NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Cinta Nadia

Reinkarnasi Cinta Nadia

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Si Mujur / Rebirth For Love
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Nadia Pramesti, seorang arsitek muda berbakat, mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup setelah sebuah kecelakaan tragis membawanya kembali ke masa lalu, tepat sebelum hidupnya hancur karena kepercayaan yang salah dan pengkhianatan —akibat kelicikan dan manipulasi Dinda Arumi, sahabat masa kecil yang berubah menjadi musuh terbesarnya, dan Aldo, mantan kekasih yang mengkhianati kepercayaannya.

Di kehidupannya yang baru, Nadia bertekad untuk memperbaiki kesalahan masa lalu dan menghindari perangkap yang sebelumnya menghancurkannya. Namun, Dinda, yang selalu merasa tersaingi oleh Nadia, kembali hadir dengan intrik-intrik yang lebih kejam, berusaha tidak hanya menghancurkan karier Nadia tetapi juga merenggut satu-satunya pria yang pernah benar-benar dicintainya, Raka Wijaya.

Nadia tidak hanya berhadapan dengan musuh eksternal, tetapi juga harus melawan rasa tidak percaya diri, trauma masa lalu, dan tantangan yang terus meningkat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejaran di Tengah Kegelapan

Bab 21

Pagi yang mendung menyelimuti kota saat Raka, Bayu, dan Nadia kembali berkumpul di apartemen. Hasil penyelidikan di gudang tua semalam telah membawa mereka lebih dekat pada rencana Lina yang lebih besar. Namun, dengan semakin jelasnya bahaya yang mereka hadapi, mereka sadar bahwa langkah selanjutnya harus diambil dengan sangat hati-hati.

Bayu meletakkan peta yang mereka ambil dari gudang di atas meja, menunjukkan titik-titik yang tampaknya menjadi lokasi-lokasi penting bagi operasi Lina. “Ada beberapa tempat yang perlu kita periksa lebih lanjut. Jika benar, Lina sedang merencanakan sesuatu yang bisa menghancurkan seluruh kota.”

Nadia menatap peta itu dengan cemas, sambil berpikir keras. “Kita harus segera bertindak sebelum Lina menyadari apa yang kita ketahui. Tapi kita juga harus berhati-hati. Satu langkah yang salah bisa berakibat fatal.”

Raka, yang biasanya tenang, tampak lebih gelisah kali ini. “Lina mungkin sudah mencurigai sesuatu. Kita tidak bisa lagi bermain aman. Kita harus menyerang lebih dulu sebelum dia memiliki kesempatan untuk memulai rencana jahatnya.”

Mereka semua setuju bahwa tidak ada waktu untuk berdiam diri. Nadia akan tetap di apartemen untuk mengumpulkan lebih banyak informasi melalui kontak-kontak digitalnya, sementara Raka dan Bayu akan bergerak menuju salah satu lokasi yang ditandai di peta, yang tampaknya menjadi pusat utama dari operasi Lina.

Ketika malam tiba, Raka dan Bayu meninggalkan apartemen dengan perasaan waspada. Mereka menyusuri jalan-jalan sepi yang diterangi lampu-lampu jalan yang suram, menuju lokasi yang telah ditentukan. Namun, begitu mereka mendekati tujuan, mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Suasana di sekitar terasa tegang dan mencekam.

“Mungkin mereka sudah menunggu kita,” bisik Raka dengan nada serius.

Bayu mengangguk, mengisyaratkan agar mereka tetap tenang. Mereka terus maju, berusaha tidak menarik perhatian. Namun, saat mereka hampir mencapai gedung tempat operasi Lina diduga berlangsung, suara sirene terdengar dari kejauhan, diikuti oleh suara langkah kaki yang mendekat.

Tanpa peringatan, lampu sorot yang terang menyoroti mereka berdua, membuat mereka terperangah sejenak. “Cepat, kita harus pergi!” teriak Bayu, menarik Raka dari pandangan sorot tersebut.

Mereka berlari sekuat tenaga, menghindari kejaran orang-orang yang tiba-tiba muncul dari segala arah. Tembakan peringatan terdengar, membuat adrenalin mereka melonjak. Mereka harus menemukan tempat berlindung sebelum tertangkap.

Raka dan Bayu berhasil menemukan sebuah gang sempit dan masuk ke dalamnya, bersembunyi di balik tumpukan sampah yang berantakan. Nafas mereka terengah-engah, sementara mereka mendengarkan langkah kaki musuh yang semakin mendekat.

“Aku tidak menyangka mereka sudah sejauh ini,” kata Raka dengan nada yang dipenuhi kecemasan.

“Kita harus keluar dari sini dengan cepat,” jawab Bayu sambil melihat sekeliling, mencari jalan keluar. “Mereka tidak akan berhenti sampai kita tertangkap atau mereka terbunuh.”

Setelah beberapa menit, langkah kaki mulai menjauh, memberikan mereka kesempatan untuk melarikan diri. Mereka keluar dari gang dan terus berlari, menjauh dari lokasi tersebut. Mereka tahu bahwa Lina semakin dekat untuk mengetahui gerakan mereka, dan setiap detik yang berlalu berarti risiko yang semakin besar.

Setelah berlari beberapa blok, mereka akhirnya menemukan taksi yang sedang melintas dan segera masuk ke dalamnya. Bayu memberi tahu pengemudi untuk segera pergi, sementara Raka mencoba menenangkan detak jantungnya yang masih berdegup kencang.

Ketika mereka kembali ke apartemen, Nadia sudah menunggu dengan gelisah. Dia segera tahu bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi hanya dengan melihat ekspresi wajah mereka.

“Apakah kalian baik-baik saja?” tanya Nadia, suaranya penuh kekhawatiran.

“Kami hampir tertangkap,” jawab Bayu, “Lina mungkin sudah tahu bahwa kita sedang mendekati pusat operasinya. Kita harus segera merencanakan langkah selanjutnya.”

Ketegangan semakin meningkat. Lina kini mengetahui bahwa mereka telah mengungkap sebagian dari rencananya, dan waktunya semakin sedikit. Akankah mereka bisa menyusun rencana yang cukup kuat untuk menghentikan Lina sebelum semuanya terlambat? Pertanyaan ini terus menghantui mereka, membawa mereka lebih dekat pada klimaks yang semakin tak terhindarkan.

Setelah insiden mengejutkan di malam sebelumnya, Raka, Bayu, dan Nadia sadar bahwa mereka harus bertindak cepat. Semakin lama mereka menunda, semakin besar kemungkinan Lina untuk mengeksekusi rencananya dan memperkuat kekuatannya di balik bayang-bayang.

Di apartemen Nadia, suasana pagi itu tegang. Raka sedang berdiri di dekat jendela, menatap keluar dengan pikiran berkecamuk, sementara Bayu sibuk memeriksa catatan-catatan yang mereka dapatkan semalam. Nadia, yang biasanya tenang, terlihat gelisah saat ia mencoba meretas sistem keamanan yang dikendalikan oleh Kumpulan Bayangan.

“Aku berhasil masuk,” seru Nadia tiba-tiba, memecah keheningan. “Aku menemukan rencana operasi Lina yang lebih rinci, dan dia benar-benar tidak main-main kali ini. Lina berencana untuk menyerang beberapa titik penting di kota—bukan hanya untuk menghancurkan tempat-tempat itu, tetapi juga untuk menyebarkan kekacauan yang lebih luas.”

Raka menatap layar laptop Nadia dengan cemas. “Berapa banyak waktu yang kita miliki sebelum dia melancarkan serangan?”

Nadia menggeleng, “Tidak banyak. Dia sudah mulai memobilisasi sumber daya. Serangan pertama bisa terjadi kapan saja dalam beberapa jam ke depan.”

Bayu, yang sejak tadi mendengarkan dengan serius, tiba-tiba mendapatkan ide. “Kalau begitu, kita harus menghentikan Lina sebelum dia sempat menyerang. Kita sudah tahu beberapa lokasi yang dia targetkan. Jika kita bisa menghancurkan pusat komandonya atau setidaknya mengacaukan sistem komunikasi mereka, kita mungkin bisa menghentikan operasi ini.”

Mereka bertiga sepakat bahwa inilah saatnya untuk mengambil risiko besar. Raka dan Bayu akan berusaha untuk menyusup ke salah satu markas utama Lina dan menonaktifkan jaringan komunikasi mereka, sementara Nadia akan tetap di apartemen untuk mengawasi situasi dari jarak jauh dan memberikan dukungan digital.

Malam itu, Raka dan Bayu bergerak dengan kecepatan tinggi menuju lokasi yang ditandai Nadia—sebuah gedung tua yang terletak di pinggiran kota, yang menurut informasi adalah salah satu pusat komando Lina. Mereka berdua masuk ke dalam gedung melalui pintu belakang, berusaha untuk tidak menarik perhatian.

Di dalam, suasana terasa mencekam. Suara mesin dan perangkat elektronik terdengar samar di kejauhan. Mereka terus berjalan menyusuri lorong-lorong yang gelap, hingga akhirnya menemukan ruangan yang tampaknya menjadi pusat operasi.

“Ini dia,” bisik Raka sambil melihat sekeliling, “Jika kita bisa menghancurkan perangkat ini, kita bisa melumpuhkan komunikasi mereka.”

Bayu segera bergerak ke arah panel kontrol, mulai bekerja untuk menonaktifkan sistemnya. Namun, ketika ia hampir selesai, mereka mendengar suara langkah kaki mendekat. “Cepat, kita harus selesai sekarang,” desak Bayu.

Namun, sebelum mereka sempat menyelesaikan pekerjaan mereka, pintu ruangan itu terbuka dengan keras, dan beberapa pria bersenjata masuk dengan wajah garang. “Mereka sudah menunggu kita,” ujar Raka dengan suara rendah.

Pertempuran singkat tapi intens pun tak terhindarkan. Raka dan Bayu bertarung mati-matian melawan pria-pria tersebut, menggunakan setiap keahlian yang mereka miliki untuk bertahan. Dalam kekacauan itu, Bayu berhasil menyelesaikan pekerjaannya, menonaktifkan sistem komunikasi Lina.

Namun, saat mereka berusaha melarikan diri, Raka terkena pukulan keras di kepala dan terjatuh. Bayu segera menolongnya, namun jumlah musuh semakin banyak, memaksa mereka berdua untuk mundur dengan cepat. Mereka berhasil keluar dari gedung, namun Raka masih merasa pusing dan kesulitan untuk berjalan dengan stabil.

Bersambung. . .

1
Murni Dewita
👣
Sodikin Jin
Raka....mengapa saya sebal jika mendengar nama itu, .../Facepalm/
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Kenapa? Punya kenangan buruk dengan Raka?
total 1 replies
Sodikin Jin
hmmmm.... menarik. lanjutkan penyelidikannya...😎
XeeLien: Mu baca novel kultivasi, yuk mampir di novelku.
Sodikin Jin: ooooo....mengejutkan. ok kak, lanjutkan.
total 3 replies
Sodikin Jin
haish....perlu usaha yang sangat keras untuk mengungkap semua. dan jangan lupa, mencari dukungan untuk mengupas semua itu.
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih selalu mampir
total 1 replies
Sodikin Jin
keren....
Anugrah Annas
Apakah sudah bisa membuat audio novel lagi seperti dulu
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Maaf, Audio novel ditentukan pihak Mangatoon. Saya hanya mengisi suara saja.

Jika kamu ingin audio novel lanjut, beri saran saja pada Mangatoon, di media sosial atau email.
total 1 replies
Anugrah Annas
Apakah udah bisa membuat audio lagi kak
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Tanyakan ke pihak Mangatoon.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!