NovelToon NovelToon
Hasrat Seorang Gangster

Hasrat Seorang Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Persaingan Mafia
Popularitas:328.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: linda huang

Darson Rodriquez seorang gangster yang menculik Gracia Vanessa, dan dijadikan sebagai pemuas ranjang selama tiga hari. Gracia yang dijual ibu tirinya harus menerima penderitaan yang tiada akhir.

Bagaimana Gracia bisa terlepas dari genggaman Darson yang berniat menjadikan dirinya sebagai simpanan? bukan tanpa sebab bos gangster tersebut sengaja gadis itu berada di sisinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Darson menarik lengan Gracia dengan kasar, wajahnya memerah karena marah. "Berani sekali kau melakukannya dengan pria lain di saat masih berstatus istriku," katanya dengan nada penuh amarah.

Gracia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. "Kenapa? Kamu juga adalah suamiku, kenapa kau bisa selingkuh sedangkan aku tidak?" tanyanya dengan tajam, menatap langsung ke mata pria itu.

Darson mengernyit, merasakan kepedihan dari kata-kata Gracia. "Kau menggunakan cara ini untuk membalasku? Demi apa?" tanyanya dengan nada dingin.

"Demi bersenang-senang," jawab Gracia dengan suara tenang, tetapi matanya memancarkan kekecewaan yang mendalam.

Darson melepaskan genggamannya, tampak bingung dan marah. "Apakah kau mengira aku percaya padamu? Pria ini ada di kamar wanita ini. Apakah kau begitu bodoh sehingga berselingkuh dengan pria lain di kamarnya," katanya sambil menunjuk ke arah Zanella.

Zanella mencoba mengendalikan situasi, suaranya terdengar cemas. "Darson, bukan seperti yang kau katakan. Aku tidak tahu kenapa pria ini ada di kamarku. Semua ini adalah rencana dari Gracia untuk menjebakku," jelas Zanella, berusaha menarik simpati.

Gracia tersenyum sinis. "Tidak tahu malu sekali," ucapnya, matanya tak pernah lepas dari Zanella.

Darson memutar tubuhnya menghadap Zanella, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Jangan mengira aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, Zanella!" ketusnya dengan suara yang dingin.

Gracia tertawa kecil, lalu berkata, "Mike adalah pria bayaranmu untuk mendekatiku. Sejujurnya, aku hampir tergoda karena ia cukup tampan dan menarik," katanya dengan sengaja menyinggung suaminya. "Tapi aku masih waras sehingga sadar dengan apa yang kau rencanakan," lanjutnya, menatap Zanella dengan tajam.

"Rencanaku? Kau tidak ada bukti sama sekali. Jangan menuduhku sembarangan!" sangkal Zanella, suaranya meninggi. "Pria ini yang kau panggil untuk mengisi perasaanmu yang kesepian!"

Gracia menggeleng pelan. "Aku sering kesepian, tapi tidak akan begitu bodoh sampai harus mengorbankan tubuhku. Satu pria mesum sudah membuatku jijik. Mana mungkin aku melakukan hal yang sama pada pria lain," jawab Gracia sambil menyindir Darson.

Zanella mendekat, matanya penuh kebencian. "Gracia, jangan melempar kesalahan yang kau lakukan pada orang lain," ketusnya dengan suara menggelegar.

Plak! Tamparan keras dari Gracia mendarat di pipi kiri Zanella, meninggalkan bekas kemerahan.

"Kau berani menamparku," bentak Zanella, tangannya mengusap wajah yang terasa panas.

Plak! Tamparan kedua mendarat di pipi kanannya, lebih keras dari yang pertama.

"Jangan mencari masalah denganku. Aku sudah muak dengan sifatmu!" ketus Gracia, matanya penuh kemarahan.

Gracia mengalihkan pandangannya ke Darson, suaranya tegas. "Darson Rodriguez, tolong awasi istrimu ini. Jangan selalu biarkan dia mencari masalah denganku terus. Semua yang terjadi karena kamu," katanya dengan tegas, lalu beranjak pergi dari sana, meninggalkan keheningan yang mencekam.

Darson menatap keduanya dengan marah, rahangnya mengatup erat. "Kalian berdua keluar dari sini!" perintahnya dengan suara menggema di seluruh ruangan.

Zanella terkejut dan memandang Darson dengan tatapan memohon. "Apa? Darson, kau percaya apa yang dia katakan? Pria ini bukan utusanku!" jelas Zanella, suaranya terdengar putus asa.

Darson mengalihkan tatapannya yang tajam pada Mike, yang kini sudah berpakaian lengkap. "Katakan sejujurnya, atau kau akan mati," ancam Darson dengan suara dingin. "Siapa yang membayarmu?" tanyanya dengan nada penuh tekanan.

Mike menelan ludah, gugup di bawah tatapan Darson. "Nyonya Zanella yang membayarku untuk mendekati nyonya Gracia," jawab Mike, suaranya bergetar.

"Lalu, apa lagi yang terjadi?" tanya Darson.

"Saat aku mendekati nyonya Gracia, dia memintaku untuk menunggunya di kamar ini. dia memintaku melepaskan semua pakaian. Tidak ku sangka ini hanyalah jebakannya," jawab Mike.

"Kau beruntung karena tidak menyentuhnya, Kalau tidak, bahkan dengan nyawamu juga tidak akan sanggup menebusnya," ketus Darson.

Zanella menggigit bibirnya, matanya berkaca-kaca. "Kau bohong! Pasti wanita itu sudah membayarmu, kan?" ujarnya berusaha membela diri, tetapi nada suaranya mengkhianati kecemasannya.

Darson menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan amarah yang semakin membara. "Aku sudah paham dengan sifatmu," katanya dengan suara rendah namun tegas. "Pergi dari sini sebelum aku yang mengusirmu dengan tanganku sendiri. Kalau sampai besok pagi kau masih di sini, aku tidak akan sungkan meminta Kelvin membuangmu ke tempat lain!" kecamnya, suaranya penuh dengan determinasi.

Zanella mundur perlahan, ketakutan di matanya jelas terlihat. Darson memutar tubuhnya, meninggalkan kamar itu dengan langkah berat dan cepat, kembali ke kamarnya.

Darson yang kembali ke kamarnya menemukan istrinya yang sedang terlelap akibat kebanyakan minum alkohol. Ia menarik selimut menutupi tubuh istrinya yang dalam posisi telungkup, memastikan ia tetap hangat dan nyaman meskipun dalam kondisi mabuk.

Darson duduk di tepi kasur sambil menatap istrinya itu. Sebuah keputusan sulit baginya untuk melepaskan salah satu di antara Gracia dan Alice, mantan pacarnya. Pikiran ini terus menghantuinya, seolah tidak memberinya sedikitpun ruang untuk bernapas.

"Apa yang aku inginkan sebenarnya, selama ini aku tidak pernah kesulitan membuat keputusan. Tapi kali ini aku benar-benar ragu. Wanita yang aku inginkan selama ini adalah Gracia yang berkencan denganku dulu, dan aku malah bersama dengan wanita yang berbeda. Kenapa saat ini perasaanku menjadi ragu. Sebuah pilihan yang rumit," batin Darson, merasakan beban berat di hatinya.

Gracia membuka matanya dan dalam kondisi setengah sadar, ia membalikkan badannya dan menatap suaminya yang duduk di sampingnya. Mata yang biasanya memancarkan ketegasan kini terlihat sayu dan lelah.

"Kenapa kau ada di sini? Bukankah kau seharusnya bersenang-senang dengan pacarmu?" tanya Gracia sambil memejamkan matanya lagi, seolah telah lupa kejadian tadi.

"Apa yang kau inginkan dariku, Gracia?" tanya Darson dengan suara pelan, penuh dengan kekhawatiran.

"Ceraikan aku! Hanya itu yang aku inginkan!" jawab Gracia dengan nada penuh kepahitan dan rasa putus asa.

"Tidak akan aku lakukan," jawab Darson tegas, kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium leher istrinya dengan penuh gairah.

"Menjauh dariku! Jangan sentuh aku lagi!" pinta Gracia yang berusaha mendorong tubuh suaminya, namun tenaganya sangat lemah akibat mabuk yang dia rasakan.

"Aku akan menyentuhmu sampai kapanpun," kata Darson dengan suara serak penuh hasrat, sambil membuka kancing kemeja yang dikenakan oleh istrinya.

"Dasar mesum! Apakah tidak cukup kau menikmati malam dengan dia, dan sekarang kau juga ingin melakukannya denganku," ucap Gracia yang berusaha mendorong suaminya lagi. Namun, kekuatan mabuk membuatnya tak berdaya.

Darson tidak peduli, ia melanjutkan ciuman dan sentuhan panas yang dia inginkan. Ia semakin bergairah menyentuh tubuh istrinya itu, merasakan kehangatan kulitnya di bawah jemarinya. Mencium hingga dua gundukan kenyal dan putih mulus yang membuatnya kehausan. Bibirnya menjelajahi setiap inci kulit Gracia dengan hasrat yang membara, seolah tak ada yang bisa menghentikannya.

Suara napasnya yang berat bercampur dengan desahan Gracia yang mulai luluh di bawah sentuhannya. Meskipun ada perlawanan di awal, perlahan-lahan Gracia mulai merespon, meski dalam keadaan setengah sadar, terbawa oleh arus gairah yang semakin memuncak.

Dan di saat yang sama panggilan masuk ke ponsel milik Darson.

Darson berhenti sejenak dan mengeluarkan ponselnya dan membaca nama panggilan yang adalah Alice, mantan pacarnya. Ia menatap diam nama yang tertera di layar ponsel dan kemudian menatap Gracia yang ada di bawahnya.

"Hallo!" sahut Darson yang menjawab panggilan itu.

"Darson, Aku sedang mabuk. Datang dan temani aku!" Suara Alice yang terdengar begitu mengoda.

"Kalau kau pergi, Segera ceraikan aku! Kalau kau memilih mempertahankan aku, Maka jangan pernah menemui dia lagi!" ucap Gracia.

Di saat yang sama, Darson dipaksa membuat pilihan, Apakah dia akan pergi karena di dalam hatinya juga mencemaskan Alice, dan di satu sisi dia juga tidak ingin melepaskan istrinya, Gracia!

1
Bu Kus
max sungguh sayang banget sama papa Nic gak rela kalo papa Nic nya di salah kan .semakin seru aja lanjut thro makasih
Isnanun
😭😭😭😭😭😭 yg kuat ya Max
Al Vian
lanjut thor
Nabil abshor
luar biasa,,,, recomend bgt buat di baca,,,,, sedih dpt,nangisnya drotos mili,bahagianya ada,ini novel pol epic pkknya,,,,, 😘😘😘
Lisa Halik
mak8n seru thor
Aditya HP/bunda lia
Senangnyaaaaaaa ..... mati kau darsono ...
nurzia aeni
seru thor lanjut,,,biar darson menyerah hdp.dlm penyesalan dan tekanan dr kata2 ankny
indah Febriani
jadi ikutan 😭😭
yuning
mewek 😭😭😭😭
wiemay
nyesek
Bu Kus
bikin nyesek aja e semoga kelak max jadi laki laki yang kuat dan bisa bertanggung jawap
nurzia aeni
nah ini yg sy suka thor kesaksian max,,biar gk bertele2 alurnya,,biar darson menyesal dan dpt penyakit kelamin yg bahaya,,mati jg gk apa2 sxan buat darson
Anisah Nisah
semoga saja nanti Gracia sama Nic laki" yg bisa menghargai perempuan
Al Vian
lanjut thor
Aisyah Nuha
jdi ikutan 😭😭😭😭
Lisa Halik
thorrrr
Anisah Nisah
divinisi suami yg ga boleh d pertahankan suami kaya gitu mending buang ajalah kasian juga sama Gracia tertekan terus
Anisah Nisah
aq tau yg sering melakukan hb dengan alice itu pasti bukan Darson melainkan anak buahnya makanya setiap mau melakukan hb d minta untuk mematikan lampunya
Isnanun
ayo Max keluarkan isi hati mu berkata dengan jujur Max
Anisah Nisah
aduh..
gimna y nasib Gracia ini pasti rencana zanella semoga aja darson ga percaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!