia tidak melihat keberadaan Papanya di sana.

Ketika Amalthea melangkah ke pintu depan, dia melihat Papanya sedang duduk di teras. Merenung seorang diri sambil meminum minuman keras (Alkohol).

Amalthea tidak.pernah melihat Papanya meminum minuman keras. Jika sekarang dia meminumnya, itu artinya rasa kecewa yang ada di dalam hatinya sudah tidak tertahankan lagi.

'Hiks.... Hiks.... Hiks...'

Dengan air mata yang berlinang, Amalthea memeluk Papanya. Dan untuk pertama kalinya, Amalthea mendapati sikap dingin sang Papa. Tubuh Papanya seperti membeku... Tatapan matanya kosong, menatap tajam jauh ke depan.

"Pa... Hiks... Hiks..." ujar Amalthea lirih sambil terisak.

"Masuklah!" jawab Carvey singkat dan datar.

"Hukum saja Thea, Pa... Thea memang salah! Tolong jangan siksa diri Papa sendiri..." ujar Amalthea getir.

"MASUK!!!" ujar Carvey dengan suara yang lebih tegas.

"......"

Amalthea belum pernah mendengar suara Papanya sedatar dan setegas itu.

"Tidak...., jika Papa masih di sini!!" bantah Amalthea dengan kencang.

'Buugh....syuut... Brugh...'

Carvey melepas pelukan Amalthea dan menyentaknya dengan kasar untuk mendorongnya pergi.

"....."

Amalthea tertegun sejenak... Dia menatap Papanya dengan tatapan yang tidak percaya. Dia belum pernah dikasari seperti ini... Belum pernah!

"Pa...pa... Papa...."

...----------------...

1
Iind
Baru lanjut baca kak,🥰🥰
Aurora79: Thank you chayonk...🙏🌹😘
total 1 replies
ica
semangat berkarya!!!
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
ica: sama-sama sayang😉
Aurora79: Yaaah...! Thank you kak Ica...🙏😘
total 2 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka? mau gabung gc Bcm di sn kita belajar nulis bareng dan kak senior jg
caranya follow akun ak dl ya.
thank you
Aurora79: Follback ya kak...
Aurora79: Maksudnya bagaimana kak?
total 2 replies
Dylan_Write
Halo, aku mampir nih. Saling support ya kita😁
Awal udah seru tapi aku ga bisa sering baca karena banyak kesibukan juga:(
Tetap semangat nulis yaaa!
Aurora79: Terima kasih supportnya, kk...😊🙏🍻
total 1 replies
®️ED 🔱HITE
waduh tenggelam dong indonesia sama pentol korek api😁
Aurora79: Terima.kasih sudah mampir kak... 🙏🍻🌹
Aurora79: Hahahahahaha... Namanya juga pembicaraan orang2 stress kak😂😂😂
total 2 replies
®️ED 🔱HITE
ada yg gila gegara gagal di pilkada ga ya?
Aurora79: Enggak kak... Aku masukin yang gila karena kehidupan sehari2nya aja. biar gampang nemuin idenya...😁😁😁
total 1 replies
®️ED 🔱HITE
chapter awal aku dah suka. penulisannya rapih.
Aurora79: Terima kasih kk...🙏🍻
total 1 replies
EMBER/FIGHT
Hormat saya pada senior /Smirk/
Aurora79: Kk salah... Aku bukan senior kak, tapi junior...😂😂😂.

Salam kenal kk...🙏🍻
total 1 replies
Aurora79
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷
semangat utk karya barunya,,, 💪💪💪
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷: 🫣🫣🫣🫣🫣
Aurora79: Tuh kan, ada cerita di APK yng lain gak jnfo2 sama akuuu.... Kak Ega, jahat issshh...😭😭😭
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!