NovelToon NovelToon
Jerat PINJOL

Jerat PINJOL

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Setia Anak mihaw

Hanya tulisan yang diangkat dari cerita sekitar saya, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan waktu.

"Rumah tangga adalah Ibadah terpanjang," mungkin kalimat baik itu sering kita dengar.

Cobaan dan ujian rumah tangga setiap keluarga pastilah berbeda, dan yakinlah kita mampu melewatinya tapi ada saat manusia itu menyerah, diam lalu akhirnya mundur untuk menjaga kewarasannya sendiri.

Hal ini yang terjadi pada Pasangan Dea dan Andi, Di usia perkawinan yang sudah berjalan 17 tahun, sudah di lengkapi dan di Anugerahkan 3 anak yang luar biasa, Ujian rumah tangga nya terasa lebih berat.

Apa yang menjadi keputusan Dea selanjutnya?

Silahkan dibaca di bab-bab selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setia Anak mihaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Martinus Datang

Pagi hari setelah acara makan Dea bersama Ardhan, Lili dan Ifa kemarin malam.

Pagi ini Anak-anak sedang sarapan dengan Andi, Televisi sedang menyiarkan berita terkini, Dea yang tidak sarapan hanya duduk di dekat Nina, melayani 4 orang yang sedang menikmati sarapan pagi.

Samar-samar Dea mendengarkan suara dari televisi, berita tentang seorang Mahasiswa yang membunuh teman kampusnya sendiri karena terjerat pinjaman online, padahal baru saja minggu lalu Dea mendengar berita tentang kasus gantung diri seorang ibu yang juga bunuh diri karena urusan pinjol, memang sadis beritanya dan semakin hari cerita tentang teror Pinjol semakin membuat resah.

"Ngeri banget yah, Ma," tiba-tiba Nana berkomentar, ternyata Nana ikut mendengarkan berita itu.

"Iya, makanya jauhi hutang yah, Na." balas Dea dengan cepat, Andi langsung mengambil remote televisi dan mengganti saluran televisi tadi.

"Bunuh diri itu apa, Ma?" Nina langsung bertanya dan Andi berdecak.

"Kill...Kill," jawab Nino pada Nina, Nino menggunakan istilah kekalahan dalam bermain game online dan Nina menggelengkan kepalanya, Nina tidak paham, Nina malah menatap Dea saat ini.

"Pokoknya itu tindakan tidak baik, menyakiti diri sendiri dan itu dosa besar," jawab Dea dan Nina mencoba untuk mengerti walaupun Dea tidak begitu yakin dengan yang Dea katakan tadi.

"Ada anak kecil, nonton yang baik-baik," ucap Andi mengakhiri tanya jawab Dea dan Nina.

"Kamu yang nyalain tv, aku mana sempet pegang-pegang remote," balas Dea dengan kesal, kata-kata tadi dari Andi seolah menyalahkan Dea.

"Yah tinggal ambil remote, trus ganti. Simple kan!" balas Andi dengan berdecak dan tidak menghabiskan sarapannya dan seperti ini lah Andi saat sesuatu tidak sesuai dengan kemauannya Andi, moodnya tiba-tiba rusak dan berimbas pada Dea tentunya.

Mana Andi yang begitu mempesona dimata Ifa dan Lili kemarin sore?

Andi cepat berubah, Moodnya benar-benar menguji kesabaran Dea.

10 menit kemudian mobil jemputan Nina dan Nino datang, Andi langsung bersiap dengan Nana dan Dea sendiri lagi di rumah, sendiri dengan rasa kesal karena Andi diam, tidak bicara setelah perdebatan kecil tadi.

Dea duduk di kursi coklat, membakar rokoknya dengan hati kesal dan juga resah.

Resah karena pagi ini, waktu saja belum menunjukan pukul 07 pagi tapi debt kolector uangkaget sudah menghubunginya.

Dea harus membayar hutangnya sebesar dua juta seratus ribu di aplikasi yang mencekik leher itu.

"Uang ada, tapi ini uang belanja sehari-hari, tanggalan aja masih tanggal 12," keluh Dea sambil mengintip saldo di rekeningnya.

"Kalo dibayarin gimana jajannya anak-anak?" Dea mengeluh tapi rasanya takut bila tidak melakukan pembayaran dengan segera, Chat yang masuk dari para penagih itu sangat menyeramkan, kalimat ancaman, intimidasi juga bahasa-bahasa kotor selalu di gunakan para penagih hutang saat seorang nasabah mereka telat membayar kewajiban hutangnya.

Dalam hitungan 30 menit berlalu saja sudah ada 8 chat dari nomor yang berbeda dan Dea membuang nafasnya kasar.

"Gue harus jual apa lagi?" Gue gak mau berhutang lagi,"

Dea kembali masuk ke dalam rumah, mencari lagi barang yang bisa Dea jual seperti cincin Rio atau barang apa saja yang bisa Dea jual.

Mencari barang yang memiliki nilai jual sambil membersihkan rumah menjadi kegiatan Dea saat ini, Dea sengaja melupakan handphone nya untuk sementara waktu karena bila Dea terus fokus pada handphone nya itu, Dea yakin pekerjaan rumah tidak akan selesai, pikirannya akan semakin kalut dan juga panik karena terus membaca chat-chat ancaman dari banyak nomor yang masuk ke handphone nya.

Dea seperti sedang berburu harta karun, semua laci lemari pakaian anak-anaknya bahkan meja belajar anak-anak pun tidak lepas dari target pencarian Dea namun usaha Dea tidak membuahkan hasil padahal waktu sudah semakin siang.

"Apa dibayarin aja pake duit belanja yah?" Dea bertanya lagi pada dirinya sendiri.

"Atau jadi member nya lagi si Opipay, lumayan kan bisa memperpanjang waktu," monolog Dea lagi.

"Tapi nanti ujung-ujungnya gak akan kebayar lagi, gue itu gak kerja, gak punya penghasilan,"

"Tapi kalo gak di bayar, Kolector nya pasti datang ke rumah, gue takut banget," Dea terus berbicara sendiri sambil berpikir menimbang semua resiko yang akan terjadi.

Dea melihat layar handphonenya, sudah ada 26 chat masuk juga 17 x panggilan tidak terjawab dalam waktu 4 jam terakhir ini, sungguh membuat resah, membuat panik dan pantas saja banyak sekali korban dari nasabah pinjol yang putus asa dengan hidupnya karena depresi dengan ancaman-ancaman online seperti ini.

"Yah Allah, gue harus gimana ini?"

"Gue takut salah ambil keputusan lagi,"

Dea buru-buru melepaskan handphone nya, Suara Adzhan Dhuzur berkumandang, Dea mengambil Air Wudhu lalu sholat dan berdoa.

Dalam keadaan takut karena hutangnya, hati yang masih kesal dengan sikap Andi, tubuh yang letih karena lelah dengan pekerjaan yang membosankan airnya Dea hanya bisa menangis di atas sajadahnya.

Dea hanya bisa berdoa dan memohon ampun kepadaNya, Dea hanya ingin hatinya sedikit tenang, pikirannya bisa tetap waras ditengah layar handphone yang terus berkedip karena panggilan telphone masuk yang Dea non aktifkan nada deringnya, jangan pikir Dea bisa fokus dalam berdoa saat ini, pikirannya tetap terbelah, hatinya berdoa tapi otaknya terus bekerja mencari jalan keluar dari masalahnya ini.

Airmata Dea terus menetes, apakah Dea Menyesal membantu Mama Dion? Jawabannya tidak sama sekali.

Dea tidak pernah menyesal membantu orang tua dari teman anaknya itu, bahkan saat Dion berada di rumah sakit rasanya Dea ingin sekali melakukan hal lebih banyak dan lebih baik lagi untuk bisa membantu dan meringankan masalah Dion itu tapi Dea juga sadar, Dea membantu nya melalui cara yang tidak baik.

Kaki Dea terasa pegal, sudah 1 jam Dea duduk diatas sajadah lengkap dengan Mukena biru nya. Dea perlahan bangun dari duduknya dan akhirnya jantung nya berdetak kencang karena bel rumah nya berbunyi.

Tidak ada orang di rumah ini yang menekan bell saat pulang ke rumah, Lili selalu berteriak saat bertamu ke rumah ini dan Dea pastikan orang yang menekan Bell rumahnya itu adalah tamu.

Masih menggunakan mukena nya Dea mengintip dari tirai, Seorang laki-laki bertubuh tegap berdiri di depan pagar rumah, jantung Dea semakin berdetak, rasa takut datang menghantam dirinya.

Suara Bell berbunyi lagi, Dea mengusap wajahnya kasar.

"Selamat siang....Bu Dea....Saya Martinus," teriak laki-laki itu dengan suara lantang dan kepala yang mencari tahu keberadaan rumah ini dari luar.

"Martinus," Dea mengulang nama itu, Dea langsung teringat dengan orang yang menghubunginya kemarin malam.

"Fix dia Kolector nya Uangkaget,"

1
Hkaaid Anz
/Facepalm/
Siti Sugiarti
si andi bener2..bukannya jagain anak
Siti Sugiarti
mantap bun..selamat idul adha..
Umma Nina: selamat idul adha juga kak...sehat terus yah kak, titip salam buat jagoan🥳 nya kakak
total 1 replies
Siti Sugiarti
mantep banget dah si andi..
aku selalu suka sama tokoh karakter utama nya bunda..disemua cerita bunda tokoh utamanya selalu kuat ..tangguh ..gak menye2...kayak si dea ini keren banget tenang..semangat dea ..
Siti Sugiarti
semangat mama dea..
Siti Sugiarti
kaya pinjol ilegal begitu bun..
temeku pernah ngalamin..semua no kontak di teror..temenku cuma bayar uang yg di pinjam doang..bunganya ga dibayar..jadilah semua orang di teror..
Siti Sugiarti
bikin curiga aja andi..jangan2 bukan duit vendor lagi..duit buat selingkuhanya..
Siti Sugiarti
makasih bun udah update lagi..
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀
hem betul pinjol tuh sangat menggiurkan bagi mereka yang hobi utang sana sini,😁 tanpa sadar telah melompat kedalam lubang sebenarnya. tak jarang yang suka terlibat pinjol tuh stress kadang berujung Bundir😱 serem amat dah yg namanya pinjol tuhhhh
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀: Aamin terimakasih 🙏 Doa yang sama buat akak dan keluarga ya
pasti bisa kak. semangat terus ya
Umma Nina: terima kasih buat dukungan nya Kakak, semoga saya bisa ikutin jejak kakak dalam menulis novel...

sukses selalu buat kakak❤️❤️❤️❤️❤️
total 2 replies
Siti Sugiarti
apa jangan2 andi selingkuhnya ama ifa ya ??
Siti Sugiarti
uodate lagi ya bun ntar malem..
Siti Sugiarti
semangat terus dea..and happy
birthday.
Siti Sugiarti
sabar ya de..insya allah ada jalan keluar klo niat kita emang baik de..
Siti Sugiarti
semangat bun...
Siti Sugiarti
sungguh seperti kisah nyata..gali lobang tutup lobang bun..
semangat .
MindlessKilling
Karya ini adalah perpaduan sempurna antara bakat penulis dan ide cerita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!