NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Rakina Yura Izzati hadis 22 tahun harus menelan pil pahit dalam pernikahan yang dia jalani.
Lahir dari keluarga yang taat agama. Yura di jodohkan Abinya dengan teman Abi dan yang tak lain adalah bos Yura di kantor.
Aviansyah Rayyn Biadama. Putra satu-satunya dari Biadama yang mau tidak mau harus mengikuti perjodohan yang di tentukan untuknya.

Avian yang awalnya tertarik dengan Yura sebelum pernikahan. Tetapi entah apa yang membuat Avian berubah menjelang pernikahan dan bahkan menikah dengan Yura karena membenci Yura.

Pernikahan yang indah seperti bayangan Yura ternyata berbanding terbalik. Air mata serta hati yang semakin sakit yang dia terima dari suaminya yang sangat membenci dia.
Apakah Yura sanggup menjalani pernikahan itu?
Lalu bagaimana dengan Avian. Apakah Avian akan berubah dengan seiring waktu berjalan.
Mari kita baca ceritanya dan mohon untuk semua dukungan para readers untuk subscribe, like, koment dan vote yang banyak. Terima kasih.

Follow Ig saya.
aninunharahap12

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30 Hanya Ini Cara.

Karena hujan yang terus semakin deras dan membuat Avian mau tidak mau harus menginap di rumah Yura. Semua lagi-lagi karena paksaan dari Ahmed dan Aristy.

Avian yang sekarang berada di dalam kamar yang duduk di pinggir ranjang dengan kaki yang sedikit terbuka dan Yura yang baru memasuki kamar dan melihat sang suami dengan Yura yang membawa lipatan pakaian.

"Kamu sebaiknya ganti baju untuk istirahat, aku meminjamkan baju kak Izzat dan aku rasa ini muat," ucap Yura yang berdiri di hadapan Avian dengan memberikan lipatan baju kepada sang suami.

"Jangan mentang-mentang ini adalah di rumahmu dan kamu bisa suka-suka membuatku diam tak bisa berkutik di depan keluargamu yang dengan sengaja kamu untuk membalas dendam padaku," ucap Avian yang tiba-tiba malah marah.

"Memang apalagi yang aku lakukan?" tanya Yura heran.

Bagaimana mungkin dia bisa senang karena kedatangan Avian yang katanya untuk melihat keadaannya. Saat mereka pertama kali bertemu dan Avian malah mencari keributan dengan mencari-cari kesalahan Yura.

"Kau lupa dengan apa yang terjadi di meja makan dan membuatku seperti orang bodoh di sana!" tegas Avian. Pria itu memang tampak suka mencari masalah dan membesarkan hal yang tidak perlu di besarkan.

"Aku tidak sengaja menjawab seperti itu dan aku tidak tahu kalau kamu akan menjawab seperti itu. Aku minta maaf," jawab Yura.

Dia memang wanita yang sangat mudah untuk meminta maaf dan tidak akan menjadi masalah besar bagi Yura untuk meminta maaf.

"Itu terus yang bisa kamu katakan minta maaf minta maaf dan minta maaf tapi tidak pernah belajar dari kesalahan," kesal Avian.

Yura hanya terdiam dan tidak mengatakan apa-apa lagi daripada dia semakin ribut dengan Avian.

"Kak tolong jangan memulai pertengkaran di rumah orang tua Yura. Jika Umi dan Abi mendengar maka Yura sangat tidak enak," ucap Yura.

"Jadi aku harus peduli dengan semua itu," sahut Avian.

Yura menghela nafas yang yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan meletakkan pakaian itu di samping Avian.

"Kak Avian ganti baju lah!" ucap Yura yang sama sekali tidak mau ribut.

"Kau bawa saja pergi kembali baju itu dan aku tidak mau memakai pakaian orang-orang di rumah ini!" tegas Avian.

Yura menelan ludahnya dan mengambil kembali pakaian itu yang keluar dari kamar. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara menghadapi suaminya seperti anak kecil.

"Lihatlah pa yang dia lakukan pergi begitu saja dan aku belum selesai bicara. Memang lebih baik aku sama sekali tidak datang ke tempat ini dan jika bukan karena Papa yang memaksaku untuk melihat keadaannya aku juga tidak maksud!" Avian terus saja merocos karena begitu kesal dengan sang istri.

Avian mungkin sengaja mencari keributan dengan Yura karena mereka sudah lama tidak berdebat dan juga ribut.

**********

Beberapa hari berikutnya.

Yura sudah kembali ke Jakarta dengan keadaan yang sudah sembuh. Yura juga bahkan sudah kembali bekerja seperti biasa.

Yura yang sekarang sedang berdiri di depan lift yang menunggu pintu lift itu terbuka dan saat pintu lift terbuka Yura diperlihatkan Avian dan Syira yang berada di dalam lift. Mereka sama sekali tidak melakukan apa-apa dan hanya berdiri bersebelahan. Avian melihat ke arah depan di mana Yura masih berdiri mematung tanpa melakukan apa-apa.

"Yura kamu sebenarnya mau masuk apa tidak?" tanya Syira. Yura kembali berusaha untuk tenang dengan menelan salivanya dan langsung memasuki lift.

Yura berdiri di depan dan kedua pasangan itu berdiri di belakang Yura. Debaran jantung Yura Pasti sangat tidak stabil dengan perasaan yang tidak enak saat melihat sang suami yang dekat dengan wanita lain. Tetapi mau bagaimana lagi karena semua itu sudah menjadi takdir dalam hidup Yura.

"Avian bukankah besok kita sedang weekend. Kamu mau tidak menemani aku untuk belanja soalnya banyak sekali yang ingin aku beli untuk perlengkapan di Apartemen. Kamu tahu sendiri aku sudah lama sekali tidak di Jakarta jadi aku tidak tahu tempat-tempat mana yang cocok untuk dikunjungi," ucap Syira

Telinga Yura pasti mendengar percakapan itu yang membuat Yura memejamkan mata yang pasti sangat menunggu jawaban dari Avian saat ada wanita lain yang meminta untuk ditemani.

"Bisa tidak Avian?" tanya Syira kembali.

"Baiklah aku akan besok menjemput mu di Apartemen," sahut Avian.

Jantung Yura sudah hampir jatuh mendengar jawaban Avian yang ternyata menyetujui permintaan dari Syira. Yura benar-benar sama sekali tidak dihargai oleh Avian sebagai seorang istri. Yura memang mengijinkan Avian untuk menikah. Tetapi Yura pasti ingin dengan cara yang baik dan bukan dengan cara yang seperti itu.

"Makasih Avian, memang hanya kamu yang bisa menjadi penyelamatku," sahut Syira.

Sama dengan Syira yang juga sama sekali tidak menghargai Yura sebagai istri dari Avian. Mereka berdua memang manusia yang tidak punya hati dan malah sangat senang membicarakan hal itu saat ada Yura.

*********

Hari Minggu ini Avian yang memang seharusnya ada di rumah dan dia tidak ada di rumah yang pasti menemani Syira di belanjaan dan yang benar saja yang mana sekarang Syira sudah bersama dengan Avian yang makan di salah satu Restaurant.

Salah satu mobil berhenti di depan Restauran tersebut yang dikendarai oleh Adam dan di dalamnya ada Yura dan juga Marsha.

"Kita makan di sini Aunty?" tanya Marsha yang melihat di sekelilingnya.

"Iya sayang," jawab Yura.

"Ya sudah kalian berdua turun sebentar ya Kakak mau aku mau salat dulu mau salat Zuhur," ucap Adam.

"Iya kak!" sahut Yura.

"Ayo Marsha!" ajak Yura. Marsha menganggukkan kepala dan turun dari mobil dan begitu juga dengan Yura.

"Kita akan lihat kak Avian apa yang akan kamu lakukan setelah ini dan kamu juga kak Syira. Ini akan menjadi yang pertama untuk mu," batin Yura dengan menarik nafas perlahan dan membuang ke depan perlahan.

Entah apa yang telah dipikirkan dan direncanakan Yura. Dia seakan tahu di Restaurant itu ada Avian yang bersama dengan Syira. Kebetulan Adam memang ada di Jakarta yang sedang ada keperluan dan Marsha ikut bersama Adam dan karena Syira yang gelisah memikirkan sang suami bersama wanita lain menggunakan kesempatan itu dengan ide yang tiba-tiba muncul di dalam pikirannya.

"Aunty apa kita masih menunggu ayah baru masuk ke dalam?" tanya si Marsha. Yura yang tadi melamun tersadar kembali.

"Tidak Marsha, kita akan menunggu di dalam saja. Ayo kita masuk!" ajak Yura.

Marsha menganggukkan kepala dan mengikut saja Yura yang sekarang sedang menggenggam tangan Marsha.

Mereka berdua yang langsung memasuki Restaurant tersebut dan yang benar saja Yura melihat sang suami yang makan bersama Syira saling berhadapan. Sebenarnya tidak ada apa-apa. Hanya makan seperti biasa yang sebelumnya juga sering di lihat Yura.

Yura yang kembali menghela nafas dan melangkahkan mendekati meja Syira dan Avian.

"Bukankan itu Om Avian!" suara Marsha yang terdengar sedikit kencang membuat Avian dan Syira melihat ke arah suara tersebut dan betapa terkejutnya Avian saat melihat Yura bersama dengan Marsha.

Sama dengan Syira yang juga terkejut melihat Yura. Mata Syira melihat ke anak kecil tersebut dengan alis yang bertautan dan pasti bingung siapa anak yang dibawa Yura.

Bersambung.

1
Wiwit Wilowati
setelah tau fakta nya tinggalkan ja si Avian biar tahu rasa...gak jelas asal nuduh ja...bukan dicari kebenarannya..😇😇
Bandar Jayalampung
makanya jgn tolol
Holipah
yura bego masih bertahan d situ
Bandar Jayalampung
udah deh Yura pisah aja dulu. biar tau rasa suami kmu yg goblok tolol itu 😡
Wiwit Wilowati
klu bicara pakai akal sehat Avian bukan emosi yg gak jelas...
Bandar Jayalampung
nah Lo mampus kau Alvian ayo Adam bawa Yura pergi . biar dia nyesel
Siti Khoiriah
kesel banget thor sama avian
gedeg....
Bivendra
syirik aja lu knp lu tkt tersingkir dgn kdtgn yura drmh ortunya
menantu koq belagu bgt
Milla
next
Milla
next
Zenakhayra
penulisan nama kadang salah...novelnya menarik
ainuncepenis: Kak boleh di kasih tahu di bagian mana kak. biar di revisi kak
total 1 replies
Milla
min doubel up donk
Dian Fitriana
up
Lebrianty ayu
mampir ya Thor
Milla
min doubel up yaa
Bivendra
syira ini manipulayif palingan dy suka suka sm cat avian ini mknya gatel
ni pun cat avian ladenin
Milla
next min
Saini Jamudin
lanjuuut
Bivendra
ini penyebab salah paham nya ternyata
muna aprilia
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!